Sebutkan dua contoh cara mengeluarkan pendapat yang baik yang dapat dilaksanakan di sekolah

Sebutkan dua contoh cara mengeluarkan pendapat yang baik yang dapat dilaksanakan di sekolah

Freepik

Contoh Cara Mengambil Keputusan Bersama: Musyawarah dan Pemungutan Suara

Bobo.id - Apakah kamu tahu bagaimana cara mengambil keputusan bersama?

Keputusan bersama merupakan keputusan yang direncanakan bersama dan juga dijalankan untuk kepentingan bersama.

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengambil keputusan bersama, yaitu dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan dengan cara pemungutan suara terbanyak.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!

Baca Juga: Makna Sila Keempat Pancasila dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Musyawarah Mufakat

Tahukah kamu, apa artinya musyawarah?

Musyawarah diartikan sebagai pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama.

Musyawarah dilaksanakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur agar diperoleh hasil keputusan bersama yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah.

Musyawarah untuk mencapai mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan bersama yang paling baik.

Sebab dengan musyawarah mufakat berarti semua orang yang terlibat dalam musyawarah menyatakan setuju terhadap keputusan yang diambil bersama.

Agar dalam bermusyawarah bisa mencapai mufakat dengan baik, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peserta musyawarah.

Pertama, setiap orang diberi hak dan kebebasan yang sama untuk menyampaikan pendapat dalam musyawarah.

Baca Juga: Apa Itu Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawab? Lengkap dengan Contohnya

Kedua, pendapat yang disampaikan oleh setiap peserta dalam musyawarah harus disertai dengan alasan yang masuk akal.

Ketiga, pendapat harus disampaikan dengan niat yang baik untuk memenuhi kepentingan bersama.

Keempat, penyampaian pendapat juga harus dilakukan dengan sopan dan penuh kerendahan hati.

Kelima, dalam musyawarah lebih menonjolkan persamaan daripada perbedaan dari pendapat yang ada, sehingga akan mudah mencapai kesepakatan bersama.

2. Pemungutan Suara Terbanyak

Bentuk keputusan bersama yang kedua adalah keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak.

Cara pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak akan dilakukan, apabila cara pengambilan keputusan dengan cara musyawarah tidak mencapai mufakat.

Karena itu para peserta musyawarah harus mengambil keputusan bersama dengan cara pengambilan suara terbanyak.

Baca Juga: Materi Kelas 3 Tema 8: Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 sampai Sila ke-5

Dalam proses pemungutan suara, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Mengacungkan tangan.

2. Berdiri dari tempat duduk.

3. Berpindah tempat sesuai dengan pilihan.

4. Menuliskan pilihan di atas kertas kemudian dikumpulkan.

Pengambilan keputusan bersama berdasarkan suara terbanyak ini pada umumnya dilakukan oleh berbagai organisasi, baik yang ada di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Bentuk-Bentuk Keputusan Bersama

Berikut ini adalah bentuk-bentuk keputusan bersama di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat:

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan masyarakat yang paling kecil. Keluarga adalah tempat utama membentuk kepribadian masin-masing individu.

Kepribadian seseorang yang terlihat di luar keluarga merupakan cerminan dari sikap dan perilakunya yang diajarkan dalam lingkungan keluarga.

Meski begitu sering terjadi perbedaan pendapat antar anggota keluarga yang mengarah pada pertengkaran.

Baca Juga: Materi Kelas 3 Tema 8: Bagian-Bagian Lambang Burung Garuda Pancasila dan Arti Warna pada Burung Garuda

Agar perbedaan pendapat atau pertengkaran tidak menimbulkan akibat yang kurang baik, perlu diadakan musyawarah keluarga.

Dalam musyawarah keluarga, pihak-pihak yang berselisih diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya.

Pendapat bisa disampaikan secara bebas, dilandasi niat baik, sikap terbuka, dan jujur.

Musyawarah tidak hanya dilaksanakan karena ada perselisihan di antara anggota keluarga.

Musyawarah juga perlu dilakukan apabila ingin melaksanakan kepentingan bersama dalam keluarga.

Misalnya menentukan peraturan di rumah, menentukan tugas masing-masing individu, dan lain-lain.

2. Lingkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah, kita akan menghadapi keadaan dan masalah yang berbeda dengan di lingkungan keluarga.

Di sekolah kamu akan bertemu dan bergaul dengan siswa lainnya yang mempunyai kepribadian berbeda-beda.

Karena itu di sekolah akan menghadapi masalah yang berbeda dengan masalah dalam keluarga.

Masalah-masalah yang kita  hadapi di sekolah pada umumnya terkait dengan kegiatan organisasi kelas.

Misalnya pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, merencanakan kerja bakti, merencanakan karya wisata dan sebagainya.

Di waktu-waktu inilah kita akan melakukan musyarah untuk mengambil keputusan dan kesepakatan bersama.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 7 Subtema 1: Apa Saja Nilai-Nilai Ketuhanan pada Sila Pertama dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

3. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pergaulan antarsesama manusia yang memiliki berbagai perbedaan, seperti agama, suku, etnis, bahasa, dan adat istiadat.

Pada setiap masyarakat, untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan bersama, biasanya ditempuh dengan musyawarah.

Karena setiap anggota masyarakat bisa berberbeda pandangan, usul, saran, dan pendapat berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah bersama.

Kepentingan bersama dalam masyarakat yang dimusyawarahkan, misalnya masalah kerja bakti, sistem keamanan lingkungan, pemilihan ketua RT, dan perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, dan masih banyak lagi.

Sumber: Buku Pendidikan Kewarganegaran 5: Untuk Sekolah Dasar kelas 5, Suparlan Al Hakim, tahun 2009.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sebutkan dua contoh cara mengeluarkan pendapat yang baik yang dapat dilaksanakan di sekolah

Tribratanews.kepri.polri.go.id – 6. Tidak Memaksakan Pendapat

Sebagai masyarakat yang memegang teguh asas-asas demokrasi Pancasila yang bersumber pada sila Pancasila, pemaksaan pendapat di dalam suatu forum sedapat mungkin dihindari. Pemaksaan pendapat yang terjadi di dalam suatu forum masyarakat dapat membuat situasi menjadi keruh dan tidak terkendali. Bahkan, bisa saja pemaksaan pendapat ini menimbulkan kekerasan secara verbal maupun fisik yang dapat berujung pada tindak pidana. Sekali lagi, perlu adanya pikiran yang jernih dan kesabaran yang tinggi dalam menyampaikan pendapat di muka umum agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

  1. Tidak Memotong Pembicaraan

Walaupun kebebasan atau kemerdekaan berpendapat dijamin oleh undang-undang, seseorang tidak bisa begitu saja memotong pembicaraan yang sedang berlangsung untuk menyampaikan pendapatnya. Sebaiknya, seseorang tersebut menunggu terlebih dahulu sampai proses pembicaraan selesai, barulah pendapatnya disampaikan. Di dalam masyarakat Indonesia, memotong pembicaraan yang sedang berlangsung adalah perbuatan yang tidak sopan dan melanggar norma-norma dalam masyarakat.

  1. Menerima Usulan atau Kritik

Dalam proses demokrasi, usul atau kritik merupakan hal cara mengemukakan pendapat yang sering dilontarkan oleh orang lain kepada kita maupun kepada kelompok lain. Usul dan kritik yang dilontarkan bisa saja bertentangan dengan apa yang ada di dalam pikiran atau nurani kita. Namun, sebagai masyarakat yang mengimpelementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, usul atau kritik yang ditujuakan kepada kita sebaiknya diterima dengan lapang dada. Usul maupun kritikan yang kita terima dapat dijadikan sebagai bahan merefleksikan diri untuk menjadikan hidup lebih baik dan bermakna di dalam kehidupan bermasyarakat.

  1. Berlapang Dada Jika Pendapatnya di Tolak

Ditolaknya pendapat dalam suatu forum merupakan hal yang wajar. Peserta forum tentunya mempunyai pertimbangan khusus yang menjadi alasan mengapa pendapat tersebut ditolak. Sebagai masyarakat yang meyakini Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam diri, pendapat yang ditolak sebaiknya diterima dengan lapang dada dan tidak berkecil hati. Mungkin saja penolakan terhadap pendapat yang disampaikan kurang atau tidak mewakili kepentingan orang banyak.

  1. Melaksanakan Keputusaan Bersama Sekalipun Bukan Pendapatnya

Dalam proses demokrasi, musyarawah merupakan salah satu cara untuk memutuskan suatu tindakan atau kebijakan yang ditujukan untuk orang banyak. Jika dijalankan dengan baik, maka manfaat musyarawarah dalam kehidupan sehari-hari dapat dirasakan oleh semua angora forum. Oleh karena itu, setiap anggota forum harus dapat menghargai apa yang menjadi keputusan bersama sekalipun keputusan yang dihasilkan bukan merupakan pendapatnya.

Demikianlah cara-cara umum untuk mengemukakan pendapat di muka umum secara baik dan benar. Cara-cara inilah yang harus kita pegang teguh agar proses penyampaian pendapat sebagai wujud proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. Kiranya artikel ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.

Penulis         : Gilang

Editor           : Tahang

Publisher     : Tahang