KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Ilustrasi limbah medis
KOMPAS.com - Limbah keras sangat sulit terdegradasi oleh miroorganisme, terutama limbah keras padat. Padahal keberadaannya terus meningkat setiap harinya.
Dilansir dari World Bank, pada tahun 2015 indonesia menduduki Negara keempat penghasil limbah padat di Asia dengan 0,52 kilogram tiap orang per harinya. Sedangkan penduduk Inonesia telah melebihi 200 juta jiwa.
Jumlah limbah padat yang dibuang setiap tahunnya bahkan terus-menerus meningkat. Pada tahun 2025 diperkirakan Indonesia akan memproduksi limbah sebanyak 0,85 kilogram untuk setiap penduduknya dalam waktu satu hari.
Jika terus dibiarkan maka limbah padat akan memenuhi pemukiman, membuat manusia hidup diatas tumpukan sampah. Untuk itu limbah padat dapat diolah dengan cara daur ulang dan pembakaran.
Pembakaran
Menumpuknya limbah keras menuntut manusia untuk dapat menyingkirkannya secara cepat dan masal, hal ini dilakukan dengan proses pembakaran.
Baca juga: Jenis dan Karakteristik Limbah Keras
Pembakaran dapat berupa pembakaran terbuka, gasifikasi, pirolisis, dan insinerasi. Pembakaran terbuka sering terjadi secara individu dan gasifikasi serta pirolisis dilakukan oleh industry dengan biaya yang tinggi namun tanpa menyebabkan polusi.
Insinerasi adalah proses pembakaran limbah keras yang paling sering dilakukan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, insinerasi adalah proses pembakaran yang sangat efektif untuk mengurangi limbah keras, namun prosesnya menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan.
Daur Ulang
Daur ulang adalah proses menggunakan kembali limbah keras dengan cara menaikkan kualitasnya. Daur ulang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Limbah keras dipilih berdasarkan kriteria, bahan mana yang terpakai dan bahan mana yang tidak akan dipakai. Pembuangan sampah terpisah antara sampah organic dan anorganik dapat mempermudah proses dalam pemilahan sampah.
Limbah yang berasal dari tempat pembuangan sampah biasanya telah terkontaminasi limbah cair yang kotor dan mengandung penyakit. Oleh karena itu limbah harus dicuci bersih dan juga dihilangkan kuman yang menempel dengan sabun maupun cairan disinfektan.
Baca juga: Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah
Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Prosesnya yaitu:a. Pemilahan bahan limbah organikSebelum didaur ulang bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang. b. Pembersihan limbah organikLimbah organik yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk.c. PengeringanBahan limbah organik yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.d. PewarnaanPewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.e. Pengeringan setelah pewarnaanSetelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.f. Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai Bahan limbah organik yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.
;
bagaimana tahap-tahap proses pengolahan limbah organik secara umum? 4.5 5 jengwati2 Sabtu, 18 Oktober 2014 Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Pr...
Jelaskan alasan bangsa indonesia mendapat julukan negara
Jelaskan bagaimana suatu ekosistem berkaitan satu dengan yang lainnya
Jelaskan bahan bahan yang menghambat produksi biogas
Jelaskan di tebel proses pembentuk urin yg terjadi di dalam ginjal
Jelaskan mekanisme pernapasan perut pada saat inspirasi dan ekspirasi pada manusia
Jelaskan proses pembentuk urin yg terjadi di dalam ginjal
Jelaslah bagaimana masing-masing komponen berperan dalam suatu ekosistem, dan bagaimana keterkaitan komponen yang satu dengan yang lain
Jika di kolam terdapat seekor katak, 3 orang sedang memancing ikan, 15 ekor belalang, 150 ikan gurami, 2 ekor ular, 10 ekor keong , dan sebatang pohon … jambu di pinggir kolam . maka yang merupakan individu adalah
Jika sel tubuh pada tanaman tomat mempunyai 24 kromosom, maka jumlah kromosom pada serbuk sarinya adalah …. *
Apa yang kamu keta amu ketahu mengena PLTA?jawab
Tahap-tahap proses pengolahan limbah organik secara umum adalah sebagai berikut:
- Pemilihan bahan
- Pembersihan bahan
- Pengeringan
- Pewarnaan
- Pengeringan setelah pewarnaan
- Penghalusan bahan agar siap dipakai
Pembahasan
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis sebagai berikut.
- Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan kotoran hewan.
- Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja.
Limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Semua bagian dari tumbuhan yang dapat dikategorikan limbah dapat diolah menjadi produk kerajina. Contohnya daun-daunan, kulit buah, kulit sayuran, batang tumbuhan atau hasil olahan tumbuhan seperti kertas.
Limbah lunak organik juga dikatakan limbah basah. Penyebabnya limbah lunak ini termasuk sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi, dan mudah sekali membusuk jika tidak langsung diolah saat ingin dipergunakan kembali. Limbah lunak organik yang dapat dijadikan karya kerajinan antara lain kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit buah/biji-bijian, jerami,kertas, dan pelepah pisang.
Limbah lunak anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, lentur dan mudah dibentuk serta diolah dengan bahan yang sederhana. Contohnya plastik kemasan, kotak kemasan, kain perca, karet sintetis, dan stereofoam. Hampir semua limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana.
Proses pengolahan bahan limbah lunak secara umum sederhana. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.
Prosesnya.
- Pemilahan bahan limbah lunak
Sebelum didaur ulang, bahan limbah organik harus diseleksi terlebih
dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat dipergunakan dan
yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan
secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang
telah dirancang.
Limbah lunak yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya.
Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuanya agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
- Pewarnaan bahan limbah lunak
Pewarnaan pada bahan limbah lunak yang sudah kering merupakan selera. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap.
- Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah lunak harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.
- Penghalusan bahan agar siap dipakai
Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang kerajinan limbah lunak brainly.co.id/tugas/35786038
Materi tentang limbah lunak organik brainly.co.id/tugas/14030704
Matri tentang limbah lunak anorganik brainly.co.id/tugas/38225827
Detail Jawaban
Kelas : 7
Mapel : Wirausaha
Bab : Kerajinan Bahan Lunak\
Kode : 7.23
#TingkatkanPrestasimu