Pertanyaan: Anwar, Dusun Tataran Kecamatan Tambang Jawaban: Witir satu rakaat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, ‘‘Barang siapa yang senang Salat Witir satu rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang senang Salat Witir tiga rakaat, maka kerjakanlah. Barang siapa yang senang Salat Witir lima rakaat, maka kerjakanlah.’’ (HR. Abu Daud dan Nasa'i) Di samping itu boleh juga dikerjakan tujuh rakaat dengan satu salam. Hal ini berdasarkan sabda Rasululllah SAW yang berasal dari Ummu Salamah, "Nabi SAW Salat Witir dengan tujuh rakaat dan lima rakaat dan tidak memisahkannya dengan salam dan ucapan apapun.’’ (HR. Imam Ahmad, Nasa'i dan Ibnu Majah Adapun witir dengan sembilan rakaat berdasarkan hadis Aisyah yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW Salat Witir sembilan rakaat, tidak duduk sama sekali kecuali pada rakaat kedelapan, kemudian berzikir kepada Allah bertahmid dan berdoa, lalu mengucapkan salam yang kami dengar ucapannya (HR. Imam Ahmad dan imam Muslim). Sedangkan Salat Witir dengan sebelas rakaat berdasarkan hadis Aisyah yang mengatakan bahwa "Nabi SAW Salat Witir setelah salat Isya sebanyak sebelas rakaat sampai Fajar.’’ (HR. Al-jama'ah kecuali Muslim) Apabila kita mengerjakan witir tiga rakaat, maka pelaksanaannya boleh dua rakaat kemudian salam, lalu satu rakaat lagi dan salam. Boleh juga dikerjakan tiga rakaat satu salam. Hal ini berdasarkan hadis Umar bin Khattab ra. Ia melakukan Salat Witir tiga rakaat dengan satu salam pada rakaat yang ketiga. Ibnu Umar mengerjakan Salat Witir tiga rakaat dengan dua salam. (HR. Bukhari ) Semoga ada manfaatnya bagi semua pembaca dan untuk penanya pada khususnya. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.*** Ustad mau tanya solat witir umumnya berapa rakaat nggeh. Biasanya kalau disini 8 solat tarawih 3 shalat witir. Apa witir dikerjakan bisa 1 rakaat ustad. Ibu Ainun, di Surabaya. Jawaban: Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah, wa ba’du. Sholat witir, adalah ibadah sunah yang sangat ditekankan (sunah mu-akkadah) dan berpahala besar. Sampai sebagian ulama; seperti Imam Abu Hanifah rahimahullah, berpandangan bahwa sholat witir hukumnya wajib. Namun yang tepat, hukum sholat witir adalah sunah mu-akkadah. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah sampai pernah mengatakan, من ترك الوتر فهو رجل سوء لا ينبغي أن تقبل له شهادة “Siapa yang selalu meninggalkan sholat witir, dia seorang yang buruk, persaksiannya tidak diterima.” Ini menunjukkan, sholat witir adalah sholat yang amat penting. Saking pentingnya sholat ini, Allah sampai menjadikan witir sebagai sumpah. وَٱلۡفَجۡرِ Demi waktu fajar. وَلَيَالٍ عَشۡرٖ Demi malam yang sepuluh. وَٱلشَّفۡعِ وَٱلۡوَتۡرِ Demi yang genap dan yang ganjil. (QS. Al-Fajr 1 – 3) Imam Qotadah rahimahullah menerangkan, هما الصلاوات، منها شفع ومنها وتر Genap dan ganjil, maksudnya adalah sholat. Karena sholat ada yang raka’atnya genap (pent. seperti subuh, duhur, asar dll), ada yang ganjil (pent. seperti maghrib dan sholat witir). Jumlah Raka’at WitirWitir (الوتر), bermakna ganjil. Sholat witir adalah sholat yang dilakukan di malam hari sebagai penutup sholat-sholat sebelumnya, dikerjakan dengan jumlah raka’at ganjil. Waktu sholat witir, dimulai setelah sholat Isya, sampai tiba waktu subuh, meskipun sholat Isya dijamak dengan sholat Maghrib (jama’ taqdim), sholat witir boleh dikerjakan sejak saat itu. Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menceritakan sebuah nasihat berkesan yang beliau dengar Nabi Shallallahu’alaihi wasallam, أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم أن أوتر قبل أن أنام “Kekasihku shallallahu’alaihi wasallam memberiku nasihat untuk berwitir sebelum aku tidur.” Jumlah raka’at minimal sholat ini adalah satu raka’at. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut, صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى Sholat malam dikerjakan dua raka’at salam, dua raka’at salam. Jika khawatir bangun kesubuhan, maka Witirlah dengan satu raka’at, sebagai penutup sholat-sholat sebelumnya. (HR. Bukhori dan Muslim) Adapun jumlah maksimum raka’at witir, tidak ada dalil yang menjelaskan batasannya. Sehingga seorang bisa melakukan sholat witir dengan raka’at berapapun asalkan ditutup dengan raka’at yang ganjil. Dalam Fatwa Lajnah Da-imah diterangkan, أقل الوتر ركعة ولا حد لأكثره، فإذا أوترت بركعة واحدة أو ثلاث أو خمس أو سبع أو تسع أو إحدى عشرة أو ثلاث عشرة أو أكثر من ذلك فالأمر فيه سعة. Jumlah minimal raka’at sholat witir adalah satu raka’at. Tidak ada batasan jumlah maksimum raka’at witir. Jika berwitir dengan satu raka’at, tiga, lima, tujuh, sembilan, sebelas, tiga belas atau lebih dari itu, boleh. Dalam hal ini longgar. (Fatawa al-Lajnah ad-Da-imah 7/173) Wallahua’lam bis showab. *** Dijawab oleh Ustadz Ahmad Anshori Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
🔍 Amalan Bulan Sya'ban, Hukum Arisan Rumaysho, Rujuk Setelah Talak, Rahasia Kekuatan Hu Allah, Game Orang Berak, Problem Rumah Tangga, Cara Mengetahui Jodoh Dari Allah KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28 |