Strategi apa yang cocok bagi mahasiswa yang akan memulai bisnis wirausaha

Minggu, 14 November 2021 - 01:08 WIB

Unair menggelar program Airlangga Entrepreneur Club berupa webinar bertema Starting A Business in Digital Era. Foto/Dok/Unair

JAKARTA - Perkembangan era digital yang semakin pesat di era Revolusi Industri 4.0 juga kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai membuka peluang bisnis baru. Peluang inipun bisa ditangkap oleh mahasiswa yang ingin memulai wirausaha.

Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga (Unair), kembali menggelar program Airlangga Entrepreneur Club yang sudah dirintis sejak 2018. Event kali ini berupa webinar bertema “Starting A Business in Digital Era”.

Baca juga: Inilah 6 Tanda-tanda Anak Cerdas dan Memiliki IQ Tinggi

Dalam webinar tersebut, pihak DPKKA mengundang narasumber yang berasal dari Bank Muamalat Institute yakni Afiatin Dewi, MM selaku Associate Trainer of Muamalat Institute. Sesuai dengan tema webinar, wanita yang akrab disapa Afi tersebut mengupas tuntas mengenai cara memulai bisnis di era digital.

“Mahasiswa memang tidak harus bekerja, tapi alangkah baiknya jika kalian punya usaha ketika lulus, dan usaha itu tidak harus direncanakan ketika sudah lulus tetapi bisa mulai direncanakan dari sekarang. Nah, contoh usaha online yang dapat dilakukan adalah Ads publisher, affiliate marketer, membuat toko online, minuman herbal, sayur online, hampers, les online, frozen food, penulis, dan sebagainya,” katanya melansir laman resmi Unair di unair.ac.id, Sabtu (13/11/2021).

Kini, mahasiswa tak hanya didorong untuk aktif dalam bidang akademik, namun juga nonakademik seperti berwirausaha. Dorongan ini diwadahi dalam berbagai ajang kompetisi bisnis untuk mahasiswa. Salah satu adalah Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yg sudah ada sejak 2017. KBMI merupakan program yang digagas untuk memberikan wadah bagi mahasiswa mempraktekkan ilmu dan keterampilan berwirausaha yang sudah didapat. Mulai dari pemberian modal bisnis sampai pendampingan. Singkatnya, KBMI sebagai upaya pengembangan usaha.

Dalam berwirausaha, ada beberapa poin krusial yang harus dilakukan. Paling utama, niat untuk siap berbisnis. Kemudian, temukan ide dan tervalidasi. Hal tersebut disampaikan Wahyu Hari Haji selaku Reviewer Nasional KBMI. Bahkan katanya, jangan sampai ide yang sudah diluncurkan tak dianggap menarik bagi orang lain, terlebih pelanggan.

“Akhirnya bisnis yang kita buat gak laku,” lanjutnya.

Poin selanjutnya adalah bisnis model. Kepala Pusat Kewirausahaan Mercu Buana ini sarankan agar bisnis model harus dipelajari dan dilengkapi. Contohnya seperti bisnis model canvas. Dalam prosesnya, mahasiswa dibimbing agar menciptakan sebuah program. Lalu memikirkan cara agar bahan baku didapatkan hingga cara membuatnya lebih efisien. Terakhir adalah bagaimana memulai bisnis.

“Kalau kita mau memulai bisnis, kita harus tau apakah kita sudah memulai bisnisnya atau masih bingung mau berbisnis,” ucap Wahyu.

Selain itu, ia kembali memperjelas terkait pentingnya pemetaan mahasiswa. Terutama bagi yang sudah memiliki ide pun memiliki produk tapi bingung ingin memulai. Jika ide sudah didapat oleh mahasiswa, lakukan validasi. Setelah itu, daftarkan ke berbagai lomba terkait kewirausahaan. Di antaranya Program Kreativitas Mahasiswa, KBMI, hingga Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia. Pastikan kembali apa yang diharapkan dalam panduan. Tak lupa memahami kriteria yang akan lolos.

Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan usahanya, bisa dengan membuat informasi yang sudah ada hingga subtitusi produk. Ikuti seminar-seminar terkait kewirausahaan. Hal ini berguna untuk mahasiswa yang belum memiliki ide. Pun juga memberikan motivasi dan memberi gambaran mengenai bisnis yang akan dijalankan.

“Jika yang sudah mendapatkan ide agar diperdalam lagi. Siapa saja pelanggan atau target dari produk yang diciptakan. Bener gak pelanggannya, ini harus segmented betul,” pungkas Wahyu.

Dalam kompetisi, pertanyaan perihal kesesuaian produk yang dibuat dengan pelanggan seringkali dilontarkan. Untuk itu, wahyu menyarankan agar mencari pelanggan yang tepat. Selain itu memahami keunggulan produk yang ditawarkan, bagaimana hubungannya, lokasi pembelian produk, aktivitas pembuatan produk, hingga sumber daya yang digunakan. “Model bisnis ini dikuatkan dengan benar jika ingin berkompetisi.”

Mahasiswa yang sudah memiliki produk, diupayakan agar memastikan produk tersebut sesuai dengan pasarnya. Bisnis modelnya harus benar jika berkeinginan ikut kompetisi. Perhatikan pula Pain dan Gain. Pain maksudnya apa yang sudah membuat pelanggan kecewa dengan produk yang di pasarkan. Tak hanya itu, mengenai keinginan pelanggan atas produk-produk sejenis. Dari sinilah akan muncul inovasi mahasiswa itu sendiri.

Masih wahyu, jangan langsung menjual produk kepada pelanggan. Lakukan langkah-langkah pemasaran terlebih dahulu. Perlu diketahui apakah orang lain tahu produk-produk yang akan dipasarkan. Kalau belum, maka kenalkan produk tersebut.

Hematnya, perlu ada pengelolaan bisnis. Hal ini berguna untuk mengajarkan tata kelola bisnis, keuangan, dan manajemen yang baik.

Tak kalah penting, mentor turut diperlukan dalam usaha bisnis. Alasannya, mahasiswa perlu dibina agar perencanaan yang dibangun terstruktur.

“Dibimbing tidak harus tiap hari tapi harus diingatkan,” tukas Wahyu

Euforia wirausaha tak luput dari pantauan mahasiswa. Contohnya saja Paula Arist, mahasiswa jurusan Teknik Kimia 2018. Ia ikut berpartisipasi sebagai peserta workshop. Menurutnya, banyak manfaat yang bisa diambil. Seperti pembinaan lomba kewirausahaan yang dapat membuka wawasan. Baik yang ingin bergelut di dunia kewirausahaan maupun yang ingin mengikuti kompetisi wirausaha. Di sini, mahasiswa dibekali ilmu mulai dari memulai dan mengembangkan usaha, serta bagaimana membuat proposal lomba kewirausahaan yang benar.

“Terimakasih kepada Pusat Pengembangan dan Karir Kewirausahaan, PT Chevron Pasific Indonesia, serta Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang sudah bekerja sama membuat acara yang sangat luar biasa ini,” ungkap Paula dalam workshop Pembinaan Lomba Kewirausahaan Mahasiswa Tingkat Nasional pada Rabu (7/4).

Penulis: Andi Yulia Rahma

Editor: Firlia Nouratama

Status sebagai mahasiswa merupakan kesempatan emas bagi generasi muda untuk mengembangkan diri melalui berbagai hal kreatif dan produktif. Salah satunya adalah dengan membangun bisnis sambil berkuliah alias menjadi pengusaha muda.

Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk memulai bisnis saat kuliah?

Studentpreneur adalah suatu istilah yang merepresentasikan orang-orang yang aktif membangun usaha atau bisnis saat berstatus sebagai pelajar. Kegiatan bisnis ini biasanya dilakukan dengan berbagai latar belakang, seperti tuntutan ekonomi, hasrat untuk memiliki bisnis sendiri, hingga kebutuhan untuk mengisi waktu luang.

Berbisnis sambil kuliah kini menjadi salah satu pilihan yang banyak ditempuh oleh para mahasiswa. Hal ini turut didukung dengan fleksibilitas waktu dan tenaga ekstra yang memungkinkan mahasiswa untuk mencoba peruntungan melalui kegiatan bisnis.

Namun, di sisi yang lain, menjadi pengusaha muda saat berkuliah juga mempunyai tantangan tersendiri. Misalnya saja, seorang studentpreneur cenderung akan mengalami kesulitan dalam hal manajemen waktu, seperti menyesuaikan jadwal kuliah, organisasi, tugas, bisnis, dan kehidupan sosial dengan teman-teman.

Karena itu, sebelum memutuskan untuk berbisnis, kamu perlu memerhatikan setidaknya empat langkah penting untuk menjadi pengusaha muda atau studentpreneur , yaitu bangun mental dan karakter pengusaha, tentukan ide bisnis, buat rencana bisnis, dan miliki manajemen waktu yang baik.

Bangun Mental dan Karakter Pengusaha

Menjadi seorang pengusaha muda dan mahasiswa akan membawamu pada tantangan sekaligus peluang yang besar. Kamu mungkin akan mendapatkan berbagai penolakan dari orang-orang sekitar, atau di lain waktu kamu justru akan merasa kewalahan dengan berbagai hal yang harus dikerjakan.

Karena itu, seorang studentpreneur wajib memiliki mental dan karakter pengusaha, seperti kecerdasan emosional, niat dan tekad yang kuat, disiplin diri, kemauan keras, percaya diri, berani mengambil risiko, pantang menyerah, jujur, kreatif dan inovatif, serta selalu bersyukur.

Tentukan Ide Bisnis

Setelah mempersiapkan mental sebagai pengusaha, kamu dapat menentukan ide atau jenis bisnis yang sesuai dengan modal yang dimiliki. Modal ini mencakup berbagai aspek, seperti kemampuan, minat, materi, waktu luang, atau aspek lain yang kamu anggap penting.

Misalnya, sebagai seseorang yang suka memasak, kamu dapat memikirkan jenis makanan apa yang paling kamu kuasai. Kemudian, tanyakan pada dirimu, “kapan saya mulai memasak?” atau “berapa modal yang saya miliki saat ini?”. Selanjutnya, kamu pun dapat menyelaraskan aspek tersebut untuk menjadi sebuah ide bisnis.

Buat Rencana Bisnis

Rencana bisnis akan menjadi panduan bagi arah perjalanan bisnismu ke depannya. Secara spesifik, kamu akan memeroleh beberapa keuntungan dari pembuatan rencana bisnis, seperti :

  • menjaga diri untuk tetap fokus pada tujuan yang telah ditetapkan
  • sarana untuk membantu pengelolaan keuangan bisnis
  • mengembangkan operasional bisnis
  • menjadi panduan dalam penyusunan strategi dan evaluasi

Dalam menyusun rencana bisnis, kamu dapat memulainya dengan beberapa langkah, seperti :

Pikirkan alasan atau latar belakang bisnis yang ingin kamu bangun, apakah untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekitar atau sebagai solusi atas permasalahan mereka. Setelah itu, kamu dapat memanfaatkan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mempelajari dan memahami segala potensi dan tantangan yang dimiliki oleh bisnis. Dengan mengenali bisnis seperti ini, kamu akan dapat memahami setiap risiko yang bisa terjadi, sehingga dapat mempersiapkan langkah antisipatif dan solusi kreatif.

Pikirkan rencana atau tujuan bisnis dan lengkapi dengan strategi yang akan kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini akan membantumu dalam memproyeksikan tujuan bisnis di masa depan. Di sini kamu juga dapat melengkapi strategi dengan jadwal kerja atau timeline tujuan berjangka. 

Dalam memulai bisnis, kamu pasti membutuhkan beberapa hal untuk proses produksi dan distribusi. Karena itu, cobalah membuat daftar kebutuhan serta biaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Manajemen Waktu yang Baik

Setelah kamu yakin dengan mental dan persiapan bisnis, sekarang saatnya untuk segera merealisasikan impianmu! Jangan biarkan dirimu terbelenggu dalam rasa takut untuk mencoba. Namun, kamu pun harus mampu menerapkan manajemen waktu yang baik, sehingga kegiatan perkuliahan, bisnis, dan aktivitas lainnya dapat berjalan dengan seimbang.

Menjadi seorang studentpreneur memang tidak selalu mudah. Namun, dengan komitmen dan disiplin yang tinggi, kamu akan dapat menjadi seorang pengusaha muda yang sukses sekaligus seorang mahasiswa yang unggul.

Kamu tertarik untuk melanjutkan pendidikan tinggi di industri pariwisata dan hospitality? Yuk, bergabung dengan keluarga besar Batam Tourism Polytechnic! Kunjungi website BTP dan lakukan pendaftaran dengan klik di sini!