Sebutkan kerusakan kerusakan yang terjadi pada sistem bahan bakar

1.    Mesin berputar tetapi tidak mau hidup Kemungkinan Penyebabnya: •    Bensin di dalam tangki habis •    Saringan bahan bakar tersumbat •    Bensin tidak mengalir ke karburator •    Mesin kebanjiran •    Tidak ada terjadi percikan bunga api pada busi (Gangguan pada sistem Pengapian ) •    Saringan dara tersumbat •    Ada kebocoran pada saluran udara masuk •    Cara kerja cuk tidak benar •    Cara kerja gas tangan tidak benar 2.    Susah di hidupkan atau mogok setelah di starter Kemungkinan Penyebabnya: •    Cara kerja cuk tidak benar •    Gangguan pada sisitem pengapian •    Karbulator tidak berfungsi sebagaimana mestinya •    Bensin kotor •    Kebocoran pada saluran udara masuk •    Putaran stasioner tidak tepat •    Penyetelan sekrup udara tidak tepat 3.    Putaran stasioner tidak rata Kemungkinan Penyebabnya: •    Gangguan pada sistem pengapian •    Putaran stasioner tidak tepat •    Karbulator tidak bekerja sebagaimana mestinya •    Bensin kotor •    Penyetelan sekrup udara tidak tepat 4.    Pengapian tidak teratur saat akselerasi Kemungkinan Penyebabnya: •    Gangguan pada sistem pengapian 5.    Terjadi ledakan – ledakan pada karbulator •    Gangguan pada sisitem pengapian •    Karbulator tidak berfungsi sebagaimana mestinya 6.    Tenaga kurang dan bahan bakar boros Kemungkinan Penyebabnya •    Sistem bahan bakar tersumbat •    Gangguan pada sistem pengapian 7.    Campuran bahan bakar terlalu miskin Kemungkinan Penyebabnya: •    Spuyer – spuyer Karbulator kotor atau tersumbat •    Katup pelampung tidak bekerja dengan baik •    Tinggi pelampung terlalu rendah •    Lubang pernafasan tutup tangki bahan bakar tersumbat •    Saringan bahan bakar tersumbat •    Saluran bahan bakar tersumbat •    Kebocoran saluran udara masuk •    Saluran udara vebtilasi tersumbat •    Letak klip jarum skep tidak tepat 8.    Campuran bahan bakar terlalu kaya Kemungkinan Penyebabnya •    Spuyer – spuyer Karbulator kotor atau tersumbat •    Katup pelampung rusak •    Pelampung terlalu tinggi •    Cuk tertutup terus •    Saringan udara kotor •    Letak klip jarum skep tidak tepat

sumber: http://spiritofedwin.blogspot.com/2012/01/mendiagnosa-kerusakan-pada-sepeda-motor.html

Teknisimobil.com – Electronic Fuel Injection atau disingkat EFI saat ini sudah sangat lazim ditemui dihampir setiap mobil. Bahkan untuk mobil-mobil terbaru, semua sistem bahan bakarnya telah menggunakan EFI. Sistem EFI memang sangat populer di kalangan masyarakat otomotif roda empat. Mesin pembakaran dalam yang hingga saat ini belum tergantikan bahkan oleh mobil listrik sekalipun, salah satunya karena keberadaan teknologi canggih seperti EFI yang menopangnya. Tetapi, tidak ada teknologi yang tidak memiliki kelemahan. Ini sama halnya dengan EFI. Masalah pada mesin EFI juga sering terjadi dan itulah yang akan kita bicarakan saat ini.

Sebutkan kerusakan kerusakan yang terjadi pada sistem bahan bakar
Sumber: Wikipedia

Mengapa mesin EFI dan bukan karburator lagi? Ini pertanyaan yang sering dilontarkan pada pemilik mobil di awal-awal kehadiran mesin EFI. Jika menilik kebelakang, keberadaan mesin bensin memang sangat berbeda dengan mesin diesel. Mesin bensin identik dengan karburator dan mesin diesel dengan injeksi. Tetapi pada tahun 60-an, perusahaan asal Jerman, VW telah menggunakan sistem injeksi D-jetronik yang dikontrol secara elektrik. Dan mulai saat itu sistem terus berkembang hingga sekarang dan terlahirlah sistem injeksi untuk bahan bakar bensin.

Nyatanya, kehadiran sistem injeksi elektronik untuk mesin bensin tidak sama sekali sia-sia jika dibandingkan dengan karburator. Sekian keuntungan diperoleh dari mesin EFI ini. Mobil bensin dengan sistem ini akan menerima manfaat seperti pengurangan emisi gas buang sehingga ramah lingkungan, hemat bahan bakar, performa mesin OKE, dan perawatan yang sederhana.

Tetapi teknologi tetaplah teknologi. Kelebihan biasanya diiringi dengan kekurangan. Jika kelebihan yang disebut di atas tidak terjadi pada mesin dengan karburator, maka kekurangan pun ada pada sistem EFI. Sistem elektronik yang menjadi dasar sistem EFI menjadikan tidak semua orang mampu mengatasi masalah secara langsung. Selain keahlian khusus, diperlukan juga tools yang memadai untuk mengatasi masalah ini. Tetapi perawatan berkala akan membantu kita untuk mengatasi masalah yang sering terjadi pada mesin EFI.

Masalah pada Mesin EFI paling Sering Terjadi

Salah satu kemudahan dari sistem EFI adalah terkontrol secara elektronik. Ini akan menyatu dengan ECU mobil dan kemudian dapat dimunculkan di lampu check engine menyala jika terjadi masalah. Dengan sistem elektronik maka kerjanya pun didukung dengan sejumlah sensor dan aktuator sehingga alat perawatan dan kontrolnya pun berupa peralatan digital seperti AVO-Meter, scanner OBD2, test lamp, bahkan diperlukan osiloskop. Dari sejumlah masalah yang harus ditangani, berikut adalah daftar masalah pada mesin EFI yang paling sering terjadi.

Mesin Tidak Bertenaga

Masalah pertama dari mesin EFI adalah mesin tidak [kurang] bertenaga. Masalah ini sangat umum sekali terjadi pada sistem injeksi. Mesin tidak bertenaga sebenarnya dapat berasal dari berbagai sumber dan bukan hanya dari kontrol elektronik EFI saja. masalah-masalah seperti celah busi yang tidak tepat, koil pengapian rusak, tahanan kabel busi yang sudah tidak sesuai, bahan bakar tersumbat, kompresi lemah, overheat engine, bahkan kopling selip dan rem mobil yang macet pun dapat menjadi penyebabnya.

Sementara itu, masalah kurang tenaga pun dapat mungkin terjadi pada sistem EFI. Hal-hal seperti kesalahan kerja sensor-sensor pada EFI, VVT rusak, ECM error, injektor tersumbet dan bahkan katup EGR dapat menyebabkan tenaga mesin EFI berkurang drastis.

Sebagai contoh nyata dari masalah ini adalah gangguan dari saat idling yang tidak normal. Mesin tidak mampu berputar ‘langsam’. Kasus ini sering kali terjadi. Masalah gangguan saat idling dapat disebabkan oleh EGR Valve. Tetapi dapat juga dari yang lain seperti sensor TPS bermasalah, ECT/MAP lemah, gangguan pada VVT, dan bahkan overheat enginen dan lemahnya kompresi piston akibat ring piston rusak.

Mesin Mobil ‘Kincat’ atau Nyendat-nyendat

Masalah yang sering terjadi pada mesin EFI kedua adalah mesin mobil kincat atau nyendat-nyendat. Kapan ini dapat terjadi? Hal ini terjadi biasanya pada saat pedal gas dilepas ketika mobil berjalan di semua posisi kecepatan gigi transmisi. Kondisi ini seolah mesin hendak mati dan tentu Anda khawatir bukan?

Masalah ini memang umum terjadi pada mesin injeksi. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan masalah ini muncul. Penyebab yang diakibatkan oleh sensor seperti sensor TPS, ECT/MAP lemah, VVT rusak, gagal fungsi ECM, injektor kotor/rusak, tekanan bahan bakar tidak cukup, dan katup EGR tidak mampu bekerja optimal.

Masalah mesin tersendat juga dapat diakibatkan oleh masalah di luar sistem elektronik EFI. Beberapa kemungkinan adalah masalah busi kotor dan celah busi tidak sesuai, kompresi lemah, dan overheat mesin.

Untuk mengatasi masalah ini, cobalah untuk melakukan pengecekan sederhana hingga tune-up mandiri. Jika ini tidak cukup dan Anda bukan penghobi atau bahkan profesional, maka lebih baik dibawa ke bengkel dengan tenaga ahli dan perlengkapan perawatan EFI yang memadai.

Mesin EFI Boros

Masalah ketiga yang sering dihadapi oleh mesin EFI adalah masalah boros bahan bakar. Meski EFI dikontrol secara elektronik tetapi bukan berarti tidak ada masalah dengan pengaturan bahan bakar. Jika dalam kondisi normal, mesin EFI sangat irit dibandingkan karburator. Tetapi jika sistem EFI bermasalah, mesin EFI bisa benar-benar akan lebih boros.

Lalu apa penyebab mesin EFI boros bahan bakar? Jika dari sistem EFI maka penyebab boros bahan bakar dapat berasal dari sensor TPS, kerusakan pada injektor, ECT/MAP bermasalah, sistem VVT rusak, kerusakan ECM, dan katup EGR tidak normal.

Untuk penyebab yang bukan berasal dari sistem EFI juga sangat mungkin terjadi. Di antaranya adalah kompresi lemah akibat ring piston, sistem pengapian yang tidak normal, setelan saat pengapian, dan kopling slip juga dapat mengakibatkan ini semua dapat terjadi.

Mesin tidak dapat Hidup

Masalah yang sering terjadi berikutnya adalah mesin mobil tidak bisa hidup. Tetapi bukan masalah baterai mobil rusak atau motor starter mobil bermasalah. Baterai baik dan motor starter bekerja dengan normal tetapi mesin tetap saja tidak bisa hidup. Apa penyebabnya?

Jika ini terjadi jangan terburu-buru untuk memeriksa sistem EFI mobil Anda. Terlebih dahulu pastikan sistem pengapian yang baik. Setelah ini dilakukan barulah kemudian memeriksa aliran bahan bakar, sinyal yang menuju injektor, memeriksa throttle body, sensor IAC, sensor ECT, sensor MAP hingga kemungkinan terjadinya kerusakan pada ECM.

Yang terakhir yang sangat mungkin terjadi adalah kompresi mesin yang sangat lemah hingga mesin tidak mampu membuat bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar memiliki tekanan cukup untuk terbakar oleh api dari busi.

Gas CO2 dan Kandungan NOx Berlebihan

Masalah berikutnya pada mesin EFI yang sering terjadi adalah gas CO2 yang berlebih hingga kandungan NOx pada gas buang yang tidak lagi normal.

Untuk masalah gas CO2 yang berlebih dapat diakibatkan oleh banyak faktor. Masalah di luar sistem EFI seperti kabel busi bocor, koil pengapian tidak layak pakai, kompresi mesin lemah, masalah katalitik konverter, bahan bakar tidak bagus adalah beberapa di antara penyebabnya. Tetapi sistem EFI seperti kerusakan sensor TPS, sensor ECT/MAP, ECM rusak dan beberapa yang lain juga sangat mungkin mengakibatkan masalah ini.

Sementara itu, masalah NOx berlebihan dapat diakibatkan oleh sistem injeksi bahan bakar secara khusus. Overheat engine dan bahan bakar yang terlalu miskin yang disebabkan oleh injektor dan sensor oksigen yang rusak dapat memicu NOx berlebihan. Selain itu, masalah pompa bensin dan katalitik konverter tiga arah serta penumpukan karbon di EGR Valve juga dapat menjadi masalah yang lain.

Catatan: Masalah-masalah mesin sangat mungkin untuk terjadi. Terkadang di luar yang kita duga-duga. 5 masalah di atas adalah yang paling sering terjadi pada mesin EFI. Tentu saja masih banyak masalah mesin yang lain. Oleh karena itu, melakukan perawatan mesin secara berkala adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Perawatan berkala dapat memberikan keuntungan secara langsung dan juga merupakan investasi jangka panjang Anda.