Persembahan yang diberikan untuk penebusan dosa telah digenapi di dalam dan melalui


Persembahan yang diberikan untuk penebusan dosa telah digenapi di dalam dan melalui

Mengapa kita mempelajari persembahan dalam PL? Satu-satunya alasan terbaik adalah bahwa pada jaman Yesus, tidak ada pengurangan peraturan persembahan. Justru yang ada adalah peningkatan kualitas persembahan itu. Benarkah? Mari kita telusuri secara singkat bagian demi bagian dari tulisan ini.

BENTUK AWAL

Persembahan dalam PL, dalam bentuk awalnya dapat kita temukan dalam kisah Kain dan Habel (Kej.4:3-4 “minchah”- memberikan). Juga pada saat Abram mendirikan mezbah, setelah TUHAN menampakkan diri kepadanya (Kej 12:7-8  “mizbeach” akar kata “zabach” - memberikan). Lalu, ketika Abram bertemu dengan Melkisedek, ia memberikan sepersepuluh dari semua jarahan (Kej 14:18-20 “ma`aser – bagian kesepuluh). Ia memberikannya karena Allahlah yang telah menyerahkan musuhnya kepadanya.

  • Dari semua kisah awal ini, persembahan bermakna ungkapan syukur atas berkat Tuhan dan pernyataan kebergantungan kepada Tuhan.

TIGA JENIS PERSEMBAHAN

1.      Persembahan Khusus

Ketika Musa mendapat perintah TUHAN untuk mendirikan Tabernakel (Kemah Suci), TUHAN meminta umat Israel untuk memberikan persembahan khusus (Kel 25:1-7; 35:4-19,20-29). Persembahan khusus ini dipungut, tetapi diberikan menurut dorongan hati masing-masing. Persembahan ini juga disebut persembahan sukarela.

  • Persembahan ini diberikan untuk tujuan-tujuan khusus yang TUHAN tetapkan. Merupakan ‘senyawa’ dari kewajiban-sukarela.

2.      Persembahan Korban

Dalam ibadah PL, ada beberapa persembahan wajib yang disebut korban. Di antaranya: korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa, dan korban penebus salah, dll (Imamat 1-5).

  • Korban-korban ini merupakan bayang-bayang dari penebusan Kristus (atau digenapi oleh penebusan Kristus melalui pengorbanan diri-Nya - Kol 2:17; 1 Petrus 1:18-19).

3.      Persembahan Persepuluhan

Ketika Israel ada di pandang gurun, mereka memberontak kepada Tuhan dengan membuat patung anak lembu emas (Kel 32). Lalu Musa meminta siapapun yang berdiri di pihak TUHAN bergabung dengan dia (ay.25-26). Lewi berada di pihak TUHAN. Lewi berbakti kepada TUHAN (ay.29), menjadi suku khusus yang melayani TUHAN (bersama imam Harun dan keluarganya).

Pada saat pembagian tanah milik pusaka, suku-suku Israel mendapat tanah, tetapi Lewi tidak. Suku-suku lain dapat mengerjakan tanah untuk mendapat nafkah kehidupan, sedangkan Lewi tidak, karena Lewi bekerja melayani TUHAN dan menyelenggarakan ibadah kepada TUHAN (Bil 3:12). Maka supaya mereka juga mendapat makanan, TUHAN menetapkan Lewi mendapatkan persembahan persepuluhan dari suku-suku Israel (Bil 18:21). Para Lewi juga harus memberikan persembahan kepada imam (Bil 18:25-28).

  • Ini adalah kearifan ilahi - sebelas suku Israel menghidupi satu suku Lewi, satu suku Lewi menghidupi satu kaum imam! Prinsip: kesetaraan taraf kehidupan! Dalam perkembangan selanjutnya, persembahan persepuluhan diperuntukkan bagi tiga kepentingan: para Lewi, orang miskin (orang asing, anak yatim dan janda),  dan perayaan (Ulangan 14:23, 26:12).

Pada jaman setelah Hakim-Hakim sampai Nabi-Nabi, persembahan persepuluhan tetap berlangsung dengan pengorganisasian yang lebih baik. Ada rumah perbendaharaan di Bait Allah, sebagai tempat mengumpulkan persembahan (Neh 10:38; 12:44). Demikianlah ketika Maleakhi mengumumkan tegurannya (Mal 3:10). Sistem diorganisir dengan baik, tujuan tetap sama.

IMPLIKASI

  1.  Persembahan adalah ungkapan syukur dan pernyataan kebergantungan kita kepada TUHAN. Memberikan persembahan adalah sebuah kehormatan untuk menyatakan diri berada di bawah berkat TUHAN. Memberikan sedikit karena pelit tidak memberikan benefit  apapun. Memberikan dengan tidak rela sama saja dengan menyatakan tidak percaya bahwa semua yang kita punya berasal dari TUHAN.
  2. Persembahan korban penebus dosa/salah tidak diperlukan karena pengorbanan Kristus telah menggenapinya. Bahkan kalau kita mau tetap mengikuti sistem PL dalam penebusan dosa, kita tidak mungkin memenuhinya.
  3. Perjanjian Baru tidak pernah menghapus jenis persembahan khusus dan persepuluhan (Mat 23:23). Bahkan bila kita mau jujur, kualitasnya didorong sampai titik tertinggi (keadilan, belas kasih, kesetiaan). Surat Roma justru menegaskan bahwa bukan hanya sepersepuluh, tetapi seluruh (Rom 12:1). Bait Allah disebut ‘rumah persembahan’ (the house of sacrifice – 2 Taw 7:12). Biarkan hidup kita jadi the house of sacrifice.


Page 2

Pertanyaan

Persembahan yang diberikan untuk penebusan dosa telah digenapi di dalam dan melalui

Jawaban

Allah menuntut persembahan binatang supaya umat manusia dapat memperoleh pengampunan bagi dosa-dosa mereka (Imamat 4:35; 5:10). Persembahan binatang adalah tema penting dalam seluruh Kitab Suci. Ketika Adam dan Hawa berdosa, Allah mengorbankan binatang untuk menyediakan pakaian bagi mereka (Kejadian 3:21). Kain dan Habel membawa persembahan kepada Allah. Persembahan Kain tidak diterima karena dia mempersembahkan buah-buahan, sedangkan persembahan Habel diterima karena dia mempersembahkan "anak sulung dari kambing dombanya" (Kejadian 4:4-5). Setelah banjir surut, Nuh mempersembahkan binatang kepada Allah. Persembahan Nuh ini merupakan bau harum yang menyenangkan Tuhan (Kejadian 8:20-21). Allah memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak anaknya. Abraham taat kepada Allah, namun ketika Abraham siap mempersembahkan Ishak, Allah campur tangan dan menyediakan seekor domba jantan untuk mati menggantikan Ishak (Kejadian 22:10-13). Sistem persembahan mencapai puncaknya pada zaman bangsa Israel. Allah memerintahkan bangsa ini untuk melakukan berbagai persembahan. Menurut Imamat 1:1-4 ada prosedur tertentu yang harus diikuti. Pertama-tama, binatang tersebut harus tak bercacat. Kemudian orang yang mempersembahkan harus mengidentifikasikan dirinya dengan binatang itu. Kemudian orang yang mempersembahkan harus membunuh binatang itu. Ketika dilakukan dengan iman, persembahan ini menyediakan pengampunan untuk dosa-dosa. Korban persembahan lainnya disebut Hari Pendamaian, digambarkan dalam Imamat 16 yang melukiskan pengampunan dan penghapusan dosa. Imam Besar mengambil dua domba jantan untuk korban penghapus dosa. Salah satu dari domba tersebut dikorbankan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh umat Israel (Imamat 16:15), sementara domba satunya dilepaskan di padang gurun (Imamat 16:20-22). Korban penghapus dosa menyediakan pengampunan, sementara domba yang lain itu menyediakan penghapusan dosa. Kalau begitu mengapa kita sekarang tidak mempersembahkan binatang? Persembahan binatang telah berakhir karena Yesus Kristus itulah persembahan yang paling utama. Yohanes Pembaptis mengenali hal ini ketika dia melihat Yesus untuk pertama kalinya. “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Anda mungkin bertanya kepada diri sendiri, mengapa binatang? Apa salah mereka? Itulah poinnya, binatang-binatang tersebut tidak bersalah, tapi mereka mati untuk menggantikan orang yang memberi persembahan. Yesus Kristus juga tidak bersalah namun dengan sukarela menyerahkan diriNya untuk mati bagi dosa-dosa umat manusia (1 Timotius 2:6). Banyak orang yang menyebut mati untuk orang lain ini sebagai penggantian. Yesus Kristus menanggung dosa kita dan mati menggantikan kita. Sebagaimana dikatakan oleh 2 Korintus 5:21, “Dia [Yesus] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [Allah] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Melalui iman kepada karya salib Yesus, seseorang dapat memperoleh pengampunan. Secara ringkas, persembahan binatang diperintahkan Allah supaya manusia bisa memperoleh pengampunan dosa. Binatang menjadi pengganti – yaitu binatang mati untuk orang yang berdosa. Persembahan binatang sudah tidak diperlukan setelah karya salib Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah korban yang paling besar dan menjadi satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5). Persembahan binatang melambangkan persembahan yang dilakukan Kristus bagi kita. Satu-satunya dasar di mana persembahan binatang dapat menyediakan pengampunan dosa adalah fakta bahwa Kristus bersedia mempersembahkan diriNya bagi dosa-dosa kita. Ia menyediakan pengampunan sejati yang hanya dapat dilukiskan dan dilambangkan oleh persembahan binatang.

English


Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Mengapa Allah menuntut persembahan binatang dalam Perjanjian Lama?