Sebutkan 7 tata cara penyembelihan hewan secara tradisional

Jakarta -

Hari Selasa (20/7/2021), umat muslim memperingati hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Hukum ibadah kurban adalah sunnah muakad yaitu dianjurkan apabila memiliki kemampuan finansial.

Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam yaitu dengan memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam.

Berikut adalah rukun dan tata cara penyembelihan hewan qurban yang dikutip dari laman resmi Provinsi Sumatera Barat.

Rukun Menyembelih Hewan Kurban

1. Penyembelih beragama Islam.

2. Binatang yang disembelih harus halal baik dari halal zatnya dan cara memperolehnya.

3. Alat untuk menyembelih hewan kurban harus tajam agar proses pemotongan terjadi cepat dan hewan kurban tidak terlalu menderita waktu disembelih.

4. Tujuan menyembelih untuk diridhoi Allah SWT.

Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Berikut adalah tata cara penyembelihan hewan Kurban:

1. Menggunakan pisau yang tajam. Semakin tajam pisau semakin baik untuk menyembelih. Berdasarkan hadist Syaddad Bin Aus radhiallahu 'anhu, jika Nabi SAW berkata. "Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan melakukan ihsan dalam segala macam hal. Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah secara ihsan, dan jika kalian menyembelih, maka sembelihlah secara ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisau dan menyenangkan sembelihnya." (HR. Muslim).

2. Tidak mengasah pisau di depan hewan yang disembelih. Hal tersebut dilakukan agar hewan kurban tidak merasa takut sebelum disembelih. Menurut hadist Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma yang mengatakan "Rasulullah SAW memerintahkan agar mengasah pisau tanpa memperlihatkan kepada hewan." (HR. Ahmad, Ibnu Majah).

3. Menghadapkan hewan ke kiblat.

4. Membaringkan hewan kurban di atas lambung sisi kiri.

5. Menginjakkankaki pada bagian leher hewan.

6. Membaca Bismillah sebelum menyembelih.

7. Membaca takbir.

8. Menyebutkan nama orang yang akan menjadi tujuan hewan kurban tersebut.

9. Menyembelih dengan cepat supaya meringankan rasa sakit hewan kurban.

10. Memastikan pada bagian kerongkongan, tenggorokan, atau dua urat leher itu telah terpotong dengan pasti.

11. Dilarang mematahkan leher sebelum hewan tersebut benar-benar mati.

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Mengutip dari laman Baznas, berikut adalah doanya:

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Artinya, "Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya waihai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub-ku."

Demikianlah rukun, tata cara, dan penyembelihan hewan kurban. Selamat hari raya Idul Adha Sahabat Hikmah!

(nwy/nwy)

Ilustrasi tata cara penyembelihan secara tradisional. Foto. dok. industryview (Unsplash.com)

Jelaskan tata cara penyembelihan secara tradisional sesuai hukum Islam! Sebagian dari kita mngkin belum tahu jawabannya. Sebelum kita dapat menyantap daging hewan, kita perlu menyembelihnya terlebih dahulu sesuai dengan tata cara penyembelihan yang berlaku. Untuk mengetahuinya secara lengkap, berikut ini adalah pemaparan lengkapnya.

Tata Cara Penyembelihan Secara Tradisional sesuai Hukum Islam yang Berlaku

Penyembelihan hewan merupakan salah satu tahapan yang perlu diperhatikan sebelum kita dapat mengolah daging hewan yang akan kita konsumsi. Proses penyembelihan ini penting dipahami sebab dapat mempengaruhi keharaman dan kehalalan daging yang dimakan, khususnya bagi umat Muslim.

Ilustrasi tata cara penyembelihan secara tradisional. Foto. dok. istanbulimage (Unsplash.com)

Cara menyembelih hewan dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah satu cara yang paling banyak diterapkan hingga saat ini adalah cara penyembelihan dengan menggunakan cara tradisional. Bagaimana tata cara penyembelihan secara tradisional?

Pemaparan lengkap mengenai tata cara penyembelihan secara tradisional disebutkan dalam buku berjudul Fiqh Ibadah yang disusun oleh Zaenal Abidin (2020: 119) yang menyebutkan bahwa penyembelihan hewan dapat dilakukan secara sederhana dan tradisional, yaitu cukup dengan bantuan pisau atau benda tajam.

Ilustrasi tata cara penyembelihan secara tradisional. Foto. dok. sturti (Unsplash.com)

Cara penyembelihan dengan menggunakan pisau tajam tersebut rupanya juga dibahas dalam sebuah hadis dari Syadad bin Aus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih. (HR. Muslim no. 1955.)

Sesuai dengan pemaparan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa hal yang disunnahkan dalam penyembelihan hewan, antara lain:

  • Mengasah alat untuk menyembelih sampai tajam

  • Menghadapkan hewan yang akan disembelih ke arah kiblat

  • Menyembelih di bagian pangkal leher hewan tersebut

  • Tidak memperlihatkan proses penyembelihan hewan lain di hadapan hewan yang belum disembelih

Setelah melaksanakan sunnah tersebut, Anda dapat mengikuti tata cara menyembelih hewan secara tradisional dan sesuai dengan hukum Islam yang berlaku berikut ini:

  • Membuat lubang khusus sebagai tempat penampungan darah hewan yang akan disembelih

  • Hadapkan hewan yang akan disembelih ke arah kiblat dengan bagian lambung kiri hewan berada di bagian bawah

  • Pegang kaki hewan dengan kuat dan kepalanya ditekan ke bawah

  • Letakkan hewan di atas lubang penampung darah

  • Mengucapkan niat menyembelih hewan, basmalah, shalawat nabi dan takbir sebanyak tiga kali

  • Pastikan menggunakan pisau yang tajam dan pastikan pula urat leher dan saluran makanannya benar-benar terputus.

Penjelasan tata cara penyembelihan hewan secara tradisional tadi dapat Anda jadikan panduan yang tepat untuk menyembelih hewan dengan tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga daging yang dihasilkan pun halal dan thoyib. (DAP)