Sebutkan keteladanan yang dapat diambil dari kisah Umar bin khattab dan seekor burung pipit

ilustrasi keteladanan Umar bin Khattab, sumber gambar: //www.pexels.com/

Ada banyak contoh keteladanan Umar bin Khattab yang dapat kita contoh dan terapkan dalam kehidupan masa kini. Mengutip buku Ensiklopedia Sahabat Rasulullah oleh W.M. Pratiwi, dkk (2021), Umar bin Khattab merupakan sahabat Rasulullah yang setia menemani dan melindungi Rasulullah saat menjalankan misi berdakwah dan hijrah. Umar adalah salah satu Khulafaur Rasyidin kedua setelah Abu Bakar.

Sejak masuk Islam, Umar telah memberikan banyak kontribusi untuk kemajuan Islam dan kemaslahatan umatnya. Beberapa sumbangsihnya yaitu melakukan pencatatan kalender hijriyah, mendirikan lembaga-lembaga kajian Al-Quran, membentuk tata kelola pemerintahan yang sistematis dan masih banyak lagi.

ilustrasi keteladanan Umar bin Khattab, sumber gambar: //www.freepik.com/

Berikut adalah keteladanan Umar bin Khattab yang dapat kita contoh di kehidupan masa kini:

1. Memiliki Loyalitas Tinggi dalam Berdakwah

Umar adalah tipikal orang yang setia dan loyal dalam memperjuangkan agama Islam. Hal ini terwujud melalui loyalitasnya kepada Allah dan Rasulullah di berbagai situasi dan kondisi.

Meskipun memiliki sikap keras dan tegas, Umar selalu menghormati Rasulullah dan mengikuti ajarannya. Umar juga sosok umat yang taat beribadah dan senantiasa mengingat Allah.

2. Pemberani dalam Segala Situasi

Umar bin Khattab memiliki karakter tegas dan pemberani, meskipun demikian, ia adalah orang yang berhati lembut dan mudah berempati dengan orang lain. Sifat tersebut dapat kita teladani dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sudah memiliki sikap percaya diri dan pemberani, kita juga tetap harus memiliki rasa empati atau kepedulian terhadap orang lain.

Umar merupakan sosok khalifah yang adil dan bijaksana. Ia tidak ragu untuk memberi hadiah ataupun hukuman bagi siapa saja yang layak mendapatkannya. Dengan bersikap adil, maka kehidupan dapat lebih seimbang dan setiap orang mendapatkan apa yang menjadi haknya.

4. Hidup dalam Kesederhanaan

Umar bin Khattab dari adalah seorang khalifah yang selalu hidup dalam kesederhanaan. Ia selalu merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan setiap harinya. Dengan hidup secara sederhana, maka kita akan lebih mudah bersyukur dan tidak perlu tergiur dengan harta yang bergelimang.

Keteladan Umar bin Khattab juga terpancar lewat caranya memimpin umat Islam. Ia adalah sosok pemimpin selalu memikirkan nasib umatnya, sehingga hal ini tercermin lewat setiap kebijakan yang dibuatnya.

Umar telah menerapkan pembaharuan di berbagai struktur pemerintahan dan mengedepankan efisiensi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan umat Islam.

Keteladanan Umar bin Khattab sangat patut dicontoh, apalagi bagi Anda yang ingin menjadi pemimpin. Sebelum memimpin orang lain, hendaknya kita belajar untuk memimpin diri sendiri dengan meneladani sikap Umar seperti yang telah dijelaskan di atas.

Page 2

ketika Umar wafat, salah seorang dari para ulama terkenal melihat Umar dalam mimpi.

Kamis , 15 Aug 2019, 16:00 WIB

bbc.co.uk

Pipit langka ini secara keseluruhan mirip dengan burung pipit biasa, meski memiliki bulu dan suara unik, kicauannya hanya berlangsung antara dua dan tiga detik.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Suatu saat, Khalifah Umar berjalan di Kota Madinah. Ia melihat seorang anak kecil yang sedang mempermainkan seekor burung. Umar muncul iba melihat si burung, lalu membelinya dan melepaskannya ke angkasa. Maka, ketika Umar wafat, salah seorang dari para ulama terkenal melihat Umar dalam mimpi.

''Apa kabar, Umar?'' tanya sang ulama. ''Apa yang telah dilakukan Allah atasmu?''

''Allah telah mengampuniku dan melewatkan (tidak dicatat) segala dosaku.''

''Apa sebab? Sebab kedermawananmu? Keadilanmu? Atau, karena zuhudmu yang membuatmu acuh tak acuh terhadap dunia?''

Umar menggelengkan kepala. ''Ketika kalian menguburkanku, menutupiku dengan tanah, dan meninggalkanku sendiri, datang dua malaikat yang menakutiku. Akalku hilang, gemetar sendi-sendi tulangku.

Dua malaikat itu mengambilku dan mendudukkanku dan hendak menanyaiku. Tapi, tiba-tiba, muncul suara tanpa sosok yang menghardik keduanya.

''Tinggalkan hamba-Ku ini. Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya dan segala dosanya telah kuampuni karena dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhirat.''

Kisah inilah yang tampaknya mengilhami Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri untuk menamakan kitabnya ini dengan nama Mawa'izh al-Ushfuriyyah (Pelajaran dari Burung Pipit).

  • umar bin khattab
  • sahabat rasulullah saw
  • rasulullah saw

artikel yang tersedia di media cetak atau media elektronik yang mengupas tentang potensi daerah. ​

sebutkan upaya mengatasi pemberontakan NIItolong dijelaskan ya ​

Komitmen terhadap persatuan dan kesatuan bangsaIndonesia merupakan proses dinamis yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia yang … beragam yang mencerminkan kebhinnekaan bangsa. Contoh perilaku yang mencerminkan perilaku tersebut adalah

Jelaskan esensi apa yang seharusnya diajarkan dalam pendidikan Pancasila

Jelaskan dan buktikan bahwa apakah ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dikembangkan tanpa nilai dan akibatnya apa

Globalisasi dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran akan tetapi pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang berbentuk nilai negatif y … ang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila misalnya gaya hidup yang mewah pergaulan bebas dan sebagainya dimana hal tersebut adalah ajaran paham ..

Faktor pembentuk dan penghambat integrasi nasional

Dalam rangka mewujudkan lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa maupun pihak lain, maka dibe … ntuklah

Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna...

Biasanya konflik menghasilkan pihak yang kalah dan pihak yang menang. Hal tersebut berarti konflik berfungsi sebagai

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA