Bioetanol singkong dipilih sebagai energi alternatif yang cukup potensial karena pada dasarnya tumbuhan singkong (ketela pohon) memiliki kandungan pati, gula atau selulosa yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembuatan bahan bakar alternatif. Melimpahnya bahan baku singkong dan mudahnya proses pembuatan bahan bakar tersebut, menjadikan bioetanol singkong sebagai alternatif tepat bagi masyarakat. Sehingga tidak heran, ketika harga BBM merangkak naik, bioetanol singkong dipilih masyarakat sebagai salah satu energi pengganti yang diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk masa-masa yang akan datang. Konsumen Target pasar yang dibidik pelaku usaha energi alternatif adalah kalangan masyarakat bawah di daerah pinggiran kota maupun pedesaan. Harga bahan bakar minyak yang melambung tinggi dan mulai beralihnya bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, menjadikan bahan bakar bioetanol sebagai pilihan tepat masyarakat karena harganya relatif hemat. Bioetanol 98% bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang setara dengan pertamax, sedangkan bioetanol 80% dan 96% bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor etanol. Info Bisnis Bioetanol sendiri adalah etanol yang terbuat dari sumber hayati atau tanaman yang mengandung komponen pati, gula, atau selulosa. Di wilayah Indonesia, tanaman yang berpotensi menghasilkan gula, pati, atau selulosa antara lain singkong, gandum, jagung, tebu, garut, ganyong, ubi jalar, dan lain sebagainya. Bagi Anda yang tertarik memproduksi bahan bakar bioetanol, berikut ini kami informasikan salah satu contoh proses pembuatan bioetanol singkong dengan cara yang cukup sederhana. Pembuatan Bioetanol Singkong
Kelebihan Bisnis Kekurangan Bisnis Strategi PemasaranUntuk mendukung pemasaran produk bioetanol singkong, bisa dilakukan dengan cara menawarkan inovasi produk baru yang memberikan solusi pasti bagi permasalahan para konsumen. Misalnya saja seperti strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Energi Karya Madani yaitu menciptakan kompor etanol 80% dengan harga jual yang relatif cukup terjangkau. Dengan resiko kebocoran yang lebih kecil, kompor bioetanol terbilang lebih hemat jika dibandingkan dengan kompor minyak dan aman bagi para konsumennya. Melalui sistem kemitraan atau keagenan yang diterapkan, saat ini produk kompor etanol telah berhasil menjangkau pasaran pedesaan dan pinggiran kota seperti wilayah Bogor, Jakarta, Sukabumi, dan Cianjur. Kunci Sukses Semoga informasi peluang usaha yang mengangkat judul tentang bioetanol singkong menguntungkan dan ramah lingkungan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk berani berinovasi dan tak pernah lelah untuk berkarya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses. Sumber gambar : 1. http://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/118804/118804,1233067956,2/stock-vector-green-gas-pump-nozzle-23968483.jpg 2. http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/39142_427059247327_174074672327_4709598_2983043_n.jpg |