Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu

Tanaman di bumi kita sangat beragam. Tanaman paku salah satu spesies yang cukup banyak. Di Indonesia, tanaman pakis haji atau suplir sangat populer. Tanaman tersebut merupakan jenis paku-pakuan.

Tanaman jenis paku ini bukan hanya sekadar untuk meramaikan ekosistem, juga memiliki manfaat tersendiri. Ada banyak hal yang penting untuk diketahui tentang jenis tanaman ini. 

Tumbuhan paku yang nama latinnya Pteridophyta merupakan anggota dari kingdom Plantae. Tanaman ini memiliki struktur sama dengan tumbuhan lain seperti akar, batang, daun, hingga pembuluh untuk mengangkut nutrisi demi keperluan metabolisme. Pembuluh ini juga yang membuatnya disebut sebgaia tumbuhan berpembuluh.

Struktur Tumbuhan Paku

Tumbuhan ini memiliki struktur tersendiri yang unik dan menjadi ciri dari tanaman ini. Melansir dari edubio.info, struktur paku pada fase saprofit dan fase gametofit memiliki perbedaan. Struktur tubuh tersebut antara lain;

1. Akar

Ini salah satu bagian penting bagi kehidupan tumbuhan ini. Paku memiliki dua jenis akar sesuai dengan fasenya. Pada fase sporofit akar paku berbentuk serabut yang ujungnya terlindungi oleh kaliptra. Sedangkan pada masa gametofitnya paku memiliki akar semu yang dikenal dengan nama rhizoid. Akar ini juga ditemui pada lumut. Rhizoid berfungsi untuk menyerap air dan mineral.

Baca Juga

Batang tumbuhan paku saat masih gametofit dikenal dengan nama protalium. Bentuknya menyerupai lembaran kecil dan fungsinya untuk fotosintesis. Protalium juga dikenal sebagai daun semu karena kemampuannya yang sama seperti daun yakni untuk membuat makanan.

Advertising

Advertising

Batang tanaman paku kemudian berubah ketika masuk fase sporofit. Pada fase ini batang paku sudah bisa disebut sebagai batang sejati karena memiliki jaringan pembuluh angkut yang lengkap seperti tanaman lain. Jaringan pembuluh xylem dan floem inilah yang berperan untuk mengangkut air dan mineral dari tanah kemudian menyebarkan ke seluruh tubuh tanaman paku.

3. Daun

Daun pada tanaman paku terbagi atas beragam bentuk dan fungsi. Berdasarkan pada bentuk daun, tanaman paku memiliki dua jenis yaitu mikrofil dan makrofil. Mikrofil merupakan daun yang belum mengalami diferensiasi atau daun yang jaringannya masih sama.

Sedangkan makrofil merupakan daun sejadi yang bisa berfungsi untuk fotosintesis. Daun ini terbagi atas epidermis dan mesofil daun. Di dalam mesofil juga ada jaringan parenkim dan jaringan pengangkut.

Berdasarkan fungsi daun, paku memiliki dua jenis yakni tropofil dan sporotil. Tropofil merupakan daun khusus untuk fotosintetis. Sedangkan sporofil merupakan daun yang fungsinya tidak hanya untuk fotosintesis namun juga bisa menghasilkan spora untuk perkembangbiakan paku.

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Untuk membedakan tumbuhan paku dengan tanaman lain, sebenarnya ada ciri-ciri tumbuhan paku yang bisa kita pelajari dan amati. Mengutip dari gramedia.com, ciri paku-pakuan sebagai berikut:

  1. Struktur tubuh seperti akar, batang, dan daun memiliki xylem dan floem.
  2. Bisa ditemukan di air, tempat lembab, menempel pada tanaman lain, sampah, atau sisa tumbuhan lain.
  3. Tidak bisa menghasilkan biji.
  4. Memiliki spora untuk berkembang biak,
  5. Mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan.
  6. Daun muda akan menggulung.
  7. Tidak memiliki bunga
  8. Secara umum memiliki rizom atau batang yang ada di dalam tanah.

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Jenis tanaman paku sangatlah banyak. Mengutip dari zenius.net, ada beberapa klasifikasi tumbuhan paku seperti paku sejati, paku purba, paku ekor kuda, dan paku kawat.

