Segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan produksi disebut

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Jadi, jawaban yang tepat adalah poin B.  

Bagi kalangan pebisnis atau mahasiswa yang kuliah di manajemen bisnis pasti kenal dengan istilah faktor produksi. Karena hal ini sudah menjadi unsur pengelolaan usaha yang sudah dilakukan dan dipelajari setiap hari.

Akan tetapi, masih banyak orang awam yang tidak  mengetahui tentang faktor produks secara lebih jauh. Maka dari itu, di artikel berikut ini akan dijelaskan tentang hal tersebut lengkap mulai dari pengertian, ruang lingkup seputar tujuan, beserta jenis-jenisnya. Ini dia penjelasan lengkapnya:

Tutorial Video

Ingin mencari tahu lebih lanjut dengan cara yang lebih mudah? silahkan tonton video kami di bawah ini melalui audiovisual yang menarik:

Pengertian Faktor Produksi

Menurut pengertian umum faktor produksi adalah suatu barang atau proses yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk menciptakan nilai jual dan guna pada produk/jasa. Jika dilihat dari pengertian ini, maka semua barang yang bisa meningkatkan nilai manfaat dari produk disebut dengan istilah faktor produksi. Bisa dimaknai pula sebagai semua benda yang membantu melancarkan proses produksi perusahaan.

Analogi definisi di atas adalah nilai guna sebuah buku. Yang mana buku tersebut tidak mungkin memiliki nilai manfaat dan nilai jual jika tidak ada kertas, lem sebagai bahan mentahnya. Juga tidak mungkin ada buku jika tidak ada tenaga kerja dan modal untuk memuat buku. Kertas, lem, tenaga kerja dan modal disebut sebagai faktor produksi. Karena dengannya maka produk memiliki nilai guna yang disebut buku.

Pengertian faktor produksi secara khusus adalah semua kebutuhan usaha yang dibutuhkan oleh produsen supaya ia bisa menjalankan produksi dengan lancar dan mudah. Jika dilihat dari pengertian ini tentu faktor produksi adalah hal penting yang harus ada di dalam sebuah perusahaan. Jika tidak tersedia atau salah satunya saja tidak ada, maka bisa dipastikan produksi tidak akan berjalan.

Efeknya ialah tidak akan ada produk/jasa yang dihasilkan, proses produksi macet yang akan membuat usaha Anda mendapatkan kerugian. Bahkan bukan tidak mungkin perusahaan akan gulung tikar.

Baca juga : Apa itu Branding dan Mengapa itu Penting Untuk Bisnis Anda?

Tujuan-Tujuan Faktor Produksi

Faktor produksi harus disediakan oleh produsen sebelum membangun usahanya. Karena ini memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Berikut ini tujuan-tujuan yang dimaksud:

1. Melancarkan Produksi Produk/jasa

Tujuan yang pertama tentu untuk melancarkan produksi produk/jasa. Karena semua sarana dan prasarananya sudah tersedia. Bahkan ini tidak hanya terkait dengan produksi produk saja. Tetapi juga dengan proses pemasaran, penggalangan dana modal, manajemen perusahaan dan lain sebagainya. Karena hal inilah maka faktor produksi memang harus tersedia dengan lengkap. Jangan sampai satu unsur hilang karena bisa rusak segalanya.

2. Memberikan Keuntungan pada Perusahaan

Tujuan yang selanjutnya adalah untuk memberikan keuntungan pada perusahaan. Ini sudah jelas karena jika faktor produksinya tersedia dan berjalan dengan baik, tentu produk yang dihasilkan juga bagus.

Jika ini dipasarkan dan laku di pasaran, tentu pihak produsen akan mendapatkan keuntungan yang besar. Sehingga bisa dijadikan modal untuk meningkatkan bisnis termasuk mengembangkan faktor produksi selanjutnya.

3. Produk Sesuai Harapan Konsumen

Tujuan yang selanjutnya ialah produk yang dihasilkan oleh perusahaan lebih sesuai dengan harapan konsumen. Baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Ini diperlukan faktor produksi yang lengkap juga bermutu tinggi. Jika ini tidak tersedia jangan harap produk akan disukai oleh pelanggan minimal tepat guna dengan kebutuhan mereka.

Karena tujuan-tujuan inilah maka faktor produksi harus dimasukkan ke dalam rencana perusahaan. Minimal harus diketahui sarana seperti apa yang bisa membuat produk sesuai dengan keinginan target pasar [konsumen].

Jika dilihat dari tujuan ini memang seharusnya manajemen perusahaan mengarahkan faktor produksi pada titik prioritas, karena ini yang bisa mendatangkan kepuasan yang efeknya penjualan bisa semakin meningkat.

Baca juga : 4 Langkah Melakukan Analisis Pasar yang Efektif untuk Pengembangan Bisnis

Jenis-Jenis Faktor Produksi

Di dalam pengembangan bisnis diperlukan faktor produksi yang bagus dan berjalan baik. Oleh sebab itu dipetakanlah beberapa jenisnya yang harus ada di dalam proses pembuatan produk. Ini dia jenis-jenis yang dimaksud:

1. Faktor Sumber Daya Alam

Faktor sumber daya alam adalah jenis faktor produksi yang termasuk di dalam bahan-bahan mentah untuk dijadikan produk. Bahan mentah inilah yang nantinya akan diolah menjadi barang/ jasa yang akan dipasarkan ke konsumen.

Sumber daya alam yang termasuk faktor produksi di antaranya adalah udara, tanah, air, hewan, tumbuhan, mineral dan bahan tambang lainnya. Contohnya adalah produk yang berbahan kulit. Maka sumber daya alamnya adalah hewan. Karena dari kulit hewan inilah yang dijadikan bahan mentah produk.

2. Sumber Daya Manusia [SDM]

Sumber daya manusia juga jenis faktor yang sangat penting. Karena tidak mungkin bahan mentah bisa menjadi bahan setengah jadi lalu produk/barang jadi jika tidak ada manusia yang mengolahnya.

Maka dari itu sumber daya manusia juga harus ada di dalam perusahaan. Terutama yang memang memiliki kompetisi bagus dalam bidang pengolahan produk. Termasuk bisa mengoperasikan alat-alat produksi.

Sumber daya manusia bisa dibilang poin paling penting di dalam produksi. Sekalipun ada beberapa argumen kalau kinerjanya sudah bisa digantikan oleh robot. Tetapi tentu dari segi rasa dan jiwa, manusia lebih hebat. Tak dipungkiri rasa dan jiwa ini yang juga membuat produk lebih berkualitas.

3. Faktor Modal

Sumber daya manusia dan juga sumber daya alam sudah tersedia, tetapi masih belum cukup untuk melahirkan produk yang bagus. Bisa dibilang ini faktor produksi yang tidak lengkap yang hasilnya juga tidak akan memuaskan.

Dalam pembuatan produk tentu membutuhkan modal produksi. Ini untuk membeli bahan mentah, alat produksi serta untuk membayar tenaga kerja. Maka dari itu, modal juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi.

Artinya modal juga berpengaruh pada terciptanya produk yang berkualitas dan disukai konsumen. Semakin besar modal yang dimiliki, tentu produk lebih bermutu karena SDM, SDA dan alat produksi yang digunakan tentu juga hebat.

4. Faktor Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan atau faktor manajemen juga perlu dimasukkan ke dalam faktor produksi. Karena yang menentukan keberhasilan produksi bukan hanya produk melainkan teknik, strategi, perencanaan, kontrol dan selainnya.

Bahan mentah, SDM, SDA dan modal sudah tersedia. Tetapi tidak ada strategi, rencana, kontrol dan pengawasan saat produk dibuat, tentu hasilnya juga tidak akan memuaskan. Tentunya ini hanya akan menghasilkan produk yang tidak memiliki keunggulan dan tidak laris di pasaran.

Maka dari itu faktor manajemen [kewirausahaan] diperlukan supaya proses produksi berjalan lebih lancar. Ini juga mencakup pemasaran, pembukuan,  distribusi produksi, sampai observasi pasar.

Untuk pengelolaan pembukuan yang lebih baik, Anda bisa menggunakan software akuntansi yang dapat mengoptimalkan proses pencatatan keuangan bisnis Anda. Gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur terbaik dan mudah digunakan sekalipun Anda tidak memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu akuntansi.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja yang cocok untuk semua jenis bisnis di Indonesia. Hanya 200 ribu perbulan untuk semua fitur unggulan, Accurate Online menjadi pilihan oleh lebih dari 300 ribu pengguna di Indonesia.

Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.

5. Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi menjadi salah satu faktor yang juga penting terutama di jaman global semacam ini. Yang mana alur lalu lintas informasi semakin cepat dengan adanya internet. Nah, pihak perusahaan harus mengelola faktor ini dengan baik. Minimal tidak ketinggalan informasi tentang produk apa yang dibutuhkan masyarakat di saat ini.

Baca juga : Tips Terbaik Menerapkan Instagram Marketing untuk Bisnis Anda

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan singkat tentang faktor produksi, pengertian dan jenis-jenisnya. Semoga bisa meningkatkan pengetahuan terutama yang ingin menjalankan usaha baik kecil maupun skala menengah. Buat juga perencanaan dalam pengembangan usaha agar semua berjalan secara optimal.

Pengertian Kegiatan Produksi – – Apa yang kamu bayangkan pertama kali ketika mendengar kegiatan produksi? – Tanpa disadari kehidupan manusia dekat dengan kegiatan produksi. Bahkan terjadi di sekitar kita. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan ekonomi. Selain produksi, kegiatan ekonomi juga terdiri dari kegiatan distribusi dan konsumsi.

Mahasiswa jurusan ekonomi pasti sangat lazim dengan tiga kegiatan dalam kegiatan ekonomi tersebut. Kegiatan tersebut tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan ilmu ekonomi. Bahkan dalam mempelajari ilmu ekonomi, mahasiswa harus memahami betul tentang tiga kegiatan tersebut. Pemahaman mengenai kegiatan ekonomi adalah hal mendasar. 

Namun kegiatan ekonomi terutama produksi belum tentu dimengerti oleh sebagian orang. Misalnya, mahasiswa di luar jurusan ilmu ekonomi belum tentu memahami tentang pengertian kegiatan ekonomi. Mahasiswa tersebut mungkin sebatas tahu pengertian produksi secara umum.

Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Kegiatan Produksi

Secara linguistik, kata produksi berasal dari bahasa Inggris yakni production. Artinya adalah penghasilan. Menurut Andy Wijaya dkk dalam Kompas.com, produksi merupakan suatu proses menghasilkan sesuatu baik berupa barang atau jasa dalam periode waktu tertentu.

Barang/jasa yang dihasilkan ini mempunyai nilai tambah untuk pihak yang menghasilkan barang/jasa tersebut. Sederhananya, kegiatan produksi adalah proses menghasilkan barang atau jasa.

Berdasarkan penjelasan Nur Rianto dan Euis Amalia, pengertian kegiatan produksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk entah itu barang atau jasa. Lantas produk tersebut nantinya dikonsumsi oleh konsumen. 

Kemungkinan kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh satu pihak memang ada. Nur Rianto dan Euis Amalia berargumen bahwa ketiak kebutuhan manusia masih sedikit, manusia bisa melakukan dua kegiatan tersebut sekaligus.

Akan tetapi perkembangan dan kemajuan justru membuat manusia semakin sulit untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sebab kebutuhan manusia dibentuk semakin kompleks.

Hal inilah yang menyebabkan perlu adanya pihak yang memproduksi dan pihak yang mengkonsumsi agar kebutuhan hidup manusia tetap terpenuhi.

Study Finance menyebutkan:

Production is the process of making or manufacturing goods and products from raw materials or components. In other words, production takes inputs and uses them to create an output which is fit for consumption – a good or product which has value to an end-user or customer.

Pengertian kegiatan produksi di atas tidak jauh berbeda dengan pengertian-pengertian sebelumnya. Terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan dari pengertian di atas yakni kegiatan produksi mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Sehingga dalam proses pembuatan produk atau jasa melibatkan pengubahan dari sesuatu yang kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai.

Seorang ahli ekonomi Islam, Mannan dalam Haslam Haneef pun menerangkan hal serupa. Produksi adalah penciptaan guna [utility]. Nah, untuk membuat barang/jasa menjadi utility [meningkatkan kesejahteraan ekonomi]  maka produksi barang/jasa diperbolehkan asal memang menguntungkan [halal dan baik].

Satu lagi pendapat dari Bates and Parkinson untuk menambah wawasan kita tentang produksi. Produksi diartikan: 

Production is the organised activity of transforming resources into finished products in the form of goods and services; the objective of production is to satisfy the demand for such transformed resources.

Dalam pengertian di atas produk adalah pengubahan sumber daya agar bernilai guna. Poin selanjutnya, disinggung mengenai tujuan produksi yakni memenuhi permintaan akan sumber daya yang diubah. jadi ada kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.

Tujuan Kegiatan Produksi

Nah, membicarakan tujuan kegiatan produksi, berikut ini adalah tujuan lain dari kegiatan produksi:

  1. Mendapatkan keuntungan yang optimal
  2. Dalam lingkup lebih luas, meningkatkan produksi nasional sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  3. Menghasilkan barang setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya
  4. Meningkatkan kegiatan ekonomi nasional
  5. Meningkatkan pendapatan baik level individu maupun negara, dan sebagainya

Faktor-Faktor Kegiatan Produksi

Setelah memahami pengertian kegiatan produksi, kita beranjak ke pembahasan tentang faktor-faktor kegiatan produksi. Untuk mengubah sesuatu menjadi bernilai guna maka diperlukan faktor-faktor yang mendukung kegiatan tersebut.

Ada empat faktor kegiatan produksi, yaitu:

1. Faktor Sumber Daya Alam [SDA]

SDA diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di alam dan dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. SDA menyediakan bahan mentah yang banyak dan dapat diolah oleh manusia. Contoh SDA adalah tanah, hutan, hewan, mineral, bahan tambang, air, dan sinar matahari.

Penting dipahami bahwa SDA digolongkan menjadi dua yakni dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Untuk itu manusia harus cermat dan bijak mengolah SDA agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran dan berakibat pada kelangkaan SDA.

2. Faktor Sumber Daya Manusia [SDM]

Selanjutnya adalah ketersediaan SDM. Percuma SDA melimpah tapi tidak SDM yang mampu mengolah SDA menjadi sesuatu yang bernilai tambah. Untuk itu, adanya SDM menjadi faktor penting dalam kegiatan produksi.

SDM menawarkan kemampuan baik jasmani dan rohani. Tenaga kerja [SDM] jasmani adalah tenaga kerja dengan mengandalkan tenaga untuk melakukan pekerjaan.

Sementara itu tenaga kerja rohami merupakan tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran dan perasaan dalam pekerjaannya. Tidak ada yang jauh lebih unggul dari keduanya sebab keduanya bekerja sesuai dengan bidang kerja yang lebih banyak melibatkan tenaga atau pikiran.

Kemampuan jasmani dan rohani inilah yang dimanfaatkan untuk mengolah SDA. Nah, SDM sendiri terbagi menjadi beberapa kategori yakni tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil.

3. Faktor Sumber Daya Modal

Tanpa modal, kegiatan ekonomi tidak akan berjalan. Modal tidak hanya berupa uang. Modal juga bisa alat produksi berupa mesin dan peralatan. Selain itu bangunan dan bahan baku juga tergolong modal.

Modal bermacam-macam sesuai dengan pengkategoriannya. Modal berdasarkan sifatnya terbagi menjadi modal tetap [dapat dipakai secara berulang-ulang] dan modal lancar [habis digunakan dalam sekali proses produksi]. Ada pula modal sendiri dan modal asing, modal individu dan modal publik, modal konkret dan modal abstrak.

Agar kegiatan produksi berjalan dengan lancar, produsen selaku pihak yang melakukan produksi harus memastikan ketersedian modal-modal tersebut.

4. Faktor Kemampuan Kewirausahaan [Keahlian]

Kemampuan kewirausahaan menjadi faktor lainnya yang tak kalah penting. Meskipun memiliki SDA, SDM, dan modal, bila tidak punya kemampuan berwirausaha maka kegiatan produksi tidak akan berlangsung dengan baik.

Kemampuan ini perlu diasah sebab seorang produsen harus memiliki pemahaman dan kemampuan yang berhubungan dengan pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Untuk itu, pentingnya mempelajari ilmu tentang kewirausahaan terutama bagi mereka yang ingin memulai kegiatan produksi.

5. Faktor Sumber Daya Informasi

Di era sekarang, sumber daya informasi merupakan faktor krusial dalam kegiatan produksi. Apalagi arus informasi semakin cepat dan seolah tidak mengenal batas geografis.

Selain mengubah sesuatu menjadi barang atau jasa bernilai guna, produsen juga harus menyediakan sumber daya informasi untuk mengenalkan produk/jasa kepada masyarakat luas.

Baca juga : 4 Masalah Mendasar Dalam Ekonomi Produksi

Contoh Kegiatan Produksi dan Penjelasannya

Mempelajari kegiatan produksi tanpa disertai contoh-contoh pasti cukup membingungkan. Setelah membahas tentang pengertian kegiatan produksi, kini kita akan mengulas contoh kegiatan produksi agar semakin mudah memahami apa yang dimaksud kegiatan produksi.

Seperti yang pernah disinggung dalam artikel sebelumnya, kegiatan produksi adalah proses mengubah sesuatu untuk menciptakan barang/jasa yang bernilai guna Artinya, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tujuan kegiatan produksi secara umum adalah menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan sekaligus meningkatkan kesejahteraan manusia.

Yang menjadi pertanyaan adalah sebenarnya seperti apa kegiatan produksi dalam kehidupan sehari-hari? Apalagi kegiatan ini dianggap mudah ditemukan di kehidupan manusia. Tanpa sadar, kita sering berhubungan dengan kegiatan produksi. Nah, daripada bingung-bingung, inilah contoh-contoh kegiatan produksi beserta penjelasannya. Simak dengan baik.

Eits, sebelum membahas contoh, kita perlu mempelajari bahwa terdapat level kegiatan produksi. Mengutip situs  Simplicable, berikut ini adalah level kegiatan produksi. 

SektorDefinisiContoh
Sektor PrimerMemproduksi bahan mentahPertambangan, kehutanan, kelautan, dan pertanian
Sektor SekunderMenghasilkan produk jadi, siap pakaiIndustri manufaktur, kuliner, pakaian, dan sebagainya
Sektor TersierMengubah nilai tidak berwujud [intangible values] menjadi sesuatu yang bernilai. Jadi sektor ini menghasilkan jasa, bukan barangLayanan keuangan, layanan informasi, hiburan [entertainment], layanan kesehatan, layanan bisnis, dan lainnya
Sektor KuaternerMenghasilkan layanan/jasa dalam bentuk pengetahuanLayanan konsultasi, layanan bisnis profesional, dan sebagainya
Sektor PublikKegiatan produksi yang dilakukan oleh pemerintahInfrastruktur, pendidikan, keamanan, dan kesehatan
Sektor SukarelaKegiatan produksi yang dilakukan tanpa pemberian gaji karena sifatnya sukarelaKomunitas sukarelawan

Terdapat beberapa pendapat yang menambah satu sektor lagi yakni Quinary Sector. Sektor ini merupakan kegiatan produksi yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan strateg contohnya konsultan investasi.

1. Produksi Pembuatan Film

Kegiatan produksi ini tergolong dalam sektor tersier. Hasil dari kegiatan produksi ini adalah sesuatu yang menghibur yakni film. Dalam dunia entertainment, film merupakan salah satu produk yang dihasilkan selain musik, program televisi, dan lainnya. Film bisa menjadi sarana edukasi dan sarana hiburan. Tak sedikit dari kita memilih film untuk melepaskan penat. 

Kegiatan produksi ini melibatkan banyak pihak. Dalam pembuatan film, terdapat produser, sutradara, kameramen, penulis skenario, penata musik, aktor, hingga make up artist yang terlibat dalam proses produksi.

2. Produksi Pembuatan Susu Kedelai

Selain susu hewani, susu nabati seperti susu kedelai menjadi alternatif yang digemari oleh masyarakat terutama untuk orang-orang yang tidak bisa mengkonsumsi olahan susu hewani. Dalam proses pembuatan susu ini, kedelai menjadi bahan baku utama. Bahan mentah ini diolah melalui serangkaian proses sehingga menjadi susu yang bisa diminum oleh konsumen.

Tahapan dalam proses produksi susu kedelai:

  1. Setelah menyiapkan bahan baku yakni kedelai, selanjutnya adalah cuci bersih biji kedelai lalu rendam biji kedelai dengan air selama 8 jam. Cuci lagi dan buang kulitnya.
  2. Blender biji kedelai yang sudah direndam dengan 10 liter air mineral. Kemudian saring dengan kain bersih sebelum direbus. Alangkah lebih baik kain yang dipakai adalah kain katun.
  3. Rebus susu kedelai dengan api sedang. Masukkan gula dan daun pandan. Aduk terus hingga mendidih.
  4. Saring susu kedelai menggunakan kain bersih.
  5. Aha! Susu kedelai sudah siap disantap!

3. Pembuatan Tahu dan Tempe

Tahu dan tempe adalah makanan khas Indonesia yang sejak lama ada dan kerap dikonsumsi oleh masyarakat. Kita bisa menemukan tahu dan tempe dengan mudah di pasar, di warung, atau di tempat makan.

Olahan tahu dan tempe hampir selalu menjadi menu makanan di rumah atau di tempat makan. Makanan dari bahan kacang-kacangan ini memang banyak disukai.

Bahan baku tahu dan tempe adalah kedelai. Agar menjadi tahu dan tempe, kedelai perlu diolah melalui beberapa tahapan pembuatan. Produsen tempe biasanya juga memproduksi tahu. hal ini lebih menguntungkan bila produsen menghasilkan keduanya karena berasal dari bahan baku yang sama.

4. Layanan Psikologi

Layanan Psikologi semakin lumrah ditemukan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, masyarakat pelan-pelan mengakses layanan kesehatan mental tanpa malu. Tidak ada yang salah pergi ke Psikolog. Sama halnya dengan pergi ke dokter umum.

Layanan Psikologi dapat diakses mudah. Bahkan sudah tersedia di puskesmas tiap daerah. Nah layanan Psikologi ini tergolong ke dalam kegiatan produksi di level kuarterner. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan yang bermanfaat untuk orang lain.

5. Pengolahan Padi

Pengolahan padi adalah kegiatan produksi yang paling sering kita sebutkan setiap kali menjawab soal tentang contoh kegiatan produksi. Pengolahan padi dilakukan oleh petani. Prosesnya cukup rumit dan lama karena untuk menghasilkan padi, petani harus melakukan kegiatan:

  1. Mempersiapkan media tanam yakni sawah.  Dilakukan sekitar dua minggu sebelum ditanami. Petani harus memastikan bahwa sawah bebas dari gulma dan rumput liar.
  2. Kemudian lakukan pembajakan sawah agar tanah gembur. Memudahkan proses penanaman bibit padi.
  3. Memilih bibit padi
  4. Menyemai bibit padi
  5. Menanam bibit padi yang sudah disemai
  6. Merawat lahan sawah. Memberikan pupuk dan obat yang diperlukan agar tanaman padi tidak diserang hama dan penyakit
  7. Memanen padi

Itulah urutan pengolahan padi. Tahapan tersebut tidak berhenti di nomor 7 saja. Agar dapat dikonsumsi, hasil panen padi harus diolah lagi hingga menjadi beras. Kemudian beras dimasak sehingga menjadi nasi yang biasanya kita makan sehari-hari.

6. Proses Pembuatan Berita

Nah, pembuatan berita juga tergolong kegiatan produksi. Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan media untuk mengubah intangible values menjadi sesuatu yang dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil dari kegiatan produksi ini adalah berita.

Jadi berita yang kita baca melalui koran atau media online perlu melalui proses produksi terlebih dahulu. Sebelum menjadi berita, wartawan harus melakukan rapat redaksi untuk brainstorming, mencari narasumber, mengumpulkan data, mewawancarai narasumber, menulis berita, dan melakukan revisi bila dibutuhkan.

7. Pembuatan Keripik Singkong

Bisnis kuliner seperti pembuatan kripik singkong juga termasuk ke dalam kegiatan produksi. Untuk menghasilkan keripik singkong, pihak produsen harus mencari bahan baku yakni singkong. Selain itu menyiapkan bahan-bahan pendukung lain seperti bumbu agar keripik singkong yang dimasak rasanya tidak hambar. 

Setelah itu, melakukan penggorengan keripik singkong. Lantas dikemas ke dalam wadah plastik sebelum akhirnya dipasarkan. 

8. Pembuatan Kosmetik

Industri kecantikan juga melakukan kegiatan produksi. Perusahaan yang terjun ke bisnis kecantikan biasanya menciptakan kosmetik seperti bedak, lipstik, pembersih wajah. blush on, dan segala keperluan kecantikan untuk masyarakat. 

Proses pembuatan kosmetik yang dilakukan oleh perusahaan adalah contoh kegiatan produksi karena melibatkan proses pengolahan bahan mentah [bahan baku] menjadi barang yang punya nilai tambah. Sehingga dapat digunakan oleh konsumen.

Nah, apakah sudah paham mengenai kegiatan produksi? Apakah contoh-contoh di atas cukup memberikan gambaran mengenai kegiatan produksi?

Butuh referensi buku ekonomi? Dapatkan segera di Toko Buku Deepublish. Baca juga artikel yang lainnya :

Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian ya. Terimakasih sudah baca artikel berjudul “Pengertian Kegiatan Produksi”.

Video yang berhubungan