Sebutkan jenis jenis hasil industri dan kota industri pada Dinasti ayyubiyah

Daftar Isi


  • 3. Peradaban di Masa Dinasti Ayyubiyah
  • 4. Daftar Sultan Dinasti Ayyubiyah

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dinasti Ayyubiyah merupakan kerajaan Islam yang berpusat di Mesir.

Nama "Ayyubiyah" diambil dari pendiri dinasti ini yang bernama Salahuddin Al Ayyubi.

Dinasti ini berkuasa selama 90 tahun mulai dari 1174 hingga 1250.

Pada masa ini, Pasukan Salib telah kalah berkali-kali dan akhirnya Yerusalem jatuh kembali ke tangan Islam.

Selain itu, Salahuddin juga berhasil mengubah aliran Syiah yang sebelumnya dikembangkan oleh Dinasti Fatimiyah menjadi aliran Sunni. (1)

Benteng Salahuddin Al Ayyubi, Kairo, Mesir (istimewa)

Baca: Dinasti Fatimiyah

Berdirinya Dinasti Ayyubiyah bermula ketika Dinasti Fatimiyah yang berpusat di Mesir itu mengalami kemunduran.

Kemunduran itu terjadi karena adanya konflik para keluarga kerajaan dan adanya serangan dari pasukan Salib.

Dinasti Fatimiyah yang mulai melemah tidak bisa membendung serangan dari tentara Salib, sehingga mereka meminta bantuan kepada penguasa Damaskus yang benama Nuruddin Zanki.

Nuruddin Zanki pun mengirim pasukan di bawah panglima Syirkuh dan Salahuddin Al Ayyubi pada 1164.

Syirkuh sendiri merupakan paman dari Salahuddin Al Ayyubi.

Pasukan yang di bawah komando Syirkuh dan Salahuddin pun berhasil mengusir pasukan Salib.

Ilustrasi Perang Salib, Shalahuddin Al-Ayyubi (Net)

Baca: Dinasti Turki Usmani

Setelah itu karena kondisi Dinasti Fatimiyah yang semakin melemah akhirnya diambil alih oleh Syirkuh dan Salahuddin Al Ayyubi.

Syirkuh diangkat menjadi wazir, namun ia hanya bisa memimpin selama dua bulan karena meninggal dunia.

Jabatan wazir pun diserahkan kepada keponakannya, Salahuddin Al Ayyubi.

Setelah menjadi wazir, Salahuddin mulai menjalankan roda pemerintahan.

Hingga beberapa tahun kemudian setelah penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki meninggal dunia, Salahuddin melepaskan diri dari Damaskus dan mendirikan Dinasti Ayyubiyah pada 1174. (2)

Benteng Salahuddin Al Ayyubi, Kairo Mesir (simasaktiumroh.com)

Baca: Dinasti Seljuk

Kemajuan peradaban pada masa Dinasti Ayyubiyah terjadi diberbagai sektor antara lain:

1. Pendidikan

Dalam bidang pendidikan Dinasti Ayyubiyah membangun Madrasah al-Shauhiyyah tahun 1239 M sebagai pusat pengajaran empat mazhab hukum dalam sebuah lembaga madrasah.

Selain itu terdapat pula sekolah yang diperuntukkan bagi masyarakat Hijaz.

Kota-kota peradaban Islam tersebar di sejumlah wilayah dinasti-dinasti Islam.

Jumat , 11 Oct 2019, 07:51 WIB

ist

Ilustrasi kota melingkar Baghdad di abad ke-10.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ma'ruf Misbah dkk dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, peradaban Islam dari masa Bani Abbasiyah hingga Dinasti Umayyah dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni kota pusat peradaban Islam, bangunan-bangunan, penemuan, dan tokoh-tokohnya.

A. Kota pusat peradaban

Kota-kota yang terkenal menjadi pusat peradaban Dinasti Abbasiyah antara lain:

Baghdad

Kota ini merupakan yang paling indah karena dikerjakan oleh lebih dari 100 ribu pekerja yang dipimpin oleh Hajaj bin Arthal dan Amran bin Wadldlah. Di kota ini, terdapat istana di pusat kota, asrama pegawai, rumah kepala polisi, dan rumah keluarga khalifah.

Istananya bernama Qasruzzabad yang memiliki luas 160 ribu hasta persegi. Dibuat sangat indah dengan membujur empat jalan utama ke luar kota. Di kiri kanan jalan, dibuat gedung bertingkat. Di luar Kota Baghdad, dibangun kota satelit, seperti Rushafah dan Karakh.

Kedua kota tersebut dilengkapi dengan kantor, toko-toko, rumah, taman, kolam, dan lainnya. Karena itu, Kota Baghdad menjadi kota impian seluruh dunia.

Samarra

Letaknya di sebelah timur Sungai Tigris, kurang lebih 60 kilometer dari Baghdad. Kotanya sangat indah, nyaman, dan teratur. Nama 'Samarra' diberikan oleh Khalifah Al-Manshur. Ketika peresmian kota, banyak orang yang terkesan dengan keindahannya. Hal ini sesuai dengan namanya Samarra yang berasal dari kata 'Sarra Man Ra'a' yang berarti senang memandangnya. Di kota ini, terdapat 17 istana yang sangat indah, cantik, dan mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lainnya.

Sevilla

Kota ini merupakan salah satu kota terindah di Spanyol dan terletak di tepi Sungai Guadal Quivir. Pernah menjadi ibu kota Kerajaan Mulukuththawaif. Di kota ini, dulu, dibangun sebuah masjid yang sangat megah. Namun, kini masjid itu telah menjadi Gereja Santa Maria. Menaranya mencapai 70 meter dengan dasar sekitar 13,60 meter.

Granada

Kota ini memiliki tanah yang subur. Di kota ini, dibangun sebuah istana yang sangat terkenal sampai kini, yaitu Istana Granada yang dibuat oleh raja-raja Akhmar dan diberi nama al-Hambra.

Cordoba

Kota ini didirikan oleh Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman sang Penakluk, wafat 852 M). Puncak keemasannya dialami pada masa Sultan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasyir (w 961 M). Cordoba menjadi kota teladan di seluruh Eropa karena kota lainnya sangat kotor, becek, gelap, serta sepi. Sementara itu, Cordoba sangat indah, terang benderang, bersih, dan indah di pandang mata.

Qahirah atau Kairo

Kota Kairo didirikan oleh Jauhar As-Saqali tahun 358 Hijriyah sebagai pusat Dinasti Fatimiyah di Mesir. Di kota ini, terdapat Universitas Al-Azhar yang menampung ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Selain Universitas Al-Azhar, di kota ini juga terdapat Masjid Amru bin Ash.

  • sejarah peradaban islam
  • peradaban islam

Lihat Foto

New World Encyclopedia

Fransiskus dari Assisi di hadapan Sultan Al-Kamil dari Dinasti Ayyubiyah.

KOMPAS.com - Dinasti Ayyubiyah atau Bani Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang pernah berkuasa sejak abad ke-12.

Pada masa jayanya, dinasti yang pusat pemerintahannya berada di Mesir ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah.

Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah Salahuddin Al-Ayubi, yang sebelumnya menjadi wazir (setara perdana menteri) di Mesir, di bawah Dinasti Fatimiyah.

Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama kurang lebih satu abad, hingga pertengahan abad ke-13.

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Sejarah berdirinya

Sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah dapat ditelusuri sejak melemahnya Dinasti Fatimiyah (909-1172).

Pada pertengahan abad ke-12, Dinasti Fatimiyah semakin melemah karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh permasalahan internal, khususnya perebutan posisi Wazir.

Wazir adalah seorang penasihat atau menteri berkedudukan tinggi, yang biasanya ditemukan dalam sistem monarki Islam.

Selain itu, serangan pasukan Salib ke Mesir juga menjadi salah satu penyebab melemahnya Dinasti Fatimiyah.

Pada 1164, Salahuddin Al-Ayyubi dan pamannya, Syirkuh, dikirim oleh penguasa Damaskus, Nuruddin Zanki, ke Mesir untuk membantu Fatimiyah melawan serangan pasukan Salib.

Dalam pertempuran itu, pasukan Salahuddin dan Syirkuh berhasil mempertahankan Mesir setelah mengalahkan pasukan Salib.

Lihat Foto

Thoughtco

Ilustrasi masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah

KOMPAS.com - Daulah Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa antara 750-1258.

Selain menjadi kekhalifahan yang paling lama memerintah, yaitu selama lima abad, Abbasiyah berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Di bidang perekonomian, Dinasti Abbasiyah juga mengalami kemajuan pesat.

Sistem perekonomian yang digunakan Bani Abbasiyah sehingga mengalami kemajuan pesat adalah dengan membangun perdagangan, industri, dan pertanian.

Tiga sektor dalam ekonomi pada masa Dinasti Abbasiyah tersebut berperan penting dalam majunya kekhalifahan.

Berikut ini kondisi perekonomian pada masa Dinasti Abbasiyah.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah

Sektor pertanian

Dalam perkembangan kota metropolitan, Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa tanah yang subur menjadi faktor paling penting.

Hal itu terjadi pada Bagdad, yang menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah pada masa jayanya.

Perpindahan ibu kota Abbasiyah dari Damaskus ke Bagdad yang dilakukan pada masa Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur ternyata memiliki maksud sendiri.

Pindahnya ibu kota ke Bagdad mempermudah pengawasan di jalur perdagangan yang melalui Sungai Eufrat dan Tigris.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA