Sebutkan ciri ciri masjid pada awal kerajaan Islam

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sun, 07 Aug 2022 21:18:53 +0700 dengan Kategori Sejarah dan Sudah Dilihat ### kali

1. atapnya semakin ke atas semakin kecil, terdiri dari bilangan ganjil 3,5,72. tidak adanya menara seperti masjid sekarang3. adanya kentongan dan bedug4. adanya tiang sebagai penyangga masjid1.  tiang penyangga nya terbuat dari kayu
2.  
memiliki ruangan kecil
3.  
tiang yg kurang kokoh
4.  
atapnya berbentuk tumbang

Baca Juga: Diket :


ij.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Ilustrasi Masjid Kotagede. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Agama Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai, antara lain dengan jalur perdagangan, perkawinan, dan pendidikan. Penyebaran Islam di Indonesia menyebabkan berdirinya banyak kerajaan bercorak Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki peninggalan sejarah yang sangat beragam, antara lain dalam seni bangunan, seni kaligrafi, nisan, dan sastra.

Peninggalan sejarah Islam dalam seni bangunan salah satunya adalah masjid. Masjid adalah tempat umat Muslim melaksanakan ibadahnya. Selain itu, masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran Islam seperti dalam kegiatan pengajian, dakwah, dan pendidikan agama.

Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak penjelasan mengenai ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Indonesia menurut buku Sejarah I SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, M.Pd (2007: 95-96).

1. Atap masjid selalu bersusun (atap tumpang), semakin ke atas jumlahnya semakin kecil dan paling atas berbentuk limas. Jumlah susunan atap biasanya ganjil, ada yang tiga susun, ada yang lima susun. Contoh: Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten.

Ilustrasi Masjid Agung Demak. Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

2. Banyak masjid yang membangun menara di sisi kiri atau kanan masjid sebagai bangunan tambahan yang memberi keindahan. Tidak hanya memberi keindahan, menara ini juga berfungsi sebagai tempat melakukan adzan (seruan untuk shalat). Contoh: Masjid Menara Kudus.

Ilustrasi Masjid Menara Kudus. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

3. Masjid peninggalan kerajaan Islam biasanya didirikan di tengah-tengah kota atau sedapat mungkin dekat dengan istana. Biasanya, terdapat alun-alun yang terletak di sebelah utara atau selatan istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya raja dengan rakyat, sedagkan masjid adalah bersatunya raja dengan rakyat sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Contoh: Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta yang letaknya berdekatan dengan Keraton Yogyakarta dan alun-alun utara.

Ilustrasi Masjid gedhe Kauman. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Contoh lain masjid peninggalan sejarah Islam antara lain Masjid Kotagede dan Masjid Surakarta, keduanya berada di Pulau Jawa.

Ilustrasi Masjid Agung Surakarta. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia serta contoh-contoh masjid peninggalan sejarah islam yang ada di Pulau Jawa. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan mengenai peninggalan sejarah Islam di Indonesia. (IND)

Jumlah atapnya jika berbentuk tumpang, selalu genap, bisa dua ataupun empat dan bilangan genap lainnya

Pada proses penyebaran Islam di Nusantara, masjid adalah salah satu medium sekaligus hasil kebudayaan Islam yang merupakan perpaduan (akulturasi) antara tradisi Islam dengan tradisi pra Islam seperti kepercayaan lokal dan Hindu Buddha yang telah ada sebelumnya. Sebab itu, maka dalam pembangunan masjid di awal penyebaran Islam, akan dapat diidentifikasi beberapa hal perpaduan tersebut, misalnya: 

  1. atap tumpang mirip dengan punden berundak, menunjukan hasil kebudayaan lokal prasejarah Indonesia, 
  2. atap tumpang berjumlah ganjil, sama dengan tingkat bangunan pura Hindu yang berjumlah 3-11 tingkat. Selain itu, bentuk meru segitiga sebagai lambang persemayaman dewa dalam kepercayaan Hindu, dan 
  3. hadirnya Islam membawa nilai pada bangunan tersebut fungsi dan kegunaanya sebagai tempat peribadatan.

Selain itu, pada beberapa arsitektur masjid di awal penyebaran Islam, misalnya Masjid Agung Demak, terdapat kolam atau serambi di kanan-kiri masjid, beratap tumpang dengan puncak bermustaka. 

Dengan memahami keterangan di atas, maka opsi jawaban benar adalah C.

metode yang digunakan kiyai di pondok pesantren dengan cara membacakan, menterjemahkan, mengulas isi kitab dan santri mencatat buah pikirannya disebut …

bantuin kak besok dikumpulin​

sejarah masyarakat arab sebelum islam​

pondok pesantren didirikan oleh seorang Kiyai yang mendapatkan dukungan dari​

6. Meskipun hanya mengakui Islam, orang Melayu sangat terbuka dan tidak pernah menolak kedatangan kultur lain yang berbeda agama, etnis, bahasa, bangs … a, dan negara. Hal ini berdampak pada, kecuali... a. orang Melayu memiliki wawasan yang luas b. ilmu pengetahuan yang berkembang c. memberi peluang kebersatuan keberagaman kultur d. orang Melayu akan miskin harta Tolon​

kenapa dino saurus punah???​

tari jaipong termasuk tari berpasangan atau individu​

Berdasarkan sifatnya, jenis sumber apa yang sesuai untuk mengelompokkan gambar tersebut? Jelaskan​

sebutkan masing masing tugas para pendiri daulah Abbasiyah ​

nama anak Khalifah Al mutashim adalah ​