Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Lihat Foto

wikimedia.org

Contoh fosil yang merupakan salah satu petunjuk evolusi


KOMPAS.com – Evolusi adalah proses perubahan dan perkembangan makhluk hidup dalam jangka waktu yang panjang. Variasi merupakan salah satu petunjuk terjadinya evolusi sebab variasi menunjukkan adanya rekombinasi dan juga mutasi genetik.

Apa saja petunjuk adanya teori evolusi? Petunjuk terjadinya evolusi adalah fosil, anatomi dan embriologi, biologi molekuler, penyebaran geografik makhluk hidup, dan organ sisa makhluk hidup. 

Fosil

Fosil adalah sisa-sisa organisme yang menjadi petunjuk kuat terjadinya evolusi. Para ilmuan menentukan umum fosil yang ditemukan dari umur apisan batuan juga penanggalan karbon. Fosil juga diteliti untuk menentukan hubungannya dengan satu sama lain.

Dilansir dari Lumen Learning, para ilmuan menyusun rekaman fosil yang menceritakan kisah masa lalu dan menunjukkan evolusi terjadi selama jutaan tahun.

Baca juga: Evolusi Menurut Para Ahli

Anatomi dan embriologi

Selain fosil petunjuk petunjuk lain tentang evolusi adalah anatomi dan embriologi.

Anatomi

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh makhluk hidup. Anatomi menemukan bahwa makhluk hidup memiliki susunan dasar yang hampir sama.

Anatomi menunjukkan keberadaan organ homolog dan organ analog pada makhluk hidup. Organ homolog menunjukkan makhluk hidup dari nenek moyang yang sama mengembangkan organ dengan fungsi berbeda.

Adapun organ analog adalah makhluk hidup dari nenek moyang dan garis evolusi berbeda, mengambangkan organ dengan fungsi yang hampir sama.

Embriologi

Embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan makhluk hidup dari tinggat yang sangat awal. Petunjuk terjadinya evolusi dalam embriologi adalah persamaan embrio.

Baca juga: Ciri-Ciri Evolusi

Semua makhluk hidup berasal dari embrio, dan sebagian besar spesies memiliki embrio yang sama pada tahap awal perkembangannya. Dilansir dari Sciencing, semua vertebrata memiliki celah insang dan ekor pada tahap awal pembentukn embrio.

Dalam artikel ini anda akan mempelajari bukti ilmiah yang mendukung teori evolusi perubahan mahluk hidup selama miliaran tahun sejarah Bumi.

Pengertian Teori Evolusi

Evolusi membahas mengenai perubahan beraturan yang membentuk Bumi dan memodifikasi spesies hidup yang tinggal di dalamnya. Evolusi adalah penggabungan antara sains biologi dan fisika yang memberikan data pendukung yang membenarkan fakta kalau seiring berjalannya waktu, perubahan besar terjadi di interior bumi dan permukaannya, disertai modifikasi iklimnya. Semua perubahan di bumi digolongkan sebagai perubahan non biologis atau evolusi inorganik. Perubahan yang terjadi pada mahluk hidup dikenal sebagai perubahan biologis atau evolusi organik.

Evolusi adalah penurunan atau pewarisan dengan modifikasi. Hal ini pertama kali dikemukakan Charles Darwin bahwa seluruh spesies yang ada di muka bumi merupakan keturunan dari spesies leluhur yang berbeda bila dibandingkan dengan spesies yang ada saat ini. Evolusi juga bisa diartikan sebagai perubahan komposisi genetik pada suatu populasi dari generasi ke generasi.

Evolusi dalam biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Evolusi dapat dipandang melalui dua pandangan yang berbeda yaitu evolusi sebagai sebuah pola dan evolusi sebagai sebuah proses. Pola evolusi dapat diungkapkan melalui data dari berbagai disiplin ilmu seperti biologi, geologi, fisika dan kimia. Data-data ini merupakan bukti yang merupakan hasil observasi alam. Proses evolusi mencakup seluruh mekanisme yang menghasilkan pola perubahan yang teramati tersebut. Mekanisme ini menunjukkan penyebab alami dari fenomena alam yang terobservasi.

Selama lebih dari seratus tahun, argumen pro dan kontra terhadap teori evolusi telah diteliti dan diperdebatkan. Benarkah evolusi itu ada? Apa buktinya kalau evolusi itu ada? Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita.  Bagi para spesialis di bidang biologi dan disiplin ilmu lain yang berkaitan, mungkin pertanyaan tersebut sudah terjawab. Akan tetapi, bagaimana bagi kelompok lain yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengikuti jalannya perkembangan teori evolusi?

Beberapa fakta bahwa evolusi benar-benar terjadi!

Para ahli berpendapat bahwa makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama, dalam hitungan jutaan tahun. Perubahan-perubahan itu dapat berjalan jauh menyimpang dari struktur aslinya sehingga menimbulkan spesies baru. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang ini bukanlah makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini, tetapi berasal dari makhluk hidup di masa lampau yang telah mengalami perubahan. Sehingga muncul pula pertanyaan utama “bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi?”. Adanya hewan dan tumbuhan yang beranekaragam menumbuhkan keinginan manusia untuk mengetahui  nenek moyangnya.

Pernahkah kita berpikir, siapakah nenek moyang kita? Dari berbagai proses pengamatan, bukti yang ada, dan penelitian yang dilakukan para ahli, akhirnya muncul suatu teori evolusi. Berdasarkan data atau petunjuk yang ada, makhluk hidup yakni hewan dan tumbuhan telah menghuni bumi jutaan tahun yang lampau .Jenis-jenis yang hidup pada masa lampau tersebut berbeda dengan jenis yang hidup pada masa sekarang ini. Bahkan beberapa jenis hewan dan tumbuhan purba saat ini telah punah, tinggal fosilnya saja.

Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.

Bukti kalau evolusi – perubahan bertahap seiring berjalannya waktu – telah terjadi pada mahluk hidup diberikan dari banyak sains dan memuat fakta dari catatan geologi, informasi dari studi fosil, bukti dari studi sel, biokimia, anatomi komparatif dan radiasi adaptasi. Masih banyak bukti lainnya dan anda bisa melihat artikel kami yang lain mengenai cara meruntuhkan teori evolusi.

Catatan Geologis

Lihat tabel 1 dibawah mengenai Skala Waktu Geologis. Skala ini dibaca dari bawah ke atas karena mewakili usia Bumi sebagaimana ditentukan oleh lapisan batuan di bumi. Ahli geologi percaya kalau bumi berusia 4.5 hingga 5 Miliar tahun. Usia bumi diukur lewat proses yang disebut penandaan radioaktif. Perhatikan tabel ini, usia bumi terbagi menjadi empat Masa , bukan Enam Masa.

Tabel 1. Skala Waktu Geologis

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah

Para ilmuan telah menentukan kalau unsur tertentu meluruh dengan mengeluarkan radiasi secara spontan dan pada kecepatan tetap. Unsur tersebut disebut radioaktif. Dalam proses memancarkan radiasi, zat radioaktif berubah menjadi zat lain. Sebagai contoh, uranium-238 berubah menjadi timbal. Waktu-paruh U-238, tingkat dimana separuh massa uranium dalam sampel batuan berubah menjadi timbal, adalah 4,5 miliar tahun. Tingkat peluruhan Uranium tidak dipengaruhi oleh kondisi kimia atau fisika apapun. Karenanya dengan mengukur rasio uranium-timbal di sampel batuan, ilmuan dapat memperkirakan usia batuan tersebut.

Pengukuran batuan tertua di Bumi menunjukkan kalau usianya 3 miliar tahun. Dengan pengetahuan kita pada waktu terbentuknya batuan yang asli, para ahli geologi menambah 2 miliar tahun lagi, sehingga tiba pada 4.5 hingga 5 miliar tahun sebagai perkiraan usia bumi.

Peninggalan Fosil di Berbagai Lapisan Bumi

Fosil adalah sisa-sisa tanaman dan hewan yang terlestarikan. Mereka sering ditemukan di batuan endapan, yang terbentuk dengan penumpukan perlahan atau sedimentasi. Usia fosil ditentukan dengan pengukuran karbon. Fosil tanaman atau hewan sampel di uji rasio karbon radioaktif (carbon 14) dengan karbon non radioaktif (carbon 12). Dengan menggunakan tingkat peluruhan karbon 14 menjadi karbon 12, usia fosil dapat ditentukan.

Fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membantu. Fosil juga dapat berupa jejak atau kotoran suatu jenis binatang.Dengan mempelajari fosil dapat memperoleh petunjuk adanya evolusi.Dengan membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang

Catatan fosil yang tersimpan dalam lapisan batuan endapan memberikan bukti yang sah mengenai perubahan spesies hewan dan tanaman. Semakin jauh dibawah batuan, semakin tua usia fosil. Lapisan atas mengandung sisa fosil yang lebih baru dan lebih rumit. Bagian keras hewan, seperti cangkang atau kerangka, menjadi fosil di endapan keras batuan. Cetakan, jejak atau gumpalan merupakan tipe fosil lainnya, yang dihasilkan oleh mahluk hidup saat berjalan, berlari atau tubuhnya sendiri.

Tahun 1998, Wes Linster (14 tahun) menemukan kerangka hewan prasejarah bersayap yang hampir sempurna saat ia berburu fosil di Montana. Para ilmuan memperkirakan kalau predator mirip burung ini hidup lebih dari 75 juta tahun lalu. Dinosaurus ini (gambar 1) diberi nama Bambiraptor feinbergi, menunjukkan kalau ia masih anak-anak dan belum mencapai ukuran tubuh sepenuhnya. Ia memiliki otak yang besar, sternum mirip burung, dan lengan mirip sayap. Fosil ini langka karena lengkap tanpa kehilangan satu tulangpun. Fosil lain yang menunjukkan adanya transisi antara dinosaurus dan burung yang ditemukan dalam sepuluh tahun terakhir adalah : fosil Anchiornis huxleyi dari provinsi Liaoning, China, serta Longicrusavis houi juga dari China.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Gambar 1. Bambiraptor, sebuah dinosaurus bersayap pra sejarah yang hidup 75 juta tahun lalu (sumber)

Tipe fosil lainnya juga memberi bukti spesies purba. Amber adalah getah pohon yang mengeras. Serangga terjebak dalam getak lengketnya dan terlestarikan saat getah tersebut menjadi amber. Es telah melestarikan hewan yang cukup besar, seperti mammoth wol, yang mungkin terjebak glasier di Siberia. Cetakan daun terlestarikan di batu bara saat ia terbentuk. Petrifikasi, penyerapan materi mineral oleh tanaman dan hewan yang telah mati, melestarikan spesies tersebut dalam bentuk batu. Tumpukan fosil pohon yang dijual di berbagai tempat di Sukabumi dan  diambil dari hutan gunung berapi merupakan contohnya. Fosil harimau gigi pedang telah ditemukan di cekungan aspal cair di La Brea, Los Angeles.

Dr. Dan Gebo dan tim penelitinya mengungkapkan sisa fosil dari sebuah primata yang sangat kecil – sedemikian kecil sehingga ia dapat masuk ke telapak tangan. Walau begitu, fosil ini dinamakan Eosimias, yang berarti monyet fajar (Gambar 2). Eosimias adalah penghubung yang mungkin antara prosimian (primata bawah) dan anthropoid (primata atas). Tulang ini ditemukan di China. Diyakini kalau primata purba bermigrasi dari Asia ke Afrika, dimana mereka ber evolusi menjadi baboon dan simpanse.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Gambar 2. Representasi jalur evolusi antara Eosimias dan anthropoidea, termasuklah manusia (sumber)

Dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan pada masa sekarang berbeda. Leonardo da Vinci(1452-1519) pertama kali berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya mahluk hidup pada masa yang lampau. Carles Robert Darwin (1809-1882) berpendapat bahwa perubahan bentuk disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih mudah. Oleh sebab itu, fosil pada lapisan bumi yang mudah berbeda dengan fosil di lapisan bumi yang lebih tua.Penemuan fosil sering membuat pusing perunut evolusi. Hal ani karena fosil mahluk hidup jarang ditemukan dalam keadaan lengkap. Penemuan fosil hanya berupa bagian atau beberapa bagian tubuh mahluk hidup. Keadaan fosil yang demikian disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Terjadinya lipatan batuan bumi.
  • Pengaruh air,angin,dan bakteri pembusukan.
  • Hewan pemakan bangkai dan
  • Jenis organism ( ada organisme yang tida bias menjadi fosil).

Baca Juga:  Hormon dopamin, Alasan Orang Bahagia Dan Kecanduan

Satu-satunya fosil yang paling lengkap ditemukan adalah fosil kuda. Sejarah perkembangan kuda merupakan contoh yang paling baik untuk menerangkan adanya perubaha-perubahan bentuk yang berlangsung dari masa ke masa.hal  ini karena fosil-fosilnya di temukan secara lengkap pada setiap zaman geologi .fosil kuda tersebut  di temukan oleh dua orang ilmuan amerika yaitu MARS dan OBSORN.Menurut para ilmuan Pada contohnya  Fosil kuda sebagai berikut:

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Gambar Evolusi dan nenek moyang kuda
  • Ukuran tubuh semakin besar,dari yang semula sebesar kucing menjadi sebesar kuda seperti sekarang.
  • Kepala semakin besar dan jarak antara mulut dengan mata semakin jauh.
  • Leher semakin panjang.
  • Geraham muka dan belakang semakin besar,berlapis email,dan bentuknya semakin sesuai untuk memakan rerumputan.
  • Kaki depan dan belakang semakin panjang,gerakan semakin lincah,larinya semakin  cepat,tetapi rotasi tubuh semakin berkurang.
  • Jari kuku dari lima jari menjadi satu jari,bentuknya semakin pajang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (Rudimenter).

Sel semua mahluk hidup memiliki struktur yang dapat dibandingkan karena berfungsi sama. Semua sel eukariota memiliki selaput sel, inti (kecuali sel darah merah dewasa), sitoplasma dengan mitokondria penghasil energi, dan ribosom dimana protein dibuat. Fakta kalau semua sel mahluk hidup memiliki struktur yang sama dan berfungsi sama menunjukkan kalau ada kesatuan evolusioner pada semua mahluk hidup. Jika evolusi tidak terjadi, tentu setiap spesies di bumi ini memiliki keanekaragaman struktur fungsional di tingkat sel, hal ini mungkin saja terjadi, tapi ternyata tidak ditemukan.

Di tingkat molekuler, ada kesamaan pada materi genetik sel. Gen yang sama mengarahkan pembentukan struktur sel yang sama dan protein yang sama. Sebagai contoh, insulin dihasilkan di pankreas babi, sama dengan dengan insulin manusia sehingga insulin yang diproduksi pankreas babi dipakai untuk perawatan penderita diabetes. Ini berarti kalau manusia dan babi memliki molekul DNA yang sangat mirip. Tidaklah aneh kalau hewan dari berbagai spesies mensintesa protein yang sama di alam. Primata (termasuk manusia dan kera) serta guinea pigs menunjukkan jenis hubungan biokimia yang aneh. Mereka adalah satu-satunya vertebrata yang tidak dapat membuat vitamin C dari karbohidrat.

Mungkin saja bagi alam untuk menjadikan DNA manusia berbeda mutlak dengan DNA babi, katakanlah DNA babi memiliki basa yang berbeda dari DNA manusia. Tapi semua mahluk hidup di bumi memiliki DNA yang basanya semua sama: adenin, guanin, sitosin, timin. Ini bukti kalau evolusi terjadi dari satu leluhur purba.

Bukti dari anatomi komparatif

Bukti-bukti paleontologi bisa diinterpretasikan dengan menggunakan anatomi perbandingan. Ini adalah cara ahli anatomi perbandingan untuk mencari persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara struktur dasar (fundamental structure) organisme hidup. Setiap bentuk struktur dasar suatu kelompok organisme dipelajari. Sebagai contoh bahwa semua hewan vertebrata memiliki struktur dasar yang sama bahwa hewan vertebrata memiliki kerangka utama yang berfungsi menyanggah tengkorak dan tulang belakang; memiliki kerangka tulang rusuk yang berfungsi melindungi organ vital dalam tubuh seperti jantung dan paru-paru, tertancap pada tulang belakang; sepasang organ tambahan; dan sistem peredaran darah, sitem pernafasan atau respirasi, pencernaan, ekskresi yang sama. Proses membandingkan ciri-ciri anatomi hewan masa kini dilakukan oleh ahli anatomi. Studi perbandingan anatomi kerangka lebih penting bagi para paleontologi karena bukti-bukti fosil anatomi yang tersusun hampir semua adalah metrial rangka.

Studi komparatif struktur tulang dan sistem tubuh hewan dari beragam filum menunjukkan sejumlah besar kesamaan. Bukti yang lebih jelas terletak pada perbandingan anatomi primitif dan modern. Karakter primitif adalah karakter yang ada sebelum karakter modern. Primitif tidak harus lebih sederhana,  karena hilangnya sebuah struktur atau kerumitan juga termasuk perubahan. Primitif dan modern hanya dapat berguna saat kita merujuk pada bagian tertentu karakter tersebut, dan sebuah karakter dapat primitif di satu hal dan modern dalam hal lainnya.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
 Homologi struktur tungkai depan pada berbagai macam hewan, yang menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang di antara hewan-hewan tersebut. 

Bukti dari radiasi adaptasi

Radiasi adaptasi terjadi saat sebuah bentuk primitif sebuah spesies berkembang menjadi sejumlah besar bentuk modern, masing-masing teradaptasi dengan kondisi lingkungan tertentu. Salah satu contoh terbaik radiasi adaptasi adalah burung finch Darwin dari kepulauan Galapagos. Kepulauan Galapagos adalah sekelompok pulau di Samudera Pasifik yang berjarak 965 kilometer di barat Ekuador. Setiap pulau memiliki iklim mikronya sendiri dengan flora dan fauna berbeda.

Ahli biologi Charles Darwin mengunjungi Kepulauan Galapagos pada abad ke-19. Ia menemukan kalau tiap pulau memiliki tipe finch nya sendiri-sendiri. Mereka teradaptasi untuk makan makanan tertentu yang ada di pulaunya. Semua finch hanya berbeda sedikit satu sama lain dan dari burung finch primitif yang ada di daratan Amerika Selatan.