Baca Juga

Paku ini dikenal dengan nama ilmiah Pteropsida, jenis yang memiliki akar, batang, hingga daun sejati. Banyak orang mengenal tanaman ini sebagai tumbuhan pakis. Jenis paku inilah yang memiliki spesies paling banyak dan biasanya tumbuh tegal diatas tanah walaupun ada juga yang terbenam di bawah tanah. Nama tumbuhan paku jenis ini antara lain Suplir dan Paku Sarang Kuda.

2. Paku Purba

Paku purba atau Psiplosida ternyata jenis paku yang cukup langka. Tumbuhan ini diketahui sudah ada sejak zaman purbakala karena ditemukan dalam bentuk fosil. Paku ini memiliki daun yang kecil bahkan ada juga yang tidak memiliki daun.

Sporangium dari tanaman paku ini terbuka sehingga sering juga yang menyebutnya sebagai paku telanjang. Paku purba tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati namun memiliki jaringan angkut xylem dan floem. Nama tumbuhan paku purba diantaranya Psilotum nudum dan Rhynia major.

3. Paku Ekor Kuda

Dinamakan paku ekor kuda karena tanaman ini memiliki panjang seperti ekor kuda. Paku ini bisa hidup hingga ratusan tahun. Ciri utamanya pada warnanya yang hijau, memiliki ruang, ada lubang di bagian tengah, dan ada juga yang memiliki cabang. Lubang di tengah berfungsi untuk fotosintesis pengganti daun. Contoh tanaman paku ini yaitu Equisetum arvense.

4. Paku Kawat

Tanaman paku kawat ini masuk ke dalam kelompok heterospora dengan dua jenis spora yang dimiliki yakni mikrospora dan makrospora. Ciri dari tanaman ini yaitu bentuk daunnya kecil dan memiliki susunan spiral serta batang yang berbentuk seperti kawat. Sporangium berada di ketiak daun dan berkumpul sehingga membentuk strobilus. Contoh dari jenis paku ini yaitu Lycopodium clavatum.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Salah satu ciri makhluk hidup yakni bisa melakukan perkembangbiakan. Mengutip dari laman gramedia.com, tumbuhan paku berkembang biak secara seksual atau vegetatif dengan menggunakan stolon yang dihasilkan oleh tunas. Tunas merupakan anakan yang ada di tulang daun atau kaki daun. Di dalam tunas inilah spora berada.

Baca Juga

Pergiliran keturunan atau metagenesis tumbuhan paku terbagi atas homospora, heterospora, dan paku peralihan. Meskipun terbagi atas tiga jenis, namun ketiganya memiliki konsep yang smaa yakni ketika spora jatuh di tempat yang sesuai maka spora akan berkembang menjadi protalium atau generasi yang bisa menghasilkan gamet. Dari generasi ini akan berubah bentuk menjadi anterdium yang kemudian bisa menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang nantinya akan menghasilkan ovum.

Jika spematozoid dan ovum bertemu, maka zigot bisa terbentuk. Zigot yang terus berkembang kemudian berubah menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang sering ditemui dikenal sebagai generasi sporofit. Disebut saprofit karena tanaman tersebut akan membentuk sporangium pembentuk spora untuk perkembangbiakan selanjutnya.

Manfaat Tumbuhan Paku

Sama halnya dengan tanaman lainnya, paku juga memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Pada laman e-jurnal.com, ada beberapa manfaat dari tanaman ini antara lain:

  1. Digunakan untuk tanaman hias seperti paku jenis selaginela, platycerium, adiantum, dan asplenium.
  2. Bisa untuk pupuk hijau seperti tanaman azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena axolla.
  3. Bahan campuran obat herbal seperti paku Lycopodium clavatum dan Aspidium filixmas.
  4. Ada juga paku yang bisa dimanfaatkan untuk sayuran seperti pakis dan daun semanggi.
  5. Melindungi tanaman lain.
  6. Bisa digunakan untuk bahan pembersih dan penggosok seperti paku ekor kuda karena ada kandungan silikondioksida.
  7. Material bangunan.
  8. Digunakan untuk dekorasi rumah, karangan bunga, dan berbagai keperluan lainnya.

