Pesan pesan yang disampaikan Luqman hakim kepada anaknya kecuali

Siapa yang tak mengenal sosokLuqman Al-Hakim, ia adalah orang yang disebut dalam Alquran dalam surat Luqman ayat 12 sampai ayat 19.

Luqman pun terkenal karena nasihat-nasihat bijaksana kepada anaknya. Menurut Imam Qatadah, Luqman bukanlah nabi dan ia tidak diberi wahyu oleh Allah SWT.

Kemudian, pendapat lainnya pun dikemukakan oleh Imam Mujahid yang berkata Luqman merupakan seorang laki-laki yang saleh, namun bukanlah seorang nabi.

Walaupun demikian, ada beberapa nasihat terkenal dari Luqman kepada anaknya. Nasihat tersebut pun bisa menjadi contoh untuk kita sebagai orangtua dalam mendidik anak-anak.

Kali iniPopmama.com sudah merangkumterkait beberapanasihat Luqman Al-Hakim yang bisa menjadi inspirasi.

Semoga ini bisa menjadi renungan tersendiri ya, Ma.

1. Nasihat jangan sekali kali menyekutukan Allah

Pesan pesan yang disampaikan Luqman hakim kepada anaknya kecuali
Unsplash.com/Ed Us

Kita semua tahu bahwa Allah SWT hanya satu, bahkan tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggantikan atau menyembah selain kepada Allah.

Nasihat itulah yang tertuang dalam QS Luqman ayat 13yang berbunyi:

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Di sini Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk tidak mempersekutukan Allah. Jika melakukannya itu, maka termasuk perbuatan kezaliman dan merendahkan martabat sang Maha Pencipta.

2. Berbuat baik kepada kedua orangtua

Pesan pesan yang disampaikan Luqman hakim kepada anaknya kecuali
Freepik

Sebagai seorang anak, kita wajib mendoakan dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Perlu diingat bahwa berkat kedua orangtualah kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” - (QS Luqman ayat 14)

Dalam ayat tadi, Luqman menekankan kepada anaknya untuk berbuat baik kepada kedua orangtua. Terutama pada perjuangan seorang Mama yang telah mengandung dalam keadaan lemah, melahirkan serta merawatnya hingga besar.

Maka dari itu, bersyukurlah atas apa yang telah diberikan Allah kepadamu danbersyukurlah kepada kedua orangtuamu.

  1. 20 Drakor Perselingkuhan, Bikin Geram dan Emosi!
  2. 15 Rekomendasi Merek Blender Portable, Wajib Punya karena Praktis
  3. 5 Makanan yang Harus Dikonsumsi untuk Mengatasi Cacar Monyet

3. Merasa diawasi oleh Allah SWT

Pesan pesan yang disampaikan Luqman hakim kepada anaknya kecuali
Pixabay/15329403

Setiap perbuatan kita di alam dunia pasti kelak akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT, baik yang buruk maupun yang baik.

Maka dari itu, nasihat lainnya dariLuqman Al-Hakimtertuang dalam firman Allah di Q.S Luqman ayat 16 yang berbunyi:

”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha Teliti.” - (QS Luqman ayat 16)

4. Selalu dirikan salat

Pesan pesan yang disampaikan Luqman hakim kepada anaknya kecuali
Zakat.or.id

Salat menjadi tiang agama dalam ajaran Islam. Perlu diingat juga bahwa salat menjadi amalan yang akan dihisab pertama kali oleh Allah di akhirat kelak.

Nasihat yang diucapkan Luqman tersebut diharapkan bisa sama-sama menghindari kemungkaran dan mendekatkan pada hal kebaikan.

“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” - (QS Luqman ayat 17)

5. Jangan berlaku sombong

Pesan pesan yang disampaikan Luqman hakim kepada anaknya kecuali
Pixabay/mohammedweb

Setiap manusia diciptakan untuk menyembah Allah dan jangan merasa sombong atau angkuh karena kita hanya makhluk kecil di mata sang Pencipta.

Ajaran ini juga ditanamkan oleh Luqman kepada anaknya. Nasihat tersebut dimaksud agar anaknya jangan terlalu membanggakan diri, karena Allah tidak akan melimpahkan kasih sayangnya kepada orang sombong.

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” - (QS Luqman ayat 18)

Itu tadi beberapa nasihat yang bisa diteladani darisurat Luqman.Semoga bisa menjadi renungan bagi kita semua ya.

Baca juga:

  • Ada dalam Alquran, Ini Dia Inspirasi 5 Surat Penenang Hati
  • Kumpulan Ayat Alquran tentang Kematian yang Harus Diketahui Anak
  • Bisa Jadi Inspirasi, Ini 5 Ayat Alquran Tentang Sabar

Allah secara khusus menyebut nama Luqman dalam Al-Qur’an, seorang saleh yang hidup di zaman Nabi Daud as. Luqman digelari Al-Hakim karena Allah menganugerahinya hikmah, yaitu kemampuan untuk mendapatkan ilmu, memahami, dan mengamalkannya.

Al-Qur’an menggambarkan Luqman Al-Hakim sebagai seorang ayah yang bijak. Nasihat-nasihat beliau kepada anaknya diabadikan dalam QS. Luqman [31]: 13-19. Berikut ini lima nasihat Luqman kepada anaknya:

1. Jangan menyekutukan Allah

Nasihat hidup pertama dan paling utama yang disampaikan Luqman kepada anaknya adalah tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain.

Allah berfirman:

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (QS. Luqman [31]: 13).

Menurut ulama mazhab Syafii, Imam Baidhawi, latar belakang Luqman menyampaikan nasihat itu kepada anaknya adalah karena sebelumnya anak Luqman adalah seorang kafir. Karena itulah beliau menyeru anaknya untuk beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.

2. Setiap perbuatan ada balasannya 

Allah berfirman:

يٰبُنَيَّ اِنَّهَآ اِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِيْ صَخْرَةٍ اَوْ فِى السَّمٰوٰتِ اَوْ فِى الْاَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ

(Lukman berkata), "Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi yang berada dalam batu, langit, atau bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti (QS. Luqman [31]: 16).

Ulama mazhab Hanbali, Ibnu ‘Adil Al-Hanbali, menjelaskan bahwa frasa, “Suatu perbuatan seberat biji sawi”, menggarisbawahi kecilnya nilai perbuatan itu. Kata “berada dalam batu” menjelaskan tersembunyinya perbuatan itu dari makhluk lain. Kata “langit” bermakna keadaan perbuatan yang sangat jauh dari penglihatan, dan kata “bumi” menjelaskan kegelapan yang melingkupi perbuatan itu.

Dengan kata lain, Allah itu Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Dan Allah akan membalas perbuataan hamba-Nya, sebesar maupun sekecil, seburuk maupun sebaik apa pun perbuatan itu. 

Allah berfirman:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ، وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Maka siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (Al-Zalzalah [99]: 7-8). 

3. Perintah mendirikan shalat

Setelah menanamkan iman ke dalam hati anaknya, Luqman menasihati anaknya untuk mendirikan shalat.

Allah berfirman:

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

Wahai anakku! Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting (QS. Luqman [31]: 17).

Ahli tafsir, Imam Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan mendirikan shalat adalah menyempurnakannya baik dari segi rukun, syarat, tata cara dan ketepatan waktu mengerjakannya. Karena shalat yang sempurna akan mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.

Allah berfirman:

وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ

Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar (Al-Ankabut [29]: 45).

Menjaga dan menyempurnakan shalat dapat membuat seorang hamba malu untuk berbuat keji dan mungkar. Karena orang yang bersungguh-sungguh dalam shalat tidak mungkin bermain-main dengan hukum Allah yang lain.

Ibnu Umar ra. menafsirkan ayat di atas bahwa siapa yang shalatnya tidak membuat dia berbuat kebaikan, atau tidak mencegahnya dari kemungkaran, dia hanya akan bertambah jauh dari Allah.

4. Tidak bersikap sombong

Luqman menasihati anaknya agar tidak sombong:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri (QS. Luqman [31]: 18).

Ahli tafsir, Imam Ibnu ‘Asyur, menjelaskan bahwa Allah tidak meridhai orang yang sombong, bahkan Allah akan melemparkannya ke neraka.

Seluruh kebesaran dan kekuasaan hanyalah milik Allah. Karena itu, hanya Allah yang berhak membanggakan diri atas kepemilikan-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ

Allah berfirman, “Kebesaran adalah pakaian-Ku, dan keagungan adalah selendang-Ku. Siapa yang merebutnya dari-Ku maka akan Aku lemparkan ia ke neraka.” (HR. Abu Dawud no. 4090).

5. Hidup sederhana

Kebalikan dari sombong adalah tawadhu (rendah hati). Sikap tawadhu terwujud dalam pola hidup yang sederhana.

Allah berfirman:

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ

Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (QS. Luqman [31]: 19).

Luqman menyuruh anaknya untuk bersikap sederhana dalam berjalan dan bersuara. Dalam tafsir resmi Kementrian Agama dijelaskan, berjalan dengan sederhana yang dimaksud adalah berjalan dengan wajar, tidak dibuat-buat, dan tidak terkesan angkuh.

Sedangkan merendahkan suara ketika berbicara bertujuan agar orang yang mendengarkan merasa nyaman dan tentram mendengar pembicaraan. Suara yang terlalu keras atau kasar akan menyakiti telinga, dan membuat orang yang mendengarkan merasa sakit hati dan tidak dihargai.

Namun demikian, berbicara dengan tegas dan berjalan dengan langkah yang tegap adalah perbuatan yang mubah (dibolehkan), karena tidak berkaitan dengan sikap angkuh dan sombong.

Sahabat KESAN, demikianlah lima nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Nasihat-nasihat ini juga dapat kita sampaikan kepada anak-anak kita nanti, agar tercipta generasi-generasi yang berpendirian kuat dan berakhlak mulia.

###

*Jika artikel di aplikasi KESAN dirasa bermanfaat, jangan lupa share ya. Semoga dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua.Aamiin. Download atau update aplikasi KESAN di Android dan di iOS. Gratis, lengkap, dan bebas iklan.

**Ingin menulis untuk KESAN dan berbagi ilmu yang berguna? Tunggu apa lagi? Sebab berbagi ilmu itu bukan hanya indah, tetapi juga berpahala. Kirim artikelmu ke