Sebutkan 3 sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak

Sebuah kendaraan tidak akan bisa bergerak tanpa adanya Bahan Bakar Mesin atau yang disingkat dengan BBM. Akan tetapi, tingginya penggunaan BBM di Indonesia menjadi suatu permasalahan yang besar lantaran seiring berjalannya waktu bahan bakar ini akan habis. Untuk itulah, kini bermunculan bahan bakar alternatif yang digadang gadang sebagai pengganti bensin. 

1. Compressed Natural Gas (CNG)

Compressed Natural Gas (CNG) masuk ke dalam salah satu deretan bahan bakar pengganti bensin. Pada dasarnya, gas ini dibentuk dari metana yang telah disimpan dengan tekanan sangat tinggi. 

Pembakarannya yang lebih bersih, membuat CNG diklaim sangat cocok untuk bahan bakar pengganti terbaik. Selain itu, gas ini juga lebih aman untuk diangkut dan ditangani.

CNG pun dapat digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas engine kendaraan, lantaran lebih mudah bercampur dengan udara. 

Hebatnya lagi, CNG juga bisa menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida, dan partikulat sangat rendah. Sayangnya, gas ini membutuhkan ruang yang lebih besar dibandingkan tangki biasanya. 

2. Ethanol

Bahan bakar alternatif yang selanjutnya yakni ethanol. Bila di tengok dari namanya, ethanol memang merupakan salah satu dari jenis alkohol yang sama dalam minuman beralkohol. Akan tetapi, bedanya etanol telah dicampur dengan bensin. 

Hanya saja, etanol murni tidak bisa digunakan untuk mobil penumpang. Tapi biasanya digunakan untuk truk, motor, mesin pertanian, dan moped. 

Energinya sendiri berasal dari proses fermentasi gula secara alami yang terjadi pada tanaman menggunakan ragi dengan distilasi dan pengeringan. Karena bensin campuran etanol mampu mengoksidasi bahan bakar, sehingga membuatnya membakar lebih banyak, efektif, dan mengurangi emisi. Bila emisi ini bisa diminimalisir, tentu pencemaran lingkungan tidak akan terjadi.

Baca Juga: Pilihlah Bahan Bakar yang Sesuai dengan Mesin Mobilmu

3. Synthetic Gasoline

Synthetic gasoline atau bahan bakar sintetis bukan lagi jadi hal baru, karena telah diproduksi semenjak 100 tahun silam atau lebih tepatnya pada tahun 1919. Bahan bakar alternatif ini pula pernah digunakan untuk mesin perang dikala era Perang Dunia II. Yang menjadikannya istimewa karena ia terbuat dari suhu gas karbon dioksida lalu dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses kelistrikan.

Ketika pembuatannya menggunakan listrik dari sumber terbaru, tentu prospeknya akan sangat menjanjikan. Meski teknologi ini sudah mulai digunakan untuk membuat bensin dan diesel, sayangnya hanya bisa menghasilkan bahan bakar dalam jumlah yang sedikit. Hasilnya pun tidak sepadan dengan prosesnya yang sangat panjang dan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi.

4. Biomass Methane

Biomass methane menjadi bahan bakar pengganti berikutnya yang bisa dijumpai di sekitar sumber minyak bumi. Bisa juga diperoleh dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah makanan, sampah, lumpur limbah, dan bubuk kopi atau teh. 

Akan tetapi, kuantitas metana yang dihasilkan tidak cukup besar, sehingga penggunaannya hanya sebagai bahan bakar heater rumahan.

5. Hydrogen

Apakah Anda tahu, bahwa kini mobil bisa berjalan dengan bantuan hidrogen. Termasuk ke dalam elemen kimia yang sangat mudah terbakar. Terlebih lagi, jika pembakarannya menerapkan mesin pembakaran internal. 

Bila bahan bakar alternatif ini dicampur dengan udara, akan menghasilkan pembakaran yang lebih baik dan mampu meningkatkan efisiensi mesin.

Bahan bakar menjadi kebutuhan paling penting diantara keperluan pokok lainnya. Kenapa demikian? Pasalnya, tanpa adanya bahan bakar, manusia tidak bisa bepergian dengan nyaman menggunakan kendaraan. 

Selain itu, ada beberapa perlengkapan yang membutuhkan bahan bakar. Untuk itu, jika penggunaan bensin semakin menipis Anda bisa menggunakan alternatif diatas.

Baca Juga: Jenis BBM di Indonesia yang Mesti Sahabat Ketahui

Energi fosil masih menjadi tumpuan utama sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia. Sebenarnya, Indonesia bisa memanfaatkan beberapa sumber energi terbarukan atau energi alternatif karena dianugerahi dengan kekayaan alam begitu melimpah. Tetapi pengelolaannya belum berjalan maksimal. Meski demikian, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.

Energi yang bersumber dari fosil seperti batu bara dan minyak bumi memiliki beberapa kekurangan dalam pemanfaatannya. Salah satu di antaranya yaitu tidak bisa diperbaharui. Artinya, di masa mendatang sumber energi tersebut akan habis.

Solusi untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan mulai beralih pada sumber energi alternatif. Jenis energi alternatif ini bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh energi alternatif paling sederhana seperti cahaya matahari, air, angin, dan lainnya. Guna mengetahui lebih lanjut terkait apa itu energi alternatif dan cara pemanfaatannya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Energi Alternatif dan Kelebihannya

pertamina (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa)

Energi alternatif sering disebut juga sebagai energi terbarukan. Menurut Natural Resources Defense Council (NDRC), energi alternatif adalah sumber “energi bersih” yang berasal dari proses alami dengan terus menerus terisi ulang. Singkatnya, ketersediaan sumber energi alternatif bisa diperbaharui.

Sejak zaman dahulu manusia sudah memanfaatkan energi alternatif pada kehidupannya. Contoh penerapannya seperti pada perahu tradisional yang bergerak memakai angin laut. Saat ini banyak ilmuwan dan pakar teknologi terus berupaya melakukan serangkaian inovasi, supaya bisa memanfaatkan sumber energi alternatif dengan maksimal. Terobosan baru yang bisa dilihat di masa sekarang seperti panel surya dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Advertising

Advertising

Jika dibandingkan dengan energi fosil, penggunaan energi alternatif tidak menimbulkan banyak kerugian untuk alam. Bahkan, cenderung ramah lingkungan. Meski begitu, kendala yang dihadapi banyak negara saat mencoba beralih ke energi alternatif salah satunya biaya atau ongkosnya sangat mahal.

Masih melansir dari NDRC, walau biaya untuk memanfaatkan energi alternatif cukup mahal, jika dilihat dari dampaknya terhadap lingkungan maka hal tersebut sangat sebanding. Saat ini kerusakan lingkungan di berbagai belahan dunia sudah terjadi. Seharusnya, pemanfaatan energi fosil mulai dikurangi dan beralih ke energi alternatif.

Contoh Energi Alternatif di Kehidupan Sehari-hari

Microsite Biodiesel (ANTARAFOTO/Nyoman Budhiana)

Energi fosil adalah sumber daya alam yang berasal dari proses alamiah selama berjuta tahun lalu. Energi fosil dianggap sebagai energi kotor karena dapat menghasilkan karbon. Selain itu, lambat laun jenis energi fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi bisa saja habis pasokannya.

Sementara itu, sumber energi terbarukan berarti energi yang berkelanjutan. Artinya, sesuatu yang tidak dapat habis atau tidak ada habisnya seperti matahari. Energi terbarukan termasuk sebagai energi alternatif.

Sejumlah energi alternatif nyatanya sangat dekat dengan kehidupan manusia. Akan tetapi, penggunaannya sebagai sumber bahan bakar atau sumber pembangkit listrik masih sangat kecil jumlahnya. Jenis energi ini pun diketahui mampu menghasilkan daya dengan sedikit atau tanpa memproduksi karbon.

Dihimpun dari situs Ecavo.com, Edfenergy.com, dan sumber lainnya, berikut contoh energi alternatif yang ramah lingkungan:

1. Energi Matahari

plts (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.)

Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi titik perputaran planet dalam sistem tata surya. Matahari memiliki peran penting karena mendukung kehidupan manusia di bumi.

Cahaya matahari termasuk sumber energi alternatif, yang saat ini mulai banyak digunakan masyarakat. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi yakni dengan menggunakan sebuah alat bernama panel surya.

Ketersediaan sinar matahari sebagai energi alternatif sangat melimpah. Bahkan, menurut para peneliti jumlah energi matahari yang mencapai permukaan bumi dalam satu jam, lebih banyak dari total kebutuhan energi planet selama satu tahun penuh.

Indonesia menjadi negara yang sangat potensial untuk memakai sumber energi alternatif ini. Selain karena faktor cuaca, ternyata jumlah energi matahari yang dapat digunakan manusia begitu bervariasi. Tergantung pada waktu dan musim dalam setahun serta lokasi geografis.

Sebagai catatan, meski terlihat bersih energi matahari juga bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Ini dikarenakan bahan yang dipakai pada teknologi panel surya. Untuk menghindarinya, jangan buang alat panel surya yang rusak sembarangan.

2. Energi Angin

PANORAMA SUNSET DI PLTB JENEPONTO (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Bisa dibilang, angin adalah sumber energi alternatif yang paling bersih. Sebab, penggunaan embusan angin terutama pada pembangkit listrik tidak menimbulkan emisi ataupun polusi.

Meski memiliki kelebihan daripada energi fosil, pemanfaatan energi angin ini masih kurang maksimal. Di Indonesia saja, pembangkit listrik tenaga angin jumlahnya bisa dihitung jari. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi Selatan.

3. Energi Hidro

bendungan (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz)

Sumber energi alternatif berikutnya adalah energi hidro atau tenaga air. Energi terbarukan ini dinilai lebih efektik sebagai tenaga pembagkit listrik daripada panel surya dan energi angin. Oleh karena itu, tidak heran kalau tenaga air adalah salah satu energi alternatif yang mulai dikembangkan di Indonesia.

Sekedar diketahui, dengan membangun bendungan atau penghalang, reservoir besar dapat digunakan untuk membuat aliran air terkontrol yang akan menggerakkan turbin. Nantinya turbin tersebut bakal menghasilkan listrik.

Konsep lain dari pemanfaatan tenaga air yaitu energi pasang surut. Sumber energi alternatif ini menggunakan arus pasang surut air untuk menggerakkan generator turbin. Sehingga menghasilkan listrik.

4. Energi Biomassa

PUPUK KOMPOS DARI SAMPAH RUMAH TANGGA (ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/hp.)

Gagasan utama pada energi alternatif ini yakni, mengkonversi bahan bakar padat yang terbuat dari bahan tanaman menjadi listrik. Dalam prosesnya, akan melibatkan pembakaran bahan organik.

Penggunaan energi biomassa juga bisa menjadi solusi dalam pengelolaan limbah organik dari sektor pertanian, industri dan domestik. Energi biomassa mampu menghasilkan listrik dengan biaya ekonomi rendah dan ramah lingkungan.

Demikian pembahasan terkait sumber energi alternatif dan contoh energi alternatif yang sudah digunakan. Sumber energi terbarukan, sejatinya akan mampu menggantikan pemakaian energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Namun, untuk mencapai hal itu diperlukan gebrakan serta inovasi baru agar pemanfaatan sumber energi alternatif dapat berjalan maksimal.