Sebutkan 5 (lima) kelebihan pola kehidupan menetap!

KOMPAS.com - Masa bercocok tanam lahir melalui proses panjang dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidup pada periode-periode sebelumnya.

Periode ini amat penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban masyarakat, karena beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam bertambah cepat.

Hal ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia prasejarah semakin terasah untuk menjawab tantangan alam.

Masa bercocok tanam dimulai sekitar 10.000 tahun lalu, bersamaan dengan Zaman Neolitikum.

Kehidupan masyarakat masa bercocok tanam ditandai oleh perubahan tradisi yang semula mengumpulkan makanan (food gathering) menjadi menghasilkan makanan (food producing).

Jenis manusia pendukung dari periode ini adalah Proto Melayu, antara lain suku Dayak, Toraja, Sasak, dan Nias.

Masa bercocok tanam sering disebut sebagai masa revolusi kebudayaan karena terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat praaksara.

Kehidupan pada masa bercocok tanam

Kehidupan ekonomi pada masa bercocok tanam

Secara ekonomi, manusia purba pada periode ini telah berhasil mengolah makanan sendiri (food producing).

Masyarakatnya mulai membuka hutan kemudian menanaminya dengan sayur dan buah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Sementara binatang buruan yang mereka tangkap mulai dipelihara dan diternak.

Hewan yang diternakkan antara lain kerbau, kuda, sapi, babi, dan unggas.

Selain itu, masyarakatnya diperkirakan telah mengenal sistem pertukaran barang alias barter.

Baca juga: Zaman Neolitikum: Ciri-ciri, Manusia Pendukung, dan Hasil Kebudayaan

Kehidupan sosial pada masa bercocok tanam

Ketika beralih dari kegiatan mengumpul makanan ke kehidupan bercocok tanam, pola hunian manusia purba pun berubah.

Mereka tidak lagi berpindah-pindah tempat atau nomaden, tetapi menetap di suatu wilayah.

Pemilihan tempat tinggal biasanya dipengaruhi oleh sumber air dan dekat dengan alam yang diolahnya.

Karena hunian mereka telah menetap, masyarakat masa bercocok tanam hidup secara berkelompok dan membentuk perkampungan kecil.

Dalam sebuah kampung biasanya terdiri dari beberapa keluarga dan hidup secara gotong royong dengan sistem pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki.

Misalnya para laki-laki bertugas membangun rumah, sementara kaum perempuan akan merawat dan menghiasnya.

Mereka juga menunjuk ketua suku dan memiliki aturan hidup sederhana yang harus dijalani anggotanya.

Kehidupan budaya pada masa bercocok tanam

Zaman kehidupan masa bercocok tanam dan hidup menetap berlangsung bersamaan dengan masa Neolitikum.

Sebab, pada periode ini terjadi revolusi kebudayaan yang sangat besar dalam peradaban manusia.

Hal ini dapat dilihat dari benda-benda peninggalannya berupa peralatan dari batu dan tulang yang telah diumpam (diasah).

Alat-alat yang umumnya diumpam adalah beliung, kapak batu, mata panah, dan mata tombak.
Di Indonesia, beliung dan kapak batu ditemukan tersebar di berbagai wilayah.

Dari penemuan berupa alat pemukul kayu, manusia pada masa bercocok tanam diduga sudah mengenal pakaian. Pakaiannya terbuat dari kulit kayu dan kulit binatang.

Penyelidikan arkeologi juga membuktikan bahwa tradisi membuat benda-benda gerabah mulai dikenal pada masa bercocok tanam.

Baca juga: Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan

Sistem kepercayaan masa bercocok tanam

Masyarakat pada masa bercocok tanam mengenal kepercayaan akan hal gaib dan orang yang meninggal akan memasuki alam lain.

Oleh karenanya, orang yang meninggal akan dibekali benda-benda keperluan sehari-hari.

Berkaitan dengan kepercayaan ini, muncul tradisi pendirian bangunan besar yang disebut tradisi megalitik.

Beberapa contoh bangunan megalitik adalah dolmen, menhir, waruga, sarkofagus, dan punden berundak.

Secara umum, sistem kepercayaan pada masa bercocok tanam dapat dibagi ke dalam dua aliran, yaitu animisme (kepercayaan terhadap roh leluhur) dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda gaib).

Peninggalan masa bercocok tanam

  • Beliung persegi
  • Kapak lonjong
  • Alat-alat obsidian
  • Mata panah
  • Mata tombak
  • Gerabah
  • Alat pemukul kulit kayu
  • Perhiasan berupa gelang dari batu dan kulit kerang

Ciri-ciri masa bercocok tanam

  • Tempat tinggal manusianya sudah menetap
  • Perubahan dari food gathering ke food producing
  • Masyarakatnya mengenal bercocok tanam dan beternak
  • Masyarakatnya mengenal sistem pertukaran barang atau barter
  • Alat-alat batu sudah diasah dan dihias
  • Ditemukannya kebudayaan kapak lonjong dan kapak persegi
  • Masyarakatnya telah mengenal pakaian
  • Terdapat sistem kepercayaan animisme dan dinamisme

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Rahmadi, Duwi dan Suheri. (2017). Mari Mengenal Masa Prasejarah. Sukoharjo: Sindunata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Contoh Soal UTS/PTS Sejarah Wajib Kelas X Semester 1 K13 Beserta Jawaban~Lengkap-Part4 - Soal-soal penilaian tengah semester ganjil sejarah wajib kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi yang sedang anda baca ini merupakan bagian ke-4, dan merupakan tulisan terakhir dari rangkaian soal-soal UTS Sejarah wajib. Bila bagian ke-1 sampai dengan bagian ke-3 (soal nomor 21-30) butir soalnya berbentuk pg/pilihan ganda, maka untuk bagian keempat berbentuk essay/uraian Berikut dibawah ini, soal ulangan tengah semester ganjil sejarah wajib kelas x kurtilas dilengkapi kunci jawaban, dengan pertanyaan dimulai dari nomor 31. 31. Sebutkan kelebihan pola kehidupan menetap! Jawaban: pola kehidupan menetap memiliki beberapa kelebihan, di antaranya sebagai berikut. a. Setiap keluarga dapat membangun tempat tinggal yang lebih baik untuk waktu yang lebih lama. b. Setiap orang dapat menghemat tenaga karena tidak harus membawa peralatan hidup dari satu tempat ke tempat lain c. Para wanita dan anak-anak dapat tinggal lebih lama di rumah dan tidak akan merepotkan d. Wanita dan anak-anaka sangat merepotkan, apabila mereka harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain e. Mereka dapat menyimpan sisa-sisa makanan dengan lebih baik dana man. f. Mereka dapat memelihara ternak sehingga mempermudah pemenuhan kebutuhan, terutama apabila cuaca sedang tidak baik. g. Mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarga, sekaligus menghasilkan kebudayaan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupannya. h. Mereka mulai mengenal sistem astronomi untuk kepentingan bercocok tanam i. Mereka mulai mengenal sistem kepercayaan 32. Uraiakan yang anda ketahui tentang menhir! Jawaban: menhir adalah tiang atau tugu batu, yang berfungsi sebagai prasasti dan melambangkan kehormatan arwah nenek moyang. 33. Apakah fungsi kapak persegi? Jawaban: fungsi dari kapak persegi ini ada yang digunakan untuk bercocok tanam, pusaka pada upacara-upacara tertentu, dan alat penukaran karena uang belum dikenal. 34. Bagaimanakah pola kehidupan semi nomaden? Jawaban: kehidupan semi nomaden adalah pola kehidupan yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi sudah disertai dengan kehidupan menetap sementara. 35. Sebutkan dua acara untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia! Jawaban: ada dua cara untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu melalui persebaran rumpun bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam 36. Zaman logam yang tidak ditemukan di Indonesia adalah zaman…. Jawaban: tembaga 37. Zaman pertukangan disebut juga zaman…. Jawaban: perundagian 38. Reptil raksasa menurut pembagian zaman geologi ada pada zaman…. Jawaban: mesozoikum 39. Kebudayaan Neolithikum disebut juga kebudayaan…. Jawaban: Bacson-Hoabin 40. Tugu batu yang berfungsi untuk memuja roh nenek moyang disebut…. Jawaban: menhir 41. Sistem kepercayaan pemujaan binatang suci disebut….. Jawaban: totemisme 42. Salah satu tokoh yang mengemukakan pendapat nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan adalah…. Jawaban: H. Kern atau Heine Geldren 43. Kjokenmodinger adalah…. Jawaban: sampah dapur 44. Zaman sejak adanya manusia hingga manusia mengenal tulisan disebut zaman…. Jawaban: praaksara/prasejarah 45. Julukan “The Moon Of Pejeng” ditujukan untuk…. Jawaban: nekara 46. Jelaskan pengertian sistem kepercayaan animisme? Jawaban: animism adalah percaya pada roh nenek moyang maupun roh-lain lain, yang memengaruhi kehidupan mereka 47. Apakah yang dimaksud abris sous rosche? Jawaban: Abris sous rosche merupakan gua-gua, yang menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang 48. Zaman batu dibedakan menjadi tiga zaman. Sebutkan tiga zaman batu! Jawaban: zaman batu dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut a. Zaman batu tua (Paleolithikum) b. Zaman batu tengah (Mesolithikum) c. Zaman batu muda (Neolithikum)

Baca juga: 180 Soal Sejarah Wajib Kelas X Semester 1 K13 Lengkap Beserta Jawaban~Persiapan UTS/PTS

49. Apakah yang kamu ketahui tentang nekara? Jawaban: nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya, dengan selaput suara berupa logam atau perunggu. 50. Sebutkan alat-alat yang digunakan pada masa berburu dan meramu! Jawaban: alat-alat yang digunakan pada masa berburu dan meramu, antara lain: kapak perimbas untuk merimbas kayu, menguliti binatang, dan memecah tulang kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong hewan buruan; dan alat serpih digunakan sebagai pisau.

Lanjut ke soal setelah PTS Sejarah ==> 55 Contoh Soal dan Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 semester 1 Kurikulum 2013 (Pilihan Ganda Lengkap) dan untuk essay, silahkan baca, 60+ contoh soal sejarah Indonesia kelas 10 semester ganjil