Manfaat Tumbuhan Paku Untuk Kesehatan

Lebih khusus tanaman paku dari jenis pakis ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan. Melansir dari laman sehatq.com, pakis ini biasa diolah sebagai sup atau ditumis. Ada banyak kandungan nutrisi di dalamnya seperti kalori, karbohidrat, potasium, vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan serat. Berikut ini beberapa manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

1. Menjaga kesehatan mata

Kandungan vitamina A didalam pakis membuat tanaman ini bermanfaat untuk kesehatan mata terutama bagi lansia. Vitamin A inilah yang berperan untuk menjaga agar mata tetap lembab.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

Kandungan vitamin C di dalam pakis membuatnya bisa digunakan untuk meningkatkan imun tubuh. Selain itu, vitamin C juga berperan untuk melindungi tubuh dari beragam infeksi.

Baca Juga

Pakis memiliki zat besi yang bisa meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh. Jika kandungan sel darah merah tinggi, maka risiko anemia bisa dihindari.

Gramedia Literasi – Ganggang hijau biru (cyanobacteria) dan tempat hidupnya yang sering kita jumpai dalam  kehidupan sehari-hari, seperti di danau, sungai, laut, rawa, batu, tanah. Untuk lebih jelasnya edutore akan membahas jenis-jenis ganggang hijau biru, dan peranannya bagi kehidupan manusia, berikut ini Grameds. Check these out!

PENGERTIAN CYANOBACTERIA

Alga atau Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria) merupakan kelompok dari Eubacteria (bakteri). Anggota Cyanobacteria tersebar dalam berbagai tempat misalnya di perairan, tanah, batu-batuan serta bongkahan batu. Pada umumnya Alga Hijau Biru melimpah di perairan yang mempunyai pH Netral atau perairan yang mempunyai sedikit sifat basa. Sangat jarang dijumpai di perairan dengan pH kurang dari 4-5.

Selain itu, ada juga Cyanobacteria yang mampu bersimbiosis dengan organisme lain, seperti Gloeocapsa dan Nostoc yang bersimbiosis dengan alga yang membentuk lumut kerak (liche), Anabaena bersimbiosis dengan lumut hati, paku air dan palem-paleman untuk memfiksasi nitrogen. Cynobacteria mengandung sejenis klorofil, dan berbagai karotenoid juga fikosianin dan fikoeritrin. Dengan adanya fikosianin, kemudian Cyanobacteria memiliki warna yang khas yakni hijau kebiru-biruan. Cynobacteria berperan sebagai tumbuhan perintis yang membentuk permukaan tanah gundul juga berperan penting dalam menambah materi organik ke dalam tanah.

Bakteri yang ada di dunia tidak semuanya dapat merugikan bagi manusia maupun hewan. Namun terdapat pula bakteri yang dapat membantu kelangsungan hidup manusia. Buku Segala Sesuatu Tentang Bakteri Dan Virus yang ada di bawah ini akan menjelaskan berbagai jenis bakteri yang ada di lingkungan.

Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu
Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu

CIRI-CIRI CYANOBACTERIA

Berikut ini beberapa ciri-ciri cyanobacteria yang perlu kamu ketahui Grameds!

1. Ukuran tubuh Cyanobacteria berkisar 1 mm – 60 mm 2. Memiliki dinding sel yang mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis. 3. Bisa melakukan proses fotosntesis 4. Memiliki pigmen fikobilin 5. Dapat ditemukan di tanah yang lembab atau air bersih

6. Memiliki struktur sel prokariotik

BENTUK DAN UKURAN TUBUH CYANOBACTERIA

Berbeda dengan bakteri pada umumnya yang bersifat uniseluler (sel tunggal), bentuk tubuh Cyanobacteria ada yang multiseluler dan ada pula yang uniseluler. Tubuh Cyanobacteria yang multiseluler berbentuk filamen (benang), contohnya Oscillatoria, Microcoleus, Rivularia, Plectonema boryanum, dan Anabaena.

Cyanobacteria uniseluler ada yang berbentuk bulat soliter (sendiri) dan ada pula yang berkoloni. Cyanobacteria yang berbentuk bulat soliter misalnya Chroococcus dan Anacystis, sedangkan Cyanobacteria yang berbentuk bulat berkoloni, misalnya Merismopedia, Nostoc, Gloeocapsa, dan Mycrocystis.

Ukuran tubuh Cyanobacteria berkisar 1 mm – 60 mm, sehingga mudah diamati dengan mikroskop cahaya biasa. Oscillatoria princeps merupakan Cyanobacteria berbentuk benang dengan ukuran tubuh terbesar. Cyanobacteria yang berbentuk benang disebut juga trikoma, terdiri atas sel-sel yang tersusun seperti rantai. Pada trikoma terdapat beberapa sel dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut:

  • Heterokista, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya, berdinding tebal, dengan isi yang jernih dan mengandung enzim nitrogenase. Heterokista berfungsi untuk mengikat nitrogen.
  • Akinet, adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya, berfungsi menyimpan cadangan makanan, berdinding tebal, dan mengandung endospora. Sel ini berfungsi untuk mempertahankan diri pada kondisi lingkungan yang buruk.
  • Baeosit, adalah sel-sel vegetatif yang merupakan hasil reproduksi (pembelahan sel), berbentuk bulat, berukuran kecil, dan berklorofil. Sel ini berfungsi untuk fotosintesis.

Struktur sel penyusun tubuh Cyanobacteria mirip dengan sel bakteri Gram negatif, dengan ciri utama memiliki dinding sel yang mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis. Sel Cyanobacteria terdiri atas bagian-bagian, yaitu lapisan lendir, dinding sel, membran plasma, membran fotosintetik, mesosom, sitoplasma, ribosom, granula penyimpanan, vakuola gas, protein padat, dan nukleoplasma (DNA).

  • Lapisan lendir, menyelimuti dinding sel. Lendir berfungsi membantu pergerakan meluncur (lokomosi) pada Cyanobacteria uniseluler, serta gerak bergetar atau maju mundur (osilasi) pada Cyanobacteria yang berbentuk benang (filamen). Contohnya Oscillatoria
  • Dinding Sel, mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis dan berfungsi untuk memberikan bentuk tetap pada ganggang dan melindungi isi sel.
  • Membran sel (membran plasma), bersifat selektif permeabel dan berfungsi membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat.
  • Membran fotosintetik (membran tilakoid), merupakan pelipatan membran plasma ke arah dalam sitoplasma yang berfungsi untuk berfotosintesis. Membran fotosintetik mengandung klorofil (hijau), karoten, dan pigmen fotosintetik lainnya, antara lain fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Perpaduan antara pigmen-pigmen tersebut menyebabkan warna Cyanobacteria berbeda-beda, antara lain kekuningan, kemerahan, kecokelatan, violet, hijau cerah, hijau kebiruan, bahkan kehitaman.
  • Mesosom, merupakan penonjolan membran ke dalam sitoplasma dan berfungsi untuk menghasilkan energi.
  • Sitoplasma, merupakan larutan koloid yang tersusun dari air, protein, lemak, gula, mineral, dan enzim. Di dalam sitoplasma terdapat ribosom, granula penyimpanan, vakuola gas, protein padat, dan nukleoplasma (DNA).
  • Ribosom, merupakan organel kecil yang berfungsi untuk sintesis protein.
  • Granula penyimpanan, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
  • Vakuola gas, berisi udara yang menyebabkan tubuh Cyanobacteria bisa mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.
  • Nukleoid, merupakan materi genetik yang tersusun dari DNA dan tidak dikelilingi membran. Nukleoid terdapat di lokasi tertentu.

HABITAT CYANOBACTERIA

Cyanophyta dapat ditemukan pada berbagai lingkungan misalnya danau, laut, dan sungai. Cyanophyta dapat terlihat dengan mata telanjang berupa lapisan tipis berwarna hijau biru, merah, atau ungu kehitaman. Pada saat tertentu, Cyanophyta yang hidup di air muncul berlimpah sehingga menyebabkan air tampak berwarna seperti warna Cyanophyta tersebut. Contohnya Cyanophyta berwarna hijau biru (Anabaena) membuat air sawah tampak kehijauandan Cyanophyta merah (Ascillatoria rubescens) membuat laut di daerah Timur Tengah berwarna merah sehingga disebut Laut Merah.

Beberapa jenis Cyanophyta yang dapat mengikat nitrogen berperan sebagai tumbuhan perintis pada habitat miskin nutrisi (makanan), misalnya pantai. Cyanophyta, Syneckococcus lividus dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya habitat dengan tingkat keasaman tinggi (pH 4,0) dan temperatur tinggi. Sedangkan jenis lainnya ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Nostoc dan Anabaena azollae.

SISTEM REPRODUKSI CYANOBACTERIA

Ganggang biru sering kita jumpai di danau, sungai, laut, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi(ph=4). Berikut ini terdapat beberapa system reproduksi pada cyanobacteria, diantaranya:

  • Pembelahan Biner: Pembelahan biner dapat terjadi pada Cyanobacteria uniseluler maupun multiseluler yang berbentuk filamen (benang). Pada Cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada yang langsung memisah, dan ada pula yang tetap bergabung sehingga membentuk koloni (misalnya Gloeocapsa). Sel-sel hasil pembelahan pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen menyebabkan filamen menjadi bertambah panjang.
  • Fragmentasi: Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh yang terlepas akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen. Pemutusan bagian tubuh dapat terjadi di bagian-bagian tertentu pada sel-sel yang mati. Filamen hasil pemutusan disebut hormogonium. Hormogonium ini memiliki panjang filamen yang berbeda-beda, dan bila terlepas dan filamen induk maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru. Contoh Cyanobacteria yang mengalami fragmentasi antara lain Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum.
  • Pembentukan Endospora: Pembentukan endospora terjadi bila kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya pada kondisi kekeringan. Sel yang mengandung endospora ini disebut akinet. Akinet berasal dari sel vegetatif, berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya karena mengandung cadangan makanan, dan berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan membaik, maka endospora akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru, contohnya Nostoc sp.

KLASIFIKASI CYANOBACTERIA

Cyanobacteria termasuk dalam kingdom Monera, divisi cyanophyta Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales.

ORDO CHOOCOCCALES

Ordo ini berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, dengan warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah proses pembelahan sel – sel tetap saling menempel dengan perantaraan lendir sehingga kemudian terbentuklah kelompok – kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo chroococcales, diantaranya Chrococcus, Gleocapsa, Anacystis, Merismopedia, Eucapsis, Coelosphaerium, dan Mycrocystis.

ORDO CHAMAESIPHONALES

Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai spora. Benang– benang ini merupakan hormogonium yang dapat merayap dan membentuk koloni baru. Spora sendiri terbentuk dari isi sel (endospora), setelah keluar dari sel induknya spora dapat menjadi tumbuhan baru. Ordo Chamaesiphonales dibagi menjadi 3 famili yaitu :

  • Famili Dermocarpaceae: Pembelahan sel vegetatif menjadi 2 bagian sel yang sama mungkin terjadi dalam anggota famili ini. Contoh spesiesnya antara lain: Dermocarpa. Selnya berbentuk bulat hingga ramping atau pyriform dan tumbuh terikat pada substrat dalam kelompok. Reproduksi diselesaikan sendiri oleh endospora yang mungkin berkembang dalam jumlah besar dengan sel vegetative
  • Famili Chamoesiphonaceae, Contoh spesies ini adalah: Chamaesiphon. Persebarannya luas dan umumnya epifit. Berada pada tanaman angiospermae aquatik, lumut dan ganggang khususnya Chladophora dan pada tanaman dewasa, protoplast pada kutub distal membentuk sebuah rantai spora yang disebut exospora.
  • Famili Pleurocapcaceae:
    • Xenococcus: Bulatan sel dari Xenococcus menempel pada filamen alga, mereka mengalami pembelahan anticlinal untuk meningkatkan ukuran dari koloni. Setiap sel dapat memproduksi banyak endospora dan disebut baeocyt yang membedakan mereka dari spora bakteri. Endospora dari beberapa ganggang hijau – biru mungkin bersifat motil untuk periode yang singkat.
    • Hyella: Cabang trikom dari Hyella tumbuh dari desmoschsis yang hidup dalam cangkang kalkareus atau bersama ganggang lainnya. Filamen besal mungkin menjadi pluriseriata. Banyak sel mungkin terbagi dalam bentuk endospora.

ORDO HORMOGONALES

Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran. Benang–benang tersebut melekat pada substratnya, tidak bercabang, dan jarang mempunyai percabangan sejati, atau lebih sering memiliki percabangan semu. Benang – benang ini selalu dapat membentuk hormogonium. Ordo Hormogonales sendiri dibagi menjadi 5 famili yaitu:

  • Famili Oscillatoriaceae: Hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel–selnya berbentuk bulat, merupakan benang – benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. Contoh spesiesnya yaitu :
  • Oscillatoria: Trikom dari Oscillatoria berbentuk silindris dan tidak bercabang. Mereka hanya mempunyai satu membran. Trikom sering berada di massa pelampung atau bagian mengkilap pada tanah lembab.
  • Spirullina: Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber makanan. Spirullina mampu menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diperlukan oleh tubuh, juga menghasilkan protein yang cukup tinggi.
  • Mycrocaleus: Trikom kadang – kadang saling menggulung satu sama lain, dan berada pada membran yang sama. Beberapa spesies Mycrocaleus hidup pada air tawar, laut dan juga pada pasir yang lembab.
  • Famili Nostocaceae: Trikom tidak bercabang, heterokist dan akinet terdapat pada organisme dewasa. Contoh spesies ini adalah Nostoc, Anabaena dan Cylindrospermum.
  • Famili Scytonemataceae: Trikom disertai membran yang mungkin berwarna. Trikom dicirikan oleh percabangan palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang yang baru, trikom atau hormogonia putus atau tumbuh menyambung membran. Contoh spesies ini yaitu : Tolipotrix Diameter trikom seragam dan disertai membran yang sempit.
  • Famili Stigonemataceae: Trikom dari beberapa genera adalah pluriseriata. Trikomnya berbeda dari cyanophyta lainnya dalam percabangannya yaitu dimulai oleh pembelahan sel pada bagian yang baru. Contoh spesies ini yaitu Hapalosiphon, dan Stigonema.
  • Famili Rivullariaceae: Dengan ciri trikom yang meruncing dari dasar sampai apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung. Contoh spesies ini yaitu :
  • Calothrix: Hidup di air tawar, air laut dan melapisi batu – batuan atau menempel pada ganggang dan tanaman aquatik lainnya
  • Rivularia: Rivularia tidak memiliki akinet. Beberapa spesies dari Rivularia bersifat sub areal dan hidup pada karang yang lembab.

Terdapat pula berbagai macam bakteri enterik serta selaput lendir yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kamu pelajari pada buku Bakteriologi 2  Buku Ajar Analis Kesehatan.

Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu
Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu

PERANAN CYANOBACTERIA

Cyanobacteria (Ganggang Biru) memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Ganggang biru memiliki macam-macam jenis, seperti ganggang biru bersel satu, ganggang biru berkoloni, dan ganggang biru yang berbentuk benang. Berikut ini terdapat beberapa manfaat cyanobacteria atau cyanophyta , diantaranya:

  • Nostoc: Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
  • Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak (NH3) yang tersedia bagi tanaman.
  • Spirullina: Ganggang ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.
  • Cyanobacteria yakni mengikat nitrogen yang utama di alam, nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh tanaman sehingga Cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya ialah Nostoc Commune, Anabaena Cycadae dan Anabaena azollae. Cyanobacteria juga berperan sangat penting untuk menambah materi-materi organik ke dalam tanah.
  • Sebagai vegetasi peintis yakni dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup di daerah itu.
  • Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat yang lumayan dan senyawa organik lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak sekali protein didalamnya. Oleh karena itu spiriluna dapat digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena spiriluna ini dalam bentul pil.
  • Cyanobacteria yaitu sebagai pengikat nitrogen bebas artinya Peran Cyanobacteria yaitu mengikat nitrogen yang utama di alam, nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh tanaman sehingga cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya adalah : Nostoc Commune, Anabaena Cycadae dan Anabaena azollae.
  • Sebagai vegetasi peintis, yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup di daerah itu.
  • Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat ang lumayan dan senyawa organic lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spiriluna bisa digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena Spiriluna ini dalam bentuk pil.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai berbagai bakteri jenis lainnya serta virus, maupun jamur kamu dapat membaca buku Ensiklopedia Biologi Volume 2: Bakteri, Virus& Protista, Jamur.

Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu
Perhatikan gambar dibawah ini bagian yang berfungsi menghasilkan spora yaitu

DAMPAK NEGATIF CYANOBACTERIA

  • Beberapa Spesies dari Cyanobacteria memproduksi racun syaraf (neurotoksin), biasanya racun ini menyerang hati (hepatotoksin) dan sel (sitotoksin), kemudian membentuk endotoksin yang sangat berbahaya bagi hewan maupun manusia.
  • Jika terlalu banyak Cyanobacteria yang menempel pada tembok bangunan maka lama-kelamaan tembok rumah tersebut akan mengalami keretakan.
  • Akibat ulah manusia yaitu Cyanobacteria dapat hidup di lingkungan yang mengandung kadar fosfat dan nitrogen yang tinggi. Kadar tersebut pada suatu lingkungan perairan sering diakibatkan oleh pencemaran limbah industri dan pertanian. Kondisi ini dapat mengakibatkan tumbuhnya Cyanobacteria secara berlimpah. Limpahan tersebut dapat menutupi permukaan perairan sehingga matahari dan oksigen yang dibutuhkan organisme lain dalam perairan berkurang.

Demikian Pengertian, Ciri, Habitat, Sistem Reproduksi, Klasifikasi, Peranan dan Dampak Negatif dari Cyanobacteria , semoga bermanfaat Grameds!

Gramedia mengembangkan platform edukasi bernama Edutore. DAFTAR dan kamu bisa mengakses banyak buku latihan soal seperti yang ada di gramedia dengan cara berlangganan. Edutore memiliki sloggan “Semua Bisa Pintar” dan itu pula yang menjadi cita-cita Edutore. Sehingga Edutore bisa berperan serta dalam mencerdaskan anak-anak Indonesia. Di Channel Youtube Edutore dibahas bermacam-macam mulai dari pengetahuan umum yang unik seperti “Kenapa lampu rem berwarna merah”, belajar bahasa inggris bersama captain J, sampai dengan belajar bareng edutore yang berisi pembahasan soal seperti soal CPNS sinonim, antonim, dan lainnya.

[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa yang dimaksud dengan Cyanobacteria?” img_alt=”” css_class=””] Alga atau Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria) merupakan kelompok dari Eubacteria (bakteri). Anggota Cyanobacteria tersebar dalam berbagai tempat misalnya di perairan, tanah, batu-batuan serta bongkahan batu. Pada umumnya Alga Hijau Biru melimpah di perairan yang mempunyai pH Netral atau perairan yang mempunyai sedikit sifat basa. Sangat jarang dijumpai di perairan dengan pH kurang dari 4-5. [/sc_fs_faq]

[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa ciri-ciri Cyanobacteria?” img_alt=”” css_class=””] 1. Ukuran tubuh Cyanobacteria berkisar 1 mm – 60 mm 2. Memiliki dinding sel yang mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis. 3. Bisa melakukan proses fotosntesis 4. Memiliki pigmen fikobilin 5. Dapat ditemukan di tanah yang lembab atau air bersih 6. Memiliki struktur sel prokariotik [/sc_fs_faq]

[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa Peranan Cyanobacteria dalam kehidupan manusia?” img_alt=”” css_class=””] Nostoc: Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi. Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku ini dapat memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak (NH3) yang tersedia bagi tanaman. Spirullina: Ganggang ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel tunggal ( PST ) sehingga dijadikan sebagai sumber makanan. [/sc_fs_faq]

[sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apakah manfaat ganggang biru Cyanobacteria bagi manusia?” img_alt=”” css_class=””] Sebagai vegetasi peintis, yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup di daerah itu. Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat ang lumayan dan senyawa organic lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spiriluna bisa digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena Spiriluna ini dalam bentuk pil. [/sc_fs_faq]

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien