Sebutkan dan jelaskan persyaratan yang harus terpenuhi dalam melakukan penelitian

Sebutkan dan jelaskan persyaratan yang harus terpenuhi dalam melakukan penelitian

Dalam menyusun karya ilmiah, ada baiknya kamu mengetahui syarat karya ilmiah terlebih dahulu. Hal ini untuk mempermudah kamu dalam memilih masalah yang tepat hingga menganalisis hasil pengamatan.

Selain itu, dengan mengerti segala informasi mengenai karya ilmiah juga akan membantu orang lain dalam memahami karya ilmiah yang sudah kamu susun. Nah, untuk menambah informasi, berikut syarat karya ilmiah yang harus dipenuhi.

1. Komunikatif

Karya ilmiah yang baik memiliki sifat komunikatif. Hal ini bisa terlihat dari bahasa yang digunakan. Agar mudah dipahami oleh orang lain, gunakan bahasa efektif dengan tetap mematuhi kaidah penulisan ilmiah.

2. Bersifat denotatif

Membuat karya ilmiah tidak sama dengan membuat karya jenis fiksi ataupun nonfiksi. Dalam penyusunan karya ilmiah harus menggunakan kata yang bersifat denotative. Hal ini untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi karya ilmiah yang ditulis.

3. Bernalar

Ketika kamu mulai menyusun karya ilmiah, sebaiknya tidak menggunakan perasaan yang dapat menyentuh hati pembaca. Karya ilmiah disusun dengan logika dan nalar sebagai salah satu syarat karya ilmiah. Hal ini akan membantu pembaca menangkap makna dari karya ilmiah yang sudah dibuat.

4. Landasan teori kuat

Karya ilmiah yang memenuhi syarat harus yang memiliki landasan teori. Karya ilmiah tidak dibuat dengan asal dan tanpa teori yang mendasarinya. Selain itu, hasil dari penelitian atau pengamatan juga harus dikorelasikan dengan teori yang sudah ada.

5. Tulisan relevan dengan ilmu tertentu

Selain landasan teorinya yang kuat, karya ilmiah juga harus relevan dengan ilmu tertentu. Kamu harus mengkaitkan dengan ilmu yang dipelajari dengan sumber yang terpercaya. Jadi, pastikan referensi yang kamu gunakan valid ya?

6. Bertanggung jawab

Karya ilmiah yang sudah kamu buat haruslah bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, dalam proses pembuatannya gunakan kaidah penelitian yang sistematis dan menggunakan metodologi penelitian yang tepat. Selain itu, hindari melakukan plagiarisme dalam pembuatan karya ilmiah ya?

Dengan memperhatikan syarat karya ilmiah, maka kamu bisa menghasilkan karya yang valid dan layak dipublikasikan. Konsultasikan dengan dosen pembimbing agar karya ilmiah kamu memenuhi syarat di atas.

Inilah Syarat Karya Ilmiah yang Harus Diketahui Mahasiswa!

Apa yang kita lakukan ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah? Jawabannya pasti mencari solusi atau jalan keluar dari permasalahan tersebut, bukan? Apapun masalahnya, mau itu yang sifatnya biasa-biasanya saja, luar biasa, hingga bahkan yang lebih ilmiah. Satu hal yang pasti, selalu ada cara-cara tertentu yang bisa kita lakukan untuk itu. Untuk masalah yang sifatnya ilmiah misalnya, kita mengenal cara ini sebagai metode ilmiah.

Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan para ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian sendiri merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.

Syarat-syarat Metode Ilmiah

Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam penulisan metode ilmiah, diantaranya sistematis, konsisten dan operasional.

(Baca juga: Menelaah Struktur Karya Ilmiah, dari Awal Hingga Akhir)

Sistematis, yang artinya unsur-unsur yang terdapat dalam metode ilmiah harus tersusun dalam urutan yang logis; Konsisten, artinya terdapat kesesuaian diantaranya unsur-unsurnya. Misalnya tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan; serta Operasional, yang berarti metode ilmiah dapat menjelaskan bagaimana penelitian tersebut dilakukan.

Tahapan Metode Ilmiah

Terdapat lima langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode ilmiah. Dimulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan dan analisis data, menarik kesimpulan hingga mengomunikasikan hasil penelitian.

1. Merumuskan Masalah

Masalah biasanya berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan melakukan sebuah penelitian secara ilmiah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat kita akan merumuskan masalah:

  • Masalah harus diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan
  • Kata-kata dari masalah harus singkat, ringkas, jelas dan mudah dimengerti.
  • Perumusan masalah harus menjadi masalah yang bisa diselesaikan.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah melakukan perumusan masalah, tahapan berikutnya yang harus kita lakukan mengumpulkan informasi atau data. Ini bisa dilakukan dengan observasi maupun studi literatur seperti jurnal ilmiah, atau penelitian-penelitian lain yang sudah ada sebelumnya.

3. Menyusun Hipotesis

Pada tahapan berikutnya, setelah kita melakukan observasi dan mendapatkan data, maka yang harus dilakukan adalah membuat hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

4. Melakukan Percobaan

Untuk menguji kebenaran dari hipotesis atau jawaban sementara yang telah kita buat di tahapan sebelumnya, maka yang harus kita lakukan adalah melakukan percobaan atau penelitian. Penelitian harus dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan data yang akurat.

(Baca juga: Menulis Kata Pengantar dengan Baik dan Benar, Caranya?)

5. Menganalisis Data

Di tahapan ini, data-data yang telah kita peroleh dari hasil penelitian lalu dicatat dan diolah ke dalam bentuk grafik atau diagram sehingga mudah untuk dianalisis.

6. Membuat Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat berdasarkan hasil percobaan, tanpa adanya pengaruh pendapat pribadi. Kesimpulan merupakan jawaban sebenarnya dari hopitesis yang pernah diajukan.

7. Mengomunikasikan Hasil Penelitian

Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.

Dalam bidang ilmu sosial, teori selalu berkembang seiring berkalannya waktu dan dengan perkembangan manusia. Karena itu, penelitian pun dilakukan untuk melihat jika suatu teori masih relevan atau perlu pengembangan. Ketika melakukan penelitian di bidang ilmu sosial, terdapat metode penelitian sosial yang harus diikuti. Apa ini?

Pada dasarnya, metode penelitian di bidang sosial adalah cara peneliti mencari jawaban atas gejala atau masalah melalui cara-cara yang ilmiah, mulai dari penentuan objek penelitian, pengumpulan data, hingga pengolahan dan penyajian temuan. Tiap-tiap langkah yang diambil harus didasarkan atas teori atau data yang mendukung.

Bagi siswa, penyusunan penelitian digunakan sebagai wadah pemanfaatan ilmu yang telah dipelajari. Lewat penelitian, mereka dapat mengaplikasikan materi-materi yang telah dipelajari ke dunia nyata dan mengenali pola-pola yang terjadi di masyarakat.

Syarat Penelitian Sosial

Ketika melakukan penelitian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil penelitian sesuai dengan teori maupun data di lapangan. Dalam metode penelitian sosial, penelitian yang dilakukan harus sistematis, terencana, dan sesuai dengan prosedur.

Sistematis artinya penelitian dilaksanakan berdasarkan pola tertentu agar efektivitas dan efisiensi dapat dirasakan pada penelitian. Karena penelitian merujuk kepada suatu teori atau konsep, perlu diperhatikan bahwa teori tersebut hanya berlaku di situasi tertentu. Kita harus melihat jika topik penelitian kita sesuai dengan teori yang akan kita gunakan. Hal ini perlu diperhatikan karena ilmu sosial tidaklah sekaku ilmu eksak, sehingga sedikit perbedaan pola dapat memberikan hasil yang berbeda.

(Baca juga: Metode Ilmiah: Pengertian, Syarat dan Tahapan-tahapannya)

Penelitian juga harus direncanakan dan metodenya merupakan bayangan atas apa yang akan dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Di awal penelitian, kita mungkin sudah memiliki hipotesis atau asumsi hasil penelitian. Hipotesis tersebut berkaitan erat dengan teori dan konsep yang digunakan. Karena teori sosial hanya berlaku di situasi tertentu, dalam menentukan metode penelitian sosial perlu rencana yang sesuai dengan teori yang digunakan.

Terakhir, pelaksanaan penelitian harus mengikuti prosedur ilmiah menurut cara yang ditentukan berdasarkan metodenya. Walaupun tidak ditentukan secara formal, topik-topik penelitian memiliki metode penelitian sosial yang berbeda-beda untuk memperoleh hasil yang sesuai. Ada topik yang cocok lewat pendekatan kuantitatif dan menggunakan survei, tapi ada pula topik yang akan lebih baik ditelaah menggunakan pendekatan kualitatif dan wawancara.