Sebutkan dan jelaskan contoh penerapan besaran dan satuan dalam bidang industri


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by cuteowl on Thu, 19 May 2022 12:16:05 +0700 with category Fisika and was viewed by 345 other users


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Satuan adalah pembanding suatu besaran.  


Dalam kehidupan sehari-hari, besaran dan satuan sangat kita butuhkan. Penerapannya antara lain pada:

1. Jual beli sembako

Jika kita membeli gula, beras, tepung, maka butuh menimbang massa dengan satuan kg maupun gram.

2. Pertukangan

Untuk membuat sebuah pintu, tukang perlu mengukur panjang dan lebar dengan meteran.

3. Pembangunan rumah

Sebelum rumah dibangun, tentu diukur panjang dan lebar dengan satuan meter maupun cm agar bangunan berdiri baik.

4. Pemantauan tumbuh kembang anak

Setiap bulan balita ditimbang massanya dan diukur tinggi badannya untuk memantau perkembangannya.

PENJELASAN LEBIH LANJUT:  


Agar mudah menurunkan rumus besaran turunan, hafalkan dimensi besaran pokok dahulu. Besaran pokok lengkap dengan satuan dan dimensi sebagai berikut:  

Panjang – meter- L  

Massa – kilogram - M  

Waktu – sekon - T  

Kuat arus listrik – ampere - I  

Suhu – kelvin - θ  

Jumlah zat - mol - N

Intensitas cahaya – candela – J

Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran turunan jumlahnya ada banyak. Sedangkan besaran pokok ada tujuh. Untuk memudahkan menghafal dapat disingkat berikut:  

PaMan waktu Kurus Suka Juz Ica.  


Untuk memantapkan kalian memahami soal ini, coba simak soal seperti di bawah ini:  

Sebutkan besaran skalar!

Panjang, massa, waktu, massa jenis.


Semoga penjelasan di atas memudahkan kalian mempelajari materi ini.


Untuk contoh soal lain tentang besaran dan pengukuran dapat dilihat pada link berikut:  

Pengukuran : #Link#  

Besaran : #Link#  

Pengukuran : #Link#  


Mata pelajaran : Fisika  

Kelas : 7 SMP  

Kategori: besaran dan pengukuran  

Kata kunci : besaran pokok, alat ukur, satuan internasional  

Kode kategori berdasarkan kurikulum K13: 7.6.1  

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


Apa itu en.dhafi.link?

en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka, dan memiliki satuan, sedangkan satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.

Besaran dan Satuan merupakan hal dasar yang perlu dipelajari agar dapat mengkaji ilmu fisika lebih lanjut. Dalam pengukuran suatu besaran, satuan harus dicantumkan bersamaan dengan nilai atau angka dari suatu besaran tersebut. Lalu apa itu Besaran dan Satuan? Dalam artikel ini akan dibahas terkait pengertian besaran dan satuan, pengelompokannya, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka, dan memiliki satuan [1]. Tiga syarat penting ini harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai besaran. Jika tidak memenuhi ketiga syarat tersebut, atau salah satunya tidak ada, maka tidak bisa disebut sebagai besaran. Misalnya sesuatu tersebut bisa diukur dan dapat dinyatakan dengan angka, namun tidak memiliki satuan, maka tidak bisa disebut sebagai besaran.

Satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu [1]. Satuan merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh suatu besaran. Oleh karena itu, setiap besaran dalam fisika memiliki satuan yang berbeda-beda. Untuk mengetahui besaran dan satuan kita dapat menggunakan alat ukur yang sesuai dalam pengukuran suatu besaran. Misalnya kita ingin mengetahui besaran panjang dari suatu buku. Kita dapat menggunakan alat ukur penggaris dan mengukur panjang buku tersebut sehingga diperoleh angka dan satuan yang tertera pada penggaris yang digunakan.

Pengelompokan

Pengelompokan besaran berdasarkan satuannya terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

1. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan atau telah didefinisikan lebih awal. Satuan dari besaran pokok disebut satuan pokok [2]. Besaran pokok terdiri dari 7 besaran seperti yang tertera pada gambar 1.

Gambar 1. Besaran pokok dan satuannya dalam SI

2. Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya dijabarkan dari satuan besaran pokok [2]. Besaran turunan juga dapat diartikan sebagai besaran yang memiliki dua atau lebih dari satuan besaran pokok karena besaran ini diperoleh dari besaran pokok yang diturunkan. Beberapa besaran turunan dan satuannya ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Besaran turunan dan satuannya dalam SI

Pemberian simbol besaran dan satuan pada gambar 1 dan 2 merupakan hasil konvensi internasional yang telah disepakati. Penggunaan simbol selain yang tertera pada gambar 1 dan 2 tetap diperbolehkan selama definisinya konsisten dengan sebuah simbol dan satuan yang digunakan [3].

Dalam pengukuran suatu besaran fisika, biasanya kita menjumpai hasil besaran yang sangat besar dan besaran yang sangat kecil. Hasil pengukuran besaran juga dapat dinyatakan menggunakan notasi ilmiah yang diletakkan sebelum penulisan satuan. Penggunaan notasi ilmiah dapat mempermudah penulisan hasil besaran yang sangat besar ataupun yang sangat kecil. Notasi ilmiah ini dilambangkan dengan menggunakan pangkat dari 10, seperti yang tertera dibawah ini.

3.560.000.000 m = 3,56 x 109 m

0,000000492 s = 4,92 x 10-7 s

Notasi ilmiah dalam komputer kadang menggunakan pernyataan yang lebih singkat, yaitu 3,56 E+9 dan 4,92 E-7, dimana E adalah “eksponen dari 10”. Selain menggunakan notasi ilmiah, hasil pengukuran besaran juga dapat ditambahkan awalan-awalan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. Dimana awalan tersebut melambangkan kelipatan tertentu dari 10 yang digunakan sebagai faktor perkalian. Berikut penggunaan awalan untuk menyatakan besaran waktu dan daya listrik [4]

1,27 x 109 watt = 1,27 gigawatt = 1,27 GW

2,35 x 10-9 s = 2,35 nanosekon = 2,35 ns

Gambar 3. Awalan untuk satuan SI

Pengelompokan satuan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu satuan baku dan satuan tak baku.

1. Satuan Baku

Satuan Baku adalah satuan yang mempunyai  standar khusus sehingga hasil pengukuran yang diperoleh oleh semua orang akan bernilai sama  atau seragam. Satuan standar dalam fisika dapat dinyatakan dengan dua cara sistem satuan, yaitu

  • Satuan mks (meter, kilogram, dan sekon) atau dikenal sebagai sistem metrik.     
  • Satuan cgs (centimeter, gram, dan sekon) atau dikenal sebagai sistem gaussian.

Pemilihan sistem yang akan digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran tidak ada keharusan, namun sistem mks paling banyak digunakan secara luas. Selain itu, sistem MKS juga digunakan dalam Sistem Internasional (SI). Dimana sistem MKS menyatakan besaran pokok panjang dengan satuan meter (m), massa dengan kilogram (kg), dan waktu dengan sekon (s).

Adapun sistem CGS adalah system yang biasa kita pakai di Indonesia. Besaran pokok pada sistem CGS dinyatakan dengan satuan yang lebih rendah dari MKS. Dimana sistem CGS menyatakan besaran panjang dengan satuan centimenter (cm), massa dengan satuan gram (g) dan waktu dalam satuan sekon (detik).

Sistem satuan lainnya adalah sistem satuan British yang popular digunakan beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Inggris, Myanmar, dan Liberia. Pada satuan British, besaran panjang dinyatakan dalam feet (ft), gaya dalam pound, massa dalam slug, dan waktu dalam sekon (s). Berikut adalah konversi satuan sistem MKS, CGS, dan British [3].

  • 1 kg (mks) = 1000 gr (cgs) = 1/14,59 slug (British).
  • 1 m (mks) = 100 cm (cgs) = 3,281 ft (British).

2. Satuan Tak Baku

Satuan tak baku merupakan satuan yang tidak ada standar resminya. Artinya hasil pengukuran suatu besaran yang dilakukan oleh satu orang bisa saja berbeda dengan yang dilakukan orang lain. Beberapa satuan tak baku yaitu jengkal, depa, kaki, hasta, dan lain-lain [5].

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan besaran dan satuan banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, dimana dalam pengukuran suatu besaran harus dicantumkan satuan yang sesuai dari besaran tersebut. Penggunaan besaran yang paling banyak kita temui adalah besaran pokok seperti besaran panjang, massa, waktu, temperatur dan arus listrik. Contoh penggunaan besaran pokok misalnya saat kita sekolah ataupun mengerjakan tugas, kita menggunakan penggaris sebagai alat ukur untuk menentukan besaran panjang. Selain itu, kita juga bisa menggunakan alat ukur termometer untuk menetukan besaran suhu (temperature) tubuh kita. Kemudian, contoh penggunaan besaran turunan misalnya kita menggunakan alat ukur pipet tetes atau gelas ukur untuk menentukan suatu volume cairan, dan masih banyak lagi contoh besaran yang kita jumpai di kehidupan sehari-hari.

Contoh penggunaan satuan dalam kehidupan sehari-hari juga banyak kita jumpai, baik berupa satuan baku maupun tak baku. Misalnya untuk satuan baku, kita sering menggunakannya untuk menyebut satuan besaran  massa, seperti “Saya ingin membeli beras 1 kilogram (kg)”. Kemudian, untuk satuan tak baku sering digunakan juga untuk menentukan besaran panjang, seperti “Tongkat ini berukuran 3,5 jengkal tangan Putra, namun setelah diukur dengan Putri berukuran 4 jengkal”.  Berdasarkan penggunaan satuan tak baku ini kita dapat mengetahui bahwa hasil pengukuran tongkat yang diukur oleh Putra dan Putri memiliki nilai yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa satuan tak baku tidak bisa memberikan nilai pengukuran yang sama/seragam. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengukuran yang sama/seragam, penggunaan satuan baku lebih banyak dan sering digunkana dalam kehidupan sehari-hari.

Agar lebih memahami penjelasan terkait besaran dan satuan, teman-teman bisa menyimak salah satu video Besaran dan Satuan berikut

Kesimpulan

Besaran dan Satuan merupakan hal dasar yang perlu dipelajari. Besaran dikelompokkan menjadi besaran pokok dan turunan, sedangkan satuan dikelompokkan menjadi satuan baku dan tak baku. Penggunaan besaran dan satuan banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, dimana dalam pengukuran suatu besaran harus dicantumkan satuan yang sesuai dari besaran tersebut.

Contoh Soal

Materi besaran dan satuan biasanya didaptakan di materi kelas 10 SMA. Namun, penggunaan materi ini tidak ada batasnya. Berikut beberapa contoh soal besaran dan satuan untuk lebih memahami materi besaran dan satuan

1) Beberapa besaran pokok dan turunan dituliskan sebagai berikut1. Intensitas cahaya2. Berat3. Jumlah zat4. Gaya5. Kecepatan6. Kuat arus listrikPengelompokan besaran pokok yang tepat adalah…A. 1,3,5B. 1,2,3C. 1,3,6D. 2,4,5E. 2,3,6Jawaban : C. 1,3,6Besaran pokok terdiri dari 7 besaran yaitu, panjang, massa, waktu, temperature (suhu), kuat arus listrik, intensitas cahaya dan jumlah zat. Untuk besaran berat, gaya, dan kecepatan merupakan besaran turunan.Berat (w)= massa (m) x percepatan gravitasi (g)Gaya (F) = massa (m) x percepatan (a)

Kecepatan (v) = Jarak (s) / waktu (t)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA