Perwakilan dari Indonesia yang menghadiri Konferensi Asia di New Delhi adalah

28 Februari 2022 18:51

Pertanyaan

Perwakilan dari Indonesia yang menghadiri Konferensi Asia di New Delhi adalah

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

01 Maret 2022 08:32

Hai Emran E, Kakak bantu jawab ya. Untuk pertanyaan di atas, jawaban yang tepat adalah D. Untuk lebih jelasnya, pahamilah penjelasan berikut ini Perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi agresi Belanda mendapatkan simpati internasional, terutama negara-negara Asia dan Afrika yang pernah menjadi korban imperialisme. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah diselenggarakannya Konferensi Asia di New Delhi yang diprakarsai oleh Burma (Myanmar) dan India. Konferensi Asia di New Delhi dilaksanakan pada tanggal 20-23 Januari 1949, dengan dihadiri sejumlah negara Asia, Afrika, dan Australia. Konferensi tersebut dihadiri oleh wakil dari negara Afghanistan, Australia, Burma, Sri Lanka, Mesir, Ethiopia, India, Iran, Irak, Libanon, Pakistan, Filipina, Saudi Arabia, Suriah, dan Yaman, sebagai peserta. Kemudian ada wakil dari negara China, Nepal, Selandia Baru, dan Muangthai sebagai peninjau. Sementara delegasi Indonesia dalam Konferensi Asia di New Delhi terdiri atas Mr. A. A. Maramis (Menteri Luar Negeri PDRI), Mr. Utoyo (Wakil Indonesia di Singapura), Dr. Sudarsono (Wakil Indonesia di India), dan Dr. Sumitro Djojohadikusumo (Wakil Dagang Indonesia di Amerika Serikat). Semoga membantu ya.

Konferensi Hubungan Asia berlangsung di New Delhi, India dari tanggal 23 Maret hingga 2 April 1947.[1] Konferensi ini diselenggarakan oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, yang saat itu memimpin suatu pemerintahan sementara yang sedang mempersiapkan Kemerdekaan India, yang terwujud pada 15 Agustus 1947. Konferensi Hubungan Asia menyatukan banyak pemimpin gerakan kemerdekaan di Asia, dan merupakan upaya pertama untuk menegaskan persatuan Asia. Tujuan dari konferensi ini adalah "untuk menyatukan pria dan wanita terkemuka Asia dalam sebuah platform bersama untuk mempelajari masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama orang-orang di benua, untuk memusatkan perhatian pada masalah sosial, ekonomi, dan budaya dari berbagai negara di Asia, dan untuk menumbuhkan kontak dan pengertian bersama."

Perwakilan dari Indonesia yang menghadiri Konferensi Asia di New Delhi adalah

Gandhi pada Konferensi Hubungan Asia tahun 1947

Perwakilan dari Indonesia yang menghadiri Konferensi Asia di New Delhi adalah

Dua delegasi Tibet (kanan depan) selama Konferensi Hubungan Asia di Delhi pada tahun 1947 ketika Mahatma Gandhi berbicara (paling kiri). Sebuah bendera Tibet terlihat di depan mereka bersama dengan bendera negara-negara peserta lainnya.

Dalam tulisan-tulisan dan pidatonya, Nehru telah memberikan tekanan besar pada cara yang India pascakolonial akan membangun kembali hubungan Asia-nya. Pada konferensi ini Nehru menyatakan:[2][3]

"...Asia sekali lagi menemukan dirinya ... salah satu konsekuensi penting dari dominasi Eropa atas Asia adalah isolasi di antara negara-negara Asia satu sama lain. ...Hari ini isolasi ini didobrak karena banyak alasan, politis, dan lain-lain ... Konferensi ini penting sebagai ungkapan dari dorongan yang lebih dalam dari pikiran dan semangat Asia yang telah bertahan ... Dalam konferensi ini dan dalam pekerjaan ini tidak ada pemimpin dan tidak ada pengikut. Semua negara Asia harus bertemu bersama dalam satu tugas bersama..."

Konferensi ini diselenggarakan segera setelah Perang Dunia II. Meskipun Eropa mengalami ketegangan, Perang Dingin masih dalam tahap awal dan belum mencapai Asia pada saat itu. Kekuatan kolonial seperti Britania, Prancis, dan Belanda telah merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah Asia mereka setelah perang dan perjuangan pembebasan nasional berlangsung dalam aksi penuh di banyak negara Asia seperti Vietnam dan Indonesia. Jepang telah hancur dalam perang dan Amerika Serikat terlibat dalam pembangunan kembali negara itu. India sedang mengalami tekanan sosial politik dan ketegangan dari proses kemerdekaan politik dan pembagian geografis. Perang saudara berkecamuk di Tiongkok dan komunisme sedang bangkit. Asia Barat sedang menghadapi krisis kelahiran negara Yahudi Israel. Dalam konteks inilah India menyelenggarakan Konferensi Hubungan Asia pertama.[1]

Konferensi Hubungan Asia dihadiri oleh delegasi dari keempat penjuru Asia. Banyak dari mereka belum mencapai kemerdekaan. Konferensi ini termasuk perwakilan dari, antara lain Afghanistan, Myanmar, Sri Lanka, Turki, Republik Asia Soviet, Indonesia, Tiongkok, Korea, Mongolia, dan Vietnam. Jepang diundang tetapi tidak mengirim perwakilan; Australia dan Selandia Baru hadir bukan sebagai peserta tetapi sebagai pengamat. Bersama dengan delegasi Arab, Iran juga mengirim delegasinya. Ada delegasi Tibet terpisah yang menghadiri konferensi, karena belum dianeksasi oleh Tiongkok. Menariknya satu delegasi Yahudi dari Palestina juga hadir, yang menyebabkan ketegangan yang dapat diprediksi dengan delegasi Arab. Kehadiran delegasi Tibet dan Yahudi yang terpisah dalam konferensi ini adalah penting mengingat politik internasional pada saat itu dan posisi kebijakan luar negeri India terhadap kedua masalah ini kelak.[1]

Salah satu tokoh nasional yang tergabung dalam delegasi Indonesia yang dikirim untuk mengikuti konferensi ini adalah Ali Sastroamidjojo.[4]

  • Kongres Rakyat dari Timur
  • Pan-Asianisme
  • Konferensi Asia–Afrika

  1. ^ a b c Sankalp Gurjar (18 April 2017). "Time to Resurrect the Asian Relations Conference". The Diplomat. Diakses tanggal 19 November 2019. 
  2. ^ "Pt. Jawaharlal Nehru's speech". Asian Relations Conference 1947. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-19. Diakses tanggal 2009-01-09. 
  3. ^ Sharan, Shankar (August 1997). "Fifty Years After the Asian Relations Conference" (PDF). Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre. Tibetan Parliamentary & Policy Research Centre. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 April 2014. Diakses tanggal 23 December 2016.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ Wildan Sena Utama (18 April 2017). "Ali Sastroamidjojo, Pencetus Konferensi Asia-Afrika 1955". Tirto.id. Diakses tanggal 19 November 2019. 

  • Archive of news stories and speeches of the Asian Relations Conference
  • Fifty Years Ago: The Asian Relations Conference by Claude Arpi
  • Fifty Years after the Asian Relations Conference Sharan, 1997, Tibetan Parliamentary and Policy Research Centre
  • Speech of Mahatma Gandhi at the Asian Relations Conference

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konferensi_Hubungan_Asia&oldid=19235144"