Setelah membaca narasi diatas berikan tiga contoh Ciri Ciri sikap ikhlas dalam kehidupan sehari hari

Setelah membaca narasi diatas berikan tiga contoh Ciri Ciri sikap ikhlas dalam kehidupan sehari hari

Setelah membaca narasi diatas berikan tiga contoh Ciri Ciri sikap ikhlas dalam kehidupan sehari hari
Lihat Foto

freepik.com/macrovector

Ilustrasi tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan anggota masyarakat yang memiliki tanggung jawab bagi sesama anggota lainnya.

Dalam buku Masyarakat Indonesia dan Tanggung Jawab Moralitas (2018) karya Khabib, tanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, selalu ada campur tangan manusia orang lain. Sehingga keberlangsungan hidup dalam masayrakat dapat terwujud dengan maksimal.

Tanggung jawab terbentuk seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan individu. Tanggung jawab tumbuh dari dalam hati dan kemauan sendiri untuk melakukan kewajiban.

Baca juga: Arti Tanggung Jawab dan Ciri-Cirinya

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, beberapa contoh sikap tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan sebagai berikut:

  1. Bersungguh-sungguh dalam segala hal
  2. Berusaha melakukan yang terbaik
  3. rela berkorban
  4. Disiplin
  5. Dapat dipercaya
  6. Taat aturan
  7. Jujur dalam bertindak
  8. Berani menanggung risiko

Tanggung jawab dalam masyarakat

Sikap tanggung jawab dalam masyarakat diwujudkan dengan:

  • Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, mislanya menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keamanan, dan ketertiban masyarakat.
  • Tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan oeraturan atau norma yang berlaku.
  • Berani melaporkan kejadian yang merugikan masyarakat kepada yang berwenang.
  • Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya.
  • Menolong tetangga dan orang yang kesusahan.

Baca juga: Jenis-jenis Tanggung Jawab sebagai Warga Masyarakat

Tanggung jawab kepada bangsa dan negara

Sikap tanggung jawab kepada bangsa dan negara, yaitu:

  • Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa 
  • Mencintai tanah air
  • Melestarikan bahasa dan seni budaya
  • Menghargai keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
  • Mencintai produk-produk dalam negeri
  • Mempelajari budaya dan tradisi suku lain
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jakarta -

Agama Islam mengajarkan pemeluknya untuk berlaku ikhlas dalam segala perbuatan. Perilaku ikhlas ini memiliki banyak manfaat baik untuk dunia maupun akhirat.

Secara bahasa, ikhlas artinya murni. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati.

Dari segi istilah, ikhlas adalah seluruh ibadah yang diniatkan hanya kepada Allah SWT, bukan yang lain. Orang yang ikhlas tidak akan mengharap pujian dari sesamanya. Lawan kata ikhlas adalah pamrih atau riya yang artinya mengharapkan pujian dari manusia.

Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan An-Nasa'i dikatakan bahwa Allah SWT tidak akan menerima amal perbuatan kecuali yang dilakukan dengan ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridho-Nya." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i).

Penjelasan lebih lanjut mengenai makna ikhlas juga termaktub dalam QS. Al-An'am ayat 162-163 sebagai berikut:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ (163)

Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" (QS. Al-An'am: 162-163).

Berikut 10 manfaat ikhlas dikutip dari buku Memaknai Kehidupan oleh Abdul Hamid:

1. Mendapat pahala dari Allah SWT2. Hati menjadi tenang dan ibadah menjadi lancar3. Menjadi manusia yang pemaaf4. Tidak mudah marah dan tidak diperdaya oleh amarah5. Selalu disayangi dan disenangi orang lain6. Dijauhkan dari sifat-sifat kotor seperti ujub, takabur, dan iri7. Hati selalu lapang dan terasa ringan dalam menjalani hidup8. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menerima Qada dan Qadar Allah9. Menjadi sosok yang hebat dan kuat

10. Mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT

Sahabat hikmah, sebagai hamba Allah sudah sepatutnya kita menjalankan segala perintah-Nya dengan penuh keikhlasan dan semata-mata hanya untuk menggapai ridho-Nya.

(nwy/nwy)


Page 2

Jakarta -

Agama Islam mengajarkan pemeluknya untuk berlaku ikhlas dalam segala perbuatan. Perilaku ikhlas ini memiliki banyak manfaat baik untuk dunia maupun akhirat.

Secara bahasa, ikhlas artinya murni. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati.

Dari segi istilah, ikhlas adalah seluruh ibadah yang diniatkan hanya kepada Allah SWT, bukan yang lain. Orang yang ikhlas tidak akan mengharap pujian dari sesamanya. Lawan kata ikhlas adalah pamrih atau riya yang artinya mengharapkan pujian dari manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan An-Nasa'i dikatakan bahwa Allah SWT tidak akan menerima amal perbuatan kecuali yang dilakukan dengan ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan, kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridho-Nya." (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i).

Penjelasan lebih lanjut mengenai makna ikhlas juga termaktub dalam QS. Al-An'am ayat 162-163 sebagai berikut:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ (163)

Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" (QS. Al-An'am: 162-163).

Berikut 10 manfaat ikhlas dikutip dari buku Memaknai Kehidupan oleh Abdul Hamid:

1. Mendapat pahala dari Allah SWT2. Hati menjadi tenang dan ibadah menjadi lancar3. Menjadi manusia yang pemaaf4. Tidak mudah marah dan tidak diperdaya oleh amarah5. Selalu disayangi dan disenangi orang lain6. Dijauhkan dari sifat-sifat kotor seperti ujub, takabur, dan iri7. Hati selalu lapang dan terasa ringan dalam menjalani hidup8. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menerima Qada dan Qadar Allah9. Menjadi sosok yang hebat dan kuat

10. Mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT

Sahabat hikmah, sebagai hamba Allah sudah sepatutnya kita menjalankan segala perintah-Nya dengan penuh keikhlasan dan semata-mata hanya untuk menggapai ridho-Nya.

(nwy/nwy)

tirto.id - Ikhlas adalah salah satu syarat agar suatu ibadah diterima di sisi Allah SWT. Amalan baik yang diboncengi niat buruk atau ingin dipuji orang lain akan tertolak, serta tak berarti apa-apa di sisi Allah SWT.

Secara bahasa, ikhlas berasal dari bahasa Arab yang artinya murni, jernih, dan tanpa campuran apa pun.

Maksudnya, orang yang mengerjakan suatu perbuatan dengan ikhlas, artinya memiliki niat suci hanya karena Allah, serta bersih dari intensi duniawi.

Seorang muslim yang ikhlas beramal memperoleh derajat tinggi di sisi Allah SWT, sebagaimana tergambar dalam surah An-Nisa ayat 125: "Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan ... " (QS. An-Nisa [4]: 125).

Ciri-ciri Orang Ikhlas

Berikut ini ciri-ciri orang yang memiliki niat ikhlas dan contohnya perilakunya.

1. Orang ikhlas tidak mengharap popularitas

Orang yang ikhlas tidak akan beribadah atau melakukan suatu amalan baik demi popularitas atau dikenal orang lain. Ketika niat ibadahnya disusupi keinginan agar populer, maka amalan itu rusak dan tak diterima di sisi Allah SWT.

Contohnya, seorang murid yang hanya mau membersihkan papan tulis ketika ada guru. Ketika tak ada guru, ia tak mau membereskan kekotoran kelas. Ia ingin agar perilakunya diperhatikan dan dianggap populer di kalangan guru.

2. Ikhlas hadir ketika seseorang mengakui bahwa ia memiliki banyak kekurangan

Orang yang ikhlas mengakui bahwa ia memiliki banyak kekurangan, ia merasa belum maksimal menjalankan kewajiban yang dibebankan Allah kepadanya.

Orang yang mengakui bahwa ia memiliki banyak kekurangan tidak akan bangga atau merasa ujub dengan kebaikan yang ia lakukan. Pada saat bersamaan, ia merasa cemas dengan amalannya dan khawatir tak diterima Allah SWT.

3. Orang ikhlas cenderung menyembunyikan amal kebaikan yang ia lakukan

Orang yang ikhlas tidak melakukan amalan baik agar dilihat orang lain. Sebaliknya, ia akan lebih gemar beribadah dalam keadaan sepi dan tak ada orang yang melihatnya.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Tujuh pihak yang diberi naungan oleh Allah, di mana hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. [Dari tujuh pihak tersebut, Rasulullah menyebutkan salah satunya] siapa yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, ibarat tangan kiri tak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanan, maka ia termasuk salah satu di dalamnya," (H.R. Muslim).

4. Orang ikhlas akan marah atau cinta pada suatu hal karena Allah SWT

Orang yang ikhlas berusaha mengekang hawa nafsunya, serta tidak mencintai seseorang atau suatu hal, kecuali yang dicintai Allah SWT. Ia juga tidak marah kecuali pada hal yang dimurkai Allah SWT.

Seorang muslim yang ikhlas tidak hidup di bawah bayang-bayang hawa nafsu dan keinginan orang lain. Ia dituntun oleh keridaan Allah SWT, serta membuat suatu keputusan berdasarkan prinsip yang diridai Allah SWT.

5. Orang ikhlas merasa gembira ketika saudaranya memiliki kelebihan

Orang yang ikhlas akan bergembira ketika saudaranya sesama muslim memiliki suatu kelebihan yang tak ia miliki. Namun, tak jarang seseorang akan hasad dan iri ketika yang memiliki kelebihan itu adalah juniornya sendiri.

Hanya orang ikhlas yang rela memberi kesempatan kepada orang yang lebih kompeten darinya untuk mengambil tanggung jawab yang ia pikul.

Orang yang ikhlas tidak memanfaatkan kelebihan orang lain untuk keuntungan dirinya, melainkan mendukung potensi tersebut agar terus berkembang.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya [sebagai perumpamaan]," (H.R. Bukhari, Muslim, dan Nasa’i).

Baca juga:

  • Mengenal Ikhlas dalam Islam dan Apa Saja Tingkatannya?
  • Hidup Ikhlas dan Sederhana Menurut Islam: Pengertian serta Maknanya

Baca juga artikel terkait IKHLAS atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates