Pola aliran sungai yang terdapat pada wilayah dengan morfologi pegunungan lipatan adalah

Ilustrasi pola aliran sungai. Foto: Freepik

Sungai adalah kumpulan air yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara), dari tempat tinggi ke tempat rendah, dan akan terus mengalirkan airnya sampai laut. Aliran sungai tidak selamanya lurus, biasanya ada juga aliran air yang berliku-liku.

Pola aliran sungai dipengaruhi oleh pola aturan tertentu baik dari struktur bebatuan ataupun struktur morfologi sungai. Pola pengaliran air ini perlahan akan membentuk cabang-cabang berdasarkan faktor geologinya.

Selain itu, bentuk akan berubah seiring dengan respon air sungai terhadap topografi dan struktur geologi permukaannya. Aliran sungai pada akhirnya akan mengantarkan air bermuara ke laut bagaimanapun polanya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pola aliran sungai.

Ilustrasi pola aliran sungai. Foto: Freepik

Aliran sungai yang berpola dendritik memiliki cabang-cabang sungainya menyerupai struktur pohon. Pada akhirnya cabang-cabang tersebut menjuru ke segala arah dan akan bermuara ke sungai induk.

Umumnya pola aliran ini mengikuti litologi batuan yang homogen dan ada pada lembah berbentuk V. Lantaran mengikuti litologi batuannya, maka aliran ini memiliki tekstur yang ditentukan karena adanya faktor batuan.

Sesuai dengan namanya, aliran sungai yang memiliki pola ini akan menyebar ke segala arah dari satu titik ketinggian tertentu. Pola aliran sungai semacam ini dapat ditemui di beberapa sumber mata air di gunung maupun pegunungan yang menyebarkan sumber mata air nya ke segala arah.

Berbeda dengan radial yang menyebar ke segala arah, pola sentripetal justru berpusat pada satu mata air tertentu. Aliran sungai dari berbagai macam mata air berpusat menuju satu titik mata air seperti sebuah cekungan besar. Biasanya pola seperti ini dapat ditemukan di wilayah Amerika Serikat bagian barat laut.

Ilustrasi pola aliran sungai. Foto: Freepik

Pola trelis adalah aliran sungai yang berbentuk pagar dan dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan sinklin dan antilin. Pola ini dicirikan dengan sungai yang mengalir lurus di sepanjang lembah dengan cabang-cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya.

Pola aliran rectangular dipengaruhi oleh struktur geologi seperti struktur rekahan dan patahan. Pola ini banyak ditemui pada sungai yang berada pada daerah bebatuan dengan struktur batuan beku. Cirinya adalah lurus mengikuti daerah patahan dan sungainya yang tegak lurus.

Pola aliran annular adalah arah aliran sungai yang menyebar secara radial dari titik ketinggian kemudian ke arah hilir yang menyebabkan air bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi kubah atau intrusi loccolith.

Pola Aliran Sungai – Pergerakan air di permukaan bumi akan menyebabkan erosi meski dalam jumlah kecil. Air yang terkumpul akan membentuk cekungan dan tertampung dalam sebuah aliran yang disebut alur atau pola aliran sungai.

Pengertian Sungai

Sungai adalah aliran air yang berukuran besar dan memanjang yang mengalir terus menurus dari hulu menuju hilir. Sungai tidak harus berupa aliran air dipermukaan tanah, namun dapat pula berada dibawah tanah atau disebut underground river.

Jenis sungai dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah air, genetik, serta sumber air yang mengalir berikut ini:

  • Sungai berdasarkan jumlah airnya, yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai interminttent dan sungai ephemeral.
  • Sungai berdasarkan genetiknya, yaitu sungai konsekwen, subsekwen, obsekwen, insekwen, resekwen, andesen, dan anaklinal.
  • Sungai berdasarkan sumber airnya, yaitu sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran.

Aliran sungai secara alami membentuk pola secara alami mengikuti topografi, jenis tanah dan batuan, geologi, kemiringan serta faktor lainnya. Berikut ini adalah pembahasan mengenai jenis-jenis aliran sungai.

Pengertian Pola Aliran Sungai

Pola aliran sungai adalah kumpulan dari sungai yang memiliki bentuk sama yang menggambarkan keadaan profil dan genetik sungai tersebut. Terbentuknya pola aliran air sungai disebabkan oleh faktor-faktor alami seperti morfologi, jenis tanah dan batuan, tingkat erosi dan struktur geologi.

