Tentukan ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks pidato tersebut

Lihat Foto

freepik.com/pch.vector

Ilustrasi pidato

Oleh: Sri Rahayu, Guru SMPN 13 Balikpapan, Kalimantan Timur

KOMPAS.com - Pidato persuasif bertujuan untuk mengajak, memengaruhi, dan mengimbau audiens melakukan tindakan seperti yang diharapkan orator (orang yang berpidato). 

Pidato persuasif merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat melakukan suatu hal yang berguna bagi kehidupan.

Ketika akan menyampaikan pidato persuasif, seseorang biasanya perlu menyusun teks pidato supaya apa yang akan disampaikan runut dan komunikatif.

Dalam menyusun teks pidato persuasif, perlu memahami tujuh ciri kebahasaan yang biasa muncul dalam teks pidato persuasif.

Kalimat aktif merupakan kalimat yang subyeknya melakukan suatu pekerjaan atau tindakan. Imbuhan dalam kalimat aktif biasanya menggunakan kata kerja berafiks me-, ber-, atau kata kerja tak berafiks. Subyek dalam kalimat aktif menjadi pelaku perbuatan yang dinyatakan dengan predikat.

Contoh:

  1. Agar tidak terjadi banjir, kita harus menjaga kebersihan lingkungan, termasuk   membuang sampah di tempat sampah.
  2. Sebagai siswa, kita harus dapat bersikap santun kepada orang lain, termasuk kepada guru, orang tua, dan teman.
  3. Setiap siswa mempunyai kewajiban untuk belajar demi masa depannya

Baca juga: Struktur Teks Pidato Persuasif dan Kaidah Kebahasaannya

Penggunaan kata sapaan

Kata sapaan dapat diartikan sebagai kata yang digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak bicara. Misalnya kata anda, saudara, tuan, nyonya, bapak, ibu, kakak, adik, dan lainnya.

Pada pendahuluan pidato, kata sapaan digunakan sebagai ucapan penghormatan kepada audiens atau pendengar. Biasaya kata sapaan dimulai dengan menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan jabatan di bawahnya. 

Contoh:

Beranda / Teks Pidato

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan artikel tentang ciri kebahasaan teks pidato dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 9 semester 1. Semoga artikel yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi terbaru tentang ciri kebahasaan teks pidato. Dan harapannya ciri kebahasan yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan anak didik di sekolah. Selamat belajar dan semoga apa yang kalian pelajari hari dapat menjadikan kalian anak didik yang ahli dalam berpidato.

Sebagai pidato yang bertujuan menyampaikan gagasan dan pesan berupa imbauan dan ajakan, pidato persuasif memiliki beberapa ciri-ciri kebahasaan diantaranya sebagai berikut.

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan kegiatan atau aktivitas.

Contoh kalimat : Orang-orang di kampung kami memiliki semangat kebersamaan atau gotong rotong yang sudah diakui oleh kampung-kampung lain yang ada di daerah kami.

Kata tugas adalah sejenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri atas kata depan, kata sambung, kata sandang, dan kata seru.

Contoh kalimat: Marilah kita jaga dan rawat bersama agar nilai kesetiakawanan sosial itu bisa terus tumbuh dan kerkembang di tengah tantangan perubahan zaman yang tidak mungkin kita hindari.

Kosakata emotif adalah kosakata yang berhubungan dengan emosi (perasaan) yang bisa membuat pendengar tersentuh emosinya ketika menyimak atau membaca.

Contoh kalimat: Hal itu bisa terjadi karena bangsa kita memiliki semangat kebersamaan dan gotong royong.

Kosakata bidang ilmu (istilah)

Kosakata bidang ilmu (istilah) adalah kosakata yang lazim digunakan di bidang keilmuan.
Contoh kalimat: Salah satu perubahan yang begitu mencolok yang sedang kita rasakan akhir-akhir ini adalah merebaknya penggunaan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, whatsapp, atau telegram di tengah-tengah kehidupan kita.

Sinonim 

Sinonim adalah persamaan atau padanan makna kata.

Contoh kalimat: Sikap egosi dan individualistis tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.

Kata benda abstrak

Kata benda abstrak adalah kata yang menyatakan benda yang sifatnya abstrak (tanpa wujud) karena tidak bisa ditangkap oleh pancaindra. Pembedaan termasuk dalam kelas nomina abstrak (kata benda abstrak) yang menyatakan semua benda dan segala yang dibendakan.

Contoh kalimat: Kesetiakawanan sosial memang perlu kita jaga dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Teks Pidato

Kepada para hadirin sekalian,

Saya akan menyampaikan mengenai pentingnya imunisasi bagi bayi Anda. Imunisasi yang sah harus mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Saat bayi Anda lahir pertama kali, penting untuk memberikan imunisasi hepatitis B.

Bahkan sangat disarankan, pemberian imunisasi tersebut dilakukan pada 12 jam pertama setelah bayi dilahirkan. Imunisasi hapatitis B ini berguna untuk mencegah terjadinya kanker hati atau liver pada bayi. Kemudian saat bayi beranjak ke usia 1 bulan, maka bayi perlu diberikan dua macam imunisasi yaitu vaksin polio dan BCG.

Vaksin polio akan diberikan ke bayi melalui tetesan. Sedangkan BCG akan di masukkan ke dalam tubuh bayi melalui suntikan. Vaksin BCG ini berfungsi untuk mencegah bayi terkena penyakit TBC (Tuberkulosis). Setelah bayi menginjak usia 2 bulan, maka bayi perlu diberi vaksin DPT yang berfungsi untuk mencegah terjangkitnya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Harga dari vaksin tersebut sudah pasti akan berbeda-beda.

Vaksin ini juga ada yang diproduksi secara lokal dan ada juga yang diimpor dari luar negeri, seperti Belgia dan Perancis. Biasanya vaksin impor akan memiliki kisaran harga sekitar 2 kali lipat dari harga vaksin lokal. Hanya saja, vaksin yang berasal dari luar negeri lebih tidak menimbulkan efek demam pada bayi dibandingkan dengan vaksin buatan lokal.

Walaupun demikian, faktanya juga hampir semua bayi yang akan disuntik dengan menggunakan vaksin lokal dan hidup dengan sehat sampai besar. Yang jelas, imunisasi bagi bayi itu sangat penting dan sebagai orang tua, Anda harus peduli mengenai hal itu.

Sekian pidato yang saya sampaikan. Apa bila terdapat kesalahan dalam berkata, saya mohon maaf.

Demikianlah yang dapat kami jelaskan tentang ciri kebahasaan teks pidato persuasif di kelas 9 mata pelajaran bahasa Indonesia. Semoga bisa bermanfaat dan dapat membantu rekan-rekan semua dalam mencari referensi bahan ajar tentang pidato persuasif. Terima kasih.

Beranda / Kaidah Kebahasaan

Pidato Persuasif  | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar kumpulan ciri kebahasaan teks pidato persuasif dilengkapi dengan penjelasan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas sembilan revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang ciri kebahasaan teks pidato persuasif dilengkapi dengan penjelasan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Gambar: freepik.com

Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif

Sebagai pidato yang bertujuan menyampaikan gagasan dan pesan berupa imbauan dan ajakan, pidato persuasif memiliki beberapa ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

1. Menggunakan Kalimat Aktif

Teks pidato persuasif menggunakan kalimat aktif yaitu kalimat yang subjeknya aktif melakukan kegiatan atau aktivitas.

Contoh kalimat:

Bangsa kita memiliki semangat kebersamaan atau gotong rotong yang sudah teruji oleh sejarah.

2. Menggunakan Kata Tugas

Teks pidato persuasif menggunakan kata tugas yaitu sejenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri atas kata depan, kata sambung, kata sandang, atau kata seru.

a. Kata depan

Nama lain dari kata depan adalah preposisi. Jenis kata ini biasanya diletakkan di depan atau sebelum kata benda, kata kerja, dan kata keterangan lain yang memiliki hubungan makna. Kata depan memiliki beragam fungsi yang berhubungan dengan makna dari kata yang mengikutinya.

Jenis- jenis kata depan:

  1. Kata dasar ➜ dari, di, dengan, ke, oleh, pada, sejak, sampai, seperti, untuk, buat, bagi, akan, antara, demi, hingga, kecuali, tentang, seperti, serta, tanpa
  2. Kata berafiks ➜ bersama, beserta, menuju, menurut, sekitar, selama, seluruh, bagaikan, terhadap, melalui, mengenai
  3. Preposisi gabungan ➜ kepada, daripada, oleh karena itu, antara… dengan, sejak… sampai

Fungsi dari kata depan dalam hal ini adalah:

  • Kata depan sebagai arah asal;
  • Kata depan sebagai arah tujuan;
  • Kata depan sebagai tempat keberadaan;
  • Kata depan sebagai pelaku;
  • Kata depan sebagai alat atau cara;
  • Kata depan sebagai hal atau masalah;
  • Kata depan sebagai perbandingan;
  • Kata depan sebagai sebab akibat;
  • Kata depan sebagai tujuan atau maksud;
  • Kata depan sebagai demi atau alasan.

Contoh kata depan dalam sebuah kalimat:

  1. Pak Jono bekerja banting tulang demi menghidupi keluarganya.
  2. Sarah bersama keluarganya merayakan hari lebaran di desa.
  3. Sejak 2014 sampai 2019 Bapak Jokowi telah memimpin Indonesia.

b. Kata sambung

Kata sambung biasa disebut juga dengan kata penghubung atau konjungsi. Jenis kata ini berfungsi untuk menghubungkan susunan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, bahkan antarparagraf. Hal ini agar keterkaitan antar kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf bisa terbaca dengan jelas.

Adapun jenis-jenis konjungsi yaitu: 

1) Konjungsi koordinatif (setara) ini diantaranya yaitu:

  • Penggabungan ➜ dan, serta
  • Pemilihan ➜ atau
  • Pembatasan ➜ kecuali, hanya
  • Pertentangan ➜ tetapi
  • Pembetulan ➜ hanya, melainkan,sedangkan
  • Penegasan ➜ bahkan, malah, apalagi, itupun, padahal, jangankan, lagipula
  • Persamaan ➜ adalah, ialah
  • Urutan ➜ lalu, kemudian, selanjutnya
  • Kesimpulan ➜ jadi, karena itu, oleh sebab itu

2) Konjungsi subordinatif (bertingkat) ini diantaranya yaitu:

  • Waktu ➜ besok, dulu, sudah, telah, sedang, akan, sejak, selama
  • Syarat ➜ jika, kalau, apabila, asalkan, bilamana
  • Sebab ➜ sebab, karena, lantaran, berkat
  • Akibat ➜ maka, sehingga
  • Alat atau cara ➜ dengan, tanpa
  • Tujuan ➜ untuk, agar, supaya
  • Penjelasan ➜ yang, bahwa
  • Perbandingan ➜ seperti, bagaikan, sebagaimana, daripada
  • Pengandaian ➜ seandainya, andaikan, seumpama
  • Perlawanan ➜ walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun, biarpun

3) Konjungsi korelatif (berpasangan) ini diantaranya ada: baik… maupun, bukan… melainkan tidak… tetapi.

4) Konjungsi antarkalimat ini diantaranya ada: oleh sebab itu, dengan demikian, oleh karena itu, begitu, kecuali itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasannya, akan tetapi, dan, bahkan, tetapi, namun, maka, sedangkan, sesudah, setelah, meskipun.

c. Kata sandang

Kata sandang adalah kata yang tidak memiliki makna. Kata sandang sendiri hanya dipakai sebagai penjelas kata-kata yang ada di depannya. Kata sandang memiliki fungsi sebagai pembeda kata atau frase, selain itu juga untuk membentuk kata ganti orang atau kata benda. Berikut ini macam-macam kata sandang yaitu:

  1. Kata sandang sebagai kata ganti orang atau benda, yaitu kata “Si” dan “Yang”.
  2. Kata sandang untuk menyatakan jumlah tunggal, yaitu kata Yang, Sang, Hyang, Sri, Dang, dan Hang.
  3. Kata sandang untuk menyatakan kelompok, yaitu kata Para, Kaum, dan Umat.

Sebagai contoh kata sandang apabila digunakan dalam sebuah kalimat:

  • Si Kancil adalah tokoh utama dalam cerita tersebut.
  • Sang raja dari Arab sedang melakukan kunjungan ke Indonesia
  •  Para warga RT. 03 Kemang sedang melakukan pemungutan suara.

Kata sandang seringnya tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya nomina atau kata benda yang lain. Hal ini karena kata sandang merupakan pelengkap atau penjelas dari kata yang muncul setelahnya

d. Kata seru

Kata seru adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan isi hati atau perasaan seseorang, dalam hal ini adalah pembicaranya. Kata ini kadang berupa kata tunggal atau frasa yang menunjukkan emosi seseorang. Ungkapan emosi yang ditampakkan adalah seperti rasa marah, senang, sedih, heran, kagum, terkejut, dan sebagainya.

Adapun ciri-ciri kata seru adalah sebagai berikut:

  • Memiliki intonasi yang menggambarkan perasaan;
  • Biasanya menggunakan tanda seru (!).

Jenis-jenis kata seru yaitu:

1) Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi:

  1. Kata seru asli ➜ ah, wow, hey, oh, duh
  2. Kata seru biasa ➜ aduh, idih, astaga, ayo, masa
  3. Kata seru gabungan ➜ masa sih, tidak mungkin, yang benar
  4. Kata seru ungkapan ➜ astaghfirullah, puji Tuhan, alhamdulillah, syukurlah
  5. Kata seru tiruan bunyi ➜ dor, plak, bum, kring, brak

2) Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi:

  1. Kata seru panggilan ➜ hey, halo, woy
  2. Kata seru ajakan ➜ ayo, mari, yok
  3. Kata seru keheranan ➜ aduh, amboi, masa
  4. Kata seru kekagetan ➜ astaga, gila, alamak
  5. Kata seru kekesalan ➜ sial, ah, idih, ih
  6. Kata seru pengharapan ➜ semoga, mudah-mudahan, insya Allah
  7. Kata seru syukur ➜ untung, alhamdulillah,

Karena kata seru menunjukkan emosi atau ungkapan perasaan, maka saat membaca kata seru haruslah menggunakan intonasi yang sesuai. Karena intonasi yang berbeda juga dapat menunjukkan emosi yang berbeda pula. 

4. Menggunakan Kosakata Bidang Ilmu (Istilah)

Teks pidato persuasif menggunakan kosakata biudang ilmu (istilah) yaitu kota kata yang lazim digunakan dalam bidang keilmuan.

Contoh kalimat:

Salah satu perubahan yang begitu mencolok yang sedang kita rasakan akhir-akhir ini adalah merebaknya penggunaan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, whatsapp, atau telegram di tengah-tengah kehidupan kita.

5. Menggunakan Sinonim

Sinonim adalah satu kata dengan bentuk yang berbeda namun mempunyai arti atau makna yang mirip atau sama. Sinomin sering juga disebut dengan padanan kata atau persamaan kata. Karena banyaknya hal yang perlu dipelajari sebelum anda benar-benar bisa membedakan mana yang sinonim, mana yang homograf, serta makna yang homonim, dan homofon.

Jadi, pada nantinya anda pun akan lebih mudah dalam memilih diksi ketika menginginkan membuat sebuah karya sastra maupun karya tulis yang lain. Agar, tidak kesulitan, lebih baiknya anda mempelajari sendiri, mengenai perbedaan sinonim dengan sifat kata yang lain. Dalam pembagiannya sinonim juga memiliki tiga bagian yaitu:

  • Sinonim Absolut : Relasi arti dari dua kata atau lebih yang sama pada semua konteks. Di dalam sebuah bahasa, kata yang bersinonim absolut umumnya jarang ditemukan.
  • Sinonim Proporsional : Relasi arti dari 2 kata atau lebih yang bisa bersubsitusi dengan beberapa ekspresi tanpa menimbulkan perbedaan arti. Dalam sinonim proporsional ini, perbedaan ada pada tingkat makna ekspresif, stylistik dan juga medan pembicaraan seperti suami dan laki, kamu dan anda, buat dan bikin.
  • Sinonim Dekat : relasi arti antara 2 kata atau lebih yang sebagian kata memiliki arti sama seperti besar dan luar biasa, cantik dan ayu, buta dan rabun.

Sedikit beberapa contoh dalam kalimat yang mengandung kata bersinonim.

  1. Sepeda motor Pak Natan dibeli dengan menggunakan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar penuh. Jadi, Sinonim dari kalimat atas adalah, kredit = mencicil
  2. Kebanyakan orang menyukai seseorang yang jujur bukan orang yang suka berdusta. Karena orang berdusta hanyalah tukang pembohong. Sinonim berdusta = berbohong.
  3. Jika dilihat dari segi perspektif hukum, semua yang anda lakukan terbukti melanggar hukum. Sinonim perspektif = sudut pandang
  4. Indonesia akhirnya membuka asa untuk tampil pada final piala Uber tahun ini. Sinonim asa = harapan
  5. Hal paling utama dari naik kelas adalah proses pembelajaran dan pemahaman pelajaran pada setiap kelasnya. Sinonim dari utama = primer
  6. Anton memiliki paras yang sangat cantik, sehingga membuat semua anak laki-laki di sekolah merasa kagum saat melihatnya. Sinonim paras = wajah (bentuk)
  7. Jaka tampak sangat sedih saat ia melihat neneknya meninggal dunia tadi malam. Sinonim meninggal dunia = mati
  8. Apabila kamu berusaha dengan sungguh-sungguh dan selalu bekerja keras, niscaya semua impianmu akan segera tercapai. Sinonim niscaya = pasti.
  9. Nenek selalu mempunyai harapan supaya semua cucunya bisa meraih kesuksesan saat dewasa nanti. Sinonim mempunyai = memiliki.
  10. Tim basket di sekolahku memiliki target untuk memenangkan perlombaan antar sekolah tahun ini. sinonim target = sasaran.

Selain dalam bentuk kalimat sinonim juga memiliki padanan kata dalam satu kata tunggal yang memiliki beberapa arti yang sama meskipun dalam pengucapan, serta tulisannya tidak memiliki kesamaan. Oleh karena itu, berikut beberapa contoh rangkuman kosakata sinonim yang ada dalam padanan kata:

  1. Abadi ➜ awet, baka, daim, infinit, kekal, langgeng.
  2. Cantik ➜ rupawan, ranggi, pantas, mahligai, adiwarna, adun, anggun, apas, ayu, bagus, bahari, baik, bergaya, kirana, berupa, laksmi, centil, manis, cakap, cendayam, elegan, ganjen, ganteng, geulis, gemar ber-setubuh, gombang, gasang, hasan, indah, jambu, jangak, janguk, jelita, jombang, juita, kacak, kemayu (tingkahnya), mewah, mempesona, menarik (hati), menawan, mentereng (terang), elok, mongel.
  3. Dahulu ➜ awal, berlalu, di depan, di muka, dulu, lalu, lampau, lepas, lewat, mulamula, purba, silam, sudah-sudah, tempo hari, waktu lalu.
  4. Mengejek ➜ acuh, sepele, memamerkan, mengumpat, mengusik, meledek, mempermainkan, mencebik, mencela, uring – uringan (mengejek), mencemeeh, cemooh, mencemuh (cak), mencibir, mengajuk, mengata-ngatai, mengecimus, mengeji, menggiat, menggonjak, menggonyakkan, menghina, mengolok-olok, mengumpat, mengusik, menistakan, rasan – rasan (jawa), ghibah.
  5. Eksklusif ➜ idiosinkretis, individual, istimewa, khas, khusus, privat, tunggal, unik; diskriminatif, parokial, sektarian, terbatas, terpilih.
  6. Fasih ➜ bacar, bijak, calak, cepat, galir, lancar, lincir, lincir lidah, pantas, petah, petah lidah, petes
  7. Imitasi ➜ bikinan, buatan, tiruan, artifisial, lancung, lip-lap, palsu, selungkang, sintetis, handmade, manual.
  8. Jahat ➜ bandel, bangor, bangpak, bengal, bengis, biadab (cak), buas, busuk, curang, dengki, durjana, hina, jahanam, jahil, jalang, jelek, kejam, keji, khianat, kotor (ki), kurang ajar, lacur, licik, nakal, pasik, rusak, sadis, sundal, tambung, tebal hati, terkutuk.
  9. Pendahuluan ➜ alas kata, haluan kata, introduksi, kata pengantar, mukadimah, pembukaan, pengantar kata, pengenalan, permulaan, pimpinan, prakata, prawacana, prolog, awalan, pratemu, pengawalan.
  10. Ontroversi ➜ perbalahan, perbantahan, perdebatan, polemik, silang pendapat; percederaan, percekcokan, perselisihan, pertengkaran, pertikaian, prahara, permasalahan.

6. Menggunakan Kata Benda Abstrak

Teks pidato persuasif  abstrak yaitu kata yang menyatakan benda yang sifatnya abstrak (tanpa wujud) karena tak bisa ditangkap oleh pancaindra. Pembendaan termasuk dalam kelas nomina abstrak (kata benda abstrak) yang menyatakan semua benda dan segala yang dibendakan.

Contoh kalimat:

Kesetiakawanan sosial memang perlu kita jaga dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber referensi : zinus.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA