Selang yang digunakan sebagai penyalur solar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke injektor adalah

Pada sistem common rail terdapat beberapa komponen pendukung. Komponen ini terdiri dari berbagai sensor dan aktuator untuk mendukung kerjanya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya tentang gambaran dan benefit dari sistem common rail, berikut ini adalah penjelasan tentang komponen sistem common rail :

Show

Berfungsi untuk menyimpan bahan bakar dan digunakan selama berkendara.

Berfungsi untuk menyaring pertikel kotoran yang ikut terbawa oleh bahan bakar. Pada rakitan filter bahan bakar, terdapat water sedimenter untuk memisahkan air yang ikut terbawa bahan bakar/ solar bersasarkan berat jenisnya. Air dengan berat jenis lebih besar dari solar akan terpisah dibawah solar. Pada beberapa model dilengkapi dengan sensor / switch untuk mendeteksi jika filter dalam kondisi tersumbat.

Baca juga :
Mengenal wireless door lock

Fungsi utama adalah untuk menghisap bahan bakar dari dalam tanki, menaikkan tekanannya sampai maksimal 160 Mpa, dan dikirimkan ke komponen common rail. Didalam supply pump sendiri terdapat beberapa komponen, seperti plunger, check valve, cam ring, suction control valve (SCV), dan sensor temperatur bahan bakar. SCV mempunyai peran penting untuk mengatur volume bahan bakar yang dinaikkan tekanannya. SCV ini semacam katup solenoid, dimana pembukaannya dikontrol secara optimal oleh ECU berupa duty ratio.Pembukaan pada SCV akan berpengaruh terhadap besarnya tekanan bahan bakar yang terdapat di dalam pipa common rail.
Sensor temperatur bahan bakar berfungsi untuk mendeteksi temperatur bahan bakar / solar. Nilai pembacaan sensor ini digunakan sebagai koreksi penentuan volume injeksi.

Common rail adalah semacam pipa yang berisi bahan bakar bertekanan tinggi dari supply pump untuk dikirimkan ke masing-masing injektor. Desain dari pipa common rail cukup tebal agar mampu menahan tekanan tinggi bahan bakar. Di bagian common rail terdapat sebuah sambungan pipa dari supply pump, dan 4 sambungan pipa ke injektor (pada mesin 4 silinder). Pada ujung common rail terdapat fuel pressure sensor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan tinggi di dalam common rail, dan mengirimkannya ke Engine ECU. Pada ujung yang lain terdapat pressure limiter, berfungsi untuk membatasi tekanan maksimal pada common rail. JIka ada kegagalan pada sistem common rail, yang menyebabkan tekanan di dalam pipa common rail naik sampai batas maksimal, pressure limiter akan membuka untuk menurunkan tekanan tinggi tersebut, dan solar dialirkan kembali ke tanki. Pressure limiter bekerja secara mekanis berdasarkan kekuatan pegas.

Baca juga :
Mengenal wireless charging

Pada beberapa model, di bagian common rail terdapat pressure discharge valve yang berfungsi untuk mengatur tekanan di dalam pipa common rail berdasar target tekanan yang diseting oleh Engine ECU. Jika tekanan actual melebihi tekanan target pada common rail, Engine ECU memberikan sinyak ke pressure discharge valve untuk menurunkan tekanan bahan bakar dengan cara membocorkan kembali ke tanki bahan bakar.

Injektor mempunyai fungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar, berdasarkan sinyal dari Engine ECU. Injektor di sistem common rail mempunyai desain yang kuat dan presisi. Untuk mengoperasikan injektor, dibutuhkan tegangan tinggi sampai max 150 V DC, sehingga dibutuhkan komponen bernama EDU. Pada ujungnya terdapat 6 – 8 lubang dengan diameter 0.14 mm. Hal itu menjadikan pengabutan bahan bakar menjadi baik. Terdapat pula resistor koreksi untuk mengkoreksi volume injeksi disetiap injektor.

Engine ECU mempunyai peran untuk mengatur tekanan commonrail, mengatur volume dan timing injeksi, putaran idle dan sistem lainya berdasarkan sinyal yang dikirimkan dari berbagai sensor.

EDU mempunyai fungsi untuk meneruskan sinyal injeksi yang dikirimkan Engine ECU ke injektor. Didalam internal sircuit EDU terdapat mekanisme penaikan tegangan dari 12 V DC menjadi teganan tinggi (max 150 DC), untuk mengoperasikan injektor common rail.

Baca juga :
Benefit common rail diesel

Pipa tekanan tinggi berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi dari supply pump ke pipa common rail, dan dari pipa common rail ke masing-masing injektor. Tidak diperkenankan untuk membengkokkan atau beberapa kali melepas sambungan, karena hal ini berpotensi menyebabkan kebocoran bahan bakar.

Beberapa komponen tersebut adalah komponen common rail dan fungsinya. Semoga bermanfaat! [www.otomotifinfo.com]

Pompa bahan bakar atau dikenal juga dengan nama Fuel Pump adalah salah satu komponen dalam sistem bahan bakar pada sebuah kendaraan atau mesin pembakaran dalam lainnya. Sebagian mesin tidak memerlukan pompa bahan bakar karena dari desainnya dan dengan gravitasi, bahan bakar akan mengalir dengan sendirinya dalam sistem bahan bakarnya. Sebagian yang lainnya harus menggunakan pompa untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar. Pada mesin dengan menggunakan karburator, umumnya menggunakan pompa mekanis bertekanan rendah yang terpasang di luar tangki bahan bakar, sedangkan mesin dengan injeksi bahan bakar, sebagian memiliki 2 macam pompa dalam sistem penyaluran bahan bakarnya,

  1. Pompa bahan bakar tekanan sedang/volume besar di tangki atau lebih dikenal dengan nama Fuel Pump. Pompa ini berfungsi untuk menyuplai kebutuhan dalam sistem injeksi bahan bakar. Umumnya pompa elektris yang terpasang dalam tangki bahan bakar.
  2. Pompa tekanan tinggi/volume rendah atau lebih dikenal dengan nama Fuel Injection Pump (FIP). Pompa ini ada dalam sistem injeksi bahan bahan bakar berfungsi untuk memompa bahan bakar dalam tekanan tinggi untuk suplai ke injektor.

Sebagian mesin dengan injeksi bahan bakar tidak memiliki pompa bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar menyedot bahan bakar langsung dari tangki atau FIP memompa bahan bakar dari tangki menuju injektor.

Pompa bahan bakar memiliki dua jenis:

  1. Pompa bahan bakar mekanis.
  2. Pompa bahan bakar elektris.

 

Pompa bahan bakar mekanis

Sebagian besar pompa jenis ini adalah tipe pompa membran. Pompa membran memiliki ruang pompa yang volumenya tergantung dari elastisitas pergerakan membran. Selain itu, dilengkapi dengan katup satu arah pada saluran masuk dan saluran keluar. Desain spesifik sangat bervariasi, umumnya pompa ini terpasang pada blok mesin atau kepala silinder. Sebuah poros yang memiliki poros eksentrik serta terhubung dengan putaran mesin akan menggerakan tuas pada pompa ini (langsung atau melalui poros penekan/penghubung) untuk menggerakan membran dengan gerakan naik turun. Pergerakan ini akan membuat volume ruang pompa akan mengecil atau membesar, dan berulang-ulang sesuai dengan putaran mesin. Saat volume ruang pompa mengecil, tekanan ruang pompa akan naik dan mengakibatkan katup satu arah pada saluran keluar terbuka serta katup satu arah pada saluran masuk tertutup, bahan bakan akan terpompa keluar melalui saluran keluar. Saat volume ruang pompa berubah dari terkecil mejadi membesar, tekanan pompa akan menurun dan mengakibatkan katup satu arah pada saluran keluar tertutup serta katup satu arah pada saluran masuk terbuka, bahan bajar akan terhisap masuk ruang pompa melalui saluran masuk. Saat proses ini terjadi secara terus menerus, bahan bakar akan mengalir dari tangki menuju karburator atau sistem injeksi bahan bakar. Pompa bahan bakar mekanis umumnya menghasilkan tekanan tidak lebih dari 15 psi, dikualifikasikan sebagai pompa tekanan rendah.

Aplikasi

Sebagian besar mesin bensin dengan karburator dan sebagian kecil mesin diesel menggunakan pompa bahan bakar mekanis.

 

Pompa bahan bakar elektris

Pompa bahan bakar elektris umumnya terpasang pada tangki bahan bakar, sebagian kecil pompa terpasang dalam ruang mesin. Tergantung dari desain, pompa tipe ini menghasilkan tekanan yang bervariasi, dari pompa bertekanan rendah sampai cukup tinggi. Sebagian dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi beban (suplai) berlebih, yang akan mematikan kerja pompa karena umumnya tidak ada saluran untuk aliran balik ke tangki bahan bakar.

Aplikasi

Kendaraan modern terutama yang sudah menggunakan sistem injeksi bahan bakar, umumnya menggunakan pompa bahan bakar elektris karena:

  • Lebih mudah disinergikan dengan sistem yang lain, misal dengan unit kontrol elektronik.
  • Pompa injeksi akan bekerja lebih efektif apabila bahan bakar yang masuk pompa injeksi dalam keadaan bertekanan cukup.
  • Injeksi langsung bensin
  • Injeksi bahan bakar
  • Pompa injeksi
 

Artikel bertopik energi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pompa_bahan_bakar&oldid=15223301"