Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Selasa, 28 Nopember 2017

Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Produsen otomotif nasional telah mampu menerapkan sistem Industry 4.0 dalam proses produksinya guna menguatkan daya saing dan berperan penting dalam rantai nilai global. Ini pun menjadi buktibahwa Indonesia bersama negara-negara lain semakin kompetitif untuk memasuki revolusi industri keempat.

Dengan mengadopsi Industry 4.0, pabrik dibangun dengan flexible manufacturing system. Jadi, bisa memproduksi berbagai macam jenis produk dengan biaya yang lebih rendah,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Peresmian Pabrik PT. Sokonindo Automobile dan Peluncuran Produksi Pertama Glory 580 di Serang, Banten, Selasa (28/11).

Menperin juga memastikan, penerapan Industry 4.0 tidak akan menggantikan atau mengurangi peran tenaga kerja manusia, tetapi dapat mendorong peningkatan kompetensi mereka untuk memahami penggunaan teknologi terkini di industri. “Masyarakat tidak perlu cemas dengan perkembangan Industry 4.0 karena tidak akan mengurangi lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Airlangga menambahkan, penggunaan komputer dalam sistem produksi justru akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, penggunaan komputer di pabrik akan meningkatkan produktiVitas pekerja. "Dulu kita takut jika komputerisasi akan menggantikan pekerjaan kita. Tetapi adanya komputer malah membuat kita semakin produktif," tuturnya.

Ketika meninjau proses produksi di pabrik PT. Sokonindo Automobile, Menteri Airlangga berbincang dengan beberapa pekerja yang rata-rata masih berusia muda serta lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan program pendidikan vokasi. “Menariknya di lini perakitan, ada sejumlah pekerja perempuan. Ini sesuatu hal yang berbeda, yang ditampilkan Sokonindo dan patut diapresiasi,” paparnya.

Lebih lanjut, seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi saat ini, diharapkan pula menjadi momentum untuk memaksimalkan utilisasi dari kapasitas produksi industri kendaraan bermotor dalam negeri. Hal ini guna mewujudkan target industri otomotif sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

“Apalagi, industri otomotif Indonesia pada tahun 2020 diamanatkan untuk mencapai target produksi kendaraan bermotor sebanyak 1,5 juta unit, penjualan 1,25 juta unit, dan ekspor 250 ribu unit,” ujarnya.

Menperin menyatakan, pemerintah tengah memprioritaskan pengembangan industri otomotif nasional melalui berbagai langkah strategis untuk menarik investasi baru maupun perluasan usaha. Terlebih lagi, sektor ini telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, di mana pertumbuhannya mencapai 5,63 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen pada triwulan III tahun 2017.

Selain itu, industri alat angkutan sebagai salah satu kontributor terbesar pada pembentukan PDB sektor industri pengolahan nonmigas yang mencapai10,11 persen. “Untuk itu, kami mendorong peningkatan kapasitas produksi melalui penyediaan infrastruktur yang memadai serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan manajemen industri,” jelas Airlangga.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menyampaikan, industri otomotif tergolong sektor padat karya, dan telah membuka peluang bagi penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup besar. Pada 2016, industri otomotif di Indonesia telah mempekerjakan sebanyak 1,5 juta orang. Jumlah ini terdistribusi pada berbagai sektor, mulai dari industri perakitan, komponen lapis pertama sampai ketiga, hingga tingkat bengkel resmi untuk salesservice, dan spare parts.

“Selain itu, rantai industri otomotif dari hulu ke hilir juga melibatkan banyak sektor industri lain,” ungkapnya. Tak heran, jika industri otomotif berkembang, maka sektor industri pendukungnya juga akan ikut berkembang. Apalagi Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri otomotif.

Data dari ASEAN Automotive Federation, yang dipublikasikan dalam studi automotive-cluster.org menunjukkan, Indonesia saat ini merupakan salah satu pemain penting di industri otomotif Asia Tenggara. “Indonesia adalah negara produsen otomotif terbesar kedua setelah Thailand. Tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, saat ini Indonesia juga terus digenjot untuk menjadi basis produksi global. Peluang investasi yang cerah mendukung perwujudan sasaran tersebut,” kata Harjanto

Basis produksi

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi kepada PT. Sokonindo Automobile yang telah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di Asia Tenggara, serta memenuhi kebutuhan pasar otomotif di seluruh dunia. “Ini akan berperan dalam pembangunan industri dan bisnis otomotif Indonesia, bahkan mendorong pendalaman struktur serta hilirisasi industri kendaraan bermotor,” ujarnya.

Menperin menyampaikan, pendalaman struktur di perusahaan ini terlihat dari penyerapan bahan baku lokal yang cukup tinggi. “Bahan baku yang dipakai pabrik ini dari Karakatu Steel. Ini menunjukkan bahwa kita sudah mampu melakukan pendalaman struktur industri di Indonesia yang sangat dalam dengan penggunaakn lokal konten yang tinggi,” imbuhnya.

PT Sokonindo Automobile merupakan perusahaan manufaktur otomotif kerja sama antara Sokon Group(Hongkong) Company Limited dengan PT Kaisar Motorindo Industri. Pabrik baru ini untuk memproduksikendaraan angkutan penumpang jenis SUV dan kendaraan angkutan barang jenis Pick Up, denganmenggunakan merek sendiri, Sokon.

Menperin berharap, PT. Sokonindo Automobile dapat terus meningkatkan investasi, melakukaninovasi teknologi, menambah penyerapan tenaga kerja, dan melibatkan banyakmitra lokal dalam kegiatan industrinya. Upaya ini untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun ekspor.

“Peningkatan ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian nasional,” tuturnya. Untuk itu, PT. Sokonindo Automobilediharapkan agar terus bersinergi dengan pemerintah dalam rangka memperkuat basis produknya di Indonesia.

Perusahaan yang menyerap tenaga kerja dalam negeri mencapai 90 persen ini, didorong untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga kerjanya melalui pendidikan vokasi serta link and match dengan SMK. “Langkah ini guna menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini serta pengembangan investasi di masa depan,” imbuh Airlangga.

Menurutnya, pabrik ini dinilai siap untuk memproduksi mobil hibrida maupun listrik yang tengah dikaji regulasinya oleh pemerintah."Saya kira, ini paling siap untuk memproduksi mobil listrik," ungkapnya.

CEO PT. Sokonindo Automobile Alexander Barus menjelaskan, investasi awal yang ditanamkan oleh perusahaan telah mencapai lebih dari USD150 juta pada 2014 dan akan bertambah seiring perkembangan pabrik dan bisnisnya. Pabrik baru PT Sokonindo Automobile yang berlokasi di Modern Cikande Industrial Park, Serang, Banten ini berdiri di atas lahan seluas 20 hektare dengan mengusung konsep “Smart Factory”.

“Pabrik ini dilengkapi dengan fasilitas robotic, mulai dari proses stamping, welding, painting, assembly hingga quality control,” ungkapnya. Pabrik ini juga ditargetkan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2.000 pekerja, dan sekitar 4.0000 hingga 5.000 lapangan kerja tercipta mulai dari pemasok komponen kendaraan hingga jaringan dealer.

Alex menambahkan, pabrik yang telah selesai dibangun pada Mei 2017 ini akan menyuplai produk otomotif ke pasar domestik. “Sebagai merek baru di Indonesia, fokus kami adalah memproduksi kendaraan berkualitas dari pabrik berotomasi tinggi ini. Kami memastikan kualitas produk yang juga berdaya saing,” terangnya.

Glory 508 merupakan produk pertama yang diproduksi di Indonesia, berjenis SUV berkapasitas tujuh penumpang. Kendaraan tersebut sebelumnya meraih penjualan tertinggi untuk jenis SUV 7-seater di China. Sementara itu, Sokonindo juga memproduksi kendaraan niaga dengan model pick-up yang disebut SuperCab.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.

Share:
Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif
Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Bisnis merupakan segala sesuatu usaha kegiatan merubah bentuk, sifat dan tampilan dari barang/benda melalui berbagai cara baik fisika atau kimia, sehingga barang/benda tersebut mempunyai nilai lebih sesuai yang dibutuhkan, pada masa saat ini barang/benda yang diolah untuk bisnis adalah suatu produk yang dapat berwujud nyata (mempunyai bentuk dimensi) atau hanya berwujud maya (bentuk digital). Bisnis sangat erat kaitanya dengan industri apalagi bidang otomotif.

Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Proses Industri Perakitan Mobil

Industri merupakan serangkaian kegiatan manusia dengan segala kemampuan, ketekunan dan keahlianya dengan bantuan alat atau mesin dalam mengolah barang/benda menjadi bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi untuk meningkatkan nilai kualitas dan kegunaan barang tersebut.

Industri di Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar dalam perkembanganya karena mempunyai bahan baku/bahan mentah yang sangat melimpah, letak geografis Indonesia yang menguntungkan, tenaga kerja yang banyak dan pasar dalam negeri yang menjanjikan. Namun dalam kenyataanya industri di Indonesia mengalami beberapa kendala  diantaranya penguasaan teknologi yang perlu ditingkatkan pada segi SDM, mutu barang yang kalah bersaing dan juga sarana dan prasarana belum merata di seluruh wilayah.

Memahami Pengertian Proses Bisnis

Dunia Industri sudah berkembang dari mulai abad ke 18 atau yang di kenal dengan revolusi industri 1.0 dimana di gunakanya mesin uap untuk proses pembuatan barang menggantikan tenaga manusia atau hewan. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan adanya perkembangan energi listrik dan motor penggerak dalam berbagai perusahaan manufaktur pada era ini produk dibuat secara masal seperti pesawat telephone, mobil dan pesawat terbang yang terjadi sekitar tahun 1870an. Kemudian pada tahun 1969 ditemukan komputer hal ini sebagai tanda di mulainya revolusi industri 3.0. perkembangan pada era ini sangat cepat seperti industri berbasis elektronika, teknologi informasi dan otomatisasi.

Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Pada era saat ini dikenal dengan revolusi industri 4.0. dimana teknologi digital dan internet sudah sangat cepat pertumbuhannya sehingga mempengaruhi perubahan pada kehidupan manusia pada era revolusi sebelumnya. Bukan rahasia lagi hampir semua orang ketergantungan dengan smartphone. Bahkan dalam transportasi manual juga tergeser dengan munculnya Ride-sharing seperti Go-jek, Uber dan Grab.

Teknologi manufaktur saat ini sudah menggabungkan antara teknologi otomatisasi dengan teknologi pertukaran data secara jarak jauh atau di kenal dengan Internet Of Things (IoT) dimana kemampuan mesin, peralatan berbagai perangkat, sensor dan manusia saling bekerja sama menciptakan sistem informasi berupa salinan dunia fisik nyata secara virtual.

Pemerintah bersama dunia usaha dan masyarakat berupaya secara sungguh-sungguh dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini di tandai dengan adanya Roadmap Making Indonesia 4.0 yang terdapat lima industri yang menjadi fokus penerapan revolusi industri 4.0 yaitu industri: kebutuhan pokok (Makanan dan Minuman), Tekstil, Elektronik, Otomotif dan Kimia.

Industri otomotif merupakan industri manufaktur karena dari proses pembuatannya terdiri dari banyak perusahaan (badan usaha) yang menyediakan bahan mentah dan bahan baku untuk di olah dengan berbagai peralatan seperti mesinmesin, computer robot dan tenaga kerja untuk menghasilkan sebuah produk, produk pada industri otomotif seperti kendaraan (sepeda motor dan mobil), angkutan barang, alat berat dan alat pertanian.

Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Tahapan dalam Proses Pengolahan Produk

Proses bisnis biasanya mempunyai beberapa tahapan dalam proses pengolahan dari bentuk barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, di antaranya:

1. Proses Perencanaan

Dalam bidang manufaktur otomotif perencanaan merupakan langkah awal yang sangat penting karena menentukan tujuan, strategi, kebijakan, langkah pencapaian perusahaan tinjauan kerja dan umpan balik dalam siklus rencana baru.

Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Rencana produk atau desain otomotif biasanya didasari dari survey yang dilakukan terhadap kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh suatu perusahaan mobil di Indonesia melakukan analisis survey dimana masyarakat Indonesia membutuhkan kendaraan mobil yang mampu menampung seluruh anggota keluarga yang rata-rata berjumlah 3 sampai 7 orang. Sehingga produsen berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebutkan dan jelaskan sistem bisnis dalam industri otomotif

Berbagai metode dan cara dalam menentukan rencana setiap perusahaan berbeda-beda sesuai tujuan utama perusahaan, salah satu cara yang populer untuk menentukan rencana adalah dengan pertanyaan 5W dan 1H seperti contoh berikut ini:

  • What (apa)                : Apa tujuan perusahaan?
  • Why (kenapa)           : Kenapa menjadi tujuan perusahaan?
  • Where (dimana)        : Dimana tempat yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut?
  • When (kapan)           : Kapan harus dikerjakan
  • Who (siapa)              : Siapa saja yang terlibat proses mencapai tujuan?
  • How (bagaimana)     : Bagaimana cara strategi yang tepat?

Dengan demikian perencanaan berfungsi untuk mencapai tujuan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi operasional yang tepat.

Baca Juga: Proses Bisnis Ketenagalistrikan

2. Proses Pengembangan (Development)

Produk dan jasa seiring berjalanya waktu mempunyai perubahan terhadap bentuk, selera, teknologi dan persaingan sehingga barang atau jasa hasil produk harus mengikuti perkembangan tersebut dengan produk jasa yang baru dan tepat. Perusahaan dalam memperoleh produk baru biasanya dengan dua cara yaitu membeli perusahaan paten (akuisisi) dan lisensi atau pengembangan di departemen perusahaan sendiri.

Tahapan pengembangan produk yang dilakukan perusahaan biasanya meliputi hal sebagai berikut:

  1. Penggalian gagasan pengembangan produk secara sistematik. Berasal dari internal perusahaan, pelanggan, distributor, pemasok, pesaing dan lain sebagainya.
  2. Penyaringan gagasan dilakukan apabila terdapat beberapa jumlah gagasan produk baru untuk
  3. menentukan yang terbaik dan tepat.
  4. Pengembangan konsep dan pengujian gagasan, konsep produk akan di bahas secara terperinci, disajikan menarik dan bermakna bagi konsumen dengan pengujian produk sebelum di pasarkan.
  5. Pengembangan strategi pemasaran dengan merancang strategi yang tepat dalam pemasaran untuk memperkenalkan produk ke pasar.
  6. Analisis bisnis, yaitu peninjauan ulang produk penjualan, biaya dan keuntungan dari produk untuk mengetahui faktor pemenuhan sasaran perusahaan.
  7. Dalam proses ini biasanya juga dilakukan survey pendapatan pasar dan survey penjualan produk serupa.
  8. Pengembangan produk pada tahap ini produk sudah berbentuk fisik, memungkinkan dapat di rubah sesuai tujuanya untuk meyakinkan bahwa produk sudah sesuai kebutuhan. 
  9. Uji pemasaran merupakan tahapan program pemasaran memperkenalkan kepada keadaan pasar yang lebih realistik. 
  10. Komersialisasi yaitu tahapan memperkenalkan produk secara luas menyeluruh terhadap produk yang sudah di buat.

 Baca Juga: Pengelolaan SDM dalam Bisnis

3. Proses Produksi (Manufacturing)

Dalam buku Manajemen Operasi Produksi (2020) Andy Wijaya dan kawan-kawan, produksi adalah proses menghasilkan sesuatu baik berbentuk barang maupun jasa dalam sesuatu periode waktu dan memiliki nilai tambah bagi perusahaan.

Produksi tidak hanya mmenghasilkan barang saja tetapi jasa juga termasuk suatu produksi, barang dan jasa keduanya dapat menghasilkan keuntungan dan menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya.

Tujuan produksi pada umumnya untuk menghasilkan produk barang atau jasa tetapi juga mempunyai tujuan lain seperti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, memperoleh keuntungan, meningkatkan pendapatan masyarakat dan negara.

4. Perawatan (maintenance)

Pada sebuah produk barang yang telah di produksi dan kemudian di gunakan oleh konsumen maka barang tersebut akan mengalami penurunan kerja dan fungsi dari produk tersebut berkurang, untuk itu perlu adanya perawatan barang atau produk dengan melakukan kegiatan produksi jasa. Contoh produksi jasa dilakukan pada produk kendaraan bermotor (mobil), satu mobil terdiri dari ribuan komponen yang lama kelamaan akan menjadi aus, korosif sehingga melemah kemampuanya, karena itu perlu adanya perawatan produk.