Darwin menyarankan kalau individu tertentu di tiap pulau memiliki keuntungan bertahan hidup bila mereka lebih baik dalam makan makanan yang tersedia di tempatnya. Selama banyak generasi, finch ini bertambah jumlahnya, dan karena mereka terisolasi dari finch di pulau lain, mereka pada akhirnya menjadi spesies yang berbeda.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Gambar 4. Pohon evolusi Finch Darwin

Organ yang Mengalami Rudimentasi/Organ Tubuh yang Tersisa

danya  Alat-alat Tubuh Yang tersisa merupakan petunjuk adanya evolusi. Alat-alat ini pada hakikatnya  sudah tidak berguna lagi namun masih dijumpai dan jumlahnya sangat banyak, masalnya pada manusia terdapat  100 macam, sisa-sisa alat tubuh yang ditemukan  pada manusia,antara lain otot penggerak telinga, tulang ekor , umbai cacing, dan gigi taring yang runcing. Sisa organ tubuh pada hewan  antara lain adanya sisa kaki belakang pada ular pyton dan mereduksinya organ mata pada ikan, serangga serta laba-laba yang hidup di gua yang gelap.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah

Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi. Kenyataanya meskipun alat tersebut tidak lagi menunjukkan suatu fungsi nyata tapi tetap dijumpai secara nyata dan jumlahnya boleh dikatakan cukup banyak. Penganut faham evolusi melihat adanya kelemahan dari penganut faham ciptaan khusus, bertolak dari alat-alat tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun organ-organ sisa antara lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam, otot-otot penggerak telinga, tulang ekor, gigi taring yang runcing, geraham ketiga, rambut didada, mammae pada laki-laki, musculus piramidalis dan masih banyak lagi.Sisa-sisa organ tubuh pada hewan yang masih ditemukan antara lain sisa kaki belakang pada ular piton yang mirip benjolan kuku, dan sisa bangunan sayap pada burung kiwi.

Dengan mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan hewan kita dapat mejelaskan mengapa spesies-spesies tersebar dan bagaimana bentuk distribusi yang dihasilkan dari habitas dan daerah asal spesies-speis tersebut. Proses inilah yang akan menghasilkan  bukti Biogeografi. Hasil dari penelitian Darwin mengelilingi dunia dengan H.M.S. Beagle, Darwin menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan  umumnya tidak berdistribusi jauh dari habitat yang potensial. Studi-studi mengenai biogeografi sejak Darwin telah dibuktikan berulang-ulang oleh para ilmuan.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah

Dari studi biogeografis dapat diambil kesimpulan dasar yang memperlihatkan bahwa suatu spesies baru akan muncul pada satu daerah, kemudian akan menyebar ke daerah-daerah sekitar, keluar dari tempat asal spesies tersebut. Beberapa spesies akhirnya akan menyebar ke daerah yang lebih luas dari daerah asalnya (distribusi yang lebih luas), tetapi akan ada barier-barier (penghalang) alami yang tidak dapat mereka lewati. Akibatnya, walaupun terdapat tempat-tempat lingkungan hidupnya identik pada daerah biogeografis yang berbeda, jarang kita menemukan spesies yang sama pada tempat-tempat tersebut. Buktinya, setiap daerah geografi besar di dunia mempunyai karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Lihatlah contoh, hewan asli Australia semacam kanguru (marsupial) mempunyai kantong yang berperan sebagai tempat menyusui dan melindugi anaknya, tetapi kanguru (marsupial) tidak di temukan pada daerah biografi yang lain. Selanjutnya, catatan fosil setiap daerah menampilkan suatu garis evolusioner kejadian-kejadian biologis yang terpisah dari semua daerah-daerah lain. Dengan setiap garis evolusioner, banyak fosil-fosil yang telah ditemukan dapat dibentuk atau disusun suatu spesies yang pernah hidup pada daerah tertentu.

Bukti Peristiwa Domestikasi

Domestikasi adalah usaha manusia untuk menjadikan hewan/tanaman liar menjadi tanaman/hewan yang dapat dikuasai dan bermanfaat bagi manusia.Pada dasarnya tindakan ini adalah memindahkan makhluk hidup dari lingkungan aslinya ke lingkungan yang diciptakan oleh manusia. Tindakan ini dapat mengakibatkan timbulnya jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang menyimpang dari aslinya, yang mengarah terbentuknya spesies baru.

Peristiwa persilangan dari dua varietas tanaman/hewan sejenis juga dapat menyebabkan terbentuknya variasi baru yang berbeda dari induknya yang dapat menyebabkan terjadinya spesies baru.Hasil perjalanan Darwin menunjukkan bahwa spesiasi dapat terjadi karena upaya domestifikasi oleh manusia, misalnya upaya pemuliaan tanaman maupun hewan.

Bukti Variasi Individu

Individu-individu yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik atau persis sama hal ini menunjukkan bahwa antarindividu di dalam suatu species mempunyai variasi-variasi. Artinya secara genetik maupun kefaalan tiap-tiap spesies mahluk hidup memiliki perbedaan seperti perbedaan seperti perbedaan warna,ukuran,berat,maupun kebiasaan.jadi, antar individu didalam satu spesies pun terdapat  variasi.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Variasi anak ayam

Pada tanaman dan hewan terdapat persamaan sifat/ciri tubuh atau yang disebut keseragaman sifat. Dalam keseragaman sifat, ternyata masih terdapat perbedaan atau keberagaman sifat,  misalnya  warna, bentuk, berat, dan ukuran. Jadi, keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk hidup.Di dalam satu jenis (spesies) makhluk hidup juga dijumpai adanya perbedaan atau keberagaman.Perbedaan sifat dalam satu spesies disebut variasi (Raven et al. 2004).Beberapa jenis hewan dan tanaman yang ada di sekitar kita memberikan gambaran tentang adanya keanekaragaman hayati atau disebut biodiversity.

Bukti Embriologi Perbandingan

Semua anggota Vertebrata dalam perkembangan embrionya menunjukkan adanya persamaan. Persamaan perkembangan embrio dimulai dari tahap berikut ini : peleburan sperma dengan ovum à zigot à pembelahan (cleavage) à morulla à blastula à gastrula à tahap awal perkembangan embrio.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Perbandingan embiro beberapa spesies

Mengenai perkembangan embrio Karl von Baer, menyatakan bahwa: (a) sifat-sifat umum muncul paling awal kemudian diikuti sifat-sifat khusus; (b) perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kemudian kurang umum, dan akhirnya ke sifat-sifat yang khusus; (c) hewan yang satu memisah secara progresif dari hewan yang lain; (d) dalam perkem-bangannya hewan-hewan multiseluler bentuk embrionya sama, tetapi kemudian pada saat dewasa bentuknya menjadi berbeda-beda.

Bukti Perbandingan Genetika

Teori ini dipelopori oleh George Mendel. Ia mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Dengan demikian banyaknya variasi alel menentukan kemampuan terhadap ketahanan untuk dapat terus hidup. Hanya saja pada zaman George Mendel, teori genetika belum dipahami dan belum diperkirakan dapat dimanfaatkan untuk menerangkan teori yang lain. Teori genetika mengalami stagnasi hampir selama 35 tahun sejak dikemukakan, dan baru disadari kegunaannya di awal abad ke-20.

Temuan Mendel mempunyai implikasi penting. Karyanya membantah adanya teori percampuran dalam keturunan (The Blending Theory of Inheritance) yaitu, pemikiran bahwa ciri-ciri orang tua diwariskan kepada anak dan kemudian bercampur, lalu diwariskan ke generasi berikut dalam bentuk campuran. Di kalangan manusia, ungkapan yang menyatakan seseorang berdarah campuran, sebenarnya berawal pada teori ini.

Secara biokimia, kekerabatan antara berbagai jenis makhluk hidup dapat diuji. Uji prespitin adalah salah satu percobaan biokimia yang bisa kita digunakan jika bertujuan mengetahui tingkat kekerabatan berbagai organisme. Uji ini pertama kali dilakukan oleh Natael. Dasar percobaan ini adalah adanya presipitin atau endapan pada suatu reaksi antigen-antibodi. Endapan yang dihasilkan dari pengujian ini bisa dipakai untuk menentukan jauh dekatnya kekerabatan antara suatu organisme yang satu dengan organisme yang lainnya.

Langkah kerja percobaan tersebut adalah sebagai berikut : serum manusia disuntikan ke kelinci disuntik berulang kali. Serum kelinci diambil dan dianalisis setelah beberapa saat. Zat anti ini akan dihasilkan karena adanya antigen yang masuk, yaitu serum darah manusia.

Serum kelinci yang telah mengandung zat anti disuntikkan ke dalam berbagai jenis makhluk hidup, berturut-turut manusia, gorila, orang hutan, babon, kucing, anjing, banteng, dan lain-lain.Selang beberapa waktu, darah manusia dan hewan-hewan yang disuntik dengan serum kelinci dianalisis ternyata mengandung presipitin yang berbeda-beda kadarnya.Banyaknya endapan ditentukan oleh jauh dekatnya kerabat antara kelinci dengan makhluk-makhluk tersebut.Makin jauh kekerabatannya makin banyak presipitinnya. Lihat Tabel.

Tabel Data Kecenderungan Biokimia Mengenai Evolusi

Asal SerumOrganismeJumlah Presipitasi Reaksi Terhadap Manusia
PrimataKarnivoraUngulataRodentiaManusiaGorilaOrang hutanBabonKucingAnjingBantengKambingKudaBabi hutanMarmutKelinci100644229331072000

Bukti Molekuler

Evolusi melekuler merupakan merupakan proses evolusi yang terjadi pada skala DNA, RNA, dan protein. Secara garis besar, evolusi molekuler ini membahas mengenai RNA, DNA, analisis filogenik, dan evolusi eukariot. Evolusi molekuler muncul sebagai bidang ilmu pengetahuan pada tahun 1960-an ketika peneliti dari bidang biologi molekuler, biologi evolusi, dan genetika populasi berusaha memahami stuktur dan fungsi asam nukleat dan protein yang baru ditemukan.Evolusi molekuler pada dasarnya menjelaskan dinamika perubahan evolusi pada tingkat molekuler, bahasan pada evolusi molekuler itu meliputi perubahan materi genetik (urutan DNA atau RNA) dan produknya serta rata-rata dan pola perubahannya serta mengkaji pula sejarah evolusi organisme dan makromolekul yang didukung data-data molekuler (filogeni molekuler)

Di samping kesamaan yang ditemukan pada struktur-struktur anatomi, para ahli biokimia juga menemukan banyak kesamaan pada tingkatan molekuler. Kenyataannya semua organsime hidup memiliki materi genetik (DNA) yang hampir sama, mengunakan kode-kode genetik yang sama, dan memiliki molekul berenergi tinggi (ATP). Sebagai materi genetik, DNA berfungsi mulai dari perkembangan awal setiap organisme. Sejak diketahui bahwa transfer sifat-sifat keturunan dan kontrol genetik melalui DNA, memberi kemajuan yang efektif dan efisien, dan terjadi perubahan dimana seleksi alam tidak banyak lagi disukai, tetapi beralih ke mekanisme hereditas.

Macam Teori-Teori Evolusi 

Ada banyak teori-teori evolusi yang dikemukakan para ahli seperti Charles darwin, Jean Baptise Lamarck, Erasmus Darwin, Aristoteles dan masih banyak lagi teori-teori yang dikemukakan para ahli mengenai evolusi. Sebelum membahas Teori-teori evolusi, tahukah anda dengan Pengertian Evolusi ?…. Pengertian evolusi adalah perubahan suatu makhluk hidup secara bertahap-tahap dengan jangka waktu yang lama. Dalam evolusi diperlukan jutaan tahun dalam mencapai bentuk yang seperti sekarang ini. Dapat juga dikatakan bahwa Pengertian Evolusi adalah proses pewarisan kompleks sifat suatu organisme yang mengalami perubahan dari generasi ke generasi dalam jangka waktu jutaan tahun. Tiap-tiap berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang dapat muncul dengan variasi-variasi baru yang membuat keanekaragaman makhluk hidup dengan berbagai spesies-spesies baru. Evolusi dibedakan menjadi dua macam yaitu Evolusi progresif dan Evolusi regresif. Pengertian evolusi progresif sendiri adalah evolusi yang memungkinkan dapat bertahan hidup. Sedangkan pengertian evolusi regresif adalah evolusi yang memungkinkan terjadinya kepunahan. Macam Teori-Teori Evolusi – Dalam mengemukakan pendapat yang menjadikannya sebuah teori evolusi itu tidaklah sembarang dan semudah itu mengeluarkan teori-teorinya karna teori evolusi adalah sebuah fakta yang dikaji dan memiliki bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan, maka dari itu para ahli pengemuka tentang teori-teori evolusi memiliki kajian-kajian yang dapat dipertanggung jawabkan. Teori-Teori Evolusi adalah sebagai berikut. 

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Pohon percabangan evolusi

Teori evolusi kreasionis

Teori Kreasionisme merupakan teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu kehidupan sekaligus lengkap, kemudian selesai dan tak ada lagi evolusi atau perubahan. Paham ini dianut berdasar keyakinan agama, juga berdasarkan keterangan Aristoteles (hidup pada 300 SM). Teori  Kreasionisme dianggap tidak valid karena kenyataannya banyak spesies yang hidupnya tidak sekaligus ada pada satu zaman.

Misalnya masa hidup dinosaurus tidak bersamaan dengan masa hidup manusia. Dinosaurus telah ada lebih dulu sebelum manusia. Demikian juga burung adalah makhluk ”pendatang” baru dibandingkan spesies yang lebih tua misalnya trilobita.

Teori evolusi gradualisme

Teori Gradualisme dikemukakan oleh ahli Geologi Swedia bernama James Hutton (1795). Paham tersebut menyatakan bahwa perubahan geologis berlansung pelan-pelan tetapi pasti. Teori gradualisme ini tak mampu dijelaskan dengan mekanisme yang meyakinkan.

Teori Uniformitarianisme

Teori Uniformitarianisme dinyatakan oleh Charles Lyell (1797-1875). Paham ini menyatakan bahwa proses-proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam, sehingga kecepatan dan pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu. Misalnya, terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung. Teori Uniformitarianisme memang menjelaskan kejadian evolusi geologis, tetapi tidak dapat menjelaskan kejadian terbentuknya spesies.

1.

4. Herbert Spencer
Herbet Spencer adalah seorang ahli filsafat dari Inggris yang pertama kali menggunakan istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi yang dimaksud adalah berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat. Pengertian yang dikemukakan oleh Spencer tersebut menunjukkan terjadinya suatu proses perubahan. Namun demikian, tampak bahwa pengertian yang dimaksud tidak terkait dengan kajian biologi, dan pada perkembangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan perkembangan pemikiran para ahli filsafat yang lain. 

Teori evolusi Lamarck

Jean Baptise Lamarck (1744-1829) Menurut Lamarck, Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada suatu individu yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang dapat diturunkan. Teori tersebut dikenal dengan Teori Lamarckisme. Contoh Teori Lamarck, Lamarck berpendapat bahwa jerapah dulunya memiliki leher pendek, namun akibat dari menggapai makanan yang ada diatas pohon yang menyebabkan leher jerapah tertarik atau teregang selama bertahun-tahun yang membuat leher jerapah menjadi panjang. Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk dedaunan yang makin tinggi untuk dijangkau, telah meme ngaruhi jerapah untuk menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi perubahan struktur anatomi leher jerapah menjadi semakin panjang dan sifat ini diwariskan kepada keturunannya. 

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah

Dalam bukunya “Philosophic Zoologique” yang berisi bahwa organisme mikroskopis muncul spontan dari bahan tidak hidup yang kemudian berevolusi menjadi bentuk-bentk yang lebih kompleks. Lamarck mempercayai bahwa evolusi terjadi saat suatu organisme bagian tubuh itu berubah sepanjang hidupnya dan perubahan dapat diwariskan kepada keturunannya. Berbeda halnya dengan Spencer, Lamarck memunculkan istilah evolusi yang berkaitan dengan bidang kajian biologi yakni evolusi makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan bahwa, makhluk hidup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang manusia berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bahwa tidak akan muncul lagi makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat ke sempurnaannya di masa yang akan datang. Proses perkembangan tersebut menurut Lamarck dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut akan menyebabkan perubahan struktur tubuh (anatomi) dan diwariskan kepada keturunannya. Sebagai akibat pengaruh kebiasaan tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ yang digunakan akan berkembang sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami kemunduran (use and disuse). 

Theori evolusi Darwin

Erasmus Darwin (1731-1802) Dalam bukunya yang berjudul “Zoonomia or The Laws of Organic Life, Evolusi terjadi pada sebuah makhluk hidup (Evolusi organic) termasuk manusia dan juga percaya bahwa karekteristik yang diperolah orang tua kepada keturunannya. Charles Darwin adalah tokoh yang sangat terkenal dalam kaitannya dengan evolusi. Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasannya tentang evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.

Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain:

  1. Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan
  2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak.
  3. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
  4. Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi. Charles darwin yang berpendapat bahwa evolusi dapat terjadi karena seleksi alam.

Seleksi alam Charles Darwin merupakan didasarkan pada hasil observasi yang dibuatnya yaitu:

  • Lebih baik keturunan yang dihasilkan dari pada benar-benar mampu bertahan hidup 
  • Dalam suatu spesies tidak ada individu yang identik (sama) karna selalu terjadi variasi dan beberapa individu yang memiliki sifat-sifat yang cocok dengan kondisi lingkungan yang ada dibandingkan individu yang lainnya. 
  • Setiap populasi umumnya akan bertambah terus karna bereproduksi 
  • Pertambahan populasi dibatasi faktor-faktor pembatas yang membuat kenaikan populasi tidak berjalan mulus
  • Adanya seleksi alam yang membuat setiap individu harus beradaptasi terhadap lingkungannya, dan yang berhasil hdup akan mewariskan sifat-sifat keturunannya.

Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa perkembangan makhluk hidup menuju ke arah kesempurnaan, dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan diwariskan kepada keturunannya.

Dalam buku“The Origins of Spesies”, Charles Darwin menulis 4 pokok pikiran mengenai evolusi. Isi 4 pikiran Charles Darwin adalah sebagai berikut:

  • Bentuk-bentuk tidaklah bersikap tetap tetapi mengalami perubahan secara bertahap dan terus menerus. 
  • Spesies-spesies yang ada sekarang merupakan hasil evolusi dari spesies-spesies yang terdahulu 
  • Spesies yang berkerabat dekat berevolusi dari keturunan yang sama 
  • Seleksi salam merupakan mekanisme untuk terjadinya evolusi

Fenomena jerapah dengan leher panjang dijelaskan oleh Darwin dengan melihat dari sudut pandang adanya variasi. Menurut Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher panjang dan ada yang berleher pendek. Jerapah yang berleher pendek tidak mampu bertahan hidup karena kalah dalam berkompetisi dengan jerapah berleher panjang untuk memperoleh makanan berupa dedaunan pada pohon yang tinggi.

Akibatnya populasi jerapah berleher pendek menjadi punah dan tinggal populasi jerapah berleher panjang yang mampu bertahan hidup di lingkungannya (Hukum survival of the fi ttest). Supaya kalian lebih memahami konsep evolusi Darwin, cermatilah bagan alir berikut ini. 

 
Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Bagan alir konsep Teori Evolusi Darwin 

Dari pendapat para ahli di atas, munculah Teori Evolusi yang terbaru yakni yang dikenal sebagai Teori Sintetik. Teori ini merupakan gabungan dari teori Lamarck, Darwin, dan hukum pewarisan Mendel yang isinya mengungkapkan bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Ahli lain bernama De Vries melengkapi teori ini dengan menyatakan bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi gen akibat mutasi.

Jenis-Jenis Evolusi

Setelah memahami definisi dari evolusi, Anda juga perlu mempelajari macam-macam evolusi. Berikut adalah jenis-jenis evolusi, yaitu:

Evolusi Secara Biologi

Evolusi Anorganik

Teori evolusi anorganik membahas tentang asal-usul atau silsilah dari makhluk hidup yang berada di bumi dengan didasarkan pada fakta serta penalaran teoritis.

Evolusi Organik

Evolusi organik atau disebut pula sebagai evolusi biologis merupakan teori evolusi yang membahas tentang asal keturunan spesies juga hubungan kekerabatannya.

Evolusi Berdasarkan Arahnya

Evolusi Progresif

Yang dimaksud dengan evolusi progresif adalah suatu perubahan yang memungkinkan makhluk hidup dapat mempertahankan hidupnya. Contoh dari evolusi progresif adalah burung Finch.

Apabila Anda mencermati, burung Finch yang tinggal di daerah berbeda akan memiliki bentuk paruh yang berbeda pula. Bentuk paruh tersebut menyesuaikan kondisi lingkungan sekitarnya. Dengan begitu burung Finch dapat bertahan hidup pada lingkungan yang ditempatinya.

Evolusi Regresif

Kebalikan dari evolusi progresif, evolusi regresif merupakan suatu perubahan yang tidak bisa membantu makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya, sehingga makhluk hidup memiliki kemungkinan besar mengalami kepunahan.

Contoh dari evolusi regresif adalah dinosaurus yang sudah lama punah. Menurut Michael Rampino dalam karyanya yang berjudul Catasthropic Past disebutkan bahwa kepunahan dinosaurus dipicu oleh meteor yang berasal dari luar angkasa.

Pendapat tersebut didasarkan pada temuan unsur iridium yang banyak ditemukan di daerah bekas kawah meteor. Unsur iridium sendiri merupakan unsur langka dari meteor dan ditemukan 10 ribu kali lebih banyak dibanding kulit bumi lain.

Evolusi Berdasarkan Skala Perubahan

Makroevolusi

Dinamai makroevolusi karena perubahan dari evolusi yang terjadi bisa mengakibatkan perubahan berskala besar dan mengarah pada terbentuknya spesies baru. Makroevolusi bisa terjadi saat mikroevolusi terus berulang dalam waktu yang panjang.

Perubahan yang terjadi menimbulkan perbedaan yang lebih besar dan nyata pada golongan di atas spesies sesuai taksonomi. Contoh makroevolusi adalah evolusi kemunculan bulu burung dari dinosaurus teropoda.

Baca Juga:  Emosi manusia adalah kerja amigdala dan sistem hormon

Mikroevolusi

Mikroevolusi merupakan evolusi yang menimbulkan perubahan dalam skala kecil. Berbeda dengan makroevolusi, mikroevolusi hanya mengarah pada frekuensi gen atau kromosom.

Perubahan tersebut dapat terjadi karena empat proses yang berbeda yaitu mutasi, seleksi (alami ataupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik. Umumnya evolusi jenis ini dapat dipantau, misalnya pada evolusi bakteri uang diberi restitansi antibiotik.

Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir

Evolusi Divergen

Evolusi divergen adalah munculnya individu baru dengan morfologi berbeda-beda meskipun memiliki garis keturunan yang sama.

Contoh nyata dari evolusi ini bisa dilihat pada Euphorbia pulcherrima (kastuba) dan Euphorbia echinus (kaktus) yang berasal dari garis keturunan sama tetapi morfologinya sangat berbeda. Perbedaan morfologi tersebut dapat terjadi karena tempat hidup dua spesies tersebut berbeda.

Euphorbia pulcherrima hidup di area yang lembab sehingga tetap memiliki daun yang normal. Sedangkan Euphorbia echinus hidup di daerah yang kering (gurun) sehingga terbentuk struktur duri dan akar yang panjang.

Evolusi Konvergen

Evolusi konvergen merupakan kebalikan dari evolusi divergen, yaitu munculnya individu baru dengan morfologi yang mirip tetapi berasal dari garis keturunan yang berbeda.

Evolusi konvergen dapat dilihat pada ikan hiu dan lumba-lumba yang terlihat seperti kerabat dekat. Tetapi dua jenis ikan tersebut ternyata berasal dari kelas yang berbeda, ikan hiu berasal dari kelas pisces sedangkan lumba-lumba masuk ke dalam kelas mamalia.

Kesalahpahaman mengenai Teori Evolusi

Jika manusia berevolusi dari monyet, mengapa masih ada monyet? atau mengapa monyet tersebut tidak berevolusi menjadi manusia?

Manusia tidak berasal dari monyet seperti yang ada pada zaman sekarang. Manusia dan monyet zaman sekarang memiliki nenek moyang yang sama, yang juga merupakan seekor kera. Spesies yang paling dekat dengan manusia adalah simpanse dan bonobo. Kita tidak bisa menyamakan monyet yang ada sekarang ini dengan monyet yang merupakan nenek moyang manusia, karena mereka memang dua makhluk yang berbeda.

Sebenarnya, ada beberapa spesies yang telah berevolusi menjadi spesies lain, tetapi nenek moyangnya masih ada. Contohnya adalah burung finch di Galapagos. Nenek moyang mereka diperkirakan merupakan spesies bernama Volatinia jacarina yang masih hidup sampai sekarang di Amerika Selatan. Pada zaman dahulu, ada beberapa V. jacarina yang pindah dari Amerika Selatan ke kepulauan galapagos. Di sana, mereka menemui tantangan dan lingkungan yang baru sehingga berevolusi. Sementara itu, V. jacarina yang tetap tinggal di Amerika Selatan tidak mengalami perubahan lingkungan sehingga tidak (atau hampir tidak) mengalami perubahan.

Hal yang sama juga dapat kita amati pada hewan-hewan domestik seperti anjing. Pada zaman dahulu, serigala yang lebih jinak dan ramah pada manusia dapat berkembang biak karena akan berhasil mendekati manusia dan mendapatkan makanan. Hasilnya, lambat laun serigala berevolusi menjadi semakin jinak, dan manusia menyebutnya anjing. Tapi, ini bukan berarti serigala yang tidak dekat dengan manusia tidak bisa hidup. Sebagian serigala tetap hidup sukses walaupun tanpa manusia. Oleh karena itu, serigala masih ada sampai sekarang.

Intinya, nenek moyang suatu spesies yang baru masih bisa bertahan hidup karena kondisi yang menyebabkan evolusi hanya terjadi pada sebagian dari mereka, sementara sebagian lainnya tidak mengalami perubahan kondisi sehingga tidak terlalu berubah.

Petunjuk evolusi yang mempercayai adanya evolusi dari alat tubuh yang tersisa pada manusia adalah
Kesalahpahaman mengenai teori evolusi

Jika manusia berevolusi dari monyet, mengapa masih ada monyet? atau mengapa monyet tersebut tidak berevolusi menjadi manusia?

Itu sama saja, seperti bertanya bila manusia diciptakan dari tanah ? kenapa masih ada tanah di sekitar kita ? dan kenapa kita tidak berasal dari tanah lagi ?

Padahal bukan, makhluk yang ada di tahap awal itu bukan monyet, tapi gambaran nenek moyang bangsa Primata. Jadi ini sekaligus menjawab pertanyaan, “Jika makhluk hidup berevolusi, mengapa monyet masih ada sampai sekarang?” Jawabannya pertama: karena makhluk di tahap awal pada gambar diatas bukan monyet, dan monyet yang ada sekarang pun adalah evolusi dari makhluk yang sama, barangkali dengan perubahan yang tak banyak. dan jawaban lainnya adalah karena Teori Evolusi bukan berarti semua makhluk hidup harus berubah, ada makhluk yang berubah sangat jauh dari jamannya, ada juga yang tidak berubah jauh. Intinya, ada makhluk yang karena pengaruh lingkungan geografisnya ingin bertahan hidup sehingga mendorong otaknya dan fisiknya berubah. Ada pula yang tak perlu perubahan cukup signifikan karena lingkungannya cukup mendukungnya untuk bertahan hidup.

Kita sering mendengar teori evolusi Darwin, tapi tampaknya banyak orang yang salah mengartikan ini. Orang sering mengatakan nenek moyang manusia adalah monyet, padahal bukan. Setidaknya tidak sesingkat itu, dan bukan itu yang dimaksud Darwin. Jika ditarik jauh, nenek moyang manusia adalah sama dengan nenek moyang makhluk-makhluk lainnya. Kalaupun ditarik ke rentang waktu lebih dekat, kita pun tak dapat mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah monyet ataupun kera. Tapi lebih tepatnya, monyet dan manusia punya nenek moyang yang sama. Kita, babon, gorila, orangutan, dan simpanse ada dalam satu Famili, yaitu Hominidae dan dalam satu Ordo dengan monyet yaitu sama-sama diklasifikasikan ke dalam bangsa primata.

Karena proses evolusi membutuhkan waktu miliaran tahun, maka waktu hidup kita yang hanya rata-rata 60 tahun ini terlalu pendek untuk dapat menyaksikan proses ini. Oleh karena itulah ilmuan pergi menggali fossil di seluruh dunia untuk menemukan tulang belulang nenek moyang kita yang sudah punah tersebut. Dari situlah di temukan bahwa pada lapisan-lapisan bumi yang lebih tua, terdapat fossil-fossil mahluk hidup yang telah punah, terlihat jelas transisi dari makhluk yang lebih sederhana (mikroorganisme) menuju yang lebih kompleks.Misalnya, pada lapisan bumi yang paling awal (cambrian dan pre-cambrian), tidak ada di temukan fossil-fossil makhluk hidup yang bertulang belakang, fossil2 makhluk hidup bertulang belakang di temukan pada lapisan-lapisan bumi yang lebih muda. Fossil2 hewan bertulang belakang pun tidak langsung muncul semua, terdapat tahapan, pada lapisan bumi yang lebih tua, hanya di temukan fossil-fossil ikan, lalu menuju lapisan bumi yang lebih muda di temukan fossil reptil, lalu dinosaurus, mamalia, burung, dan kemudian manusia pada lapisan2 bumi yang termuda. Itulah mengapa Biologist ada yang mengatakan, “Jika ingin membuktikan teori evolusi itu salah, maka temukanlah fossil kelinci pada era cambrian – dimana hanya di temukan fossil invertebrata”.

Jika ada satu saja fossil yang di temukan pada urutan waktu geologis yang salah maka teori evolusi akan di akui salah. Tapi bukti ilmiah semakin hari semakin mendukung teori evolusi. Catatan fossil selalu membenarkan perubahan bertahap dari simple ke kompleks. Tetapi ini bukan berarti evolusi selalu meng-guide spesies dari yang lebih sederhana menjadi lebih kompleks, dalam beberapa kasus ini dapat terjadi sebaliknya.