Sifat keindahan yang dimana keindahan itu tidak pernah dilupakan adalah?

a. Keindahan itu kebaikan

Sifat keindahan (nature of beauty) bersumber dari unsur rasa yang ada dalam diri manusia, yang memberi pertimbangan bahwa keindahan itu adalah kebaikan dan dibenarkan oleh akal. Sifat keindahan itu adalah kebaikan (goodness), artinya setiap sesuatu yang indah pasti menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan. Apabila sifat keindahan ini dijadikan norma untuk menanggapi (mengapresiasi) objek yang melekat pada diri manusia, yang dirasakan adalah bahwa sikap, perilaku, tutur bahasa, serta cara berbusana orang itu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan orang yang m,elihat, mendengar, dan begaul dengannya. Jadi, jika penanggap/pengapresiasi mengatakan sesuai dengan norma itu, keindahan itu sama dengan rasa nurani yang ada dalam dirinya, dan ini dibenarkan atau diterima juga oleh akalnya (pikirannya).

Demikian juga, apabila sifat keindahan ini dijadikan norma untuk menanggapi (mengapresiasi) karya budaya manusia, yang dirasakan bahwa mode pakaian, dekorasi ruang, lukisan, tata rias, serta bangunan rumah itu menyenangkan, menggembirakan, menasrik perhatian, dan tidak membosankan orang yang melihatnya. Jadi, keindahan itu sama dengan nurani yang ada dalam diri orang yang melihatnya itu dan dibenarkan atau diterima juga oleh akalnya (pikirannya).

b. Keindahan itu keaslian

Selain sifat keindahan yang telah disebutkan tadi, adapula sifat keaslian (originality), artinya objek itu asli, bukan tiruan. Setiap objek yang asli selalu memiliki keindahan, artinya menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan orang yang melihatnya. Misalnya lukisan Monalisa yang asli, bukan tiruan, memiliki keindahan. Sebaliknya, tiruan lukisan Monalisa tidak memiliki keindahankarena tidak asli. Gadis cantik memiliki keindahan karena asli, tetapi lukisan gadis cantik memiliki keburukan karena tiruan dari yang asli.

Semua yang tiruan itu buruk.

c. Keindahan itu keabadian

Sifat keindahan itu adalah keabadian (durability), artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah hilanh, atau susut. Karya musik Beethoven tidak pernah dilupakan orang karena keindahannya itu abaadi. Suatu objek yang memiliki keindahan yang abadi tidak pernah dilupakan orang, artinya sifat menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian orang, dan tidak membosankan itu tidak pernah hilang ataupun susut. Jika dilupakan orang, itu berarti tidak lagi mempunyai keindahan, tetapi keburukan. Keburukan itu tidak menyenangkan, tidak menggemberikan, tidak menarik, dan membosankan.

d. Keindahan itu kewajaran

Sifat keindahan itu adalah kewajaran (properliness), artinya tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan, menurut apa adanya. Suatu foto berwarna dicetak lebih indah dari warna aslinya justru keburukan karena berlebihan.

Penyanyi yang membawakan lagunya sambil berteriak-teriak dan berjingkrak-jingkrak justru keburukan karena berlebihan melebihi batas kewajaran.

e. Keindahan itu kenikmatan

Sifat keindahan juga adalah kenikmatan (pleasure), artinya kesenangan ysng memberi kepuasan. Menonton pertunjukan tari-tarian yang memberi kesenangan dan kepuasan adalah keindahan. Sebaliknya, menonton pertunjukan tari-tarian yang tidak menyenangkan dan tidak memuaskan adalah keburukan.

Contoh lain lagi, karena banyak penonton yang menonton film yang diangkat dari novel Cintaku di Kampus oleh Ashadi Siregar, pengarangnya merasa senang dan puas karena indah.

f. Keindahan itu kebiasaan

Sifat keindahan juga adalah kebiasaan (habit), artinya dilakukan berulang-ulang. Hal yang tidak biasa menjadi kebiasaan jika dilakukan berulang-berulang-ulang. Hal yang tidak biasa itu buruk, tetapi karena dilakukan berulang-ulang lalu menjadi kebiasaan, dan kebiasaan itu keindahan, artinya menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian orang, dan tidak membosankan. Kebiasaan memakai setelan jas, inilah yang indah, sedangkan memakai sarung dan baju adat itu buruk karenatidak biasa. Contohnya, Hanafi dalam upacara perkawinandengan Rafiah

tidak mau memakaipakaian adat Minangkabau karena dia terbiasa dengan pendidikan dan berpakaian ala Barat. Kebiasaan berpakaian ala Barat inilah yang indah karena menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan (baca: Salah Asuha oleh Abdul Muis).

