Proses kimia yang terjadi pada tubuh makhluk hidup yang melibatkan transformasi energi disebut

Manusia makan agar mendapatkan energi yang berguna untuk beraktivitas. Foto: Pixabay

Manusia memerlukan energi dari makanan untuk beraktivitas. Namun, bagaimana caranya makanan yang dimakan manusia ini bisa diubah menjadi energi?

Manusia dan hewan termasuk dalam kateogori makhluk hidup heterotrof karena manusia dan hewan tidak dapat membuat atau memproduksi makanannya sendiri. Berbeda dengan tumbuhan, yang bisa memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.

Ternyata, transformasi energi dari energi kimia pada makanan menjadi energi panas dan kinetik pada tubuh manusia, terjadi di dalam organel yang letaknya ada di dalam sel. Transformasi energi dalam sel terjadi dengan cara transformasi energi oleh klorofil dan transformasi energi oleh mitokondria.

Pembahasan kali ini akan menjabarkan tentang bagaimana proses transformasi energi oleh mitokondria, sehingga makanan yang dimakan manusia dapat berfungsi bagi tubuh. Agar lebih memahaminya, simak penjelasannya berikut ini.

Penampakan mitokondria yang merupakan bagian dari sel pada semua makhluk hidup. Foto: Pixabay

Transformasi Energi oleh Mitokondria

Berdasarkan buku Pendamping Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII oleh Junaidi, S.Pd dkk (2020: 90), mitokondria adalah bagian dari sel pada semua makhluk hidup yang berfungsi sebagai tempat pembentukan energi atau untuk proses respirasi sel.

Organel sel mitokondria tersusun dari struktur yang berbeda-beda. Namun, secara umum mitokondria terdiri dari empat bagian, yaitu:

  1. Membran luar sebagai lapisan terluar untuk melindungi mitokondria.

  2. Membran dalam sebagai bagian yang menyokong pembuatan energi.

  3. Krista sebagai lipatan yang berfungsi untuk memperluas permukaan membran dalam.

  4. Matriks sebagai ruangan yang menampung protein di dalam membran.

Semua bagian-bagian mitokondria tersebut menjalankan fungsi dan peranannya masing-masing.

Ilustrasi sel yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Foto: Pixabay

Proses Transformasi Sel oleh Mitokondria

Energi kimia yang berasal dari makanan yang dimakan, akan direaksikan dengan oksigen dari udara yang masuk ke dalam tubuh. Adapun reaksi respirasi sel adalah sebagai berikut:

Glukosa + Oksigen -> Air + Karbon Dioksida + Energi

Dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat menjadi energi dalam bentuk ATP melalui proses respirasi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel-sel otot makhluk hidup dan sel-sel saraf. Fungsi dari mitokondria sendiri adalah untuk mengatur aktivitas metabolisme sel.

Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria, ketika piruvat ditranspor serta dioksidasi oleh O2 yang akan menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangatlah efisien, sekitar 30 molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul-molekul glukosa yang dioksidasi.

Sementara glikolisis hanya bisa dihasilkan 2 molekul ATP. Energi (ATP) yang dihasilkan dalam proses inilah, akan digunakan oleh makhluk hidup untuk melakukan aktivitas.

Merangkum dalam buku Magic Trick SMP Kelas 7,8, dan 9 terbitan Tim Tentor Master (2018: 94), dalam tubuh makhluk hidup, terdapat reaksi-reaksi kimia yang berlangsung secara terus menerus. Reaksi ini disebut sebagai metabolisme. Proses metabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:

Anabolisme adalah suatu reaksi pembentukan senyawa organik yang berasal dari senyawa anorganik. Selain itu, dalam proses pembentukan tersebut dibutuhkan energi (endergonik). Contoh proses anabolisme adalah reaksi yang dihasilkan melalui fotosintesis.

Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa organik menjadi senyawa anorganik penyusunnya. Reaksi ini merupakan reaksi yang dapat menghasilkan energi (eksergonik). Contoh proses katabolisme ditunjukkan pada reaksi respirasi pada tubuh makhluk hidup.