Sebutkan cara remaja untuk mengatasi masa pubertas

  1. 1

    Atasilah bau badan. Ketika menjalani pubertas, kamu akan lebih banyak berkeringat (terutama di bagian ketiak) dan menghasilkan bau badan. Hal ini sangatlah normal, tetapi artinya kamu harus lebih memperhatikan kebersihan badan. Jangan lupa mandi setiap hari dan kenakan pakaian bersih. Pakailah deodoran setiap pagi supaya tubuhmu tercium segar dan bersih.[1]

    • Sebagian deodoran mengandung antiperspiran yang juga mencegah keringat. Deodoran biasa tanpa zat ini mencegah bau badan, tetapi tidak mencegah keringat.
    • Rambutmu juga akan mulai terasa berminyak, oleh karenanya cucilah lebih sering dari biasanya. [2]

  2. 2

    Rawatlah jerawat. Selama pubertas, kulitmu akan mulai berubah karena hormon yang turut berubah. Hal ini dapat menimbulkan jerawat. Kulitmu juga akan mulai terasa kering atau berminyak. Untuk mengatasinya, cucilah muka dua kali sehari dengan sabun muka. Pakailah krim antijerawat untuk mengobati jerawat, dan lembapkan kulit untuk mengatasi kulit kering.[3]

    • Obat jerawat mengandung benzoil peroksida, sulfur, resorsinol, atau asam saliklik sebagai bahan aktif yang cukup efektif. Kulit setiap orang berbeda-beda, jadi cobalah beberapa produk sampai menemukan yang paling manjur.
    • Berhati-hatilah karena obat jerawat akan mengeringkan kulit, jadi kamu juga perlu memakai pelembap kulit.
    • Pastikan untuk mengunakan pelembap bebas minyak di wajahmu. Pelembap berminyak justru akan menimbulkan lebih banyak jerawat. Pelembap kulit juga mengandung tabir surya yang membantu melindungi kulit dari sinar matahari.
    • Jangan pecahkan atau mencubit jerawat Anda karena hanya memperburuk masalah.
    • Jangan terlalu banyak menyentuh muka atau membiarkan rambut menyentuh wajahmu, karena nanti minyak di tangan atau rambut akan berpindah ke wajah dan menimbulkan jerawat.
    • Jika kamu punya masalah jerawat serius yang tidak kunjung sembuh dengan obat jerawat yang dijual bebas, cobalah datang ke dermatolog (dokter kulit).

  3. 3

    Antisipasi pertumbuhan tubuhmu. Sebagian besar orang mengalami pertumbuhan drastis di masa pubertas. Tinggi badan akan bertambah beberapa cm dan berat badan turut naik selama masa ini seiring perubahan bentuk tubuh. Jika merasa agak canggung dengan tubuhmu selama masa ini, jangan khawatir karena fase ini akan berhenti. Sebagian orang berat badannya bertambah sebelum tumbuh tinggi, namun hal ini sangatlah normal.[4]

    • Kamu mungkin merasa agak lebih percaya diri jika mengenakan pakaian yang ukurannya sesuai. Mintalah kepada orang tua kamu untuk membeli pakaian baru (walau hanya beberapa) jika pakaian lama sudah terasa sempit. Jangan lupa, tubuhmu mungkin masih akan bertumbuh dan berubah untuk sementara waktu
    • Kamu mungkin juga akan merasa canggung kedua kaki tampak lebih besar pada masa pubertas karena biasanya kaki bertumbuh lebih dulu dari keseluruhan badan. Kamu perlu tahu kalau rasa canggung ini tidak akan bertahan lama karena badan akan tumbuh mengikuti kaki.[5]

  4. 4

    Sikapilah perubahan suasana hatimu. Pubertas disebabkan oleh datangnya hormon estrogen dan testosteron. Hormon ini tidak hanya memengaruhi bentuk tubuh, tetapi juga perasaanmu. Sebagai hasilnya, kamu mungkin akan merasa lebih marah atau emosional daripada sebelumnya. Tidak banyak hal yang bisa dilakukan, tetapi jangan lupa untuk mengenali perubahan-perubahan emosi ini supaya jangan melampiaskannya sembarangan kepada orang lain.[6]

    • Kamu mungkin akan merasa tidak nyaman dengan tubuhmu selama masa ini. Terus-teruslah ingat bahwa perubahan yang dilalui itu normal.
    • Kamu mungkin akan merasa capek tanpa sebab, jadi banyak-banyaklah beristirahat. Jika rasa letih terasa cukup parah, ungkapkanlah kepada dokter.[7]
    • Utarakanlah perasaanmu kepada seseorang, baik teman atau orang dewasa yang kamu percayai. Kamu mungkin perlu sedikit dukungan dari mereka dalam menjalani masa ini. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan. [8]
    • Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri selama masa yang sulit ini, adalah dengan melakukan hal-hal yang disukai. Misalnya, jika kamu sangat suka menyanyi, melukis, atau bermain bola basket, kegiatan-kegiatan ini akan meningkatkan kepercayaan diri.[9]
    • Jika perasaan-perasaan ini mengganggu keseharianmu, atau membuatmu sangat stres, coba ikuti konseling dari ahlinya. Konselor profesional akan membantumu mempelajari cara-cara mengatasi emosi-emosi ini secara sehat.
    • Berolahraga akan membantmu mengatasi rasa gelisah akibat semua perubahan yang terjadi selama pubertas. Berolahraga akan melepaskan zat kimia di dalam otak yang meningkatkan suasana hati. Jadi, carilah kegiatan fisik yang kamu senangi. Misalnya berenang, menari, atau bermain olaharaga tim seperti sepak bola.[10]

  5. 5

    Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Pubertas terjadi kepada semua orang, tetapi tidak selalu bersamaan. Jika kamu mulai mengalami pubertas sebelum teman-teman yang lain, atau kamu merasa tertinggal dari teman-teman lain, kamu tidak perlu khawatir, karena beberapa tahun lagi kalian akan sama-sama sudah menjadi remaja.[11]

    • Pubertas biasanya dimulai pada usia 8-13 tahun untuk perempuan.
    • Pubertas biasanya dimulai pada usia 9-15 tahun untuk laki-laki

  6. 6

    Antisipasi munculnya hasrat seksual. Pada suatu masa selama pubertas, kamu mungkin akan merasakan adanya dorongan seksual. Namun, hanya karena kamu ingin, bukan berarti kamu sudah siap berhubungan seksual. Bicaralah dengan orang dewasa yang kamu percaya untuk mengetahui kapan seseorang siap berhubungan seksual dan perihal praktek seks yang aman.[12]

    • Jika kamu memutuskan untuk berhubungan seksual, ketahui dan pahami pentingnya melindungi diri dari kehamilan dan Penyakit Menular Seksual (PMS). Walaupun kamu melindungi diri dengan mengenakan kondom, cara ini tidak 100% efektif.
    • Seks oral juga dapat menularkan PMS. Gunakan dental dam, plastik pembungkus, atau kondom yang dipotong kotak saat melakukan seks oral pada vulva (daerah di luar vagina) atau anus.[13] Gunakan kondom saat melakukan seks oral pada penis.[14] Kondom dapat dibeli di apotek atau swalayan. Sedangkan dental dam mungkin dapat dicari di klinik dokter bidan atau dokter gigi.[15]
    • Jangan pernah menuruti paksaan berhubungan seksual jika kamu tidak mau. Keputusan berhubungan seksual harus dibuat dan ditanggung oleh kamu sendiri.

  7. 7

    Carilah seseorang untuk mencerahkan isi hati. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi pada tubuhmu, ungkapkan kepada seseorang yang telah mengalami pubertas terlebih dahulu. Bicaralah pada orang dewasa yang kamu percaya, misalnya orang tua, kakak, atau dokter.[16]

    • Kamu juga bisa mengungkapkan hal ini kepada teman-teman, tetapi jangan lupa bahwa mereka sekarang sama bingungnya denganmu. Jangan percaya begitu saja dengan saran mereka.
    • Apabila kamu menemui dokter anak yang jenis kelaminnya berbeda sehingga enggan membicarakan soal pubertas dengannya, minta ganti dokter kepada orang tua.

    Iklan

TRIBUNNEWS.COM - Berikut jawaban dari pertanyaan 'Bagaimana cara menyikapi pubertas?' pada buku tematik kelas 7 tema 6: Subtema 1, halaman 8, 9, 10, dan 11 berikut ini.

Buku Tematik untuk kelas 6 SD/MI tema 7 ini mengangkat judul mengenai Kepemimpinan.

Buku Tema 7 Kelas 6 yang dibahas berikut ini merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan materi pembelajaran 1 buku tematik kelas 6.

Sebutkan cara remaja untuk mengatasi masa pubertas
ilustrasi Belajar dari Rumah (Freepik)

Kunci Jawaban Halaman 8

Ayo Mencoba

Berdasarkan pidato pada bacaan “Ibu RT, Sang Pemersatu”, lengkapi bagan berikut.

Jawaban:

- Tema: Mendirikan pos pelayanan terpadu

- Pembicara: Ibu Erika

- Pendengar: Warga Kampung Sehat Melati

- Tempat: Lapangan Kampung Sehat Melati

- Urutan Isi Pidato:

1. Pembukaan

2. Motivasi untuk warga kampung

3. Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan

4. Mengajak peran serta seluruh lapisan masyarakat

5. Penutup.

Kunci Jawaban Halaman 9

Apa perbedaan fisik laki-laki sebelum dan setelah masa pubertas?

Jawaban:

Pubertas anak laki-laki

1. Pada anak laki-laki, perubahan fisik pubertas dimulai lebih lambat daripada anak perempuan, sekitar usia 12 atau 13 tahun.

Sebagian besar menunjukkan tanda perkembangan di usia 14 tahun, dan menyelesaikan seluruh pertumbuhan pubertas di usia 17 atau 18 tahun.

2. Perubahan pertama adalah testis dan penis yang membesar, lalu rambut tumbuh di daerah pubis dan ketiak.

Massa otot berambah, dan jaringan payudara juga berkembang.

Sebelum pubertas, testis dan penis kecil, tidak ada rambut di daerah pubis dan ketiak, massa otot kecil, dan jaringan payudara belum berkembang.

3. Saat pubertas, testoteron menyebabkan tulang rawan dalam kotak suara tumbuh lebih besar dan lebih tebal, yang menjadikan pita suara memanjang dan menebal, sehingga suara menjadi lebih dalam.

Saat sebelum pubertas, suara masih nyaring dan seperti suara anak-anak.

4. Saat pubertas, rambut wajah tumbuh, yang disertai dengan jerawat. Sebelum pubertas, kulit wajah masih mulus.

5. Saat pubertas, terjadi ejakulasi dan menghasilkan sperma. Sebelum pubertas tidak bisa.

6. Saat pubertas, dada menjadi melebar. Sebelum pubertas, dada masih sempit.

Diskusikan bersama teman sekelompokmu, lalu bacakan hasilnya di depan kelompok-kelompok lain.

Perubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari. Mungkin kamu akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi masa pubertas yang akan kamu alami.

1. Menjaga kebersihan tubuh.

Dalam masa pubertas, aktivitas kelenjar minyak dan kelenjar keringat meningkat.

Akibatnya, wajah mudah berjerawat dan tubuh berbau kurang sedap.

Mandilah dua kali sehari dan kenakan pakaian yang mudah menyerap keringat.

Apabila keringatmu berlebih, bersihkan tubuhmu dan gantilah pakaianmu.

Pakaian yang lembap oleh keringat menjadi sarang kuman.

Kuman dapat menyebabkan bau tidak sedap dan menimbulkan penyakit kulit.

2. Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan berolahraga.

Makanan diperlukan untuk pertumbuhan badan.

Pilihlah makanan yang berasal dari bahan-bahan segar dan diolah dengan cara yang sehat, misalnya tanpa pengawet, pemanis buatan, atau penyedap rasa.

Perbanyak pula minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar berupa keringat.

3. Hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis.

Pada masa puber, organ reproduksi telah aktif.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu bergaul dengan lawan jenis dalam batas yang wajar.

Hindari berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan.

4. Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai umur.

Saat ini akses untuk bacaan dan tontonan dengan mudah dapat kita peroleh.

Namun, pilihlah bacaan dan tontonan yang baik, menambah wawasan, dan sesuai umurmu.

Hindari membaca bacaan dan menonton tontonan dewasa.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 95 96 99 100 101 Buku Tematik Cita-citaku Subtema 2

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 35 38 39 41 43 44 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 61 62 63 64 65 66 Tematik Subtema 1 Pembelajaran 6

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 20 21 23 24 Keadaan Cuaca

Sebutkan cara remaja untuk mengatasi masa pubertas
ilustrasi Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)

Kunci Jawaban halaman 10-11

Ayo Berkreasi

Dari pembelajaran pada tema 6, kamu telah mengetahui masa pubertas. Kamu juga telah mengetahui cara menyikapi masa pubertas. Coba, buatlah rencana karya berisi cara menyikapi masa pubertas.

Kerjakan bersama kelompokmu. Kamu dapat membuat poster atau buklet sederhana. Tuliskan rencana karya yang akan kamu buat dalam bentuk seperti berikut.

Jawaban:

Rencana Karya

- Jenis Karya: buklet.

- Bahan dan alat: kertas warna, spidol warna, gunting, dan lem.

- Isi dalam karya: tulisan tentang perubahan pada masa pubertas.

*) Disclaimer: Kunci jawaban tersebut hanya sebagai panduan untuk orang tua mengoreksi jawaban anak.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)