Satuan yang digunakan untuk menaksir lebar sungai Kapuas adalah

Sungai Kapuas atau sungai Kapuas Buhang[1] atau sungai Batang Lawai (Laue)[2][3][4][5][6][7] merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di pulau Kalimantan dan sekaligus menjadi sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang mencapai 1.143 km.

Satuan yang digunakan untuk menaksir lebar sungai Kapuas adalah
Kapuas

Sungai Kapuas dilihat dari Jembatan Sungai Kapuas, Sintang

LokasiNegaraIndonesiaCiri-ciri fisikHulu sungaiPegunungan Muller - elevasi70 m Muara sungaiSelat Karimata (Laut Cina Selatan)Panjang1.143 kmDebit air  - rata-rata... m³/s Ukuran cekunganDAS: ... km²

Satuan yang digunakan untuk menaksir lebar sungai Kapuas adalah

Lomba perahu di sungai Kapuas (sekitar 1920)

Nama sungai Kapuas diambil dari nama daerah Kapuas (sekarang Kapuas Hulu) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kapuas Hulu hingga muaranya disebut sungai Kapuas, namun Kesultanan Banjar menyebutnya Batang Lawai yang mengacu pada nama daerah Lawie atau Lawai (sekarang Kabupaten Melawi) sehingga nama sungai yang mengalir dari Kabupaten Melawi hingga muaranya di sekitar kota Pontianak disebut Sungai/Batang Lawai.

Sungai Kapuas merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka dan 40 jenis ikan yang terancam punah. Potensi perikanan air tawar di sungai Kapuas adalah mencapai 2 juta ton. Hutan yang masih terlindungi dengan baik menyebabkan sungai Kapuas terjaga kelestariannya.

Namun, belakangan ini sungai Kapuas telah tercemar logam berat dan berbagai jenis bahan kimia, akibat aktivitas penambangan emas dan perak di bagian tengah sungai ini. Walaupun telah mengalami pencemaran oleh logam berat, Sungai Kapuas tetap menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat (terutama suku Dayak dan Melayu di sepanjang aliran sungai. Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat, dari pesisir Kalimantan Barat sampai ke daerah pedalaman Putussibau di hulu sungai ini. Dan selain itu, sungai Kapuas juga merupakan sumber mata pencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi nelayan/penangkap ikan secara tradisional.

Sungai Kapuas yang lain juga terdapat di provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Kapuas. Sungai ini membentang sepanjang kurang lebih 610 km, dari kecamatan Kapuas Hulu sampai kecamatan Selat yang akhirnya bermuara di laut Jawa.

Pada 17 Agustus 2019 yang lalu, Merah Putih dikibarkan di atas ponton di tengah sungai ini dalam rangka peringatan ke-74 kemerdekaan Indonesia yang diikuti oleh 90 komunitas, penambang, relawan, sampai ratusan masyarakat yang diikuti pula dengan aneka lomba tradisional.[8] Upacara hari kemerdekaan itu dilangsungkan pertama kalinya di atas sungai ini.[9]

  Media terkait Sungai Kapuas di Wikimedia Commons

  • (Inggris) Perjalanan Akuatik ke Sungai Kapuas di Kalimantan Barat
  • Daftar sungai di Indonesia
  • Daftar sungai di Kalimantan

  1. ^ (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1992). Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19. PT Balai Pustaka. hlm. 121. ISBN 9794074101. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-20. Diakses tanggal 2014-06-18. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) ISBN 9789794074107
  2. ^ (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983621240X
  3. ^ (Inggris) Malayan miscellanies, Malayan miscellanies (1820). Malayan miscellanies . Malayan miscellanies.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  4. ^ (Inggris) MacKinnon, Kathy (1996). The ecology of Kalimantan. Oxford University Press. ISBN 9780945971733.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)ISBN 0-945971-73-7
  5. ^ (Inggris) East India Company, East India Company (1821). The Asiatic journal and monthly miscellany, Volume 12. Wm. H. Allen & Co.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  6. ^ (Inggris) van Dijk, Ludovicus Carolus Desiderius (1862). Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk. J. H. Scheltema. hlm. 23.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  7. ^ https://atlantisjavasea.files.wordpress.com/2015/09/1726-herman-moll.jpg
  8. ^ "90 Komunitas Ikuti Upacara Bendera di Sungai Kapuas". Pontianak Post. 18 Agustus 2019. Hlm.1 & 7.
  9. ^ Andilala (17 Agustus 2019). Agusta, Hendra, ed. "Warga Pontianak kibarkan bendera merah putih di Sungai Kapuas". Antara. Diakses tanggal 19 Agustus 2019. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sungai_Kapuas&oldid=18892859"

Selamat Datang di Website Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah -- Selamat Datang di Website Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah --


Page 2

Selamat Datang di Website Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah -- Selamat Datang di Website Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah --


Page 3

Topografi dan Fisiografi

        Kondisi fisik wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri atas daerah pantai dan rawa yang terdapat di wilayah Bagian Selatan sepanjang ± 750 km pantai Laut Jawa, yang membentang dari Timur ke Barat dengan ketinggian antara 0–50 m diatas permukaan laut (dpl) dan tingkat kemiringan 0%-8%.

Tabel 1. Penyebaran dan Luas masing-masing Kelas Ketinggian Wilayah Daratan Provinsi Kalimantan Tengah

No

Kelas Ketinggian

(m dpl)

Luas (Ha)

Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 7

7 – 25

25 – 100

100 – 500

> 500

2.105.510

2.269.717

6.398.923

3.327.459

1.278.391

13,69

14,76

41,66

21,63

8,31

        Sementara itu wilayah daratan dan perbukitan berada bagian tengah, sedangkan pegunungan berada di bagian Utara dan Barat Daya dengan ketinggian 50 – 100 dpl dan tingkat kemiringan rata-rata sebesar 25%.

Tabel 2.  Luas masing-masing Kelas Kemiringan Wilayah Daratan Provinsi Kalimantan Tengah

No

Kelas Lereng (%)

Luas (Ha)

Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 8 (Datar)

8 – 15 (Landai)

15 – 25 (Agak Curam)

25 – 40 (Curam)

> 40 (Sangat Curam)

6,940,144.05

1,552,839.80

3,977,865.28

1,694,814.85

881,357.24

46.12

10.32

26.44

11.26

5.86

        Provinsi Kalimantan Tengah terdiri atas 6 wilayah fisiografi, tetapi didominasi   oleh   daratan   dan  perbukitan  pedalaman.


Tabel 3.  Wilayah Fisiografi di Provinsi Kalimantan Tengah

No

Wilayah

Luas (Km2)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Daratan rendah pesisir

Undak-undak pedalaman

Daratan dan perbukitan pedalaman

Pegunungan Schwaner

Pegunungan Muller

Pegunungan Meratus

36.870

37.310

57.124

9.000

11.000

2.300

Geologi


         Berdasarkan kerangka tektonik regional Kalimantan, daerah Provinsi Kalimantan Tengah termasuk dalam cekungan Barito yang terletak disisi tenggara lempeng mikro Sunda. Bagian Utara dipisahkan dengan cekungan Kutai oleh “Paternoster Fault System” dan “Barito – Kutai Crose Heigh”. Sebelah Timur dipisahkan dengan cekungan asem-asem dan cekungan pasir oleh pegunungan Meratus. Disebelah Selatan merupakan batas tidak tegas dengan cekungan Jawa Timur dan disebelah Barat oleh tinggian Sunda.
         Pembagian Stratigrafi Cekungan Barito dari tua ke muda adalah sebagai berikut :

  • Batuan Dasar Pra-Tersier, terdiri dari batuan metasedimen dan batuan beku.
  • Formasi Tanjung, bagian bawah didominasi oleh batuan pasir dan kongmerat dengan interkalasi batubara, bagian tengah selang-seling batu pasir, batu lanan dan batu lempung serta bagian atas terdiri dari batu lempung gampingan dengan interkalasi batu gamping dan batubara.
  • Formasi Montalat, terdiri dari batu pasir kwarsa, agak padat, sisipan batu lempung dan batubara.
  • Formasi Berai, bagian bawah terdiri dari selang-seling batu gamping dengan napal, bagian tengah-tengah berupa bagian batu gamping mosif berupa kerangka dari suatu terumbu dan pada bagian bawah terdiri dari selang-seling batu gamping dengan batu lempung dan batubara.
  • Formasi Warukin, bagian bawah selang-seling antara batu pasir dengan batu lempung dan interkalasi gamping, bagian tengah selang-seling batu pasir, batu lempung dan batubara.
  • Formasi Dohor, terdiri dari batu pasir, batu lanan dengan interkalasi batu lempeng dan batubara serta fragmen batuan yang lebih tua.

 
Jenis Tanah

        Sebagian besar wilayah daratan Kalimantan Tengah terdiri dari jenis tanah podsolik merah kuning. Pada dasarnya jenis tanah di Kalimantan Tengah terdiri dari organosol, laterit, regosol, alluvial, podsol, lithosol dan latosal.

Tabel 4.  Luas masing-masing Jenis Tanah di Wilayah Daratan Provinsi Kalimantan Tengah

No

Jenis Tanah

Luas (Ha)

Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Podsolik Merah Kuning

Organosol

Laterit

Regosol

Alluvial

Podsol

Lithosol

Latosol

6.033.693

2.534.766

2.118.460

1.452.305

1.423.803

1.040.452

413.793

269.360

39,60

11,63

13,90

9,53

9,34

6,51

2,71

1,77


Iklim

        Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Ferguson, wilayah Provinsi Kalimantan Tengah termasuk tipe iklim A, hal ini ditandai dengan adanya jumlah bulan basah lebih banyak dari bulan kering dan pola penyebaran curah hujan hampir merata pada semua wilayah.


Page 4

Selamat Datang di Website Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah -- Selamat Datang di Website Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah --