Sebutkan sebutkan dewa Dewa dalam agama Hindu yang kamu ketahui

Sebutkan sebutkan dewa Dewa dalam agama Hindu yang kamu ketahui
Candi Borobudur. © Bold Travel

JATENG | 12 Oktober 2021 16:00 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Seperti diketahui, candi merupakan salah satu warisan budaya yang banyak ditemukan di Indonesia. Berbagai prasasti candi pun tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia. Seperti Candi Prambanan di Yogyakarta, Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah, Candi Dieng di Wonosobo, hingga Candi Jago di Malang Jawa Timur.

Berbagai peninggalan candi di Indonesia ini pun dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Budha. Hingga kini, sebagian besar candi di Indonesia dirawat dan dijadikan cagar budaya dan obyek wisata yang dapat memberikan edukasi bagi masyarakat. Selain itu, sebagian candi lainnya pun masih sering digunakan sebagai tempat ibadah bagi masyarakat yang menganut agama Hindu dan Budha.

Bukan hanya itu, terdapat beberapa fungsi candi di Indonesia yang perlu Anda ketahui. Mulai dari tempat pemujaan para dewa, tempat penyimpanan abu dari para leluhur, hingga objek penelitian sastra dan budaya. Meskipun fungsi candi sebagai objek wisata memang lebih dikenal masyarakat, namun terdapat fungsi-fungsi lain yang tidak kalah penting.

Ini menjadi salah satu pengetahuan umum yang menarik untuk disimak. Dengan mengetahui berbagai fungsi candi di Indonesia, Anda bisa memperluas wawasan dan ikut memberikan edukasi kepada anak dan keluarga saat berkunjung ke objek wisata.

Melansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum beberapa fungsi candi di Indonesia yang perlu Anda ketahui.

2 dari 4 halaman

Sebutkan sebutkan dewa Dewa dalam agama Hindu yang kamu ketahui

©ANTARA/Heru Suyitno

Sebelum mengetahui beberapa fungsi candi di Indonesia, perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana sejarah singkat pembangunan candi di Indonesia. Seperti disebutkan sebelumnya, peninggalan candi di Indonesia mendapatkan pengaruh besar dari budaya Hindu dan Budha.

Konon, candi-candi Hindu di Indonesia dibangun oleh para raja pada masa hidupnya. Ini termasuk pembuatan arca dewa seperti Dewa Wishnu, Dewa Brahma, Dewi Tara, dan Dewi Durga yang banyak ditempatkan di beberapa candi sebagai pemujaan leluhur.

Selain itu, sejarah para raja juga turut dicantumkan dalam prasasti-prasasti di kompleks bangunan candi. Sementara itu, candi-candi Budha umumnya dibangun sebagai bentuk pengabdian kepada agama untuk mendapatkan kebaikan.

Di Indonesia, candi dikelompokkan ke dalam beberapa macam, yaitu candi Jawa Tengah dan Yogyakarta, candi Jawa Timur, candi di Bali, dan candi di Sumatera. Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta sebelumnya masih dalam satu wilayah yaitu di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Hindu.

Namun kini, candi Jawa Tengah dan Yogyakarta dibedakan secara administratif, yaitu candi utara yang meliputi Candi Dieng dan Candi Gedongsanga, dan candi wilayah selatan yang meliputi Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sewu, dan Candi Borobudur.

Sementara itu, candi di Jawa Timur mempunyai usia yang lebih mudah dibandingkan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Candi-candi di Jawa Timur dibangun di bawah kekuasaan Kerajaan Kahuripan, Singasari, Kediri dan Majapahit.

Sedangkan candi di Bali merupakan candi Hindu yang masih sering digunakan sebagai tempat beribadah. Terakhir, candi di Sumatra hanya terdapat dua candi Budha, yaitu candi Portibi di Provinsi Sumatra Utara dan Candi Muara Takus di Provinsi Riau.

3 dari 4 halaman

Sebutkan sebutkan dewa Dewa dalam agama Hindu yang kamu ketahui
©2021 Merdeka.com/Kemendikbud

Tempat Pemujaan Dewa

Setelah mengetahui sejarah singkatnya, terdapat beberapa fungsi candi di Indonesia yang perlu Anda ketahui. Fungsi yang pertama adalah sebagai tempat pemujaan dewa. Di sini, candi digunakan sebagai tempat untuk memuja para dewa dewi yang dipercaya oleh umat Hindu maupun Budha. Selain itu, candi ini juga sering dijadikan tempat tinggal para pemuka agama untuk bersemedi guna mendalami ajaran agamanya.

Tempat Penyimpanan Abu

Fungsi candi di Indonesia juga berguna sebagai tempat penyimpanan abu para leluhur. Baik candi bercorak Hindu maupun Budha, masih sering digunakan sebagai tempat untuk menyimpan abu jenazah para leluhur dikuburkan.

Di budaya Hindu, benda yang dikuburkan disebut dengan pripih, dianggap sebagai lambang zat jasmani yang rohnya bersatu dengan dewa penitisnya. Pripih ini biasanya diletakkan di dalam peti batu dasar bangunan, lalu di atasnya dibuat patung dewa sebagai perwujudan sang raja.

Tempat Pemujaan Arwah

Fungsi candi di Indonesia berikutnya, yaitu sebagai tempat pemujaan arwah. Dalam hal ini, candi sering digunakan umat Hindu sebagai tempat untuk memuja arwah raja atau seorang tokoh penting.

Konon, masyarakat Hindu percaya bahwa arwah yang telah meninggal akan bersatu dengan dewa perwujudan atau yang menjadi penitisnya. Contoh, Candi Simping di Blitar yang merupakan tempat pemakaman Raden Wijaya yang dipercayai sebagai perujudan Dewa Harihara.

4 dari 4 halaman

Sebutkan sebutkan dewa Dewa dalam agama Hindu yang kamu ketahui
©2021 REUTERS/Willy Kurniawan

Tempat Ibadah

Fungsi candi di Indonesia juga digunakan sebagai tempat ibadah. Fungsi ini banyak ditemukan pada bangunan candi di daerah Bali. Di mana masyarakat Bali yang menganut agama Hindu masih sering melakukan aktivitas ibadah di bangunan candi. Selain itu, Candi Prambanan di Yogyakarta dan Candi Borobudur di Jawa Tengah juga sering kali menjadi tempat ibadah di perayaan hari-hari besar agama Hindu dan Budha.

Objek Penelitian Sastra dan Budaya

Sebagai objek penelitian sastra dan budaya juga termasuk salah satu fungsi candi di Indonesia. Dalam hal ini, bangunan-bangunan candi beserta arca dan prasasti di dalamnya sering kali menjadi objek penelitian sejarah dan budaya oleh para antopolog.

Tentu fungsi ini juga mendukung perkembangan ilmu pengetahuan yang ada di masyarakat. Temuan-temuan yang dihasilkan dapat dipublikasi untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah dan budaya yang ada di Indonesia.

Tempat Wisata Keagamaan

Fungsi candi di Indonesia yang terakhir sebagai tempat wisata keagamaan. Hal ini jelas, bahwa terdapat berbagai kompleks dan bangunan candi di Indonesia yang dibuka sebagai objek wisata sejarah menarik.

Di sini, pengunjung bisa mempelajari kisah dibalik pembangunan candi, berbagai arca peninggalan zaman dahulu, hingga prasasti para raja yang pernah berkuasa. Bukan hanya itu, sebagian candi di Indonesia juga menjadi objek wisata keagamaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui bagaimana tradisi keagamaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Hindu dan Budha.

(mdk/ayi)

Agama Hindu atau Hinduisme berasal dari bahasa Sansekerta, menjadi agama yang begitu dominan di wilayah Asia Selatan, terlebih di negara Nepal dan India. Agama ini menawarkan adanya kewajiban abadi atau “kekal” yang harus dilakukan oleh semua umat tanpa memandang sekta, kasta, maupun strata. Kewajiban ini termasuk kesucian, pengendalian diri, dan kejujuran.

Sebutkan sebutkan dewa Dewa dalam agama Hindu yang kamu ketahui
Sumber : Balipost

Panca Sradha dalam Agama Hindu

Umat Hindu berpegang teguh pada dasar keyakinan dalam menjalankan agamanya. Dasar inah yang selanjutnya menjadikan semua umat beragama Hindu percaya dan sangat meyakini keberadaan Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa. Dasar keyakinan ini terdiri dari lima aspek yang disebut dengan Panca Sradha. Kelima aspek tersebut antara lain:

Ajaran pertama ini berfokus pada keyakinan pada Brahman atau Tuhan. Ada banyak sebutan nama Tuhan dalam agama Hindu, seperti Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Brahman. Ini artinya, setiap umat Hindu meyakini dengan benar bahwa Tuhan itu ada, Maha Esa, Maha Kuasa, Maha segalanya. 

Kedua adalah Atman Tattwa atau lebih kerap disebut dengan Roh Suci. Umat Hindu meyakini pula bahwa keberadaan Jiwatman membuat manusia bisa hidup. Atman diyakini memiliki sifat kekal dan sempurna. 

Keyakinan dasar ketiga dalam ajaran agama Hindu adalah keberadaan dari Karmaphala. Kata Karma sendiri memiliki arti perilaku atau perbuatan, sementara phala artinya hasil yang didapat. Jadi, jika dijelaskan secara singkat, Karmaphala ini artinya hasil yang didapat dari perbuatan yang dilakukan. 

Sederhananya, umat Hindu sangat percaya dengan adanya hukum sebab akibat dalam kehidupan sehari-hari. Karmaphala sendiri dibedakan menjadi tiga bagian waktu, yaitu masa kini atau sekarang, masa nanti atau hari esok, dan masa depan. 

Ajaran keyakinan keempat dalam Panca Sradha adalah Samsara Tattwa atau percaya dengan adanya reinkarnasi, penjelmaan kembali atau kelahiran kembali, dalam agama Hindu ini dikenal dengan istilah Punarbawa yang artinya kelahiran berulang-ulang. Umat Hindu percaya setiap ruh akan kembali lagi kepada Tuhan dan harus dalam keadaan yang suci. 

Keyakinan terakhir adalah meyakini dan percaya dengan Moksha, yaitu bersatunya Brahman dengan Atman. Bukan tanpa alasan, tujuan tertinggi dalam agama Hindu adalah bisa mencapai Jagadhita dan Moksa. 

Secara sederhana, masyarakat Hindu percaya bahwa adanya Panca Sradha akan membuat mereka lebih mengetahui mana hal yang baik dan buruk. Apa yang dilakukan saat ini akan memberikan hasil yang setimpal nantinya, seperti keyakinan Karmaphala. 

Perilaku Manusia dalam Penyucian Diri

Selain lima keyakinan dalam menjalankan agamanya atau Panca Sradha, umat Hindu juga memiliki landasan atau pedoman dalam berperilaku atau bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Landasan ini dikenal dengan istilah Tri Kaya Parisudha atau tiga perilaku pada manusia dalam menyucikan dirinya. Ketiga perilaku ini yaitu:

Ajaran ini mengajarkan pada pemeluk agama Hindu tentang cara bagaimana manusia harus mampu berpikir dengan sebaik atau sebenar-benarnya. 

Wacika Parisudha mengarah pada ajaran umat Hindu untuk berbicara secara baik dan benar. Ini artinya tidak berkata kasar atau mengumpat, berbicara dengan sopan dan tutur kata yang baik.

Ajaran ini mengajarkan pada manusia bagaimana caranya untuk bisa berperilaku yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama. Misalnya dengan melakukan tindakan-tindakan positif dan menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. 

Setiap agama pasti punya ajaran atau keyakinan masing-masing. Jadi, ada baiknya kamu meluangkan sedikit waktu untuk lebih mendalami ajaran agama yang kamu percayai. Jika kamu beragama Hindu, Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM Keluarga Mahasiswa Hindu (KMH) BINUS UNIVERSITY jadi tempat yang tepat untuk belajar mendalami agama Hindu. Tak hanya menguatkan pemahaman tentang ilmu agama, mengikuti UKM ini juga akan membantu menstabilkan kesehatan rohani agar tetap selaras dengan kesehatan jasmani dirimu.