Perbedaan yang sangat menonjol antara haji dan umroh terletak pada

Merdeka.com - Haji asal maknanya adalah "menyengaja sesuatu". Haji yang dimaksud menurut syara’ ialah "sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat yang tertentu".Untuk Baca Alquran Klik di Sini.

Haji dalam pengertian istilah para ulama adalah menuju ke ka’bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu atau mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Sementara, umrah berasal dari I’timar yang berarti ziarah. Yakni menziarahi ka’bah dan berthawaf disekelilingnya, kemudian bersa’i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut (tahallul) tanpa wukuf di Arafah.

Dalam buku Bimbingan Manasik Haji Departemen Agama RI, umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melakukan thawaf, sa’i dan bercukur demi mengharap ridha Allah.

Berikut adalah 4 perbedaan dasar haji dan umrah yang perlu Anda ketahui, mengutip dariNahdathul Ulama Indonesia.

2 dari 5 halaman

Perbedaan haji dan umroh yang pertama dapat dilihat berdasarkan hukum yang mendasarinya. Haji diketahui sebagai rukun Islam ke lima yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk melaksanakannya. Kewajiban berhaji bagi yang mampu ini didasarkan pada firman Allah SWT pada QS Ali Imran ayat 98.

ولِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ

“Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah.” (QS Ali Imran 98).

Nahdathul Ulama Indonesia menyebutkan bahwa hukum haji adalah wajib dan termasuk dalam persoalan hukum yang telah disepakati dan diketahui oleh semua kalangan umat Islam.

Bagi mereka yang mengingkari atau menghindari haji padahal mampu dan memenuhi syarat, maka ia termasuk kaum yang berdosa.

Sementara itu, hukum ibadah umroh masih menjadi perdebatan di antara para ulama. Dari ayat QS Al-Baqarah 196, umat Islam diperintahkan untuk menyempurnakan ibadah haji dan umroh untuk Allah.

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلهِ

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah untuk Allah,” (QS al-Baqarah: 196).

Terdapat banyak hadist yang menjelaskan tentang hukum ibadah umroh. Beberapa menyamakan hukum umroh dengan haji, tetapi ada pula yang menyebut hukum melaksanakan umroh adalah Sunnah.

3 dari 5 halaman

Perbedaan haji dan umroh yang kedua dapat dilihat berdasarkan rukunnya. Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan.

Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji dan umroh. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda.

Seperti yang diketahui, terdapat lima rukun dalam haji yaitu niat ihram, wuquf di Padang Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Ke lima rukun ini harus dilakukan seluruhnya guna memenuhi keabsahan ibadah haji yang dilakukan.

Jika tidak bisa melaksanakan seluruh rukun haji ini dikarenakan satu dan lain hal, makan nilai ibadah hajinya akan berkurang.

Syekh Abdullah Abdurrahman Bafadhal al-Hadlrami berkata:

أركان الحج خمسة: الإحرام، والوقوف بعرفة، والطواف، والسعي، والحلق. وأركان العمرة أربعة وهي: الإحرام، والطواف، والسعي، والحلق

“Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Dan rukun-rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut,” (Syeh Abdullah Abdurrahman Bafadhol al-Hadlrami, Busyra al-Karim Bi Syarhi Masa-il at-Ta’lim Ala al-Muqaddimah al-Hadlrasmiyah, Dar al-Fikr, juz 2, hal. 55).

Untuk rukun umroh, yaitu niat ihram, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Yang menjadi pembeda antara haji dan umroh hanyalah wuquf di Padang Arafah yang hanya dilaksanakan oleh Jemaah haji saja. Jemaah umroh tidak melakukan wuquf di Padang Arafah.

Wuquf di Padang Arafah bagi ibadah haji menjadi hal yang wajib dan pelaksanaannya hampir bertepatan dengan jatuhnya Hari Raya Idhul Adha. Pada hari ini, umat Islam yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk berpuasa.

4 dari 5 halaman

Perbedaan haji dan umroh yang ketiga dapat dilihat dari jatuhnya waktu pelaksanaan keduanya. Seperti yang diketahui, pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap setahun sekali dan selalu memiliki jumlah Jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia.

Waktu pelaksanaan ibadah haji lebih sempit dan terbatas dibandingkan dengan waktu pelaksanaan ibadah umroh. Waktu pelaksanaan haji terbatas hanya pada rentang waktu awal bulan Syawal sampai Hari Raya Idhul Adha di bulan Dzulhijjah. Sementara, ibadah umroh bisa dilaksanakan kapan saja tanpa ada batasan rentang waktunya.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani berkata:

والوقت وهو في الحج من ابتداء شوال إلى فجر يوم النحر وفي العمرة جميع السنة

“Dan waktu, waktu dalam haji adalah mulai dari permulaan bulan Syawal sampai fajar hari raya Idul adha (Yaumu al-nahr) dan umrah bisa dilakukan di sepanjang tahun. (Abu Abdil Mu’ti Muhammad Nawawi Bin Umar al-Jawi al-Bantani, Nihayah al-Zain, al-Haromain, hal. 201).

5 dari 5 halaman

Perbedaan haji dan umroh yang ke empat adalah berdasarkan kewajiban yang harus dilakukan. Pada haji dan umroh, Jemaah wajib menjalankan serangkaian ritual manasik, yang apabila ditinggalkan tidak dapat membatalkan ibadah, namun wajib diganti dengan denda.

Kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah.

Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari berkata:

وواجباته: ١- إحرام من ميقات، ٢- ومبيت بمزدلفة، ٣- وبمنى، ٤- وطواف الوداع، ٥- ورمي بحجر

“Kewajiban-kewajiban haji yaitu ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah dan Mina, tawaf wada’ dan melempar batu,” (Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari, Qurrah al-Aini, al-Haramain, hal. 210).

Sedangkan kewajiban umroh hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. Jumlah kewajiban yang lebih sedikit ini membuat pelaksanaan ibadah umroh menjadi lebih cepat usai dibanding haji.

Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani berkata:

وأما واجبات العمرة فشيئان الإحرام من الميقات واجتناب محرمات الإحرام

“Sedangkan kewajiban-kewajiban umrah ada dua yaitu ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram” (Syekh Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi Bin Umar al-Jawi al-Bantaniy, Tausyikh ‘Ala Ibni Qosim, al-Haramain, hal. 239).

Jadi, pada dasarnya kedua ibadah ini memiliki perbedaan dasar yang cukup signifikan baik dalam hukum, rukun, waktu pelaksanaan dan kewajibannya. Semoga informasi mengenai perbedaan haji dan umroh yang dijabarkan di atas dapat menjadi pencerahan dan menambah pemahaman Anda.

Perbedaan yang sangat menonjol antara haji dan umroh terletak pada

Ribuan jemaah melakukan tawaf, salat dan doa di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Umat muslim dari penjuru dunia sudah berada di Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji yang segera mencapai puncak Wukuf di Arafah. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Bola.com, Jakarta - Haji dan umrah adalah dua ibadah yang dilakukan oleh umat Islam dengan cara mengunjungi kota suci Makkah dan menjadi ibadah yang selalu diimpikan umat Islam.

Ibadah haji wajib dilakukan bagi mereka, umat Islam yang telah mampu secara finansial maupun kesiapan secara batin.

Haji merupakan satu di antara rukun Islam, di mana umat muslim yang menjalankannya dengan ikhlas dan sepenuh hati, akan diberikan imbalan berupa surga oleh Allah SWt.

Haji dalam pengertian istilah menurut para ulama dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan menuju Ka'bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dan melakukan amal ibadah dengan syarat tertentu.

Sedangkan umrah berasal dari kata U'timar yang berarti ziarah atau dapat diartikan sebagai kegiatan ziarah di Ka'bah dan melakukan thawaf di sekelilingnya kemudian bersa'i antara shafa dan marwa, serta mencukur rambut tanpa wukuf di Arafah.

Untuk melaksanakan kedua ibadah tersebut, umat Islam memerlukan persiapan khusus, berupa persiapan fisik, mental, dan juga keuangan.

Melakukan ibadah haji juga tidak dapat dilakukan setiap saat, namun hanya pada bulan Syawal hingga Dzulhijjah, dan untuk umat muslim di Indonesia, perlu untuk mengantre selama bertahun-tahun.

Di sisi lain, sebenarnya apa yang membedakan antara ibadah haji dan umrah?

Berikut empat perbedaan haji dan umrah, seperti disadur dari Merdeka, Senin (3/8/2020).

Perbedaan yang sangat menonjol antara haji dan umroh terletak pada

Umat muslim berdoa ketika mereka mengelilingi Kakbah di Masjid al-Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di kota suci Makkah, Arab Saudi pada Senin (5/8/2019). Ibadah haji menjadi pertemuan tahunan umat manusia terbesar di dunia. (AP Photo/Amr Nabil)

Perbedaan antara haji dan umrah yang pertama dapat dilihat dari hukumnya. Sebagaimana diketahui, haji adalah rukun Islam kelima.

Dengan hal itu haji wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat sah wajib untuk melakukan ibadah haji.

Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu, juga dapat dilihat melalui firman Allah SWT dalam surat Ali-Imran ayat 98, yang artinya:

"Dan bagi Allah subhanahu wata’ala, wajib bagi manusia untuk melaksanakan haji ke Baitullah." (QS Ali Imran 98).

Bagi para ulama, hukum dari haji adalah wajib dan telah disepakati bersama, dan bagi mereka yang dirasa mampu, namun tidak menjalankannya, mereka termasuk kaum yang berdosa.

Sedangkan ibadah umrah memiliki hukum sunnah muakkad, yang baik jika dilaksanakan oleh umat muslim, namun jika tidak menjalankannya tidak masalah.

Perbedaan yang sangat menonjol antara haji dan umroh terletak pada

Seorang jamaah menyentuh Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (27/7/2020). Karena pandemi COVID-19, Arab Saudi membatasi jumlah jemaah haji tahun ini hanya untuk sekitar 1.000 orang. (Saudi Ministry of Media via AP)

Perbedaan haji dan umrah yang berikutnya dapat dilihat berdasarkan rukunnya. Rukun dalam ibadah menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah ibadah.

Hal tersebut juga berlaku dalam ibadah haji dan umrah dan bila tidak dilaksanakan, ibadahnya akan batal dan tidak bisa diganti dengan denda.

Seperti yang telah dipahami, ibadah haji memiliki lima rukun yaitu ihram, wuquf di Padang Arafah, tawaf, sa'i, dan memotong rambut. Kelima rukun ini harus dilakukan demi memenuhi syarat sah ibadah haji.

Jika tidak bisa melaksanakan satu di antara rukun tersebut karena satu dan lain hal, nilai hajinya akan berkurang.

Sedangkan rukun umrah adalah niat ihram, tawaf, sa'i, dan memotong rambut. Yang membedakannya dengan haji adalah wukuf di Padang Arafah yang hanya wajib dilakukan oleh jemaah haji.

Perbedaan yang sangat menonjol antara haji dan umroh terletak pada

Umat muslim mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (5/8/2019). Saat haji atau umrah, umat muslim akan berputar tujuh kali mengelilingi Kakbah berlawanan arah jarum jam. (AP Photo/Amr Nabil)

Perbedaan antara ibadah haji dan umroh berikutnya adalah waktu pelaksanaan. Seperti diketahui, ibadah haji hanya dilakukan selama satu kali dalam satu tahun dan dilaksanakan oleh umat muslim dari seluruh dunia.

Waktu ibadah haji juga lebih sempit dibandingkan ibadah umrah. Ibadah haji hanya dapat dilakukan pada awal bulan Syawal hingga pada hari raya Iduladha di bulan Dzuhijjah.

Sedangkan umrah berbeda dengan ibadah haji. Ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja, tanpa ada rentan waktu yang membatasi.

Perbedaan yang sangat menonjol antara haji dan umroh terletak pada

Umat muslim melakukan Tawaf mengelilingi Kakbah selama umrah di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/3/2020). Semenjak pemerintah Arab Saudi melarang kegiatan umrah, tempat paling suci umat Islam ini menjadi terlihat lebih sepi dari biasanya. (AP Photo/Amr Nabil)

Perbedaan ibadah haji dan umrah selanjutnya adaalah kewajiban yang perlu dilakukan saat menunaikan kedua ibadah tersebut.

Pada kedua ibadah tersebut, jemaah wajib melaksanakan serangkaian ritual manasik, yang apabila ditinggalkan tidak mengurangi ibadah, namun harus digantinya dengan denda.

Terdapat lima kewajiban yang harus dilaksanakan oleh jemaah haji, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada' atau perpisahan, dan melempar jumrah.

Sedangkan kewajiban umrah hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram. Jumlah kewajiban yang lebih sedikit ini membuat pelaksanaan ibadah umrah menjadi lebih cepat selesai dibanding haji.

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis:Edelweis Lararenjana. Published: 15/6/2020)