Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling taqwa

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu… (QS. Al Hujurat/49 ayat 13)Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kita dilarang untuk bersikap?

  1. Dermawan
  2. Diskriminasi
  3. Bersedekah
  4. Bernazar
  5. Berbuat licik

Jawaban yang benar adalah: B. Diskriminasi.

Dilansir dari Ensiklopedia, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu… (qs. al hujurat/49 ayat 13)ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kita dilarang untuk bersikap Diskriminasi.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Dermawan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Diskriminasi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Bersedekah adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Bernazar adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Berbuat licik adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Diskriminasi.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling taqwa

GH Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at gh.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling taqwa

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. اِنَّ اَكْرَمَكُمْعِنْدَ اللهِ اَتْقٰىكُمْ
  2. اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ
  3. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
  4. ياَ اَيُّهَا الَّذِيْنَاٰمَنُوا اتَّقُو اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

Jawaban terbaik adalah A. اِنَّ اَكْرَمَكُمْعِنْدَ اللهِ اَتْقٰىكُمْ.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu” adalah terjemahan dari ayat ….❞ Adalah A. اِنَّ اَكْرَمَكُمْعِنْدَ اللهِ اَتْقٰىكُمْ.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu اِقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلاَكْرَمُterjemahan dari ayat di samping adalah .... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

gh.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling taqwa

Sesungguhnya Orang yang Paling Mulia di Antara Kamu di Sisi Allah Ialah Orang yang Paling Takwa (unsplash/freestocks)

 SURAH AL-HUJURAH(49) AYAT 13

Surah ini merupakan angin segar adanya suatu harapan bagi setiap ummat muslim untuk menjadi seorang yang mulia di antaranya di sisi Allah, yang dapat kita pahami sebagai sesuatu kenikmatan dan keindahan yang tidak ada taranya di dunia. Namun, dengan terjemah ayat tersebut, masih belum dapat dipahami bagaimana caranya bagi ummat muslim biasa bisa meraihnya, sehingga akhirnya jangan hanya terbatas dibaca dan dihafalkan.

MENURUT BEBERAPA HADIS

Sesuai petunjuk beberapa ulama, kita dapat menyandingkan dengan ayat lain atau hadis yang relevan untuk bisa menemukan arti dan maknanya.

A r t i  taqwa dari beberapa hadis  :

Melaksanakan segala perintah Allah.

Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram). 

Ridho (menerima dengan ikhlas) dengan hukum-hukum dan

ketentuan Allah.

Baca juga : Prespektif Psikologi dan Islam terhadap Memori dan Daya Ingat

Sesudah disandingkan, ternyata belum bisa juga menemukan a r t i  dan 

Halaman Selanjutnya

Jakarta -

Seperti ayat Al Quran yang lain, surat Al Hujurat ayat 13 mengandung pelajaran bagi semua muslim. Pelajaran ini bahkan bisa diterapkan seluruh manusia yang tidak beragama Islam.

Berikut bacaan surat Al Hujurat ayat 13

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Arab latin: Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Dikutip dari repository Universitas Muhammadiyah Surabaya, surat Al-Hujurat ayat 13 tidak menggunakan panggilan hanya kepada orang-orang beriman. Ayat ini menyebut seluruh manusia tanpa kecuali.

"Artinya ayat ini mengurai prinsip dasar hubungan manusia. Ayat menegaskan kesatuan asal-usul manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia," tulis repository tersebut.

Dalam firmanNya ini Allah SWT mengingatkan, jangan sampai manusia merasa bangga atau lebih tinggi daripada yang lain karena bangsa atau suku tertentu. Warna kulit atau kondisi bawaan lain juga tidak menjadikan derajat satu manusia beda dengan yang lain.

Surat Al Hujurat ayat 13 menegaskan tidak ada perbedaan nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan. Repository menjelaskan, tujuan ayat ini adalah agar manusia saling mengenal sehingga bisa memberi manfaat pada sesama.

"Perkenalan dibutuhkan untuk saling menarik pelajaran dan pengalaman, yang menjadi modal meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Hasilnya tiap manusia bisa merasakan kedamaian, kesejahteraan duniawi, dan kebahagiaan ukhrowi," tulis repository tersebut.

Demikian penjelaskan makna, arti, dan bacaan surat Al Hujurat ayat 13. Semoga bisa mengambil hikmahnya ya detikers.

(row/erd)

Oleh :

Yudi Yansyah S.Pd.i

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Kalapanunggal

Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

اِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِىاللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَلَهُ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِىَّ بَعْدَهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَهُ.

أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّاقَدَّ مَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحسر: 18)

Hadirin rohimakumulloh

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita tetap dalam keadaan sehat wal’afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.

Hadirin rohimakumulloh

Orang-orang yang bertaqwa akan meraih derajat yang tinggi dihadapan Allah Swt, yaitu :

Pertama : Yang bertaqwa   termulia di sisi Allah Swt

Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:

             يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-Hujurat  : 13)

Demikianlah setelah Allah Swt menyinggung kata yang mewakili jenis manusia, mereka yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, Allah Swt menutup firman-Nya dengan ungkapan yang menunjukkan bahwa yang paling bertakwa dari merekalah yang paling mulia disisi-Nya tidak peduli apa warna kulitnya, kebangsaanya, bahkan apa jenis kelaminya, yang bertaqwalah yang paling mulia. Oleh karena itulah Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad: 

Wahai sekalian manusia, sesunggunya Tuhan kalian adalah satu, ayahanda kalian adalah satu, ingatlah..! tidak ada keutamaan lebih bagi orang arab atas selain mereka, tidak pula bagi non arab atas orang-orang arab, tidak pula yang berkulit merah lebih utama dari yang berkulit hitam tidak pula yang berkulit hitam lebih utama dari yang merah, tak lain yang membuat lebih utama melainkan karena taqwa”. (HR. Imam Ahmad)

Maka bagi siapapun yang ingin meraih kemuliaan tertinggi disisi-Nya, hal itu tidak akan dicapai dengan sekedar harta, kemewahan, ataupun keturunan yang banyak, namun hanya dengan taqwa. Demikian ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah:

Wahai Rasulullah, Siapakah manusia termulia? maka Rasulullah menjawab :  “Yang paling bertaqwa” .(HR. Bukhori dalam kitab ahadits al-anbiya’ dan Muslim dalam kitab Al-Fadha’il)

Kedua : Orang-orang bertaqwa adalah para wali dan kekasih Allah Swt

Orang-orang yang dalam dirinya bersemayam ketaqwaan akan menjadi wali sekaligus kekasih Allah Swt, begitu tegas Allah menyatakan dalam firman-Nya bahwa Dia mencintai orang-orang bertaqwa:

بَلٰى مَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ وَاتَّقٰى فَاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ

(Bukankah demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya  Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran : 76)

Innallaha yuhibbul muttaqin- sesunguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa, petikan firman Allah Swt ini juga termaktub dalam Surah At-Taubah,surah ke-9 pada ayat ke-4 dan ayat ke-7 .

Karena mereka dicintai Allah maka mereka menjadi wali-wali Allah, merekalah para auliyaaullah, para wali bukanlah yang selalu memiliki kemampuan diatas rata-rata manusia biasa, memiliki kesaktian dengan ilmu kanuragannya dan berkemampuan supranatural. Para wali Allah adalah orang-orang yang penuh  ketaqwaan kepada-Nya, tidak takut melainkan kepada Allah semata.

أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ, ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (QS. Yunus : 62-63)

Ketiga : Meraih Ma`iyyatullah

Dengan ketakwaanya, pribadi bertaqwa akan dicintai Allah Swt, dengan cinta-Nya, Allah akan senantiasa menganugerahkan mai`iyyah-Nya  (kebersamaan-Nya), inilah kesertaan dan kebersamaan khusus yang Allah berikan kepada mereka orang-orang yang bertaqwa:

وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 194)

Tentunya tidak ada kebersamaan yang lebih nikmat, tidak ada kesertaan yang lebih indah, tidak ada kedekatan yang lebih syahdu daripada ketika seorang hamba sedang merasa dekat dengan Tuhannya, merasa Allah Swt  senantiasa menyertai dalam setiap langkahnya dalam menapaki jalan kehidupan ini. Maka dia akan berjalan mengarungi kehidupan ini; segala yang akan dia lalui dia lewati, semua itu dengan ketaqwaannya  akan ia tempuh dengan ma`iyyatullah.

Keempat : Dimudahkan urusannya

Allah Swt telah menegaskan dalam firman-Nya :

فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىفَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah”. (QS. Al-Lail : 5-7)

Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka yang gemar berbagi, mereka mau mencurahkan sebagian harta yang mereka miliki untuk kepentingan fi sabilillah, sanggup memberi di saat lapang maupun sempit, di waktu mudah maupun sulit, semua itu karena mereka benar-benar yakin akan adanya balasan syurga, maka kelak Allah akan memberi balasan yang baik dari apa yang telah mereka lakukan dan akan menyediakan jalan kemudahan bagi mereka dalam melakukan berbagi kebaikan. Satu hal yang  tidak boleh terlewat dari perhatian kita disaat mentadaburi ayat-ayat diatas adalah adanya kata “A`tha” yang berarti memberi, ini memberi isyarat kepada kita bahwa setiap kita diharapkan memiliki kontribusi, baik dengan harta yang Allah titipkan kepada kita, fikiran dan ide, atau pun jasa dan tenaga yang bisa kita berikan. Maka jika semua ini kita lakukan dengan didasari iman dan dibingkai dengan nilai ketaqwaan kepada Allah Swt.,  maka ada jaminan bahwa Dia akan memudahkan segala  urusan baik kita.

Kelima : Dilapangkan rizkinya

Rizki adalah segala hal yang manfaat baiknya kembali kepada kita. Termasuk dalam kategori rizki adalah harta, kesehatan, ilmu, kesempatan dan peluang. Jadi rizki tidak terbatas pada harta. Allah Swt  menjanjikan kepada mereka yang bertakwa untuk mendapatkan kemudahan jalan keluar termasuk di dalamnya jalan meraih rizki.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (۳) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya “. (QS. Ath-Thalaq : 2-3)

Demikian sebagian ayat  dari surah Ath-Thalaq ini memberikan gambaran kepada kita bahwa Allah   menjamin kepada orang yang bertaqwa akan mendapatkan jalan keluar dari masalah yang sedang ia hadapi serta rezki yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan perlu kita renungkan bersama bahwa Allah Swt  menempatkan firman-Nya ini di sela-sela bahasan tentang  masalah perceraian, yang bisa jadi ketika seseorang tidak lagi mampu mempertahankan keutuhan rumah tangganya sehingga kemudian bercerai, walupun perceraian adalah sesuatu yang halal namun dibenci Allah, perceraian itu terjadi tetap dalam upaya menjaga nilai ketakwaan  kepada Allah, terkadang terbersit kehawatiran masalah rezki. Dalam gambaran kondisi inilah kita mendapati seakan ayat ini menggedor kesadaran bahwa Allahlah yang Ar-Razzaq dzat Pemberi Rizki, Dialah yang menjanjikan kemudahah kepada siapa yang mau benar-benar bertaqwa kepada-Nya.

Hadirin rohimakumulloh

Kalau ada orang yang paling mulia dialah yang paling bertaqwa kepada Allah Swt, kalau ada yang paling beruntung dialah orang yang bertakwa, kalau ada manusia yang paling hati-hati menapaki jalan hidup yang dilaluinya dialah orang yang bertaqwa, kalau ada orang yang paling waspada menjaga keluarganya agar tidak terjerumus kedalam lumpur dosa dialah orang yang bertakwa. Demikianlah ada sederet karakter dan kriteria baik yang pantas disandang oleh manusia yang bertaqwa kepada Allah, Tuhan yang menciptakan semesta raya, tempat hidup segenap makhluk-makhluk-Nya termasuk manusia, memang pantaslah kiranya kalau mereka memiliki keutamaan tersendiri.

Keenam : Tergapainya Syurga dan Kenikmatan Akherat

Allah Swt  memberikan informasi kepada kita tentang orang-orang yang sukses dengan sebenar-benarnya sukses, mereka yang kesuksesanya terbawa sampai akherat, dan di antara mereka adalah pribadi bertakwa,  demikianlah firman Allah  dalam QS. An-Nur : 52:  

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَخْشَ اللّٰهَ وَيَتَّقْهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”.  (QS. An-Nur  : 52)

Orang yang benar-benar mendapat kemenangan adalah yang menang di kehidupan akherat, mereka para pemenang itu akan diberi kedudukan yang tinggi dan ditempatkan di tempat yang mulia yang sudah disediakan Allah Swt  untuk mereka, mereka yang takut kepada Allah Swt  disebabkan dosa-dosa yang pernah dikerjakannya serta  memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.  Disaat kebanyakan orang melihat dunia adalah segala-galanya mereka memandang dunia hanyalah sarana, diwaktu umumnya orang ingin mengekalkan kekuasannya di dunia mereka melihat dunia ini sementara dan fana, itu semua karena adanya keimanan yang kuat dan menghujam sampai dasar sanubarinya.

Firman Allah Swt  juga memberikan kabar gembira kepada yang bertaqwa: 

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imran  : 133)

Ketujuh : Mendapat Pengajaran dari Allah swt

Orang-orang yang bertaqwa kepada Allah Swt akan senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah melalui Al-Qur’an, karena memang Al-Qur’an adalah penunjuk bagi orang-orang bertaqwa-Hudal lil muttaqin- karena hanya orang-orang yang berupaya menjadi pribadi bertakwalah yang akan mampu menyerap petunjuk-petunjuk yang Allah  bentangkan dalam Al-Quranul Karim. Karena usaha yang dikerahkan untuk menjadi hamba bertakwa membuat mereka akan mendapatkan pengajaran dari Allah ;

وَ اتَّقُوا اللّٰهَ ؕ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ

Dan bertakwalah kepada Allah;  Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”  (QS. Al-Baqarah : 282)

Imam Al-Qurthubiy –rahimahullah- mengatakan dalam tafsirnya, “Ini adalah janji dari Allah, bahwa seseorang yang bertaqwa, maka Allah akan mengajarnya, yakni menjadikan dalam hatinya cahaya untuk memahami sesuatu yang disampaikan kepadanya, Allah Swt akan menjadikan dalam hatinya ada pembeda (furqan) yakni sesuatu yang akan membedakan mana yang hak dan mana yang bathil.

Demikianlah mimbar dakwah yang singkat ini, semoga Allah Swt . melipat gandakan kekuatan kita untuk berupaya menjadi  pribadi-pribadi bertaqwa yang akan mendapat beberapa keutamaan diatas, adapun beberapa keutaman lain dari ketaqwaan akan kita sampaikan pada kesempatan yang akan datang, semoga Allah Swt memberi kita umur panjang yang terhiasi dengan amalan keshalehan. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Dibaca: 1.727 Kali