Suara.com - Shalat sunah rawatib ialah shalat sunah yang dilaksanakan untuk mengiringi shalat fardu. Shalat sunah rawatib terdiri atas shalat qobliyah (sebelum salat wajib) dan bakdiyah (sesudah), juga muakkad dan ghoiru muakkad. Niat salat rawatib berbeda-beda di setiap waktu shalat. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai shalat sunnah rawatib, mulai dari waktu, jumlah rakaat hingga bacaan latin niat shalat rawatib. Waktu Shalat Rawatib Shalat sunah rawatib dikerjakan sebelum shalat wajib atau setelah shalat. Shalat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat qobliyah. Sedangkan shalat sunah rawatib yang dilaksanakan setelah shalat wajib disebut salat bakdiyah. Shalat sunah rawatib diriwayatkan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda; Baca Juga: Bar-bar! Video Anak-anak Jumatan, Habis Salam Langsung Rebutan Makanan "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat fardu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (salat) sunah?” Jika memiliki amalan salat sunah, sempurnakan amalan salat fardu dengan amal salat sunahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardu lainnya seperti (dalam kasus salat) tadi." (H.R. Ibnu Majah). Jumlah Rakaat Shalat Sunah Rawatib Jumlah rakaat shala sunah rawatib total ada 22 rakaat. Rinciannya sebagai berikut
Niat Salat Rawatib Lengkap Berikut adalah daftar niat shalat rawatib: Baca Juga: Bacaan Tasyahud Awal dan Akhir Sesuai Tuntunan Rasulullah Niat Salat Rawatib Sebelum Salat Subuh
Shalat sunat rawatib tak pernah ditinggalkan Rasulullah. Sabtu , 05 Oct 2019, 04:30 WIB Republika/Tahta Aidilla Rep: Febryan A Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selain melaksanakan shalat fardhu, umat Muslim sebaiknya juga melaksanakan shalat sunat rawatib guna meningkatkan amalannya. Baca Juga Yakni shalat yang dikerjakan sebelum ataupun sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu). Nabi Muhammad SAW diketahui selalu melaksanakan shalat sunah rawatib ini. Sejumlah hadis juga menyebutkan keutamaan shalat sunat rawatib. Imam Muslim meriwayatkan hadis yang mengatakan bahwa, Ummu Habibah RA berkata: 'Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat 12 rakaat di dalam sehari semalam maka dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga." (HR Muslim no 728). Dalam hadis riwayat Muslim nomor 725, juga disebutkan keutamaan shalat sunat rawatib. Rasulullah bahkan menyebut bahwa, dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya dan dua rakaat sebelum shubuh lebih dia cintai daripada dunia seisinya. Begitupun shalat sunat rawatib sebelum Zhuhur. Nabi Muhammad bersabda, sebagaimana tercantum dalam hadis at-Tirmidzi Nomor 428, “Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan api neraka. Adapun shalat sunat rawatib terbagi dalam dua jenis. Yakni yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut qabliyah dan yang dilaksanakan sesudah shalat fadhu disebut ba'diyah. Sedangkan berdasarkan anjuran untuk melaksanakannya, shalat sunat ini juga dibagi menjadi dua. Yakni, shalat rawatib muakkad atau sangat dianjurkan dan ghairu muakkad atau tidak terlalu ditekankan untuk dilaksanakan. Untuk shalat rawatib muakkad, sebgaiman tertulis dalam hadist riwayat at-Tirmidzi nomor 414, berikut jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya:
Sedangkan untuk shalat sunat rawatib yang ghairu muakkad, berikut jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya:
Syekh Muhammad bin Utsaimin berkata: "Shalat sunat rawatib terdapat di dalamnya salam. Seseorang yang shalat rawatib empat rakaat maka dengan dua salam bukan satu salam, karena sesungguhnya Nabi bersabda: Shalat (sunah) di waktu malam dan siang dikerjakan dua rakaat salam dua rakaat salam.” (Majmu' Fatawa, al-Utsaimin 14/288). Adapun waktu pelaksanaan shalat sunat rawatib ini dijelaskan hadis riwayat al-Mughni 2/554, yang berbunyi sebagai berikut. Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunah rawatib qabliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan shalat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya shalat fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut".
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sholat Sunnah. Selasa , 30 Jun 2020, 18:19 WIB Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sholat sunnah mempunyai keutamaan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sholat sunnah dalam banyak hadits menjadi pelapis utama amalan sholat wajib lima waktu. Baca Juga Banyak hadits yang menjelaskan mengenai besarnya keutamaan dan pahala yang diperoleh dari sholat sunnah. Sangat disayangkan jika tidak melaksanakannya dengan istiqamah. Di antara keutamaan sholat sunnah adalah disempurnakannya kekurangan sholat kita seperti disampaikan dari Abu Hurairah Hurairah RA, dia berkata Rasulullah SAW bersabda: إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلَاةُ ) ، قَالَ : ( يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ : انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا ؟ فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً ، وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا ، قَالَ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ ، قَالَ : أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ، ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ "Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari kiamat adalah sholatnya. "Rasulullah melanjutkan," Allah SWT berfirman kepada para malaikat-Nya, sedangkan dia lebih mengetahui. Lihatlah sholat hamba-Ku, sudahkah dia melaksanakannya dengan sempurna ataukah terdapat kekurangan?'Bila ibadahnya telah sempurna maka tuliskanlah untuknya pahala yang sempurna pula, namun bila ada sedikit kekurangan darinya, maka Allah berfirman, "Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah dan bila dia memiliki sholat sunnah maka Allah berfirman sempurnakanlah untuk hamba-Ku kekurangannya pada sholat wajib dengan sholat sunnahnya. Demikian semua ibadah akan menjalani proses yang serupa." Hadits ini, kata Syekh Muhammad bin Suud Al Arifi, dalam bukunya "Air Mata Di Ujung Malam; Sebuah Potret Ibadah Malam Nabi SAW dan Salafus Salih", mengatakan hadits ini menjelaskan salah satu hikmah tentang disyariatkannya sholat sunnah. Dalam hadits lain kata Syekh Muhammad bin Suud bahwa Rasulullah bersabda: مَا مِنْ عبْدٍ مُسْلِم يُصَلِّي للَّهِ تَعَالى كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عشْرةَ رَكْعَةً تَطوعًا غَيْرَ الفرِيضَةِ، إِلاَّ بَنَى اللَّه لهُ بَيْتًا في الجَنَّةِ، "Barang siapa melaksanakan sholat sunnah selain sholat fardhu dalam sehari sebanyak 12 rakaat, maka Allah pasti akan membangunkannya untuk sebuah rumah di surga."
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ... pada 11 Mar 2022, 18:11 WIB Diperbarui 11 Mar 2022, 18:11 WIB Salat Sunah Rawatib (Sumber: Pixabay) Liputan6.com, Jakarta - Waktu sholat sunah rawatib dilakukan sebelum atau sesudah sholat fardu. Sholat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut dengan sholat sunah Qobliyah. Sementara itu, sholat sunah Rawatib yang dikerjakan setelah sholat fardu disebut dengan sholat sunah Ba'diyah. Sholat sunah rawatib cukup mudah dilaksanakan karena waktunya yang berdekatan dengan sholat fardu. Hanya dengan melaksanakan sholat sunah 2 atau 4 rakaat, Anda akan mendapatkan berbagai keutamaan yang sangat besar. Sebelum melaksanakan sholat sunah rawatib, kamu tentunya juga harus mengenali niat serta tata caranya. Sholat sunah rawatib ini sangat istimewa karena Nabi Muhammad SAW saja tidak pernah meninggalkannya. Berikut dasar hukum pelaksanaan sholat sunah rawatib dari hadis: Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa salat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah salat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729). Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022), tentang waktu sholat sunah rawatib. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. ilustrasi muslim salat/freepik Waktu sholat sunah rawatib dilakukan sebelum atau sesudah sholat fardu. Tentang waktu pelaksanaan sholat sunah rawatib ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits di bawah ini. Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu salat fardhu hingga salat fardhu dikerjakan, dan salat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya salat fardhu hingga berakhirnya waktu salat fardhu tersebut.“ (Al-Mughni 2/544) Selain itu, waktu sholat sunah rawatib ini juga terdiri dari beberapa pembagian. Pembagian ini dibagi berdasarkan sholat yang lebih diutamakan. Berikut pembagian sholat sunah rawatib: Sholat Sunah Rawatib Mu'akkad Sholat sunah rawatib mu'akkad sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Mengenai jumlah sholat sunah rawatib mu'akkad ada 12 rakaat, yaitu: - 2 rakaat sebelum subuh - 2 atau 4 rakaat sebelum zuhur - 2 atau 4 rakaat sesudah zuhur - 2 rakaat sesudah maghrib - 2 rakaat sesudah isya Penjelasan tentang jumlah rakaat sholat sunah rawatib ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’i. Dari Aisyah radiyallahu‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794). Sholat Sunah Rawatib Ghoiru Mu'akkad Sholat sunah rawatib ghoiru mu'akkad adalah jenis sholat sunah rawatib yang tidak begitu ditekankan. Berikut adalah jumlah sholat sunah ghoiru mu'akkad: - 2 atau 4 rakaat sebelum ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan dengan 2 kali salam) - 2 rakaat sebelum maghrib - 2 rakaat sebelum isya Bacaan niat sholat sunah rawatib pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan bacaan sholat fardu. Kamu tinggal menambahkan Qobliyatan Lillahi Ta’ala (jika dikerjakan sebelum sholat fardhu) di akhir niat atau Ba’diyatan Lillahi Ta’ala (jika dikerjakan sesudah sholat fardhu). Jadi, jika mengerjakan sholat sunah rawatib sebelum salat subuh, maka bacaannya menjadi: اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliy-yatan lillaahi ta’aalaa. Artinya, “Aku (niat) salat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.” Kemudian, jika mengerjakan sholat sunah rawatib setelah sholat isya, maka bacaannya menjadi: اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى Ushallii sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diy-yatan lillaahi ta’aalaa. Artinya, “Aku (niat) salat sunat ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.” Ilustrasi Muslimah Menunaikan Sholat Credit: freepik.com Tata cara sholat sunah rawatib juga tidak jauh berbeda dengan sholat biasanya. Perbedaannya hanya terdapat pada bacaan doa yang dianjurkan. Berikut tata cara sholat sunah rawatib: 1. Membaca niat 2. Takbiratul ihram 3. Membaca doa iftitah 4. Membaca surat Al-Fatihah 5. Membaca surat pendek (Dianjurkan surah Al-Kaafirun dan Al-Ikhlas) 6. Ruku dengan tumaninah (Allahu akbar) 7. Itidal dengan tumaninah, 8. Sujud dengan tumaninah 9. Duduk di antara dua sujud, dengan tumaninah 10. Sujud kedua dengan tumaninah (Allahu akbar) 11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua 12. Membaca surat Al-Fatihah 13. Membaca surat pendek yang dihapal 14. Ruku dengan tumaninah (Allahu akbar) 15. Itidal 16. Sujud pertama (rakaat kedua) 17. Duduk di antara dua sujud 18. Sujud kedua (rakaat kedua) 19. Tasyahud Akhir 20. Salam Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengerjakan sholat sunah rawatib akan memberikan kamu berbagai keutamaan yang sangat besar. Berikut beberapa keutamaan sholat sunah rawatib menurut hadis: Dibangunkan Rumah di Surga At-Tarmidzi dan An-Nasa’i meriwayatkan hadis yang mengatakan bahwa, dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga..." (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794). Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya Aisyah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadis tentang salat sunah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” Dalam riwayat yang lain, “Dua raka’at sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya.” (HR. Muslim no. 725). Diharamkan dari Api Neraka Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan tentang keutamaan rawatib dzuhur. Dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menjaga (salat) empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan baginya api neraka." (HR. Ahmad 6/325, Abu Dawud no. 1269, At-Tarmidzi no. 428, An-Nasa’i no. 1814, Ibnu Majah no. 1160). Lanjutkan Membaca ↓ |