Peristiwa penting yang terjadi dalam usaha mempersatukan bangsa

Peristiwa Sumpah Pemuda 1928 adalah tonggak sekaligus tapak sejarah yang teramat penting bagi perjalanan dan keberadaan Indonesia sebagai nation-state (negara-bangsa). Demikian disampaikan Mohammad Asawir, selaku Pemimpin Upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke 77, hari ini di kantor BPKP Pusat di Jakarta.

Pada kesempatan itu yang bersangkutan membacakan pidato Menpora dihadapan peserta upacara. Selanjutnya disampaiakn bahwa, peristiwa Sumpah Pemuda 1928 telah memberikan semangat dan motivasi bagi bangsa Indonesia untuk memperjuangkan nasib dan eksistensinya melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme dan imperialisme. Artinya, Sumpah Pemuda sesungguhnya merupakan “kesepakatan sosial” dari segenap elemen rakyat Indonesia untuk mencapai Indonesia merdeka. Melalui peristiwa Sumpah Pemuda, para pemuda mengumandangkan tekad mulia yakni menyatukan Indonesia sebagai Satu Bangsa, Satu Tanah Air, dan Satu Bahasa. Peringatan Sumpah Pemuda tidak saja bermaksud mengenangkan jasa-jasa para pahlawan bangsa khususnya pahlawan pemuda. Dari prespektif subtansi, peringatan Sumpah Pemuda sesungguhnya bertujuan merevitalisasi spirit persatuan dan kesatuan bangsa demi melanjutkan cita-cita Para Pendiri Bangsa (The Founding Fathers). Peristiwa Sumpah Pemuda sudah semestinya menginspirasi kita untuk menguatkan spirit of the nation, mengokohkan nation and character building dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin sarat dengan tantangan. Tahun 2005 ini peringatan Sumpah Pemuda mengambil tema “Reaktualisasi Jiwa dan Semangat Sumpah Pemuda Menuju Indonesia Bersatu dan Bermartabat“. Ini mengandung maksud bahwa jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan bangsa harus tetap tertanam dan hidup di dalam hati sanubari kita. Semangat kita sebagai bangsa tidak boleh lekang oleh perubahan zaman dan jangan sampai larut oleh deru globalisasi. Komitmen “ satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa” yang dikumandangkan pemuda Indonesia tahun 1928 itulah yang kemudian membuka jalan bagi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 sebagai sebuah “ Kesepakatan Politik “, hingga bangsa ini dapat hidup di tengah alam Kemerdekaan dan pembangunan nasional sekarang ini. Spirit religiusitas dan nasionalisme yang menggelora sebagaimana ditunjukan para pemuda di tahun 1928 silam, sudah semestinya menjadi inspirasi bagi para pemuda di zaman kini untuk terus-menerus mengobarkan spirit nasionalisme-religius. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-77. Dirgahayu dan Jayalah Pemuda Indonesia. Selamat berjuang untuk menggapai masa depan yang cemerlang. (LuQ)

AGUSTUS menjadi bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sebab pada bulan inilah Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan sebagai tanda merdeka dan lepas dari belenggu penjajahan usai ratusan tahun.

Sebelum proklamasi kemerdekaan, ada beberapa peristiwa besar yang terekam. Berikut 3 peristiwa besar yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber pada Selasa (16/8/2022) :

1. Pembubaran BPUPKI dan Pembentukan PPKI

BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan resmi dibentuk Jepang pada 29 April 1945. Melansir Jurnal Forum Ilmu Sosial bertajuk ‘Peranan BPUPKI dan PPKI dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia’ (2009), BPUPKI sengaja dibentuk untuk menyusun dan menyelidiki semua hal tentang rencana persiapan kemerdekaan Indonesia. Mulai dari segi politik, tata pemerintahan, dan ekonomi. Selama berdiri, organisasi ini telah mengadakan sidang sebanyak 2 kali, yakni 1 Juni 1945 dan 10 sampai 16 Juni 1945.

BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan hadirlah Dokuritsu Zyunbi Inkai atau PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 9 Agustus 1945. Organisasi inilah yang kemudian melanjutkan kinerja BPUPKI dan mempersiapkan hal-hal yang sekiranya diperlukan untuk pemindahan kekuasaan Jepang ke Indonesia.

Baca Juga: Tidak Hanya Berantas Pencurian Ikan, Ini Bukti Nyata Ketegasan KKP

Anggota PPKI terdiri atas 21 orang. Jumlah ini meningkat jadi 27 orang usai Jepang menderita kekalahan dalam Perang Asia Timur Raya. PPKI juga yang kemudian bertugas menyelesaikan dan mengesahkan rancangan UUD serta falsafah negara yang sebelumnya sudah dikerjakan BPUPKI.

2. Bom Atom di Jepang

Satu peristiwa besar yang juga terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan adalah 2 kota besar di Jepang yang dijatuhi bom atom oleh tentara Amerika Serikat (AS) yakni Hiroshima dan Nagasaki. Melansir laman History, bom nukir pertama dijatuhkan di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Peristiwa besar itu menewaskan 80 ribu masyarakat Jepang, belum lagi ratusan ribu lainnya yang terluka dan juga tewas akibat imbas radiasi.

Tiga hari setelahnya, tentara AS kembali menjatuhkan bom atom di Kota Nagasaki. Peristiwa ini mengakibat setidaknya 40 ribu orang tewas. Kedua bom tersebut dibawa langsung oleh pesawat B-29 milik AS. Usai peristiwa ini, Kekaisaran Jepang menyatakan bahwa negaranya menyerah dari Perang Dunia 2 pada 15 Agustus 1945.

3. Peristiwa Rengasdengklok (Perumusan Teks Proklamasi)

Mendengar kabar menyerahkan Jepang, para golongan muda di Indonesia untuk mendesak Soekarno mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan. Para pemuda lantas membawa Soekarno dan Hatta ke sebuah wilayah bernama Rengasdengklok, maka peristiwa tersebut sering disebut sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Sejarah mencatat, Soekarno dan Hatta dibawa dan ‘diculik’ ke Rengasdengklok, sehari sebelum proklamasi kemerdekaan di tanggal 17 Agustus 1945.

Melansir Sindonews, desakan golongan muda agar Soekarno dan Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan awalnya ditentang. Sebab, kedua tokoh besar ini masih sangat mempertimbangkan banyak hal, termasuk urusan keamanan. Golongan muda yang di antaranya ada Wikana, Sukarni, Chaerul Saleh, memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 dini hari. Bersama Soekarno, Fatmawati dan si sulung, Guntur, juga turut dibawa ke Rengasdengklok.

Meskipun sudah tiba di Rengasdengklok, namun Soekarno masih juga menolak dilakukannya proklamasi. Usai melalui negosiasi yang cukup alot, kedua belah pihak akhirnya memutuskan untuk melakukan proklamasi kemerdekaan di Jakarta. (Diolah dari Berbagai Sumber/Litbang MPI/Ajeng Wirachmi)

  • #HUT Ke-77 RI
  • #proklamasi kemerdekaan Indonesia
  • #Proklamasi Kemerdekaan

Tugas Mandiri 2.1 Bandingkan kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan dengan masa kemerdekaan. Kemudian, tuliskanlah dalam bentuk tabel seperti b … erikut. No. Masa Penjajahan Masa Kemerdekaan 1. 2. 3. 4. 5.​

1. Coba amati berbagai peristiwa yang terjadi sebagai perwujudan nilai- nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan masyarakat di lingkungan sekitar ka … lian, seperti di sekolah, pergaulan, masyarakat, bangsa, dan negara. Pilihlah salah satu topik perwujudan tersebut di salah satu lingkungan untuk menjadi topik kelompok kalian. 2. Susunlah beberapa pertanyaan yang ingin kalian ketahui berkaitan dengan perwujudan nilai-nilai Pancasila. Contohnya, mengenai perbuatan yang sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, faktor yang menyebabkan, akibatnya, dan sebagainya. 3. Kumpulkan berbagai informasi untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan membaca buku dari berbagai sumber belajar. 4. Hubungkan berbagai informasi yang kalian peroleh, seperti perbuatan apa yang paling sering dilakukan, mana yang paling banyak sesuai atau tidak sesuai. Buatlah kesimpulan tentang perwujudan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sesuai topik kelompok kalian. 5. Susunlah laporan hasil pengamatan dan telaah kelompok kalian secara tertulis, kemudian sajikan di depan kelas.​

Perhatikan pernyataan berikut! 1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2) Peraturan Pemerintah 3) Ketetapan MPR 4) Undang-Undang/Perpu 5) Peratura … n Presiden 6) Peraturan Daerah Provinsi 7) Peraturan daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan pernyataan tersebut, urutan yang benar dari Peraturan Perundang-undangan RI menurut ketentuan yang berlaku saat ini ditunjukkan pada nomor-nomor .... (1 Poin) a. (1); (3); (4); (2); (5); (6); dan (7) b. (1); (2); (3); (4); (5); (6); dan (7) c. (1); (3); (2); (4); (5); (6); dan (7) d. (1); (4); (3); (2); (5); (6); dan (7)​

Sebagai kaidah negara yang fundamental Pandangan hidup bagi suatu bangsa memiliki peran yang sangat luas untuk mengatur berbagai sendi aktivitas kehid … upan. Dari pernyataan di atas yang menunjukkan pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa di tunjukkan oleh nomor .... (1 Poin) a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 1, 2 dan 3 d 2, 3 dan 4​

Latar belakang pembuatan UUD bagi negara yang satu berbeda dengan negara yang lain. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain, sejarah … yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan, cara memperoleh kemerdekaan bangsanya, situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan bangsanya, dan lain sebagainya. UUD pada awalnya lahir untuk membatasi kekuasaan raja yang pada waktu itu berkuasa sewenang-wenang. UUD diperlukan untuk mengatur hak dan kewajiban penguasa untuk memerintah, serta hak dan kewajiban rakyat yang diperintah. UUD diperlukan untuk mengatur jalannya pemerintahan. Jika suatu negara tidak memiliki UUD, dapat dipastikan akan terjadi ... (1 Poin) a. penindasan terhadap hak asasi manusia b. penjajahan terhadap negara-negara kecil c. negara akan semakin kuat dalam pembangunan d. penindasan yang akan dilakukan oleh negara lain​

Yang dimaksud periode awal kemerdekaan yaitu terjadi pada tahun ... *

Sebutkan hal-hal yang dimuat dalam isi dari pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke-4​

pajak di Singapura relatif rendah yaitua. 14,2% dari PDBb. 15,4% dari PDBc. 16,6% dari PDBd. 17,8% dari PDB​

menyampaikan bahwa Dasar negara lata ada berdasarkan keagamaan dan dari alasan- alasannya.​

sebutkan 5 museum Indonesia yang berkaitan dengan jasa para pendiri bangsa!​