Struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial artinya

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > IPS >

Discussion in 'IPS' started by gurumonica, Feb 2, 2016.

ads

(You must log in or sign up to reply here.)

ads

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > IPS >

Pengertian Struktur Sosial – Berbicara struktur sosial maka tidak dapat terlepas dari masalah kehidupan di lingkungan masyarakat. Manusia pada dasarnya diciptakan sebagai individu yang berbeda antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, setiap manusia pasti membutuhkan kehadiran orang lain di sekelilingnya, sehingga pada akhirnya manusia membentuk kelompok-kelompok masyarakat/sosial.

Dalam kehidupan, ketimpangan kekuasaan merupakan hal biasa yang sering terjadi. Sebagian golongan kelompok masyarakat biasanya akan lebih mendominasi sebagai kelompok masyarakat lainnya. Ketimpangan dan dominasi ini tidak lain disebabkan oleh perbedaan kemampuan dan juga pengelolaan sumber daya yang dimiliki satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya.

Apa yang membuat ataupun menciptakan perbedaan kemampuan ini? Jawabannya adalah struktur sosial. Lantas apa sih sebenarnya struktur sosial itu? Dan apa sih kegunaan dari struktur sosial yang ada di lingkungan masyarakat?

Pengertian Struktur Sosial Menurut Para Ahli

Berikut ini merupakan beberapa definisi struktur sosial menurut pendapat para ahli :

Menurut Soerjono Soekanto, struktur sosial merupakan organisasi yang terkait dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan sosial aktual di masyarakat.

Menurut Raymond Firth, struktur sosial adalah suatu bentuk pergaulan hidup manusia yang mencakup berbagai macam kelompok yang terdiri dari banyak orang, dan turut meliputi berbagai macam lembaga yang di dalamnya ada banyak individu yang ikut dalam proses pengelolaannya.

Menurut Borgotta, struktur sosial merupakan lingkungan sosial bersama yang tidak dapat diubah oleh satu orang individu, yang menyediakan lingkungan untuk setiap tindakan individu di sekitarnya.

Menurut Coleman, struktur sosial dapat diartikan sebagai pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia

Menurut Koentjaraningrat, pengertian struktur sosial adalah kerangka yang bisa memberikan gambaran keterkaitan berbagai unsur yang ada di dalam kehidupan masyarakat.

Fungsi Struktur Sosial

Fungsi struktur sosial secara umum adalah sebagai berikut :

  1. Struktur sosial sebagai instrumen masyarakat yang berperan sebagai penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan.
  2. Struktur sosial berfungsi sebagai rantai sistem yang menghubungkan setiap aspek yang ada dalam kehidupan sehingga kehidupan terasa lebih harmonis dan juga teratur.
  3. Struktur sosial berfungsi sebagai ciri ataupun karakteristik dari suatu kelompok masyarakat. Dalam hal ini, struktur sosial membuat sekelompok masyarakat menjadi terlihat khas dan berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.
  4. Struktur sosial berfungsi sebagai pengawas sosial. Artinya, struktur sosial berlaku sebagai antisipator terjadinya berbagai macam pelanggaran nilai, norma dan peraturan yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut.
  5. Struktur sosial digunakan sebagai dasar penanaman disiplin untuk setiap individu yang ada dalam suatu kelompok masyarakat.

Itulah beberapa pengertian struktur sosial beserta beberapa fungsi dari struktur sosial untuk kehidupan manusia. Semoga bermanfaat ya!

Struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial artinya

Struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial artinya
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi Stratifikasi Sosial

KOMPAS.com - Struktur sosial merupakan salah satu konsep kunci pada ilmu sosial.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), struktur sosial merupakan salah satu konsep perumusan asas hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat yang merupakan pedoman bagi tingkah laku individu.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), struktur sosial dalam sosiologi pengaturan institusi yang khas dan stabil di mana manusia dalam suatu masyarakat berinteraksi dan hidup bersama.

Secara umum disepakat bahwa istilah struktur sosial mengacu pada keteraturan dalam kehidupan sosial, penerapannya tidak konsisten.

Struktur sosial kadang-kadang didefinisikan hanya sebagai hubungan sosial yang terpola, aspek-aspek reguler dan berulang dari interaksi antara anggota sosial tertentu.

Pada tingkat dekskripsitif, konsepnya sangat abstrak. Hanya memiliki elemen tertentu dari kegiatan sosial yang sedang berlangsung. Semakin besar satuan sosial dipertimbangkan, semakin abstraks konsepnya.

Baca juga: Nama 5 Samudra di Dunia 

Karena itu struktur sosial kelompok kecil umumnya lebih erat kaitannya dengan kegiatan sehari-hari anggotanya daripada struktuk sosial yang lebih besar.

Dalam buku sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (2007), struktur berasal dari kata structum (bahasa latin) yang berati menyusun. Struktur sosial memiliki arti susunan masyarakat.

Ada beberapa definisi struktuk sosial menurut para ahli. Radclife Brown mengatakan struktur sosial adalah suatu rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang terwujud dalam suatu masyarakat.

Evans Pritchard, struktur sosial adalah relasi-relasi yang tetap dan menyatukan kelompok- kelompok sosial pada satuan yang lebih luas.

Struktur sosial dapat berfungsi sebagai pengawas sosial artinya
Struktur Sosial

Dalam buku Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial (Abdul Syani: 1987), dijelaskan bahwa dalam struktur sosial banyak dijumpai berbagai aspek perilaku sosial. Perilaku sosial menunjukkan adanya suatu gejala yang tetap pada kehidupan masyarakat setelah melalui tahapan perubahan-perubahan tertentu. Dengan struktur sosial, maka secara psikologis anggota masyarakat merasa ada batas-batas tertentu dalam setiap melakukan aktivitasnya; individu senantiasa menyesuaikan diri dengan ketertiban dan keteraturan masyarakat yang ada. Dalam keadaan demikian norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan paling tidak dapat berfungsi sebagai pembatas dalam berperilaku agar tidak melanggar batas-batas hak dari anggota masyarakat yang lain. Menurut Mayor Polak (1979), berfungsi sebagai pengawas sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma-norma, nilai-nilai dan peraturan-peraturan tadi, sehingga disiplin dalam kelompok cenderung dapat dipertahankan. Selanjutnya dikatakan bahwa pengawasan dimaksudkan sebagai tujuan untuk mendisiplinkan para anggota kelompok dan menghindarkan atau membatasi adanya penyelewengan-penyelewengan dari norma-norma kelompok.

Tujuan untuk mendisiplinkan kelompok pada dasarnya didorong oleh suatu keinginan dan semangat persatuan di antara anggota kelompok, kesadaran menerima hukum dan norma-norma yang berlaku, dan tunduk kepada kepentingan dan kesejahteraan kelompok secara keseluruhan. Untuk itu anggota masyarakat senantiasa akan melaksanakan pengawasannya terhadap diri sendiri dan terhadap sesamanya. Dengan keadaan masyarakat yang relatif terikat terhadap struktur sosialnya, maka kelangsungan hidup sebagaimana tercermin dalam ikatan moral dapat dipertahankan. Ada kecenderungan sikap masyarakat lebih baik tenteram dalam keadaan bersahaja daripada harus berubah dengan gejolak sosial dan timbulnya berbagai penyimpangan yang tak kunjung rampung. Anggota masyarakat pada umumnya lebih condong untuk mengidentifikasikan dirinya dengan kebiasaan dan perilaku yang berbuah nyata dan langsung sifatnya. Mereka beranggapan bahwa ketertiban dan kestabilan masyarakat sangat bergantung pada norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku pada saat tertentu. Menurut pendapat Emile Durkheim, bahwa keteraturan itu disebabkan adanya faktor pengikatnya yang ditingkatkan menjadi moralitas masyarakat, faktor itu adalah antara lain:

1. Kontrol sosial 2. Stabilitas keluarga yang besar 3. Sifat heterogenitas lebih kecil daripada sifat kolektivitas.

Struktur sosial juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial; karena aturan disiplinnya berasal dari dalam kelompok sendiri, maka perlakuan pengawasan dalam kelompok sendiri, maka perlakuan pengawasan dalam kelompoknya sendiri cenderung lebih mudah untuk dapat diterima sebagai kepentingan sendiri. Dengan berlakunya proses tersebut, maka setiap anggota kelompok akan mendapat pengetahuan dan kesadaran, terutama perihal sikap, adat kebiasaan dan kepercayaan group feelingnya.

Dengan demikian anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan bertindak yang sesuai dengan ketentuan dan harapan-harapan umum sehingga kemungkinan perbedaan-perbedaan paham sedikit dapat dikurangi.

Dalam teori sibernetik tentang General system of action ( Ankie M.M. Hoogvelt; 1985), dijelaskan bahwa suatu masyarakat akan dapat dianalisis dari sudut syarat-syarat fungsionalnya, yaitu:


1. Fungsi mempertahankan pola (pattern maintenance). Fungsi ini berkaitan dengan hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan sub-sistem kebudayaan. Hal itu berarti mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi dari masyarakat, oleh karena diorientasikan realitas yang terakhir. 2. Fungsi integrasi. Hal ini mencakup jaminan terhadap koordinasi yang diperlukan antara unit-unit dari suatu sistem sosial, khususnya yang berkaitan dengan kontribusinya pada organisasi dan berperanannya keseluruhan sistem.

3. Fungsi pencapaian tujuan (goal attainment). Hal ini menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan subsistem aksi kepribadian. Fungsi ini menyangkut penentuan tujuan-tujuan yang sangat penting bagi masyarakat, mobilisasi warga masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

4. Fungsi adaptasi yang menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan sub-sistem organisme perilaku dan dengan dunia fisiko organik. Hal ini secara umum menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap kondisi-kondisi dari lingkungan hidupnya.

Ket. klik warna biru untuk link

Sumber
Syani, Abdul. 1992. Sosiologi; Skematika, Teori, dan Terapan. Bumi Aksara. Jakarta

Download



Baca Juga
1. Konsep Struktur Sosial
2. Definisi Struktur Sosial
3. Ciri-ciri Struktur Sosial

Materi Sosiologi SMA


1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial