Siapa saja tokoh Alkitab yang melanggar HAM?

HAM (Hak Asasi Manusia) merupakan sebuah perangkat yang telah dimiliki oleh tiap manusia selama ia hidup. Sejak beberapa puluh tahun belakang perkara HAM ini telah menjadi suatu topik yang banyak di perhatikan oleh banyak orang di dunia. Jika pada jaman penjajahan dahulu perbudakan di legalkan oleh bangsa-bangsa saat ini perkara perbudakan menjadi suatu topik yang begitu sensitif. HAM telah diakui oleh dunia sebagai perangkat yang tidak mungkin dipisahkan dan diambil secara paksa dari kehidupan sehari-hari manusia yang hidup dalam lingkungan sosial.

HAM ini timbul atas kesadaran dari diri dan perasaan manusia terhadap manusia lainnya bahwa satu orang dengan yang lainnya memiliki kedudukan yang sama bukan hanya dihadapan sesama manusia tapi juga di hadapan Allah sang pencipta. Meskipun telah banyak dibentuknya undang-undang mengenai HAM ini tetap saja ada orang yang melanggarnya dengan mengemukakan banyak alasan di baliknya. Perlu diingatkan kembali ketika manusia diciptakan oleh Allah, manusia tidak memiliki dosa yang dapat menyebabkan timbulnya perasaan benci hingga melakukan kekerasan kepada lainnya karena pada dasarnya Allah memberikan kasih kepadanya dan memerintahkan pula untuk mengasihi mahluk lainnya dengan perasaan yang sama.

Namun akibat dosa manusia menjadi ciptaan yang tidak dapat dikenali oleh Allah lagi, manusia bahkan dapat iri dengan kedudukan Allah hingga timbul kebencian kepada manusia lainnya hingga melakukan pembunuhan kepada manusia lainnya. Lalu bagaimana kita sebagai kaum beriman melihat perkara mengenai HAM ini? Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dapat menjelaskan sebenarnya bagaimana atau seperti apa lebih tepatnya apa yang Tuhan inginkan dari diri kita manusia mengenai HAM ini:

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dapat dilihat dalam kitab matius 22:37-40, dalam ayat ini dapat dengan jelas menggambarkan tentang seorang farisi yang menanyaka pertanyakan kepada Tuhan Yesus mengenai hukum apa yang paling utama. Tentunya jika kita fikirkan secara logika manusia Tuhan akan menjawab hukum yang dapat menguntungkan diri sendiri, namun hal ini tidaklah dikatakan oleh Tuhan.

Tuhan memberi tahukan kepada kita secara tidak langsung mengenai 2 hukum utama yang harus selalu dipelihara oleh manusia yakni satu Tuhan ingin kita mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwa kita dan yang kedua adalah kita sebagai manusia haruslah mengasihi manusia lainnya sebagaimana kita mengasuhi diri kita sendiri.

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM dalam ayat ini secara tidak langsung menjelaskan kepada kita bahwa pelanggaran yang dilakukan kepada manusia lainnya tidaklah seturut dengan perintah yang Tuhan  berikan kepada manusia. Melanggar HAM lainnya juga dapat melanggar hukum yang Tuhan berikan kepada manusia. Jika dalam diri kita ada kasih seperti Yesus tentunya pelanggaran seperti ini tidak akan dilakukan walaupun mengasihi Allah dengan segenap hari dan jiwa kita merupakan hukum yang utama Tuhan tetap ingin manusia dapat menyalurkan kasihNya kepada yang lainnya.

  1. Kejadian 1:2 dan Galatia 3:28

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM  dapat menyebabkan atau memberikan dampak yang buruk terhadap citra manusia di hadapan Allah. Pada kej 1:2 di sana menggambarkan manusia memiliki gambar dan rupa yang sama dengan Allah sehingga apa yang ada pada Allah juga ada pada manusia, pelanggaran HAM merupakan perbuatan dari iblis melalui dosa sehingga citra Allah kita tutupi dengan dosa tersebut.

Semenjak manusia jatuh ke dalam dosa Allah selalu ingin dan rindu agar manusianya kembali datang kepadanya serta berusaha untuk kembali menjadi sama bersama-sama denganNya. Ketidakadilan, ketidakbenaran, kebohongan, dusta, cemburu, iri dan tidak mengasihi tidak terdapat dalam diri Allah. Dalam Gal 3:28 juga menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sama satu dengan yang lainnya sehingga tindakan perbedaan dan diskriminasi sangat bertentangan den gan apa yang Allah inginkan.

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM lainnya dapat dilihat dalam kolose 3:8-10, dalam ayat ini kita sebagai kaum percaya di tuntut untuk memiliki hidup yang baru dengan cara melepaskan segala kepribadian lama yang buruk berserta praktek-prakteknya dan mengenakan pribadi yang baru yang mana telah dan akan dibentuk oleh Tuhan menjadi seturut denganNya.

Orang yang telah percaya dan dibaptis tentunya akan mengenakan tubuh yang baru yang mana di dalam dan kepadanya dapat disalurkan hayat Allah sehingga boleh dibentuk menjadi serupa dengan Tuhan yang memberikan hayat itu sendiri. Jika orang yang melanggar HAM bukankah itu menandakan dirinya tidak mau di ubah dan dibentuk oleh Tuhan dengan cara mengeraskan hatinya.

Ham bukanlah semata-mata alat yang dapat digunakan oleh kalangan orang tertentu demi mencapai tujuannya. HAM diberikan oleh Tuhan kepada manusia supaya manusia itu sendiri dapat dengan maksimal memenuhi diri dengan kehendak Allah, HAM ada sebagai bukti nyata bahwa Tuhan Yesus benar-benar memerhatikan perkara ini tidak hanya dalam satu masa saja namun untuk beberapa masa selanjutnya dari hidup manusia. HAM dapat mengingatkan kembali kepada manusia bahwa kasih yang sejati hanya berasal dari Tuhan dan kita sebagai hambanya harus turut serta dalam menyalurkan kasihnya ini kepada manusia lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Ayat Alkitab Tentang Pelanggaran HAM Dalam Ajarannya. Hak Asasi Manusia adalah perangkat yang dimiliki setiap manusia selama ia hidup. Sejak beberapa dekade terakhir kasus hak asasi manusia ini telah menjadi topik yang telah diperhatikan oleh banyak orang di dunia. Jika di era kolonial lama, perbudakan dibatalkan oleh negara-negara saat ini, kasus perbudakan menjadi topik yang sangat sensitif. Hak asasi manusia telah diakui oleh dunia sebagai alat yang tidak dapat dipisahkan dan secara paksa diambil dari kehidupan sehari-hari manusia yang hidup di lingkungan sosial.

HAM muncul dari kesadaran diri dan perasaan manusia terhadap manusia lain bahwa satu orang dengan orang lain memiliki posisi yang sama tidak hanya di hadapan sesama manusia tetapi juga di hadapan Allah sang pencipta. Meskipun sudah ada banyak undang-undang tentang hak asasi manusia, masih ada orang yang melanggarnya dengan mengemukakan banyak alasan di baliknya. Perlu diingatkan kembali ketika manusia diciptakan oleh Tuhan, manusia tidak memiliki dosa yang dapat menyebabkan perasaan kebencian melakukan kekerasan kepada orang lain karena pada dasarnya Tuhan memberikan cinta kepadanya dan memerintahkan juga untuk mencintai makhluk lain dengan perasaan yang sama.

Tetapi sebagai akibat dari dosa umat manusia sebagai ciptaan yang tidak dapat dikenali oleh Tuhan lagi, manusia bahkan dapat merasa iri dengan posisi Tuhan untuk membangkitkan kebencian terhadap manusia lain untuk melakukan pembunuhan terhadap manusia lain. Lalu bagaimana kita sebagai orang percaya melihat masalah ini tentang hak asasi manusia? Ayat Alkitab tentang pelanggaran hak asasi manusia dapat menjelaskan dengan tepat bagaimana atau apa yang lebih tepatnya Tuhan ingin kita lakukan dengan hak asasi manusia:

Siapa saja tokoh Alkitab yang melanggar HAM?

1. Kolose 3:8-10

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM lainnya dapat dilihat dalam kolose 3:8-10, dalam ayat ini kita sebagai kaum percaya di tuntut untuk memiliki hidup yang baru dengan cara melepaskan segala kepribadian lama yang buruk berserta praktek-prakteknya dan mengenakan pribadi yang baru yang mana telah dan akan dibentuk oleh Tuhan menjadi seturut denganNya.

Orang yang telah percaya dan dibaptis tentunya akan mengenakan tubuh yang baru yang mana di dalam dan kepadanya dapat disalurkan hayat Allah sehingga boleh dibentuk menjadi serupa dengan Tuhan yang memberikan hayat itu sendiri. Jika orang yang melanggar HAM bukankah itu menandakan dirinya tidak mau di ubah dan dibentuk oleh Tuhan dengan cara mengeraskan hatinya.

2. Kejadian 1:2 dan Galatia 3:28

Ayat alkitab tentang pelanggaran HAM  dapat menyebabkan atau memberikan dampak yang buruk terhadap citra manusia di hadapan Allah. Pada kej 1:2 di sana menggambarkan manusia memiliki gambar dan rupa yang sama dengan Allah sehingga apa yang ada pada Allah juga ada pada manusia, pelanggaran HAM merupakan perbuatan dari iblis melalui dosa sehingga citra Allah kita tutupi dengan dosa tersebut.

Semenjak manusia jatuh ke dalam dosa Allah selalu ingin dan rindu agar manusianya kembali datang kepadanya serta berusaha untuk kembali menjadi sama bersama-sama denganNya. Ketidakadilan, ketidakbenaran, kebohongan, dusta, cemburu, iri dan tidak mengasihi tidak terdapat dalam diri Allah. Dalam Gal 3:28 juga menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sama satu dengan yang lainnya sehingga tindakan perbedaan dan diskriminasi sangat bertentangan den gan apa yang Allah inginkan.

3. Matius 22:37-40

Ayat Alkitab tentang pelanggaran HAM dapat dilihat dalam buku Matius 22: 37-40, dalam ayat ini dapat dengan jelas menggambarkan seorang Farisi yang bertanya kepada Tuhan Yesus tentang hukum yang paling penting. Tentu saja, jika kita berpikir secara logis, Tuhan akan menjawab hukum yang dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi ini tidak dikatakan oleh Tuhan.

Tuhan memberi tahu kita secara tidak langsung tentang dua hukum utama yang harus selalu dipelihara oleh manusia, yaitu satu Tuhan ingin kita mencintai Tuhan dengan segenap hati dan jiwa kita dan yang kedua adalah bahwa kita sebagai manusia harus mencintai manusia lain sebagaimana kita memelihara diri kita sendiri.

Ayat Alkitab tentang pelanggaran hak asasi manusia dalam ayat ini secara tidak langsung menjelaskan kepada kita bahwa pelanggaran yang dilakukan terhadap manusia lain tidak sesuai dengan perintah yang Tuhan berikan kepada manusia. Melanggar hak asasi manusia lainnya juga bisa melanggar hukum yang diberikan Tuhan kepada manusia. Jika di dalam diri kita ada cinta seperti Yesus, tentu saja pelanggaran seperti itu tidak akan dilakukan walaupun mencintai Tuhan sepanjang hari dan jiwa kita adalah hukum utama Tuhan masih menginginkan manusia untuk dapat menyalurkan kasih-Nya kepada orang lain.

Ham bukan hanya alat yang dapat digunakan oleh orang-orang tertentu untuk mencapai tujuan mereka. Hak asasi manusia diberikan oleh Allah kepada manusia sehingga manusia itu sendiri dapat secara maksimal memenuhi diri mereka dengan kehendak Allah, hak asasi manusia ada sebagai bukti nyata bahwa Tuhan Yesus benar-benar peduli tentang masalah ini tidak hanya dalam satu periode tetapi untuk beberapa periode manusia berikutnya kehidupan. Hak asasi manusia dapat mengingatkan orang bahwa cinta sejati hanya datang dari Tuhan dan kita sebagai pelayan harus berpartisipasi dalam menyalurkan cinta ini kepada manusia lain.