Show Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah B. Jawa timur. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Tari kuda kepang atau kuda lumping merupakan tari tradisional kerakyatan yang berasal dari daerah ....❞ Adalah B. Jawa timur. Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Tari kuda kepang atau lumping merupakan tari tradisional kerakyatan yang berasal dari daerah ....Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah B. Jawa Timur. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Tari kuda kepang atau lumping merupakan tari tradisional kerakyatan yang berasal dari daerah ....❞ Adalah B. Jawa Timur. Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
Ilustrasi: Kuda lumping atau jaran kepang, salah satu seni pertunjukan tradisional yang masih bertahan, meski di sejumlah daerah sudah surut. KOMPAS.com – Kuda Lumping yang juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang berasal dari Ponorogo. Tarian Kuda Lumping dibawakan dengan menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang dianyam dan dipotong hingga menyerupai kuda dan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik. Tarian Kuda Lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda. Namun, beberapa penampilan Kuda Lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekuatan magis, dan kekebalan. Para pemain tari Kuda Lumping akan menunjukkan atraksi makan beling dibarengi dengan pecutan di tubuhnya. Baca juga: Tari Bedhaya Ketawang, Tarian Sakral Keraton Kasunanan Surakarta Asal-usul Kuda LumpingAsal-usul Kuda Lumping belum diketahui dengan pasti. Namun, banyak yang meyakini Kuda Lumping berasal dari dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi Belanda. Dalam versi lain juga disebutkan bahwa Kuda Lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah yang dibantu oleh Sunan Kalijaga melawan Belanda. Ditemukan lagi dalam versi lain yang menyebutkan bahwa tari Kuda Lumping mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengkubuwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda. Dari ketiga versi tersebut, belum dapat dikatakan dengan pasti kisah mana yang menjadi asal-usul Kuda Lumping ini. Akan tetapi, diperkirakan tarian Kuda Lumping sudah ada sejak kerajaan kuno atau masa pra-Hindu karena masih diwarnai dengan kepercayaan animisme. Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya
Kuda tiruan yang digunakan dalam tarian kuda lumping dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga masyarakat jawa menyebutnya sebagai jaran kepang. tari kuda kepang atau lumping merupakan tari tradisional kerakyatan yang berasal dari daerah Sejarah Tari Kuda Lumping Sangat sulit menemukan sumber catatan sejarah yang menjelaskan tentang asal muasal tarian ini, hanya dari cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke kegenarasi. Tari kuda kepang atau lumping merupakan tari tradisional kerakyatan yang berasal dari daerah jawa. Namun ada 2 cerita rakyat yang berhasil penulis dapat, yaitu : Versi 1 Bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reyog abad ke 8. Versi 2 Kesenian Kuda Lumping berasal dari daerah Ponorogo Jawa Timur. Menurut sebuah legenda, Raja Ponorogo selalu kalah dalam peperangan. Sang raja masygul dan gundah. Akhirnya ia pergi ke sebuah pertapaan. Ketika sedang khusu-khusunya memohon kepada Dewa Jawata Sang Marasanga, ia dikejutkan oleh suara tankatingalan. Suara itu ternyata wangsit dari Sang Jawata. Isinya apabila raja ingin menang perang, ia harus menyiapkan sepasukan berkuda. Ketika pergi ke medan perang, para prajuritpenunggang kuda itu diiringi dengan "bande" dan rawe-rawe. Konon, bande dan rawe-rawe itu menggugah semangat menyala membabi buta di kalangan para prajurit penunggang kuda. Ketika bertempur mereka mabuk tidak sadarkan diri tapi dengan semangat keberanian yang luar biasa menyerang musuh-musuhnya. Demikianlah dalam setiap peperangan para prajurit bergerak dalam keadaankalap dan memenggal kepala musuh-musuhnya dengan kekuatan yang tangguh. Akhimya. lasykar Raja selalu memperoleh kemenangan. Baca juga : Tari Reog Ponorogo Untuk menghormati Dewa sang pemberi wangsit dan memperingati kemenangan demi kemenangan kemudian setiap tahun diadakan upacara kebaktian dengan suguhan acara berupa tarian menunggang kuda-kudaan yang menggambarkan kepahlawanan, sebagai suatu prosesi dari prajurit penunggang kuda yang kalap dan menyerbu musuh-musuhnya. Selanjutnya tarian menunggang kuda-kudaan itu berubah menjadi sebuah kesenian yang digemari masyarakat. Tarian itu kemudian diberi nama Kuda Lumping. Tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan. Di Jawa Timur terdapat di beberapa daerah, seperti jamban, kolong jembatan, rel kereta, dan daerah-daerah lainnya. Dan seperti halnya tarian lain yang ada di Indonesia kuda lumping biasanya ditampilkan pada ajang-ajang tertentu, seperti menyambut tamu kehormatan, dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Baca juga : Mengenal suku Bawean dari Kabupaten Gresik Jawa Timur Dalam pementasanya, tari kuda lumping menggunakan kaca,beling,batu,dan jimat. Kesenian tradisional kuda lumping ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual, untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Jenis Tarian Kuda Lumping
Pagelaran Tari Kuda Lumping Dalam pementasannya, tari kuda lumping ini menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begon Putri. Pada fragmen Buto Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini. Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya. Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para warok, yaitu orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam bergaris merah dengan kumis tebal. Para warok ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih. Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe. Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup dari seluruh rangkaian atraksi tari kuda lumping. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Kuda_lumping http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/09/kesenian-kuda-lumping.html |