Sad Ripu adalah enam musuh yang ada pada setiap diri manusia di bawah ini yang manakah merupakan bagian-bagian dari sad ripu?

Om Swastyastu, setiap manusia pasti punya sisi buruk yang ada pada diri mereka, kita sebagai manusia harus bisa mengendalikan diri untuk bisa meminimalisir akan sifat buruk tersebut supaya tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Sad Ripu adalah enam musuh yang ada pada setiap diri manusia di bawah ini yang manakah merupakan bagian-bagian dari sad ripu?

Dalam Agama Hindu kita mengenal adanya Sad Ripu, Sad Ripu berasal dari kata Sad yang artinya enam dan Ripu artinya musuh, jadi secara harfiah Sad Ripu artinya enam musuh atau sifat negatif yang ada pada diri manusia itu sendiri. Dalam dunia ini selalu ada dua unsur yaitu baik dan buruk (Rwabineda) dalam hal ini Sad Ripu merupakan unsur negatif dari enam sifat tersebut.

Musuh dalam diri adalah musuh yang terberat dan oleh sebab itu kita harus bisa mengalahkannya. Berikut adalah enam bagian dari Sad Ripu dan penjelasannya.

Kama adalah nafsu atau keinginan, setiap manusia punya nafsu atau keinginan, baik nafsu yang positif atau negatif oleh sebab itu nafsu harus kita kendalikan supaya tidak menjadi boomerang dan berbalik menyerang diri sendiri. Contoh, keinginan punya mobil tapi tidak punya uang, maka untuk bisa membeli mobil dia harus mencuri atau berjualan narkoba, itu contoh nafsu atau keinginan negatif.

Lobha artinya artinya tamak atau rakus, dalam hal ini tidak pernah puas dan memenuhinya dengan cara tidak baik. Misalnya seorang pejabat sudah digajih tinggi, tetapi belum puas dengan gajjnya, maka dia korupsi supaya bisa menjadikan dirinya lebih kaya raya, jika sudah ketahuan maka yang rugi bukan hanya pelakunya tetapi keluarganya juga kena.

Krodha artinya kemarahan, sifat marah merupakan sifat yang muncul karena tidak bisa mengendalikan emosi, kadang orang bisa marah karena hal sepele. Emosi sesaat juga bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Seperti diberita kadang orang emosi atau marah bisa sampai menganiaya bahkan sampai membunuh. Oleh sebab itu kendalikan marah dengan lebih banyak mendekatkan diri dengan Tuhan.

Moha artinya kebingungan, sifat bingung ini bukan berarti gila, tetapi lebih mengarah pada sifat yang ragu atau bimbang atau gelap pikiran sehingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Banyak hal yang membuat orang jadi bingung misalnya karena kemarahan atau karena keinginannya yang tak terpenuhi sehingga mengambil jalan pintas untuk memenuhinya.

Mada artinya mabuk, mabuk dalam artian terlalu membanggakan apa yang dimilikinya sehingga menjadi lupa diri sehingga dalam keadaan tersebut manusia bisa menjadi sombong, angkuh dan lupa daratan sehingga bisa saja menyakiti orang lain.

Matsarya artinya dengki atau iri hati, sifat ini bisa sangat merugikan, baik diri sendiri maupun orang lain karena dengan sifat itu bisa memunculkan sifat negatif yang lain seperti dendam, memfitnah dan bahkan membunuh. Contoh paling nyata adalah seperti istlah senang lihat orang lain susah dan susah lihat orang lain senang. Misalnya tetanggamu bisa membeli mobil karena dia memang rajin bekerja dan suka menabung, tetangga lainnya dia malas dan tidak punya pekerjaan tapi ingin membeli mobil, itu suatu yang mustahil, maka dia menjadi iri dan dengki dengan tetangganya itu.

Biasanya umat Hindu di Bali, untuk melenyapkan enam sifat buruk dari Sad Ripu ini biasanya umat Hindu melaksanakan upacara metatah atau potong gigi jika orang itu sudah beranjak remaja, metatah merupakan bagian dari contoh Panca Yadnya yaitu Manusia Yadnya, filosofinya adalah Sad Ripu dihilangkan dengan mengikir 6 gigi yaitu gigi seri dan gigi taring atas dan bawah karena gigi tersebut melambangkan Sad Ripu. Nah itulah penjelasan dan bagian-bagian dari Sad Ripu, semoga bermanfaat. Om Santhi, Santhi, Santhi Om.

MUTIARAHINDU.COM -- Sad Ripu adalah enam macam musuh yang ada dalam setiap diri manusia. Musuh-musuh ini perlu dikendalikan dari diri kita, sehingga dapat menerapkan kehidupan Bhiksuka dengan baik. Adapun keenam musuh tersebut sebagai berikut:

  1. Kama artinya hawa nafsu
  2. Lobha artinya loba/tamak.
  3. Krodha artinya kemarahan
  4. Moha artinya kebingungan
  5. Mada artinya kemabukan
  6. Matsarya artinya iri hati.

Kesemuanya ini merupakan musuh dari setiap orang, namun ukuran pengaruhnya berbeda-beda pada masing-masing orang. Oleh karena Sad Ripu ini merupakan musuh, maka patutlah ia ditaklukan agar dapat dikuasai setiap gerak dari pengaruhnya.

