You're Reading a Free Preview Show
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
Kalau kamu tertarik untuk mempelajari tentang seluk beluk Senyawa Kompleks, simak pembahasannya di sini. Kami juga telah menyiapkan kuis berupa latihan soal dengan tingkatan yang berbeda-beda agar kamu bisa mempraktikkan materi yang telah dipelajari. Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Senyawa Kompleks. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal. Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya? Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Senyawa Kompleks dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
DefinisiSenyawa yang terdiri atas atom logam (disebut atom pusat) yang dikelilingi anion atau ligan yang membentuk ikatan koordinasi. Senyawa Kompleks dan PenamaannyaSenyawa kompleks adalah senyawa yang tersusun dari atom logam/atom pusat, yang umumnya adalah logam transisi, dengan anion atau ligan yang terikat melalui ikatan koordinasi. Senyawa kompleks ini umumnya ditemui pada logam transisi karena logam tersebut memiliki banyak ruang kosong pada orbital d nya yang dapat ditempati pasangan elektron bebas dari ligan. 1. Istilah-istilah yang ada pada senyawa kompleksBerikut ini istilah-istilah yang ada pada senyawa kompleks:
Beberapa contoh geometri dan hibridisasi senyawa kompleks :
2. Penamaan senyawa kompleks menurut IUPACPenamaan senyawa kompleks menurut IUPAC adalah mengikuti aturan berikut:
Sifat Senyawa Kompleks1. WarnaSeperti ion logam transisi, umumnya senyawa kompleks memiliki warna yang khas. Warna ini tergantung kepada jenis ion logam, tingkat oksidasinya dan ligan-ligan yang terikat. Sebagai contoh, ion kompleks $\left[\mbox{Cu}\left(\mbox{H}_{2}\mbox{O}\right)_{4}\right]^{2+}$ yang berwarna biru muda akan berubah menjadi biru gelap keunguan apabila ditambahkan amonium hidroksida pekat ke dalamnya karena ligan $\mbox{NH}_{3}$ masuk menggantikan $\mbox{H}_{2}\mbox{O}$ membentuk ion kompleks baru. $\left[\mbox{Cu}\left(\mbox{NH}_{3}\right)_{4}\right]^{2+}$ seperti digambarkan berikut. Agar suatu zat memiliki warna, maka ia akan menyerap sebagian dari spektrum cahaya nampak, proses ini hanya terjadi ketika energi yang diperlukan untuk menggerakkan elektron dalam senyawa tersebut dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi sama besar dengan energi dari spektrum sinar tampak. Apabila suatu objek menyerap seluruh spektrum tampak ia akan terlihat berwarna hitam, sebaliknya bila ia sama sekali tidak menyerap spektrum tampak maka akan terlihat berwarna putih (padatan) atau tak berwarna (cairan). Suatu fenomena menarik terlihat ketika suatu objek berwarna jingga setelah ia menyerap hanya spektrum biru. Hal ini karena jingga dan biru adalah warna komplementer, yang berarti penyerapan warna biru dari spektrum cahaya tampak akan menyebabkan ia terlihat berwarna komplemennya yakni jingga, dan sebaliknya. Warna komplementer dapat dilihat dari warna yang saling berseberangan pada roda warna berikut Jumlah cahaya yang diserap oleh suatu sampel sebagai fungsi dari panjang gelombang dikenal sebagai spektrum absorpsi. Sebagai contoh adalah spektrum absorpsi ion kompleks $\left[\mbox{Ti}\left(\mbox{H}_{2}\mbox{O}\right)_{6}\right]^{3+}$ berikut. Terlihat bahwa puncak serapan terjadi di sekitar warna kuning, hijau dan biru, oleh sebab itu larutan dari ion kompleks ini akan terlihat berwarna merah dan violet yang dipantulkan/tidak banyak diserap. 2. MagnetismeBanyak kompeks logam transisi yang memiliki sifat paramagnetis, dimana fenomena ini timbul akibat adanya elektron yang tidak berpasangan. Meski demikian terdapat beberapa hasil eksperimen yang menarik. Senyawa dari ion kompleks $\left[\mbox{Co}\left(\mbox{CN}\right)_{6}\right]^{3-}$ diketahui tidak memiliki elektron yang tak berpasangan, sementara itu kompleks $\left[\mbox{CoF}_{6}\right]^{3-}$ memiliki empat elektron tidak berpasangan meskipun keduanya memiliki atom logam pusat $\mbox{Co}^{3+}$ dengan konfigurasi $3d^{6}$. Teori koordinasi yang lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan fenomena ini. Stereoisomer Senyawa KompleksStereoisomer adalah senyawa dengan ikatan-ikatan kimia yang sama namun susunan dalam ruang yang berbeda. Sebagai contoh pada kompleks segiempat-planar $\left[\mbox{Pt}\left(\mbox{NH}_{3}\right)_{2}\mbox{Cl}_{2}\right]$ ligan kloro dapat berada saling bersebelahan atau berseberangan. Isomerisme ini disebut juga isomer geometri, dimana ketika gugus kloro bersebelahan disebut sebagai isomer cis- dan bila berseberangan disebut isomer trans-. seperti digambarkan berikut. Isomer geometri umumnya memiliki sifat fisik yang berbeda dan sejumlah sifat kimia yang berbeda pula. Sebagai contoh isomer cis dari senyawa di atas dapat berperan sebagai obat kanker, sebaliknya isomer trans nya tidak efektif. Isomer geometri ini juga dapat ditemui pada kompleks oktahedral ketika terdapat dua atau lebih ligan yang berbeda jenis, namun tidak ditemui pada kompleks tetrahedral karena semua sudutnya bersebelahan satu sama lain. Stereoisomer tipe kedua adalah isomer optis atau enansiomer, yakni bayangan cermin yang tidak dapat disetarakan satu sama lain, seperti antara tangan kanan dan kiri kita. Suatu contoh kompleks yang memiliki enansiomer adalah ion $\left[\mbox{Co}\left(\mbox{en}\right)_{3}\right]^{3+}$, disebut juga sebagai senyawa kiral. Contoh Soal Senyawa Kompleks dan PembahasannyaBerikanlah nama yang tepat untuk senyawa kordinasi berikut
Jawaban
|