Pernyataan di atas yang merupakan kategori perilaku mencintai alquran ditunjukkan oleh nomor

Sebutkan dua (2) contoh perilaku yang mencerminkan seorang muslim beriman kepada kitab Allah Swt ! Jawabannya: (1) Membaca, memahami, dan mengamalkan kitab suci Al-Qur’an, dan (2) Menaati perintah dan menjauhi larangan yang ada dalam al-Qur’an, dan meyakini adanya kitab Taurat, Zabur dan Injil.

Dengan membaca berarti kita mengetahui isi dari kitab suci al-Qur;an kemudian baru memahami ajaran yang ada di dalamnya yang berisi perintah dan larangan.

Setelah kita memahaminya, baru kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab beriman, berasal dari kata iman yang artinya peracya, sedangkan dari segi istilah, percaya dalam hal ini adalah mempercayai dengan hati, lisan dan juga membuktikan dengan perbuatan.

Namun, perlu digaris bawahi, bahwa kitab Taurat, Zabur dan Injil diturunkan pada zamannya yang sesuai dengan kehidupan pada zaman tersebut. Sehingga sikap kita mempercayai.

Sedangkan sebagai muslim, kitab yang kita gunakan adalah al-Qur’an sehingga yang wajib kita Imani hingga mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari adalah al-Qur’an.

Sebutkan dua contoh perilaku yang mencerminkan seorang muslim beriman kepada kitab Allah Swt !

Contoh sikap / perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah adalah

  1. Giat belajar mengenal nama-nama kitab Allah, par Rasul yang diwahyukan kitab Allah, dan kisahnya.
  2. Menaati perintah dan menjauhi larangan yang ada dalam al-Qur’an, namun tetap meyakini kitab-kitab terdahulu sebagai ajaran yang sesuai pada masanya.

Jawaban di atas juga merupakan opini, pada intinya kitab Taurat, Zabur dan Injil adalah kitab Allah yang digunakan untuk berdakwah pada zaman nabi Musa, Daud hingga nabi Isa.

Nah, karena kitab Al-Qur’an adalah kitab penyempurnaan dari ketiga kitab sebelumnya, dan kitab pedoman umat manusia. Makanya, al-qur’an tidak hanya kita yakini dalam hati dan diucapkan namun juga diamalkan.

Pernyataan di atas yang merupakan kategori perilaku mencintai alquran ditunjukkan oleh nomor

Jawabannya

Sebutkan dua contoh perilaku yang mencerminkan seorang muslim beriman kepada kitab Allah Swt

Perilaku seorang muslim yang beriman kepada kitab Allah adalah1. Belajar memahami kitab-kitab Allah, Rasul yang diwahyukan dan kisahnya.

2. Taat pada perintah dan menjauhi larangan yang ada dalam al-Qur’an, serta meyakini adanya kitab lain seperti Taurat, Zabur dan Injil sebagai ajaran kebenaran yang sesuai pada masanya.

Cinta adalah sesuatu yang abstrak, ia tak tampak oleh mata kepala. Namun dapat dirasakan dan tampak tanda-tandanya. Seorang yang jatuh cinta, hatinya akan terpaut dengan yang dicintainya. Termasuk mencintai Al-Qur’an.


Mencintai Al-Qur’an adalah suatu tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, tapi mencintai Al-Qur’an adalah dengan membersamai dan berinteraksi dengan Al-Qur’an setiap saatnya; membaca, memahami dan merenungi, serta mengimplementasikan kandungan maknanya.


Pada zaman dahulu, para sahabat adalah orang yang sangat mencintai Al-Qur’an. Mereka antusias penuh semangat mendengarkan wahyu yang disampaikan kepada mereka. Setiap deretan ayat yang didapatkan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bagaikan hadiah yang sangat berharga bagi dirinya. Maka tak ayal, banyak sahabat yang meluangkan waktu untuk menghafal, memahami dan merenungi serta mengimplementasikan isi kandungan maknanya. 


Abu Abdurrahman al-Sulami mengatakan bahwa para sahabat belajar kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sepuluh ayat, mereka tidak akan mempelajari sepuluh ayat berikutnya kecuali mereka memahami kandungan ayat tersebut dan mengamalkannya (Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad: 466. Hadis ke-23482).


Demikian pula, generasi setelah sahabat, tabi’in. Mereka dengan penuh semangat membaca Al-Qur’an tanpa mengenal waktu. Kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an dibuktikan dengan senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai teman sehari-harinya. 


Imam al-Nawawi menceritakan bahwa terdapat sebagian tabi’in yang sehari-harinya membaca Al-Qur’an hingga mengkhatamkannya dalam sehari bahkan ada yang mengkhatamkannya di antara waktu dhuhur dan ashar. (Imam Nawawi, al-Tibyan fi Adab Hamalat Al-Qur’an: 47).


Pada masa sekarang, jika seorang ditanya, apakah kamu mencintai Al-Qur’an? Tentu saja jawabannya adalah, “Iya, saya mencintai Al-Qur’an”. Jawaban ini adalah jawaban yang keluar secara otomatis tanpa perlu pemikiran dan perenungan. Hanya saja, cinta butuh pembuktian tidak sekadar diucapkan oleh lisan semata. 


Banyak orang yang mengaku mencintai Al-Qur’an tapi dalam sehari-harinya ia lebih banyak berinteraksi dengan hape (telpon genggam) daripada berlama-lama duduk bersama Al-Qur’an. Bagaimana mungkin dia dikatakan mencintai Al-Qur’an sementara dia tahan berlama-lama memainkan keyboard ponsel dan rasa kantuk menghampirinya saat menyentuh Al-Qur’an?


Seorang yang dirundung cinta, hatinya akan senantiasa terpaut, bibirnya selalu menyebut, ia akan merindukannya saat ia jauh darinya dan memutuskan segala sesuatu kecuali bersamanya. Ibaratnya, menurut Sayyidina Ali, dia adalah tawanan yang tidak bisa lepas dari yang dicintainya.


ومن أحب شيئا فهو أسير له


Artinya: “Barang siapa yang mencintai sesuatu maka dia adalah tawanan baginya” (Muhammad Nawawi, Nashaih al-Ibad:14).


Demikian pula, seorang yang mencintai Al-Qur’an, hatinya senantiasa akan terpaut untuk selalu dekat bersamanya, merasa nyaman dengannya, ia bagaikan tawanan Al-Qur’an yang tidak bisa lepas darinya; membaca, memahami dan mengimplementasikan isi kandungannya.


Sebuah bacaan bila dibaca berulang-ulang, ia akan membosankan kecuali Al-Qur’an. Semakin banyak dibaca dan diulang-ulang, maka ia akan semakin menyenangkan, tampak indah dan bercahaya.


Imam al-Syatibi mengatakan: 


وَخَيْرُ جَلِيسٍ لاَ يُمَلُّ حَدِيثُهُ  ***  وَتَرْدَادُهُ يَزْدَادُ فِيهِ تَجَمُّلاً


Artinya: “Al-Qur’an adalah sebaik-baik teman bercengkrama, ceritanya tidak membosankan, membaca dan mendengarkannya tidak menjenuhkan, bahkan tambah menarik jika diulang-ulang”. (Al-Syathibi, Hirz al-Amani wa Wajh al-Tahani fi al-Qira’at al-Sab’i: 2).


Seorang yang mencintai Al-Qur’an akan tampak darinya beberapa perkara: Pertama, hatinya senang bila berjumpa (membaca) Al-Qur’an. Kedua, duduk bercengkrama dengan Al-Qur’an dalam waktu yang lama tanpa rasa bosan. Ketiga, rindu menggelora dalam hatinya bila ia jauh meninggalkan Al-Qur’an (lama tidak membaca Al-Qur’an), dia akan berusaha untuk bersama Al-Qur’an. Keempat, mengikuti arahan dan petunjuk Al-Qur’an serta merujuk kepada Al-Qur’an saat dia memiliki problem dalam hidupnya, baik yang berskala kecil maupun yang besar. Kelima, mengikuti perintah Al-Qur’an dan menjauhi larangannya (Khalid al-Lahim, Mafatih Tadabbur Al-Qur’an wa al-Najah fi al-Hayat, 27-28).


Jika tanda-tanda di atas tampak dalam diri seorang, maka rasa cinta terhadap Al-Qur’an masih ada dalam hatinya. Tapi jika tanda-tanda tersebut tidak ada dalam diri seorang, maka rasa cintanya terhadap Al-Qura’an telah sirna.  

Oleh karena itu, seorang ulama berkata: “Janganlah seorang ditanya tentang dirinya kecuali Al-Qur’an, jika ia mencintai Al-Qur’an maka sesungguhnya ia mencintai Allah dan Rasul-Nya”. 

Pernyataan di atas yang merupakan kategori perilaku mencintai alquran ditunjukkan oleh nomor

Perhatikan pernyataan tentang perilaku terhadap al Qur’an di bawah ini! 1) Berusaha untuk memahami isinya, 2) Membacanya baik di saat senang maupun susah, 3) Menyimpannya di dalam sebuah peti, 4) Membuatnya sebagai jimat, 5) Sekuat tenaga mengamalkannya, 6) Menjadikannya sebagai penangkal dari gangguan jin Pernyataan yang merupakan kategori perilaku mencintai al Qur’an ditunjukkan oleh nomor?

  1. 1, 4, 2005
  2. 1, 2, 2003
  3. 1, 2, 2005
  4. 1, 5, 2006
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. 1, 2, 2005

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perhatikan pernyataan tentang perilaku terhadap al qur’an di bawah ini! 1) berusaha untuk memahami isinya, 2) membacanya baik di saat senang maupun susah, 3) menyimpannya di dalam sebuah peti, 4) membuatnya sebagai jimat, 5) sekuat tenaga mengamalkannya, 6) menjadikannya sebagai penangkal dari gangguan jin pernyataan yang merupakan kategori perilaku mencintai al qur’an ditunjukkan oleh nomor 1, 2, 2005.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan ilustrasi berikut ini! “Ketika Nabi Muhammad Saw berdagang, beliau memberitahukan cacat barang dagangannya. Beliau tidak menyembunyikan cacat tersebut. ” Contoh perilaku meneladani sifat rasul sesuai dengan wacana di atas adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.