Sad Ripu adalah enam musuh yang ada pada setiap diri manusia di bawah ini yang manakah merupakan bagian-bagian dari sad ripu?
Image: nandito_brotowinoto

Dengan demikian ia tidak dapat mengganggu kehidupan manusia. Untuk lebih jelasnya marilah kita uraikan satu persatu.

Kama berarti hawa nafsu, hal ini ada pada setiap orang dengan menjadi musuh dari setiap orang, selama belum dapat dikuasainya. Kalau nafsu ini dapat dikuasai dan ditundukkan, ia akan menjadi teman akrab. Bagi orang yang telah dapat mengatasi pengaruh kama itu, adalah orang yang telah lulus dalam liku-likunya hidup. Beberapa kali kehidupan dilaluinya dan setiap pengaruh kama ditelitinya, sehingga dengan kewaspadaan yang tinggi serta dengan usaha yang keras dan akhirnya kama dapat dikendalikan.

Dalam Arjuna Wiwaha ada dikatakan:

"Caket eling aning ambek tan

"Karena usaha dari pikiran yang keras, apa saja pasti akan didapatkan".

Kebebasan terhadap kama ini adalah merupakan suatu ajaran Dharma demi untuk mencapai kebahagiaan dan kebebasan, karenanya usahakanlah mengendalikannya. 

Lobha atau tamak menyebabkan orang tidak pernah merasa puas akan sesuatu. Orang yang loba akan selalu ingin memiliki sesuatu yang lebih daripada apa yang telah dimiliki. Dengan demikian ia akan berpikir dan bekerja keras. Akibatnya orang yang demikian itu akan gusar, gelisah resah, karena didorong oleh kelobaannya. Dia tidak akan pernah merasa tenteram dan tenang, sedangkan ketenangan menjadi idaman bagi setiap orang. Oleh karena itu sifat loba itu adalah musuh bagi setiap orang, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:169).

Krodha artinya marah. Kemarahan timbul karena pengaruh perasaan yang jengkel, muak, bosan, tersinggung dan sebagainya. Orang yang suka marah adalah tidak baik, sebab kemarahan menyebabkan orang menderita. Dan orang pada umumnya tidak suka dimarahi. Orang yang dimarahi juga bisa marah, sehingga akan dapat menimbulkan suasana hubungan yang buruk. Orang yang suka marah akan kehilangan simpati dan akhirnya­ akan terkucil. Karenanya hilangkan perasaan marah itu dan kendalikanlah kemarahan itu.

Moha artinya kebingungan. Karena bingung dapat menye­babkan pikiran menjadi gelap. Orang yang sedang bingung tidak dapat berpikir dengan baik, sehingga tidak akan dapat melakukan kewajiban dengan baik. Kebingungan juga dapat mempengaruhi kesehatan, dan sekaligus menurunkan kondisi tubuh. Moha atau bingung banyak penyebabnya, antara lain:

  1. Karena ditimpa kesusahan yang hebat.
  2. Karena kehilangan sesuatu yang dicintai.
  3. Karena situasi yang menekan perasaannya.
  4. Karena tidak dapat mengatasi problem yang menimpa dirinya.

Semua hal tersebut di atas dapat menimbulkan kebingungan. Agar tidak ditimpa kebingungan, maka perlu terlebih dahulu dalam menghadapi berbagai bentuk persoalan, ditanggapi dengan perasaan dan pikiran yang tenang dan jiwa yang seimbang. Dengan demikian, dapatlah diteliti segala macam persoalan itu dengan cara saksama, serta dapat mencari jalan pemecahannya dengan baik. Menempuh jalan dengan cara demikian berarti kita telah siap untuk menerima segala kemungkinan dan kenyataan yang akan terjadi. Oleh karena itu maka kita harus berusaha menghilangkan kebingungan itu.

Mada artinya minuman keras. Minuman keras mengandung alkohol yang dapat memabukkan. Minuman yang termasuk minuman keras antara lain arak, berem, bir dan lain-lain. Bila minuman ini diminum melewati batas akan menimbulkan kemabukan, bahkan sering menimbulkan akibat yang jelek seperti merusak tubuh, melumpuhkan pencernaan, merusak urat-urat syaraf dan lain sebagainya.

Oleh karena itu orang-orang suci dan sadhu (suci) tidak meminum minuman keras karena dapat memabukkan. Kemabukan ini dapat menghilangkan kesadaran, sehingga menimbulkan perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu kemabukan ini harus dicegah karena ia merupakan musuh yang harus dijauhi.

Matsarya artinya iri hati. Perasaan iri hati merupakan perongrongan diri manusia. Karena orang yang diliputi oleh rasa iri ini, tidak senang melihat orang lebih bahagia dan beruntung dari padanya. Orang yang demikian selalu merasa dirinya malang, miskin, nasib sial dan bermacam-macam perasaan negatif yang dirasakan. Akibat dari perasaan yang demikian, maka timbulah maksud-maksud yang tidak baik pada orang lain. Maksud yang tidak baik itu berupa rencana-rencana jahat, ingin memusuhinya, melawan dan bertengkar. Maka dari itu kendalikan dan hilangkanlah sifat-sifat iri hati itu, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:170).

Sudirga, Ida Bagus dan Yoga Segara, I Nyoman. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti                 Untuk SMA/SMK Kelas X (cetakan ke-1). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,