Sebut dan jelaskan dua tipe perkecambahan an pada tumbuhan

Perkecambahan atau germinasi (bahasa Inggris: germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.[1]

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.

  1. ^ Li et al. (2007). Repression of AUXIN RESPONSE FACTOR10 by microRNA 160 is critical for seed germination and post-germination stages. The Plant Journal 52:133-146.

Wikibuku memiliki informasi lanjut berjudul

Perkecambahan

  • Sowing Seeds A survey of seed sowing techniques.
  • Seed Germination: Theory and Practice, Norman C. Deno, 139 Lenor Dr., State College PA 16801, USA. An extensive study of the germination rates of a huge variety of seeds under different experimental conditions, including temperature variation and chemical environment.
  • Germination time-lapse ~1 minuite HD video of mung bean seeds germinating over 10 days. Hosted on YouTube.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkecambahan&oldid=20453884"

Perkecambahan – Hai hai sobat dosenpintar.com jumpa kembali, nah dikesempatan kali ini penulis akan kembali lagi membagikan sebuah artikel yang tentunya akan membagikan informasi lagi untuk kita semua, kali ini penulis akan membagikan sebuah artikel mengenai tentang Perkecambahan, yang meliputi Pengertian Perkecambahan , Tujuan Perkecambahan, Urutan proses perkecambahan, Tipe Perkecambahan, Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan, untuk lengkapnya mari simak artikel ini hingga selesai.

Perkecambahan

Pengertian Perkecambahan

Perkecambahan adalah proses utama dalam pertumbuhan pada tumbuh tumbuhan dan bisa digambarkan seperti ketika sejenis biji-bijian yang tumbuh sehingga  menjadi tanaman baru yang memiliki manfaat, dan umumnya digunakan sebagai bibit atau diolah menjadi makanan.

Tujuan Perkecambahan

Adapun tujuan dari perkecambahan adalah adalah untuk mencegah timbulnya patogen dan mencegah terjadinya dormansi benih untuk berhenti tumbuh, untuk memperoleh hasil perkecambahan seperti toge dan lain sebagainya.

Urutan proses perkecambahan

Adapun tahap-tahapan dari urutan dalam pembentukan perkecambahan

  • Pada tahap ini biji mulai menyerap air yang ada di sekitarnya , proses dalam penyerapan ini air terjadi karena adanya beberapa perbedaan potensial air antara biji dan juga lingkungan sekitarnya.

  • Enzim yang terjadi dan dihasilkan pada tahap ini akan menyebabkan peningkatan aktivitas yang  metabolik.

  • Urutan ini pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga tumbuhnya kulit biji.

  • Kecambah yang dihasilkan ini dari perkecambahan selanjutnya akan mengalami pertumbuhan primer.

Tipe Perkecambahan

Adapun tipe dari perkecambahan ini terbagi menjadi 2 yaitu :

Perkecambahan Epigeal

tipe ini merupakan perkecambahan yang akan menghasilkan kotiledon dan epikotil keluar dari kerangka biji, karena terjadi pemanjangan hipokotil, maka dri itu kotiledon akan keluar ke atas permukaan tanah.

Perkecambahan Hipogeal

Tipe ini merupakan pertumbuhan memanjang yang berasal dari epikotil yang meyebabkan plumula ikut keluar menembus bagian kulit biji dan akan muncul di atas tanah.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan

Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan, antara lain.

Faktor Internal

Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan, dari faktor internal antara lain.

Tingkat kemasakan dari benih merupakan salah satu faktor internal yang akan sangat besar pengaruhnya terhadap perkecambahan. Biji yang belum terhitung masak secara fisiologis biasanya tidak mempunyai daya untuk hidup (vigor) dan tidak mempunyai daya kecambah (viabilitas) yang baik. Hal ini terjadi apabila biji masih belum memiliki cukup banyak cadangan makanan selain juga di karena embrionya yang belum terbentuk dengan sempurna.

Faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan selanjutnya ialah berapa berat dan ukuran benih. Benih dengan berat dan ukuran yang cukup besar umumnya mempunyai cadangan makanan yang banyak di dalam kotiledonnya. Cadangan makanan ini dipergunakan embrio sebagai energi untuk membantu proses perkecambahan. Oleh karena itu, kecepatan dari pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh faktor berat dan ukuran.

Dormansi adalah sebuah kondisi fisiologis dimana benih-benih tetap hidup namun tidak mengalami perkecambahan. Benih di dalam keadaan dormansi tidak bisa berkecambah meski lingkungan di sekitarnya sudah dapat dikatakan menunjang bagi proses perkecambahan.

Perkecambahan dari biji juga sangat dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya inhibitor di dalam maupun pada permukaan biji. Inhibitor ini bisa berupa inhibitor fisik dan juga kimia. Inhibitor fisik misalnya berupa cangkang yang sangat keras sehingga dapat menghalangi proses inhibisi air respirasi ke dalam bentuk embrio sedangkan inhibitor kimia misal karena larutan yang bernilai osmotik tinggi di sekitar pada permukaan biji.

Faktor eksternal

Berikut merupakan beberpa poin faktor internal dari perkecambahan, antara lain.

Ketersediaan air yang pada lingkungan daerah sekitar benih memegang peranan sangat penting untuk menghilangkan inhibitor  dari perkecambahan. Air juga berfungsi dalam proses penguraian karbohidrat di dalam kotiledon biji untuk dapat selalu digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan ini penting, sebelum mengecambahkan benih-benih para petani biasanya akan merendam benih ke dalam air dalam waktu yang telah ditentukan.

Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkecambahan dengan biji. Suhu yang mempengaruhi kecepatan dari perkecambahan. Pada suhu kisaran 26-35 derajat Celcius, perkecambahan dari benih biasanya berjalan dengan cukup sempurna.

Oksigen yang telah diserap benih melalui respirasi akan mulai mendorong terjadinya perkecambahan dengan cepat. Perkecambahan dari benih terjadi apabila kandungan dari oksigen di udara >29%. Untuk itu, benih yang sedang pada dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih-benih hingga 80% dapat untuk membuat dormansi benih akan terpatahkan sehingga benih mulai mengalami proses perkecambahan.

Kebutuhan cahaya untuk proses perkecambahan sangat bervariasi tergantung dari jenis benih itu sendiri. Ada benih yang akan butuh cahaya untuk berkecambah, ada juga benih yang berkecambah dengan cara cepat jika cahaya tercukupi, ada pula benih yang terhambat dalam perkecambahannya jika ada unsur cahaya, dan ada pula jenis benih yang hanya dapat melakukan proses berkecambah pada kondisi gelap tanpa adanya cahaya.

Media merupakan faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan. Benih pada umumnya dapat tumbuh sempurna jika tersedia media dengan sifak fisik yang sangat baik. Media gembur yang akan bebas penyakit dan juga kelembabannya terjaga akan dapat membuat benih berkecambah dengan berkembang baik.

Demikianlah artikel mengenai tentang Perkecambahan, semoga artikel kali ini dapat kembali memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua. Dan jangan lupa untuk selalu mampir disitus ini, sampai jumpa diartikel berikutnya.

Baca Juga :

Baca Juga :  Cara Membuka Situs yang Diblokir

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA