Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produksi perikanan laut yang dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Provinsi Banten mencapai 6,2 juta kilogram pada 2020. Jumlah tersebut memiliki nilai produksi sebesar Rp 95,5 miliar. Produksi ikan tertinggi terdapat di Kota Serang dengan jumlah sebesar 2,6 juta kilogram atau 42,02% dari total produksi ikan di Banten. Produksi terbesar berikutnya adalah Kabupaten Lebak sebesar 1,76 juta kilogram (28,49%). Sedangkan, Kabupaten Serang merupakan wilayah yang memiliki produksi ikan terendah, yaitu hanya sebesar 268,9 ribu kilogram (4,34%). Diikuti produksi di Kabupaten Pandeglang sebanyak 688 ribu kilogram. Dilihat berdasarkan tingkat penjualan per TPI menurut kabupaten/kota, rata-rata penjualan tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 686,3 ribu kilogram per triwulan per TPI. Diikuti Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak dengan rata-rata penjualan sebesar 72,5 ribu kilogram dan 44,1 ribu kilogram ikan per triwulan per TPI. Jenis ikan yang paling banyak dijual di TPI pada 2020, antara lain adalah jenis teri dengan produksi sebanyak 701,2 ribu kilogram atau sebesar 11,32% dari total keseluruhan. Ikan cakalang sebanyak 671 ribu kilogram (10,83%), petek atau peperek sebanyak 598,3 ribu kilogram (9,66%), dan ikan tongkol sebanyak 440,04 ribu kilogram (7,1%). (Baca Selengkapnya: Nilai Produksi Ikan Tuna Provinsi Bali Terbesar di Indonesia)
Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih 604,24 Km2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Propinsi Bali, pantai yang terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai ke wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk yang menetap disepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai Nelayan, baik tradisional atau semi modern. Potensi Lestari
Daerah Penghasil Ikan Tangkapan di Jembrana:Kecamatan Negara
Data Potensi Perikanan Budidaya
Download File untuk Detail. Last Update : Mei 2016 SERANG – Produksi budi daya ikan air payau di Kabupaten serang menurun. Dari total produksi sebanyak 48.084,34 ton pada 2018 turun menjadi 40.048,27 ton pada 2019. Hal itu dikeluhkan Kepala Seksi (Kasi) Budi Daya Perikanan Air Payau Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang Rochyan melalui sambungan telepon seluler, Minggu (19/1). Rochyan mengungkapkan, pencapaian target produksi budi daya ikan air payau secara umum pada 2016 dan 2017 meningkat. Yakni, 2016 mencapai 47.429,07 ton atau sekira 102,3 persen dan 2017 mencapai 47.544,29 ton atau 100,6 persen. “Tahun kemarin (2019-red) produksinya menurun,” katanya. Dijelaskan Rochyan, penurunan jumlah produksi ikan air payau karena pertengahan tahun lalu mengalami cuaca ekstrem dan terjadi tumpahan minyak mentah di pesisir pantai utara Kabupaten Serang, sehingga berdampak terganggunya proses produksi di pertambakan. “Hasilnya juga jadi berkurang,” keluhnya. Kendati demikian, Rochyan menegaskan, kondisi penurunan produksi ikan itu tidak terlalu menimbulkan kerugian signifikan bagi nelayan tambak. Para nelayan sudah mendapat ganti rugi dari PT Pertamina sesuai kerugian yang mereka alami. “Masalah itu (penurunan produksi ikan air payau-red) sudah selesai. Nelayan juga langsung bisa menebar benih lagi,” jelasnya. Tahun ini, pihaknya sudah mempersiapkan bibit dan perencanaan produksi ikan air payau dengan matang. Bahkan, pihaknya berencana mengembangkan produksi budi daya udang vaname dan metodologi budi daya polikultur. “Artinya di dalam satu tambak kita akan membudidayakan dua jenis produksi, yaitu ikan dan rumput laut,” tandasnya. Terkait itu, Iman Mubidin, nelayan tambak setempat mengaku optimistis tahun ini akan mendapat hasil produksi ikan yang bagus di tambaknya. Meski saat ini cuaca sedang buruk, ia memperkirakan cuaca pertengahan tahun ini akan kembali normal. “Semoga saja enggak ada tumpahan minyak lagi,” harapnya. (mg06/zai/ags)
Centralnews – Kabupaten Serang. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang berencana membuat kawasan perikanan budidaya air tawar di empat kecanmatan yakni Baros, Pabuaran, moncler belt bomber Ciomas, dan Padarincang. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Budi Mulyono setelah memaparkan laporan akhir penyusunan Detile Enginering Design (DED) di Pendopo Kabupaten Serang, Senin (13/11). Mulyono menjelaskan, setelah melakukan kajian dengan pengguna lahan dan tata ruang dan memutuskan untuk kecamatan tersebut digunakan sebagai kawasan budi daya ikan air tawar karena pada kecamatan tersebut memiliki masyarakat yang memiliki membudidaya ikan. michael kors careers clearance “selaim kondisi air bagus, masyarakat juga sudah terbiasa dengan budidaya ikan tersebut. Selanjutnya, akan diurus legalitas dengan kerjasama dinas permukiman,” ungkapnya Ia juga menambahkan, nfl jerseys at walmart aliexpress 2 saat ini Kecamatan Baros akan dijadikan Pilot project untuk budidaya ikan terlebih dahulu. Karena, lahan dan cuaca mendukung di Kecamatan tersebut. “karena project ini belum berjalan seutuhnya kita fokuskan ke kecamatan Baros, setelah itu akan dikjalankan kepada tiga kecamatan” Pungkasnya.(Yan) moncler daniel jacket discount Terkait |