Joko Widodo
sejak 20 Oktober 2014Pemerintah Indonesia
Kantor Staf Presiden Republik IndonesiaGelar
- Bapak Presiden (informal)
- Yang terhormat (formal)
- Paduka Yang Mulia (tidak digunakan lagi)
Kepala pemerintahan
Panglima tertinggiKediaman
- Istana Negara
- Istana Merdeka
- Istana Bogor
- Istana Cipanas
- Gedung Agung
- Istana Tampaksiring
www.setneg.go.id
Presiden adalah seorang kepala negara dan juga kepala pemerintahan di Republik Indonesia. Presiden juga memimpin bagian eksekutif pada pemerintahan Indonesia dan menjadi komando tertinggi pada Tentara Nasional Indonesia. Sejak tahun 2004, presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dengan masa jabatan 5 tahun untuk setiap periode. Setelah 2 kali terpilih oleh rakyat, seorang presiden tidak diizinkan untuk melakukan pencalonan diri lagi.
Sistem kepresidenan didirikan pada masa perumusan UUD 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang dibentuk di masa pendudukan Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan "Usaha persiapan kemerdekaan Indonesia".[1] Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk dengan tujuan untuk menggantikan BPUPKI, dan PPKI menunjuk Soekarno sebagai presiden pertama pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daftar
Sejak tanggal 18 Agustus 1945 hingga saat ini, terdapat tujuh orang yang telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Soekarno (1901–1970) |
Nonpartisan | 18 Agustus 1945[a] | 1 Desember 1956[a] | Mohammad Hatta | I (1945) | |||
1 Desember 1956 | 18 Mei 1963 | Lowong | ||||||
18 Mei 1963 | 12 Maret 1967 | II (1963) | ||||||
- | Soeharto (1921–2008) |
(ABRI) | 12 Maret 1967[b] | 27 Maret 1968[b] | ||||
Golongan Karya (Dengan dukungan ABRI) |
27 Maret 1968 | 10 Maret 1973 | III (1968) | |||||
10 Maret 1973 | 10 Maret 1978 | Hamengkubuwana IX | IV (1973) | |||||
10 Maret 1978 | 10 Maret 1983 | Adam Malik | V (1978) | |||||
10 Maret 1983 | 10 Maret 1988 | Umar Wirahadikusumah | VI (1983) | |||||
10 Maret 1988 | 10 Maret 1993 | Soedharmono | VII (1988) | |||||
10 Maret 1993 | 10 Maret 1998 | Try Sutrisno | VIII (1993) | |||||
10 Maret 1998 | 21 Mei 1998 | B. J. Habibie | IX (1998) | |||||
Bacharuddin Jusuf Habibie (1936–2019) |
Golongan Karya | 21 Mei 1998 | 20 Oktober 1999 | Lowong | ||||
Abdurrahman Wahid (1940–2009) |
Partai Kebangkitan Bangsa | 20 Oktober 1999 | 21 Oktober 1999 | X (1999) | ||||
21 Oktober 1999 | 23 Juli 2001 | Megawati Soekarnoputri | ||||||
Megawati Soekarnoputri (1947–) |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 23 Juli 2001 | 26 Juli 2001 | Lowong | ||||
26 Juli 2001 | 20 Oktober 2004 | Hamzah Haz (2001) | ||||||
Susilo Bambang Yudhoyono (1949–) |
Partai Demokrat | 20 Oktober 2004 | 20 Oktober 2009 | Jusuf Kalla | XI (2004) | |||
20 Oktober 2009 | 20 Oktober 2014 | Boediono | XII (2009) | |||||
Joko Widodo (1961–) |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 20 Oktober 2014 | 20 Oktober 2019 | Jusuf Kalla | XIII (2014) | |||
20 Oktober 2019 | Petahana | Ma'ruf Amin | XIV (2019) |
Nonpartisan
Partai Golongan Karya (Golkar) / Partai Golkar
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Partai Demokrat
Pemerintahan pada era Revolusi Nasional
Lihat pula: Revolusi Nasional Indonesia
Periode jabatan Soekarno pada era Revolusi Nasional Indonesia sebenarnya tidak benar-benar dijalankan secara penuh. Terdapat masa-masa yang membuat Soekarno memberikan mandat pemerintahan sementara kepada orang lain. Salah satunya ialah ketika Pemerintahan Darurat Republik Indonesia sebagai pemerintahan dalam pengasingan dibentuk setelah pemerintah resmi Indonesia ditawan dalam operasi Agresi Militer Belanda II. Sedangkan momen lainnya ialah ketika Soekarno menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS). Selengkapnya lihat daftar di bawah ini.
Soekarno |
18 Agustus 1945 | 13 Juli 1949 | Nonpartisan | Mohammad Hatta | |||
Soekarno (Tawanan agresi) |
19 Desember 1948 | 14 Juli 1949 | Partai Masyumi | Lowong | |||
Syafruddin Prawiranegara (Ketua PDRI) |
|||||||
Soekarno | 13 Juli 1949 | 27 Desember 1949 | Nonpartisan | Mohammad Hatta | |||
Soekarno (Presiden RIS) |
27 Desember 1949 | 15 Agustus 1950 | Nonpartisan | Lowong | |||
Assaat (Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI)[c] |
Nonpartisan |
Lihat pula
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Indonesia |
Eksekutif
|
Legislatif
|
Yudikatif
|
Pemilu
|
Pembagian administratif
|
|
|
- Indonesia
- Sejarah Indonesia
- Politik Indonesia
- Daftar tokoh Indonesia
- Daftar Wakil Presiden Indonesia
- Daftar Perdana Menteri Indonesia
- Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia
- Daftar kabinet Indonesia
- Sejarah Lembaga Kepresidenan Indonesia
- Daftar ibu dan bapak negara Indonesia
Catatan
- ^ a b Periode jabatan Soekarno tidak benar-benar dijalankan secara penuh. Terdapat masa-masa yang membuat Soekarno melepaskan sementara jabatanya. Selengkapnya lihat di bagian berikut ini.
- ^ a b Pada awalnya, Soeharto hanya ditetapkan sebagai "Penjabat Presiden" melalui Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang "Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno", yang diundangkan pada tanggal 12 Maret 1967 tetapi berlaku surut sejak 22 Februari 1967. Soeharto akhirnya ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia resmi pada tanggal 27 Maret 1968.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama RIS
Referensi
- Abdulgani-Knapp, Retnowati (2007), Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia's Second President, Singapore: Marshall Cavendish, ISBN 981-261-340-4, OCLC 155758606 .
- Cribb, Robert; Kahin, Audrey (2004), Historical Dictionary of Indonesia (edisi ke-2nd), Lanham, Maryland: Scarecrow Press, ISBN 0-8108-4935-6, OCLC 53793487 .
- Hughes, John (2002), The End of Sukarno: A Coup That Misfired: A Purge That Ran Wild (edisi ke-3rd), Singapore: Archipelago Press, ISBN 981-4068-65-9, OCLC 52567484 .
- McIntyre, Angus (2005), The Indonesian Presidency: The Shift from Personal Toward Constitutional Rule (edisi ke-3rd), Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield, ISBN 0-7425-3827-3, OCLC 59137499 .
- Suryadinata, Leo (2005), "Indonesia: The Year of a Democratic Election", Southeast Asian Affairs, Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2005: 133–149, doi:10.1355/SEAA-05H, ISSN 0377-5437 .
- Vickers, Adrian (2005), A History of Modern Indonesia: An Enduring Rivalry, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 0-521-83493-7, OCLC 60794234 .
Bacaan lanjutan
- UUD 1945
- Perubahan I UUD 1945
- Perubahan II UUD 1945
- Perubahan III UUD 1945
- Perubahan IV UUD 1945
- UUDS 1950
- Ketetapan MPRS dan MPR
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1949
- Undang-Undang Republik Indonesia Serikat Nomor 7 Tahun 1950
- Setneg (1997) 30 Tahun Indonesia Merdeka. Edisi 3. Jakarta: Setneg
- Setneg (1997) 40 Tahun Indonesia Merdeka. Edisi 2. Jakarta: Setneg
- Setneg (1997) 50 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: Setneg
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Presiden Republik Indonesia
- ^ Kusuma, A.B.; Elson, R.E. (2011), "A note on the sources for the 1945 constitutional debates in Indonesia" (PDF), Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 167 (2–3): 196–209, doi:10.1163/22134379-90003589, ISSN 0006-2294
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_Presiden_Indonesia&oldid=21748861"