Pola aliran sungai yang terdapat pada wilayah dengan morfologi pegunungan lipatan adalah
thoughtco.com

Seiring berjalannya waktu, sistem jaringan sungai akan membentuk pola aliran yang bercabang-cabang dan menyesuaikan dengan faktor lingkungannya.

Jenis Aliran Sungai

Pola aliran sungai secara umum dibagi menjadi 5 macam, yaitu pola aliran dendritik, pola aliran rektangular, pola aliran trellis, pola aliran radial, dan pola aliran radial sentripetal.

Pola aliran sungai yang terdapat pada wilayah dengan morfologi pegunungan lipatan adalah
amuzigi.com

Berikut adalah penjelasan masing-masing pola aliran air sungai secara lengkap:

1. Pola Dendritik

Pola aliran sungai dendritik adalah pola aliran dengan cabang-cabang sungai menyerupai garis penampang atau pertulangan daun. Jenis pola aliran ini dikontrol oleh litologi yang homogen. Aliran sungainya memiliki tekstur dengan kerapatan tinggi yang diatur oleh jenis batuan. Tekstur sungai adalah panjang sungai per satuan luas.

baca juga:  Kenapa Air Laut Asin? Ini Penyebab dan Alasan Ilmiahnya

Contohnya adalah sungai yang mengalir diatas batuan yang tidak atau kurang resisten terhadap erosi sehingga membentuk tekstur sungai yang rapat. Namun bila aliran berada diatas batuan yang resisten, maka akan membentuk tekstur renggang.

Resistensi batuan terhadap erosi memberi pengaruh besar pada proses pembentukan alur sungai. Sebab, batuan yang tidak resisten akan mudah mengalami erosi membentuk jalur aliran baru.

2. Pola Aliran Rektangular

Pola sungai rektangular adalah pola aliran yang umumnya terdapat di wilayah batuan beku. Bentuk alur sungai ini lurus mengikuti struktur patahan dengan ditandai bentuk sungai yang tegak lurus. Pola sungai rektengular biasanya berkembang pada batuan yang resisten terhadap erosi, tipe erosi cenderung seragam, namun dikontrol oleh kekar dua arah dengan sudut yang saling tegak lurus.

Kekar merupakan pemecahan atau pemisahan batu secara geologis yang cenderung kurang resisten terhadap proses erosi sehingga kemungkinan aliran air akan mengembang melalui rekahan dan pada akhirnya membentuk pola aliran sesuai alur pecahan batuan.

Sungai dengan pola aliran rektangular banyak ditemukan di kawasan sesar dengan ciri utama aliran sungai akan mengikuti jalur yang kurang resisten serta terkumpul pada tempat singkapan batuan yang bersifat lunak. Pada percabangan sungai akan membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya.

Pola sungai aliran rektangular adalah pola yang dikontrol oleh struktur geologi, seperti sesar atau patahan, serta kekar atau rekahan dengan aliran air yang mengikuti pola geologi tersebut.

3. Pola Aliran Trellis

Pola aliran sungai trellis adalah pola aliran yang bentuknya mirip seperti pagar yang dikontrol oleh struktur geologi berupa lipatan sinklin dan antiklin. Sungai dengan aliran tralis memiliki ciri berupa kumpulan saluran air yang bentuknya sejajar, mengalir mengikuti kemiringan lereng dan tegak lurus terhadap aliran utamanya. Umumnya arah saluran utama searah dengan sumbu lipatan.

Aliran trellis merupakan perpaduan antara jenis sungai konsekuen dan subsekuen. Selain itu, pola sungai trellis juga dapat terbentuk di sepanjang lembah pararel pada sabuk lipatan pegunungan. Alur-alur sungai akan melintasi lembah dan bertemu kembali di saluran utama.

baca juga:  Cara Sederhana Menyelamatkan Sumber Mata Air

4. Pola Aliran Radial

Pola aliran radial adalah pola sungai dengan aliran yang arahnya terdistribusi atau menyebar secara radial dari ketinggain tertentu menuju daerah bawah. Bentuknya menyerupai gunung berapi atau puncak intrusi magma.

Pola sungai radial mengikuti kontur muka bumi yang cembung dan menjadi asal mula sungai konsekuen. Pola aliran sungai jenis radial juga dapat ditemukan pada bentukan-bentukan bentangan alam kubak dan laccolith. Pada jenis bentang alam ini, aliran sungai akan membentuk pola kombinasi radial dan annular.

5. Pola Aliran Radial Sentripetal

Pola sungai radial sentripetal adalah pola yang bentuknya berlawanan dengan pola radial. Pola ini membentuk alur sungai yang mengarah ke tempat yang cekung. Pola sungai ini dapat berkembang menjadi pola annular dan memunculkan sungai obsekuen, sungai subsekuen sejajar dan sungai resekuen.

6. Pola Aliran Pararel

Pola aliran sungai pararel adalah pola aliran yang terdapat di daerah yang sangat luas denga kemiringan yang curam. Kemiringan ini menyebabkan gradien sungai menjadi besar sehingga mengalirkan air ke tempat terendah dengan bentuk jalur yang hampir lurus. Pola ini dapat ditemukan di kawasan daratan pantai yang masih muda dengan lereng asli yang kemiringannya mengarah ke laut.

7. Pola Aliran Annular

Pola aliran sungai annular adalah bentuk variasi dari pola sungai beraliran radial. Pola annular dapat ditemukan pada daerah dome atau kaldera staium dewasa yang juga terdapat sungai konsekuen, subsekuen, resekuen, dan obesekuen.

8. Pola Aliran Angular

Pola aliran angular adalah pola aliran yang bentuknya lebih besar atau lebih kecil dari sudut 90 derajat. Sungai dengan pola seperti ini akan terlihat mengikuti garis-garis patahan.

9. Pola Aliran Radial Sentrifugal

Pola aliran sungai radial sentrifugal adalah pola aliran yang bentuknya menyebar secara radial dari titik ketinggian tertentu. Umumnya sungai dengan jenis aliran ini terdapat di daerah pegunungan yang aliran airnya menyebar ke arah lereng.

10. Pola Aliran Pinnate

Pola aliran pinnate adalah pola aliran air sungai yang pada bagian mura anak sungai membentuk sudut lancip dengan induk sungai. Sungai jenis ini dapat ditemukan di bukit-bukit yang memiliki lereng terjal.

baca juga:  Perbedaan Kabut dan Embun - Pengertian dan Karakteristik

Bentuk Aliran Sungai

Terdapat berbagai bentuk atau tipe aliran sungai. Berikut ini adalah 12 bentuk aliran beserta penjelasannya:

  1. Sungai Konsekuen Lateral, yaitu sungai yang alirannya mengarah menuruni lereng-lereng asli di permukaan bumi, seperti dome, block, mountain atau daratan yang baru terangkat.
  2. Sungai Konsekuen Longitudinal, yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal atau bagian puncak gelombang pegunungan.
  3. Sungai subsekwen adalah sungai yang terbentuk pada sungao konsekuwen lateral yang mengalami erosi mundur hingga ke puncak lerengnya. Sungi ini akan mengalami erosi ke samping dan memperluas lembah sehingga muncul aliran baru mengikuti arah patahan.
  4. Sungai Superimposed, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan batu dibawahnya. Jika terjadi peremajaan, maka sungai tersebut akan mengikis lapisan penutup dan memotong formasi batuan awal, sehingga alirannya tidak sesuai dengan struktur batuan.
  5. Sungai Anteseden, yaitu sungai yang arah alirannya tetap karena mengimbangi pengangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya terbentuk bila pengangkutan berjalan lambat.
  6. Sungai Resekuen adalah sungai yang alirannya menuruni kemiringan patahan atau dip slope. Alirannya searah dengan sungai resekwen lateral dan bisa umumnya terbentuk dari aliran sungai subsekwen.
  7. Sungai Obsekwen, yakni sungai yang alirannya turun dari permukaan patahan dan berlawan dengan dip dari formasi-formasi patahan.
  8. Sungai Insekwen, yaitu sungai yang alirannay terbentuk tanpa penyebab nyata. Sungai ini mengalir tanpa mengikuri lapisan batuan. Alirannya tidak menenti dan mengikuti pola aliran dendritis.
  9. Sungai Reserve adalah sungai yang tidak mampu mempertahankan arah alirannya melawan pengangkatan, sehingga arahnya dapat berubah dan menyesuaikan diri.
  10. Sungai Komposit, yaitu sungai yang mengalir dari daerah dengan struktur geologi berlainan. Contohnya adalah sungai-sungai besar ang ada di Indonesia.
  11. Sungai Anaklinal adalah sungai yang mengalir pada permukaan dengan kecepatan lambat, terangkat dan arahnya pengangkatan berlawanan dengan arus sungai.
  12. Sungai Compound adalah sungai yang membawa air dari daerah yang memiliki geomorfologi berlawanan.