Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif

Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif
Indonesia merupakan sebuah kesatuan dari beragam suku bangsa yang juga memiliki perbedaan dalam bahasa, etnik, kepercayaan dan ideologi. Perbedaan tersebut dapat mendorong untuk terjadinya konflik, namun sebaliknya juga dapat menjadikan persatuan dengan terwujudnya sikap saling tolerir antar warga Indonesia. Akan tetapi, untuk mewujudkan persatuan dengan dasar perbedaan yang ada itu, Indonesia membutuhkan nilai-nilai yang dapat mengikatkan masyarakatnya menjadi satu kesatuan (majemuk).

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Drs.H.Zainut Tauhid Sa’adi,M.Si., selaku Wakil Ketua Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh MPR RI bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan bertempat di Mini Teather Gedung Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lantai 4 pada Rabu (25/11). Ia menyampaikan bahwa untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia amatlah susah namun bersifat penting dan harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Konflik di Tolikara dan konflik-konflik antar suku yang terjadi di beberapa daerah merupakan akibat dari kurangnya nilai-nilai yang diterapkan oleh masyarakat,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjut Zainut, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki nilai-nilai yang mengikat agar kesatuan bangsa tetap terjaga. Dan nilai-nilai yang mengikat tersebut menurutnya tercermin dalam empat pilar kebangsaan sebagai dasar bernegara. Empat pilar tersebut antara lain, Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 sebagai konstitusi Negara serta ketetapan MPR dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk Negara, dan pilar keempat yakni Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Zainut menjelaskan bahwa adanya empat pilar kebangsaan tersebut adalah untuk mewujudkan cita-cita reformasi dan pelaksanaan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara konsekuen serta untuk mengakhiri berbagai persoalan yang terjadi saat ini. “Dengan banyaknya persoalan yang terjadi saat ini, untuk menanganinya jelas memerlukan kesadaran dan komitmen seluruh warga masyarakat untuk memantapkan persatuan dan kesatuan nasional. Dan hal ini hanya dapat dicapai jika setiap warga negara Indonesia ini mampu hidup dalam kemajemukan dan bisa mengelola perbedaan yang ada itu dengan baik. Karena itulah mengapa sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini terus kami adakan dan kami sampaikan kepada masyarakat luas, termasuk mahasiswa. Sebab Empat Pilar Kebangsaan tersebut merupakan nilai dan norma bangsa yang harus dipahami masyarakat agar menjadi landasan bagi mereka dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga masyarakat Indonesia bisa menjadi masyarakat majemuk dan bisa menghindari konflik yang diakibatkan dari perbedaan,” jelasnya.

Empat pilar tersebut, menurut Zainut juga memiliki makna dan kedudukannya tersendiri bagi bangsa Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa Pancasila memiliki kedudukan sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI sebagai hukum dasar yang merupakan hukum dasar tertulis dan tertinggi serta merupakan puncak dari seluruh peraturan perundang-undangan. “UUD inilah yang mengatur prinsip kedaulatan rakyat dan negara hukum, pembatasan kekuasaan organ-organ negara, mengatur hubungan antar lembaga-lembaga negara, dan mengatur hubungan antar lembaga-lembaga negara dengan warga negara. Kemudian NKRI sebagai bentuk dan kedaulatan negara mengandung arti bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik, kedaulatannya berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar, dan Negara Indonesia adalah negara hukum. Dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang digunakan sebagai dasar tuntunan (pegangan hidup) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.

Anggota DPR RI ini juga menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia perlu pula untuk ikut membantu pemerintah dalam menguatkan 4 Pilar Kebangsaan tersebut. Hal ini dikarenakan tantangan kebangsaan yang menurutnya hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah, harus diselesaikan secara bersama. Ia juga menyebutkan bahwa ada dua tantangan kebangsaan yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, yakni tantangan secara internal dan eksternal. Tantangan kebangsaan yang datang dari internal ini seperti masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit, pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinnekaan dan kemajemukan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa, dan tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal. “Sedangkan dari segi eksternal, tantangan yang kita hadapi itu seperti pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam. Selain itu juga, makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional,” ujarnya.

Zainut juga mengingatkan bahwa rakyat Indonesia merupakan pemilih sah negeri ini. Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah hanya milik sebuah golongan saja, namun milik seluruh lapisan. Sehingga perlu bagi semua masyarakat Indonesia untuk selalu memegang teguh empat pilar kebangsaan yang selalu diserukan oleh pemerintah Republik Indonesia tersebut. (Deansa)

Pengertian Primordialisme – Primordialisme merupakan sebuah pandangan atau paham yang memegang erat hal-hal yang dibawa sejak kecil. Baik itu mengenai adat-istiadat, tradisi, kepercayaan, dan hal lain yang sudah ada di dalam lingkungan pertamanya.
Paham tersebut merupakan faktor penting yang digunakan sebagai identitas sebuah masyarakat atau golongan.

Dimana identitas tersebut digunakan untuk memperkuat ikatan golongan atau kelompok sosial dalam menghadapi sebuah ancaman yang berasal dari luar. Paham inilah yang nantinya mampu meningkatkan semangat berbangsa dan bernegara.

Akan tetapi, selain ada keuntungannya, ternyata paham tersebut juga bisa memberikan dampak negatif bagi masyarakat itu sendiri. Dengan adanya primordialisme, dapat membangkuitkan prasangka buruk dan juga bisa menyebabkan permusuhan antara satu golongan dan golongan lain yang memiliki perbedaan.

A. Pengertian Primordialisme

Primordial adalah ikatan yang ada di dalam sebuah kelompok masyarakat. Dimana ikatan tersebut memiliki sifat keaslian “misalnya kekerabatan, kesukuan, kelompok, dan agama. Sifat tersebut adalah sifat yang telah dibawa sejak lahir. Contohnya, sifat keaslian yang berdasarkan kesukuan atau kekerabatan serta kelompok tertentu yang sifatnya tradisional.

Primordialisme adalah suatu perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak seorang individu baru dilahirkan

Jika sikap setiap anggota masyarakat memiliki orientasi kepada kepentingan bersama atau kelompoknya, maka hal tersebut dapat diartikan sebagai primordialisme. Kelompok masyarakat memiliki bermacam-macam jenis, bergantung pada proses pembentukannya.

Terdapat pula kelompok sudah ada dan terbentuk karena adanya ikatan alamiah dan juga ikatan keturunan. Dimana hal tersebut telah mengikat masyarakatnya dengan sistem norma dan adat istiadat yang sejak zaman dahulu sudah tumbuh secara alami.

Selain itu,ada pula kelompok masyarakat yang terbentuk dengan sengaja. Sehingga nilai, norma, dan aturan yang mengikat anggotanya disusun secara terbuka dan sengaja. Jenis kelompok ini seringkali disebut dengan kelompok atau grup atau primary group.

Di dalam sistem pengorganisasian “grup” ini, biasanya disebut dengan in formal organization. Jenis dari kelompok tersebut juga bermacam-macam, mulai dari kelompok kekerabatan, kesukuan, atau klan.
Orang-orang yang tergabung ke dalam kelompok “grup” seringkali menyebut diri mereka sebagai kelompok dalam atau “in group”. Sedangkan orang-orang dari luar kelompok mereka akan disebut sebagai kelompok luar atau “out group”.

B. Pengertian Primordialisme Menurut Para Ahli

Di bawah ini adalah beberapa pengertian primordialisme menurut para ahli.

1. William G. Sumner

Menurut Sumner, di dalam grup atau kelompok masyarakat terdapat sebuah persamaan yang berbentuk persaudaraan. Dimana hal itu ditunjukkan dengan kerjasama, saling menghormati, dan saling membantu serta mempunyai persamaan solidaritas. Selain itu, antar anggota kelompok juga harus memiliki kesetiaan terhadap kelompoknya dan bersedia untuk berkorban demi kepentingan kelompoknya.

2. Charles Horton Cooley

Kelompok primer atau in group memiliki peran sangat penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Kepada kelompok inilah nantinya seseorang akan belajar dan mengenal kasih sayang, keadilan, kebebasan, patuh kepada orang tua, dan bersedia berkorban untuk keluarganya.

Pengalaman tersebutlah yang nantinya akan mengikat perasaan mereka dalam suatu kelompok. Sehingga primordialisme bisa terjadi di dalam setiap kelompok yang masih mempertahankan nilai keaslian kelompok itu sendiri.

3. Robuskha dan Shepsle

Primordialisme merupakan sebuah loyalitas yang berlebihan terhadap budaya yang bersifat subnasional. Misalnya keluarga, agama, ras, suku, dan kedaerahan.

4. Stephen K. Sanderson

Primordialisme erat kaitannya dengan studi etnisitas, yaitu suatu pandangan yang menyebut identitas etnis sebagai hal yang melekat di dalam individu dan sulit dihapuskan.

5. Ramlan Surbakti

Primordialisme adalah sebuah keterkaitan seseorang di dalam sebuah kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, adat istiadat, dan suku bangsa. Sehingga hal tersebut mampu melahirkan pola perilaku dan cita-cita yang sama.

Menurutnya, arti dari primordialisme adalah paham yang pertama kali dikenal oleh seseorang saat mengalami pertumbuhan. Sehingga hal itu dapat mendorong pola perilaku yang khas di dalam kelompok masyarakat yang sama.

7. Ilyas Smt

Primordialisme merupakan sebuah ide bersama dari para anggota masyarakat yang memiliki kesamaan berdasarkan agama, suku bangsa, politik, dan hal lainnya.

Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif
Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif

Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif
Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif

Memiliki pandangan seperti ini dalam sebuah golongan atau kelompok sosial tentu merupakan hal yang sangat penting.

Primordialisme dapat menjadi salah satu faktor penting dalam memperkokoh hubungan dan ikatan golongan, kuatnya hubungan tersebut tentu akan sangat membantu dikala suatu golongan atau kelompok kemungkinan akan diterpa suatu ancaman eksternal.

Namun, memiliki pandangan primordialisme yang berlebihan juga dapat membuat terpicunya prasangka buruk atau bahkan sampai permusuhan antar golongan satu dengan golongan lainnya.

C. Jenis-jenis Primordialisme

Primordialisme dikelompokkan menjadi tiga jenis. Berikut ini jenis-jenis primordialisme.

1. Primordialisme Suku

Primordialisme dengan jenis ini memiliki arti individu yang terlalu terikat dengan sukunya sendiri.

2. Primordialisme Agama

Primordialisme dengan jenis ini memiliki arti individu yang menganut suatu agama yang terlalu membanggakan agamanya sendiri tanpa menghormati dan acuh tak acuh pada agama lain.

3. Primordialisme Kedaerahan

Primordialisme dengan jenis ini memiliki arti individu yang lebih terikat dengan daerahnya sendiri daripada daerah lain.

Baca juga :

D. Dampak Negatif dan Positif Primordialisme

Primordialisme adalah salah satu faktor penting yang dapat memperkuat ikatan suatu kelompok saat ada ancaman dari luar kelompok mereka. Akan tetapi, primordialisme juga dinilai negatif karena berpotensi mengganggu kelangsungan hidup masyarakat.

Selain itu, paham ini juga seringkali dianggap memiliki sifat yang merusak, primitif, dan regresif. Bahkan, primordialisme dianggap bisa menghambat modernisasi, merusak integrasi nasional, dan proses proses pembangunan nasional. Oleh karena itu, paham ini bisa saja memicu munculnya konflik antar suku yang ada di suatu negara.

Dampak Negatif Primordialisme

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang bisa muncul akibat adanya primordialisme.

1. Bisa Mengganggu Kelangsungan Hidup Suatu Bangsa

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Maksud dari mengganggu kelangsungan hidup masyarakat adalah apabila seseorang yang mempunyai paham primordialisme cenderung mementingkan kepentingan kelompoknya dan menilai bahwa kebudayaan kelompoknya lebih baik dari siapapun. Sehingga hal tersebut menyebabkan jalinan persatuan dan kesatuan menjadi sulit diciptakan.

Contohnya: Masyarakat Aceh sangat percaya bahwa kebudayaan dan suku Aceh lebih baik dibandingkan dengan kebudayaan dari Jawa. Hal tersebut terjadi karena faktor sejarah.

2. Menghambat Modernisasi

Hal ini bisa terjadi apabila seseorang ataupun sekelompok masyarakat cenderung menolak kebudayaan baru yang berasal dari luar kebudayaan mereka. Itu karena mereka ingin mempertahankan adat istiadat yang lama. Tapi perlu kamu ketahui bahwa kebudayaan baru tersebut bisa berpengaruh pada proses pembangunan dan modernisasi.

Contohnya: Masyarakat Aceh menolak adanya pembangunan Hotel Bintang 5 di samping Masjid Raya Baiturrahman. Sebab, mereka merasa bahwa tidak boleh ada bangunan yang tingginya melebihi masjid.

3. Menghambat Hubungan Antar Bangsa

Jika primordialisme terjadi secara berlebihan, maka kita akan sulit menerima kebudayaan baru. Sehingga akan lebih sulit untuk bekerjasama dengan pihak lain. Sebab, kita hanya mau melakukan sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan kelompok sendiri saja.

4. Mengurangi Objektivitas Ilmu Pengetahuan

Paham primordialisme yang terlalu berlebihan dapat membuat seseorang melihat segala sesuatunya secara objektif. Mereka akan cenderung merasa apa yang telah dilakukan oleh kelompok sendiri selalu benar. Meskipun menurut ilmu pengetahuan, hal tersebut sudah tentu salah.

5. Penyebab Adanya Diskriminasi

Paham primordialisme yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan sikap diskriminasi terhadap pihak lain yang mempunyai kebudayaan berbeda. Dengan begitu, mereka akan cenderung membeda-bedakan setiap orang yang berasal dari kelompok lain.

Contohnya: Diskriminasi terhadap penduduk yang baru saja melakukan transmigrasi oleh penduduk lokal

6. Faktor Terjadinya Konflik Antar Suku

Salah satu faktor pendorong yang bisa menyebabkan konflik antara suku satu dan suku lain di suatu negara adalah primordialisme. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kelompok yang terlalu menerapkan paham primordialisme akan kesulitan untuk menerima kelompok lain yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

Dampak Positif Primordialisme

Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari adanya paham primordialisme.

1. Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air

Dengan adanya paham primordialisme, maka seseorang akan mempunyai cinta terhadap budaya dan juga daerah tempat lahirnya. Sehingga hal tersebut dapat menjadi sebuah kekuatan yang mampu menolak kebudayaan lain yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang telah mereka anut sejak kecil.

2. Menciptakan Kesetiaan Terhadap Negara

Dengan adanya primordialisme, maka akan mendorong munculnya kesetiaan terhadap bangsa dan negara. Hal tersebut terjadi karena paham ini bisa menumbuhkan sikap cinta terhadap tanah air dan juga kebudayaan yang ada.

3. Meningkatkan Semangat Patriotisme

Paham tersebut mampu menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi kepada bangsa dan negara dimana mereka berasal. Dengan begitu, hal ini bisa mendorong segala keperluan serta kepentingan bangsa dan juga negara.

4. Menjaga Keutuhan Budaya

Adanya paham primordialisme, hal itu mampu menjadikan suatu kelompok menjadi lebih bertanggung jawab atas keutuhan kebudayaan suatu negara. Hal tersebut sangat penting, sebab kita juga perlu menyaring kebudayaan asing yang ingin masuk. Sehingga nilai dan kebudayaan yang sudah ada sejak dulu tetap terjaga.

E. Ciri-ciri Primordialisme

Bagi sebagian orang, primordialisme bukan lagi hal yang baru. Karena, pada dasarnya setiap masyarakat sudah terjalin atau terbentuk sebuah ikatan sosial. Yang mana dapat berasal dari tradisi, agama, ras atau suku, dan lainnya sebagai identitas yang disebut primordialisme.

Ikatan sosial tersebut memiliki konsekuensi, yaitu adanya masyarakat multikultural, masyarakat yang berusaha mempertahankan keutuhan suatu kelompok, dapat memicunya kontravensi antar kelompok, berhubungan dengan keyakinan, dan cita-cita suatu kelompok.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri primordialisme yang perlu kamu pahami.

1. Berwujud sebagai identitas kelompok

Primordialisme merupakan identitas bagi suatu kelompok, golongan, dan komunitas dalam masyarakat supaya ikatan antar anggotanya semakin kuat. Ini merupakan wujud sudah siap untuk melawan ancaman dari luar dan loyalitas berupa lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

2. Memiliki cita-cita yang sama

Loyalitas dan kepercayaan yang dimiliki setiap anggota kelompok akan dapat mewujudkan cita-cita suatu kelompok. Jika tidak memiliki cita-cita yang sama, maka kelompok tidak akan memiliki tujuan dan arah bahkan rentan terhadap ancaman dari kelompok atau pihak luar.

3. Konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural

Konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural merupakan primordialisme yang dianggap sebagai paham atau sikap teguh yang ditunjukkan oleh individu terhadap segala sesuatu yang telah ada dan melekat dari sejak lahir seperti kepercayaan, suku bangsa, agama, ras, dan sebagainya.

4. Memicu permusuhan

Hal yang dapat memicu permusuhan antar kelompok adalah setiap kelompok merasa bahwa kelompoknya yang lebih baik dibanding kelompok lainnya, itulah yang menyebabkan permusuhan atau perselisihan antar kelompok tidak dapat dihindari.

5. Lahirnya sikap untuk mempertahankan keutuhan kelompok

Tumbuhnya sikap untuk mempertahankan keutuhan kelompok dari berbagai macam ancaman dari luar kelompok sosial yang bersangkutan, hal ini terwujud dari sikap loyalitas antar anggota.

6. Nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan

Nilai-nilai yang dimaksud seperti nilai seperti nilai sosial, adat istiadat, keagamaan, pandangan hidup, nilai dan norma, dll. dengan adanya nilai-nilai tadi akan membentuk sikap dan pikiran anggota kelompok yang sama.

Baca juga :

  • Perubahan Sosial
  • Diferensiasi Sosial
  • Lembaga Sosial

F. Contoh Primordialisme

Terdapat beberapa kasus yang berhubungan dengan primordialisme yaitu:

  • Gerakan sosial separatis ( GAM, OPM, RMS, dll)
  • Terdapat kelompok masyarakat yang menganggap agamanya yang paling baik
  • Adanya gerakan ISIS yang mengatasnamakan agama Islam
  • NAZI yang menganggap bangsa Arya lebih unggul daripada bangsa Yahudi
  • Adanya budaya sungkem yang dimiliki suku jawa

Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif
Sebutkan empat macam sifat sifat dasar masyarakat majemuk yang berdampak negatif

1. Contoh Perilaku Primordialisme

Di bawah ini adalah beberapa contoh perilaku primordialisme yang perlu kamu hindari.

a. Membentuk suatu partai politik yang berdasar pada ideologi, keterikatan, dan faktor-faktor lain seperti ras, suku, bangsa, dan agama
b. Memberikan perilaku dan prioritas kepada orang-orang yang berasal dari suku bangsa, ras, dan daerah tertentu.

2. Contoh Primordialisme Di Indonesia

Secara sadar atau tidak, masyarakat Indonesia ternyata terus mengembangkan paham dan ikatan yang bersifat primordial. Seperti halnya loyalitas yang terlalu berlebihan dengan mengutamakan kepentingan suatu kelompok ras, agama, daerah, dan juga keluarga tertentu.

Padahal kenyataannya, loyalitas yang terlalu berlebihan terhadap suatu budaya atau kelompok justru bisa mengancam integrasi bangsa. Sebab, primordialisme bisa mengurangi loyalitas masyarakat terhadap budaya nasional. Sehingga hal tersebut mampu mengancam kedaulatan negara.

Kecenderungan tersebut akan muncul jika setiap kelompok yang terorganisasi secara politik akan membentuk aliran baru yang bisa mengancam persatuan bangsa.

Kemudian, kelompok masyarakat tersebut nantinya akan mengajukan sebuah tuntutan untuk memperjuangkan kepentingan kelompoknya sendiri. Misalnya tuntutan pembagian sumber daya alam supaya lebih seimbang antara daerah dan pusat.

Jika tidak terakomodasi dengan baik, maka mereka akan berkembang menjadi sebuah gerakan yang memisahkan diri dari NKRI. Contohnya saja, Gerakan Aceh Merdeka atau GAM.

Di dalam masyarakat Indonesia sendiri terdapat keberagaman suku, ras, agama, dan juga kebudayaan. Kemajemukan tersebut dapat dilihat dari adanya komunitas keturunan India, Tionghoa, dan lainnya. Selain itu, adanya perbedaan agama, suku, ras, dan budaya juga membuat masyarakat Indonesia lebih sulit terintegrasi dalam satu kesatuan yang utuh.

Oleh sebab itu, untuk menangkal adanya paham primordialisme yang berlebihan. Setiap kelompok masyarakat wajib mengemabngkan budaya toleransi terhadap budaya atau kelompok lain. Hal ini bertujuan agar mereka bisa menerima kebudayaan kelompok lain tanpa menganggap mereka sebagai saingan yang perlu dilawan.

Kemajemukan budaya yang ada di dalam masyarakat terbentuk dari adanya identitas budaya. Dimana identitas tersebut merupakan sebuah kategori pembeda antara budaya satu dengan budaya lainnya. Hal inilah yang bisa memunculkan sentimen primordial tertentu yang mampu mempengaruhi ikatan sosial atau politik antar kelompok suku di masyarakat.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian primordialisme serta ciri-cirinya. Paham ini bisa saja memberikan dampak negatif maupun positif. Hal tersebut tergantung bagaimana kamu mempraktikkan paham tersebut secara benar dan tepat.

Baca juga :

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien