Teknik penyerangan dalam permainan sepak bola bertujuan untuk

Pola penyerangan dalam permainan sepak bola bertujuan untuk​?

  1. meningkatkan permainan
  2. melaksanakan taktik yang ada
  3. memasukan bola kegawang lawan
  4. menjaga gawang dari serangan lawan
  5. menambah daya tahan dari para pemain

Jawaban yang benar adalah: C. memasukan bola kegawang lawan.

Dilansir dari Ensiklopedia, pola penyerangan dalam permainan sepak bola bertujuan untuk​ memasukan bola kegawang lawan.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. meningkatkan permainan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. melaksanakan taktik yang ada adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban C. memasukan bola kegawang lawan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. menjaga gawang dari serangan lawan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. menambah daya tahan dari para pemain adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. memasukan bola kegawang lawan.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Foto: Cristiano Ronaldo menjadi pemain yang cocok dalam beragam pola penyerangan dalam sepak bola. (Foto: @totalcristiano)

POLA penyerangan dalam sepak bola merupakan hal penting untuk bisa memenangkan permainan tersebut. Sepak bola merupakan permainan yang mengharuskan tiap tim untuk mencetak gol lebih banyak agar dapat menang. Salah satu taktik yang digunakan agar bisa menang yaitu dengan menerapkan pola penyerangan dalam sepak bola. 

Sejatinya dalam sepak bola dikenal ada dua prinsip yang harus diketahui dan dijalani. Yakni prinsip attacking (menyerang) dan defending (bertahan). Pada satu tim sepak bola, selalu memiliki pola dan taktik tersendiri untuk bisa bertahan maupun menyerang. Di beberapa kesempatan, tim dan pelatih akan melihat kelebihan dan kekurangan lawan untuk menentukan pola permainan menyerang atau bertahan yang akan lebih ditonjolkan.

Pengertian dan Tujuan Pola Penyerangan

Pengertian pola penyerangan adalah pola yang dilakukan oleh tim dalam permainan sepak bola dengan mencoba masuk ke daerah lawan dan menerobos pertahanan untuk bisa menciptakan gol sebanyak mungkin. 

Baca Juga : Bolapedia: Macam-Macam Pola Pertahanan Sepak Bola

Tujuan dari pola penyerangan adalah untuk memenangkan pertandingan dengan mencetak gol lebih banyak dari tim lawan. Mengingat tujuan utama dari sepak bola adalah untuk mencetak gol, maka dari itu pola penyerangan menjadi teknik dan taktik yang pasti diperhatikan oleh tiap tim sepak bola.

Pemain penyerang atau striker memiliki tugas utama untuk mencetak gol. Sehingga seorang striker dalam menjalankan strategi penyerangan sangat berperan besar. Seorang pemain striker mengambil sebagian besar tembakan dan biasanya mencetak gol terbanyak untuk sebuah tim. 

Untuk melakukan penyerangan yang baik, terdapat berbagai strategi penyerangan, di antaranya ialah flick on, pressing, counter, dan free kick. 

Baca Juga : Bolapedia: Tiga Formasi Timnas Indonesia Era STY

1. Flick on adalah operan yang di udara ditujukan ke rekan setim yang telah melewati pertahanan tim lawan sehingga akan memiliki tembakan yang lebih mudah ke gawang.

2. Pressing adalah strategi penyerangan yang membutuhkan pertahanan man-to-man yang agresif untuk menciptakan peluang ofensif. Biasanya dilakukan oleh pemain depan yang berada di lapangan depan untuk memancing pemain bertahan lawan untuk melakukan kesalahan.  Kebanyakan pemain melakukan pressing agar penyerang memiliki peluang untuk mencetak gol tepat setelah tim lawan melakukan kesalahan. 

Baca Juga : Bolapedia: Teknik Pola Penyerangan Sepak Bola

3. Counter atau strategi penyerangan balik adalah pola penyerangan yang dibangun untuk membalikkan keadaan serangan tim lawan. Untuk melakukan serangan ini membutuhkan kecepatan pemain ketika memiliki peluang untuk mencetak gol. 


Page 2

Bola Lainnya

4 Pola Penyerangan dalam Sepak Bola: Pengertian dan Formasi

Foto: Cristiano Ronaldo menjadi pemain yang cocok dalam beragam pola penyerangan dalam sepak bola. (Foto: @totalcristiano)

4. Free kick atau tendangan bebas biasanya diberikan ketika terjadi pelanggaran. Jika tendangan bebas diberikan di dekat gawang, biasanya pemain penyerang akan mengeksekusi tendangan bebas tersebut untuk mencoba mencetak gol dari titik tendangan bebas. 

Tendangan yang langsung mengarah ke arah gawang disebut tendangan bebas langsung. Sedangkan tendangan bebas tidak langsung yakni ketika pemain mencoba menendang bola lebih dekat ke gawang dan pemain lain harus menyentuhnya sebelum mencetak gol. 

Pola Formasi Penyerangan Sepak Bola

Selain taktik dan strategi yang tepat digunakan untuk menyerang adapula formasi permainan yang diperuntukkan untuk lebih unggul pada penyerangan. Dengan menggunakan formasi permainan yang tepat, akan lebih memaksimalkan pola penyerangan sebuah tim dalam sepak bola. 

Baca Juga : Bolapedia: Pengertian Offside dalam Sepak Bola

1. Formasi yang bisa digunakan untuk penyerangan yakni 4-3-3. Formasi 4-3-3 cocok untuk digunakan jika ingin menerapkan tekanan ofensif di awal. Diisi oleh barisan striker mungkin membuat tim lawan kehilangan ritme permainan. 

2. Selain itu bisa juga menggunakan formasi 4-4-2 yang dikatakan bisa juga menjadi formasi permainan menyerang. Formasi ini adalah formasi yang paling umum dan dikenal dalam permainan modern saat ini. 

Baca Juga : Bolapedia: Tujuan Menggiring Bola dalam Sepak Bola Lengkap

3. Formasi permainan menyerang lainnya yang bisa diterapkan ialah formasi 3-5-2. Formasi ini cukup ofensif karena terdapat dua pemain depan dengan lima gelandang yang akan memainkan bola di seluruh lini tengah dan tiga pemain belakang yang harus mampu mengimbangi kecepatan permainan Formasi ini disebut menjadi salah satu formasi sepak bola ofensif yang lebih kuat yang digunakan dalam sepak bola profesional.

Berikut tadi merupakan rangkuman pola penyerangan dalam sepak bola lengkap dengan pengertian dan formasinya. Semoga bermanfaat (safwah tita)

Editor : Maruf

Teknik penyerangan dalam permainan sepak bola bertujuan untuk

Teknik penyerangan dalam permainan sepak bola bertujuan untuk
Lihat Foto

AFP/ROSLAN RAHMAN

Pemain Indonesia Ezra Harm Ruud Walian (kanan) mencetak gol pada pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Singapura vs Indonesia di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021). Timnas Indonesia dipastikan melaju ke final Piala AFF 2020 setelah menumbangkan Singapura 4-2 pada laga semifinal kedua.

KOMPAS.com - Mencetak gol adalah tujuan utama dari permainan sepak bola. Untuk mendapatkan tujuan tersebut, perlu adanya strategi atau pola menyerang.

Pola menyerang adalah salah satu dari tiga fase penting dalam sepak bola. Dua lainnya yaitu bertahan, dan transisi.

Lebih rinci lagi, transisi terbagi menjadi dua macam, yakni transisi negatif atau dari menyerang ke bertahan, dan transisi positif atau dari bertahan ke menyerang (counter attack).

Namun, pada artikel ini berisi pola penyerangan dengan menyebutkan beberapa contoh formasinya.

Baca juga: Apa Itu Tiki-taka dalam Sepak Bola?

Pengertian Pola Penyerangan

Pola penyerangan adalah siasat yang digunakan masing-masing tim untuk mencetak gol dan menjadi tim yang menang.

Maksudnya, pola dalam permainan sepak bola diterapkan dengan tujuan dapat menerobos pertahanan lawan dan menciptakan gol sebanyak-banyaknya sehingga dapat memenangkan pertandingan adalah pola penyerangan.

Mengutip Filanesia (kurikulum sepak bola dari PSSI), pola penyerangan terbagi menjadi dua fase.

Fase pertama yaitu membangun serangan (build up), kemudian yang kedua adalah fase penyelesaian serangan atau finishing.

Baca juga: 5 Legenda Sepak Bola Indonesia

Build up merupakan fase penguasaan bola dengan umpan-umpan baik pendek maupun direct ke depan atau long pass.

Sementara finishing atau fase penyelesaian juga terbagi menjadi tiga, sukses, netral, dan gagal.

Finishing sukses berbuah gol, penyelesaian netral berupa gagal tetapi bola masih dikuasai. Adapun tidak gol disebut gagal.

Tujuan Pola Penyerangan

Satu-satunya tujuan dalam permainan sepak bola adalah mencetak gol.

Baca juga: Apa Itu Gegenpressing dalam Sepak Bola?

Sebanyak-banyaknya tim kebobolan, tetapi mampu mencetak gol lebih banyak daripada jumlah kebobolan, maka akan tetap dianggap sebagai pemenang.

Cara untuk menciptakan gol yakni seperti yang sudah dijelaskan di atas, membangun serangan lewat build up sekaligus dengan finishing sukses.

Masih mengutip Filanesia, salah satu cara mencapai tujuan dalam permainan sepak bola adalah kemampuan berorientasi mencetak gol.

Kemampuan berorientasi mencetak gol yaitu menyerang secara proaktif dengan penguasaan bola konstruktif dari lini ke lini berorientasi progresif ke depan untuk mencetak gol.

Baca juga: Tugas Linesman dalam Sepak Bola

4-3-3

Filanesia acapkali memperagakan formasi 4-3-3 dengan tiga penyerang yang memiliki kecepatan dan lincah di tiap sisinya.

Formasi 4-3-3 dalam sepak bola merupakan perkembangan dari formasi 4-2-4 ala Brasil dan 3-4-3 ala Belanda.

Formasi ini terbilang sangat ofensif di sepakbola era modern, dengan hadirkan tiga pemain di lini depan. Dalam formasi 4-3-3, peran dua bek sayap menjadi lebih krusial untuk bergerak ofensif.

Sementara di sektor tengah, dua dari tiga gelandang memiliki tugas lebih dalam membangun serangan.

Baca juga: Macam-macam Teknik Menyundul Bola dalam Sepak Bola

Satu lainnya bertanggung jawab untuk fokus di lini pertahanan. Barcelona era Pep Guardiola merupakan tim yang paling melekat dengan formasi 4-3-3.

4-4-2

Formasi 4-4-2 merupakan salah satu favorit pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam memainkan strateginya untuk skuad Garuda.

Formasi ini salah satu paling umum dikenal oleh banyak orang. Pada formasi 4-4-2, menggunakan empat pemain bertahan, empat pemain tengah, dan dua penyerang.

Empat pemain bertahan diisi oleh dua bek sayap (kiri, kanan) dan dua bek tengah. Kemudian pada empat pemain tengah biasanya diisi dua gelandang tengah dan dua gelandang kanan dan kiri.

Baca juga: Cara Kontrol Bola Ground Ball dalam Sepak Bola

Adapun, dua penyerang biasanya diisi satu striker murni dan satu second striker. Akan tetapi, ada pula yang memasang dua striker maupun dua second striker di depan.

Manchester United di era Sir Alex Ferguson kerap menggunakan formasi 4-4-2 tersebut. Di kompetisi sepak bola Spanyol, LaLiga, Atletico Madrid juga kerap menggunakan formasi tersebut.

3-5-2

Formasi 3-5-2 adalah salah satu formasi dengan tiga bek. Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, adalah pelatih yang identik dengan formasi ini.

Kendati bermain tiga bek, dua pemain tengah yang berada di sisi lapangan akan ikut turun membantu pertahanan sehingga akan berbentuk lima bek.

Begitu juga ketika menyerang, dua pemain tengah di sisi lapangan akan maju ke depan untuk mengirim umpan dari sisi ke tengah.

Baca juga: Siapakah Pemain Pengatur Serangan dalam Sepak Bola?

4-2-3-1

Formasi ini baru ramai diperbincangkan pada akhir dekade 2000. Strategi ini kali pertama dipakai oleh timnas Maroko pada Piala Dunia 1994.

Kemudian booming pada Piala Dunia 2002 dan 2006.

Saat ini, Barcelona di bawah asuhan pelatih Ronald Koeman juga kerap kali menggunakan skema 4-2-3-1.

Pola formasi 4-2-3-1 dalam permainan sepak bola menempatkan pemain penyerang sejumlah satu orang atau disebut juga dengan istilah striker tunggal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.