Menurut Coleridge (1772 – 1834) seorang penyair romantik, keindahandapat dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan mempunyai akibat terhadap daya tangkap atas suatu objek. Suatu objek yang tidak berarti dapat berubah menjadi berarti karena kebiasaan. Suatu objek yang tidak nikmat dapat berubah menjadi nikmat karena kebiasaan, misalnya merokok. Suatu objek yang buruk dapat berubah menjadi indah karena kebiasaan. Akan tetapi, kebiasaan jangan pula sampai mengubah konsep keindahan.

g. Keindahan itu relatif

sifat keindahan juga adalah relatif (relative), artinya terikat dengan selera perseorangan, waktu, dan tempat. Mode busana memiliki keindahan yang relatif karena terikat dengan selera perseorangan, dalam kurun waktu tertentu, dan ditempat tertentu pula. Apabila sudah tidak sesuai lagi dengan selera dan sudah lampau kurun waktunya pemakaiannya ditempat tertentu, mode busana itu hilang keindahannya dan berubah menjadi keburukan, artinya tidak menyenangkan, tidak menggembirakan, tidak menarik, dan membosankan.

Oleh karena itu, setiap objek memiliki sifat kebaikan, keaslian, keabadian, kewajaran, kenikmatan, dan kebiasaan, memiliki sifat keindahan. Sifat keindahan suatu objek selalu suatu objek selalu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan, tetapi sifat keindahan dapat dibatasi oleh selera perseorangan, waktu, dan tempat.

B. Keindahan Dan Kebudayaan 1. Hubungannya dengan kebudayaan

Dalam hal keindahan, terhadap hubungan antara estetis dan kebidayaan.

Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya, sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia, baik yang berupa sikap dan perilaku maupun berupa karya cipta. Dengan perkataan lain,

kebudayaan memiliki rasa keindahan dan karenannya kebudayaan itu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan.

Kebudayaan tentu membahagiakan manusia, dihargai oleh banyak orang, jika sudah terbiasa, menghaluskan etika, moral manusia. Manusia akan bersikap sopan-santun, etis, saling menghormati, dan saling menghargai antara satu sama lain hubungan hidup bermasyarakat.

Keindahan yang terdapat pada diri manusia dipantulkan melauli sikap, perilaku, tutur kata, dan cara berpakaian dalam pergaulan hidup bermasyarakat.

Sikap dan perilaku ramah, sopan, menghargai serta menghargai orang lain, tutur kata yang lemah lembut, halus, tidak menyakitkan orang lain, perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak, diterima secara wajar karena memiliki rasa keindahan. Apabila ini dilakukan terus-menerus sebagai kebiasaan, dengan kata lain membudaya, keindahan itu disebut keindahan sebagai manifestasi budaya, suatu sifat asli yang melekat pada diri manusia, bukan dibuat-buat atau tiruan belaka.

BAB 1

PENDAHULUAN

            A.LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan setiap manusia memiliki kecenderungan untuk menghadirkan keindahan dalam hidupnya.Setiap manusia membutuhkan keindahan dalam hidupnya sehingga kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih bermakna. Dan keindahan itu sendiri terdapat beberapa sifat yang harus diketahui oleh manusia  agar manusia dapat menciptakan keindahan dalam hidupnya

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa.keindahan yang didasarkan pada selera didukung oleh factor kontemplasi dan ekstasi.apabila kedua dasaran tersebut dihubungkan, maka terjadilah penilaian bahwa sesuatu itu indah .

B.RUMUSAN MASALAH

Karena banyaknya masalah yang melatar belakangi penuli dalam menyusun makalah ini,maka penulis membuat batasan-batasan untuk mempermudah dalam menyusun makala ini,yang kemudian akan di bahas pada bab 2

Batasan-batasan tersebut antara lain:

1.Sifat-sifat keindahan

2. Pandangan terhadap pencapaian kemakmuran

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1.Mengetahui sifat-sifat keindahan

2. Mengetahui hubungan kontemplasi dan ekstasi dalam penilaian suatu keindahan

D.METODE PENULISAN

Adapun penulisan makalah ini penulisan menggunakan cara elektronika yaitu dimana penulis mencari materi yang di butuhkan melalui elektronik seperti internet

 E.SISTEMATIKA PENULISAN

            Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1.PENDAHULUAN

A.latar Belakang

B.Rumusan masalah

C.Tujuan penulisan

D.Metode penulisan

BAB 2 Sifat-sifat Keindahan dan Pandangan Pencapaian Kemakmuran

A.Sifat-sifat Keindahan

B.Pandangan Pencapaian Kemakmuran

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA  


BAB II

          A.SIFAT-SIFAT KEINDAHAN

            Untuk mengatakan sesuatu itu indah atau tidak,berikut ini akan di jelsakan tentang sifat-sifat keindahan sebagai berikut

            A.Keindahan itu Benar

              Kebenaran artinya bukan tiruan.sesuatu dikatakan indah jika sesuatu itu benar bukan tiruan,contohnya,ada seorang gadis cantik yang dilukis. Manakah yang lebih indah antara gadis cantik atau lukisan gadis cantik. Tentu saja gadis cantik itu sendiri karena gadis cantik itu benar bukan tiruan sedangkan lukisan gadis cantik itu tiruan.

            B.Keindahan itu Abadi

            Abadi artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah hilang.sesuatu dikatakan indah jika benda tersebut abadi,selalu diingat oleh orang dan tidak akan pernah hilang. John keats menyatakan bahwa sesuatu yang indah adalah abadi sedangkan yang tidak abadi adlah tidak indah.

            C.Keindahan itu Mempunyai Daya Tarik

            Daya tarik artinya memikat perhatian orang,menyenangkan,dan tidak membosankan. Sesuatu dikatakan indah jika dapat memikat orang,dapat membuat orang menjadi senang dan orang tidak akan menjadi bosan.contohnya,pulau Lombok itu indah karena dapat menarik perhatian turis,menyenangkan bagi turis yang berkunjung ke sana, dan turis tidak akan merasa bosa berada di pulau Lombok. John Keats juga menyatakan bahwa sesuatu yang indah itu mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.

            D. Keindahan itu Wajar

            Wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula kurang,dan menurut apa adanya.Sesuuatu dikatakan indah jika tidak berlebihan,tidak pula ada yang kurang.jika sesuatu itu berlebihan atau Sesutu itu kurang maka,tidak indah jadinya.misalnya,sebuah foto yang dicetak dengan warna yang berlebihan dari aslinya maka akan terlihat tidak indah karena warnya berlebihan.

            E.Keindahan itu Kenikmatan

            Kenikamatan artinya kesenangan yang memberikan kepuasan.sesuatu dikatakan indah jika sesuatu itu memperoleh kesenangan yang menimbulkan rasa kepuasan.misalnya,banyak orang yang senang melihat film laskar pelangi yang diangkat dari sebuah novel karangan Andrea Hirata yang menyebabkan pengarangnya merasa puas karena keindahan karyanya.

            F. Keindahan itu Kebiasaan

            Kebiasaan artinya dilakukan berulang-ulang,yang tidak biasa menjadi biasa karena dilakukan berulang-ulang. Sesuatu yang tidak biasa tidak indah jiak dilakukan berulang-ulang maka akan menjadi sesuatu yang biasa dan indah.menurut Coleridge seorang penyair romantik    (1772-1834),keindahan itu dapat dipengaruhi oleh kebiasaan.sesuatu yang tidak indah dapat berubah menjadi indah karena kebiasaan. Akan tetapi,menurut Coleridge,kebiasaan jangan pula sampai mengubah konsep keindahan.

            G.Keindahan itu Universal

            Universal artinya tidak terikat dengan selera perseorangan,waktu dan tempat.misalnya mode /gaya berpakaian si A tidak  sama dengan mode pakaian si B sehingga mode itu disebut universal karena tidak terikat dengan selera perseorangan.

            B.PANDANGAN  TERHADAP  PENCAPAIAN KEMAKMURAN

            Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera didukung oleh factor kontemplasi dan ekstasi.Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,merasakan,dan menikmati sesuatu yang indah itu.Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia,terjadilah penilaian bahwa sesuatu itu indah.sesuatu yang indah itu menarik perhatian orang yang melihat dan mendengar .Bentuk di luar diri manusia itu merupakan karya budaya,yaitu seni lukis,seni suara,seni tari,seni sastra,seni drama,dan film atau berupa ciptaan tuhan misalnya,pemandangan alam.

            Apabila kontemplasi dan ekstasi dihubungkan dengan kreativitas,kontemplasi merupakan factor pendorong untuk menciptakan yang indah,sedangkan ekstasi merupakan pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan.karena tingkat kontemplasi dan ekstasi berbeda-beda tiap manusia, tanggapan terhadap karya seni juga berbeda-beda.orang lain mengatakan karya seni itu indah, tapi mungkin orang lain mengatakan karya seni itu tidak indah karena selera seni yang berbeda.   

BAB III

PENUTUP

       A.kesimpulan

            Keindahan memiliki beberapa sifat yang harus diketahui,antara lain

            1.Keindahan itu kebenaran

            2.Keindahan itu Abadi

            3.Keindahan itu Mempunyai daya tarik

            4. Keindahan itu Kenikmatan

            5.Keindahan itu Wajar

            6.Keindahan itu Kebiasaan

            7.Keindahan itu Universal

            Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa.Keindhan yang didasarkan pada selera didukung oleh factor kontemplasi dan ekstasi.Apabila kontemplasi dan ekstasi dihubungkan dengna kreativitas.kontemplasi merupakan factor pendorong untuk menciptakan yang indah,sedangkan ekstasi merupakan pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan.