Tidak berisik ketika ada keluarga yang beribadah adalah contoh penerapan sila

KUNCI JAWABAN Soal Kelas 4-6 SD Materi: Makna Pancasila, TVRI Belajar dari Rumah Rabu 22 Juli 2020

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban materi soal SD kelas 4-6, dengan materi Makna Pancasila.

Program belajar tersebut ditayangkan di TVRI bertajuk 'Belajar dari Rumah' Rabu, 22 Juli 2020.

DISCLAIMER: KUNCI JAWABAN HANYA UNTUK ORANG TUA SEBAGAI PANDUAN MENGOREKSI JAWABAN ANAK

Soal dan jawabannya:

Soal 1

Tuliskan kelima sila dari Pancasila. Untuk setiap sila tuliskan perilaku sehari-hari yang mencerminkan perwujudan sila tersebut!

Jawaban 1

Berikut ini cerminan kelima sila dalam kehidupan sehari-hari:

- Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Contoh: Taat beribadah dan saling menghormati teman dari agama lain yang sedang beribadah.

Grace Eirin Senin, 26 Juli 2021 | 11:40 WIB

Menjalankan ibadah bersama dengan keluarga adalah contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila-1. (Photo by Artem Beliaikin from Pexels)

Bobo.id - Ayo sebutkan bagaimana bunyi Pancasila sila pertama?

"Ketuhanan Yang Maha Esa"

Ya, seperti itulah bunyinya. Sila ke-1 Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan kehidupan beragama dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa. 

Baca Juga: 7 Fungsi dan Peranan Pancasila bagi Bangsa Indonesia

Sebagai anak Indonesia, kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, bagaimana caramu mengambil sikap yang sesuai dengan sila ke-1 Pancasila dalam keluarga? 

Nah, untuk itu mari belajar bersama Bobo!

Page 2

Page 3

Photo by Artem Beliaikin from Pexels

Menjalankan ibadah bersama dengan keluarga adalah contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila sila-1.

Bobo.id - Ayo sebutkan bagaimana bunyi Pancasila sila pertama?

"Ketuhanan Yang Maha Esa"

Ya, seperti itulah bunyinya. Sila ke-1 Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan kehidupan beragama dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa. 

Baca Juga: 7 Fungsi dan Peranan Pancasila bagi Bangsa Indonesia

Sebagai anak Indonesia, kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, bagaimana caramu mengambil sikap yang sesuai dengan sila ke-1 Pancasila dalam keluarga? 

Nah, untuk itu mari belajar bersama Bobo!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Menghormati orang yang sedang beribadah termasuk sila ke berapa? Lantas apa saja contoh pengamalan sila ke-1 Pancasila? Berikut ulasannya. 

Sebagai negara dengan sejumlah agama yang berbeda, tentunya kamu harus menghormati kepercayaan yang dianut oleh orang lain. 

Kamu yang beragama Islam tidak boleh mengganggu teman beragama lain yang sedang beribadah. 

Begitupun sebaliknya, jika kamu beragama Kristen, harus menghormati teman yang beragama Islam ketika sedang beribadah. 

Hal itulah yang menjadi salah satu contoh pengamalan sila ke-1 dalam kehidupan sehari-hari.

Pastinya, sesuai dengan bunyi sila ke-1 dalam Pancasila adalah “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Kamu harus menjunjung tinggi asas ketuhanan dengan mengamalkannya pada contoh pengamalan sila ke-1.

Lantas, bagaimana contoh pengamalan sila ke-1 lainnya dalam kehidupan sehari-hari? 

Berikut ini, situs properti Rumah123.com akan mengulas pengamalan sila ke-1  khusus untuk kamu.

Pengertian Pancasila Menurut Ir. Soekarno

Dikutip dari Gramedia.com, setiap tokoh pejuang kemerdekaan memiliki pengertian Pancasila menurut pendapatnya.

Sebelum membahas contoh pengamalan sila ke-1, berikut pendapat  Ir. Soekarno mengenai pengertian Pancasila.

Menurutnya, Pancasila merupakan isi serta identitas dari jiwa yang dimiliki bangsa Indonesia secara turun-temurun dari berabad-abad tahun lamanya dan hanya terpendam bisu tak berkutik dikarenakan kebudayaan Barat yang menjajah Indonesia saat itu.

Berdasarkan pada pengertian tersebut, Pancasila bukan hanya menjadi ajaran tentang cara bernegara dan berbangsa untuk negara saja, tetapi kenyataannya Pancasila itu lebih luas lagi, yakni sebagai ajaran untuk bangsa Indonesia.

Lalu, berikut ini 20 contoh pengamalan sila ke-1 dalam kehidupan sehari-hari

1. Meyakini pernyataan bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu ada dan selalu mengawasi semua perbuatan kita di rumah dan lingkungan.

2. Senantiasa bersikap jujur serta berbicara apa adanya dengan orang tua maupun orang lain.

3. Selalu disiplin dan taat saat melaksanakan ibadah baik di rumah maupun di lingkungan lainnya.

4. Selalu mengawali semua kegiatan dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5. Mengingatkan keluarga untuk beribadah jika ada anggota keluarga yang kelupaan untuk beribadah.

6. Menciptakan suasana damai dan religius di rumah dan lingkungan.

7. Mengembangkan sikap toleransi beragama kepada orang lain dan anggota keluarga.

8. Menghormati agama orang lain sehingga bisa hidup berdampingan dengan beragam agama.

9. Menghormati kebebasan orang dalam merayakan hari besar keagamaannya.

10. Tidak menjelekkan agama orang lain dan membandingkan dengan agama sendiri.

11. Mengakui adanya persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

12. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

13. Tidak bersikap pilih kasih terhadap teman bermain yang berbeda agama. 

14. Berhenti beraktivitas sejenak ketika mendengar suara azan.

15. Memberi kesempatan kepada teman bermain untuk menjalankan ibadah. 

16. Memberi makan hewan sebagai makhluk ciptaan Tuhan

17. Merawat tanaman sebagai makhluk ciptaan Tuhan

18. Saling menghargai teman-teman sepermainan meskipun berbeda agama

19. Lebih rajin beribadah dan saling mengingatkan beribadah meski berbeda agama.

20. Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang tanpa melihat ras, agama, dan suku.

Demikian ulasan contoh pengamalan sila ke-1 dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan lingkungan.

Dapatkan informasi menarik lainnya seputar properti dan gaya hidup hanya di artikel.rumah123.com.

Miliki hunian nyaman untuk keluarga hanya di Rumah123.com dan 99.co yang selalu #AdaBuatKamu.

tirto.id - Sila ke-1 Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”, memiliki butir-butir pengamalan dengan nilai-nilai luhur yang diharapkan dapat menjadi pedoman bagi rakyat negeri ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pilar ideologis bagi segenap rakyat Indonesia, sebagaimana arti kata "panca" yang berarti "lima", dan "sila" yang bermakna "prinsip" atau "asas".

Keberadaan nilai luhur yang ada pada Pancasila harus digali untuk menjadi jalan keluar bagi tantangan yang dihadapi oleh rakyat negara ini, demikian tulis Al Khanif pada buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017).

Tentang sila-1 Pancasila “Ketuhanan yang Maha Esa”, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menegaskan:

(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

Menjelaskan isi pasal tersebut, Weinata Sairin dalam Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002) menulis, negara, menjamin, memperjuangkan, mengupayakan, dan membantu agar tiap-tiap penduduk memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk memeluk agamanya serta mengekspresikan keberagamannya itu.

Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak asasi manusia yang selayaknya dilindungi oleh negara dengan menjamin agar pemeluk agama dan peribadatan berjalan dengan baik.

Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1

“Ketuhanan Yang Maha Esa”

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Contoh Pengamalan Pancasila Sila-1

Ada banyak contoh pengamalan Pancasila sila-1 yang semestinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Butir ke 1 yang berbunyi “Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa”, menunjukkan, rakyat negara ini percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah Sang Maha Pencipta dan harus diibadahi dengan baik dan benar.

Contoh nyatanya, terdapat 6 agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah RI yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Setiap warga negara wajib memeluk salah satu agama tersebut, sehingga animisme dinamisme dan ateis tidak diakui keberadaannya.

Toleransi antar umat beragama, merupakan contoh dari butir ke 7 pengamalan Pancasila sila ke-1 yang berbunyi "Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain". Maknanya, tidak dibenarkan penganut suatu agama memaksa penganut agama lain untuk melakukan ajaran atau ritual agamanya.

Butir ke-5 Sila ke-1 berbunyi: “Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa”. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak boleh ada pemaksaan dalam menjalankan ibadah dan ritual agama yang diyakini orang lain.

Beribadah dengan benar sesuai apa yang diajarkan oleh agama yang diyakini pun merupakan contoh pengamalan butir-butir Pancasila sila ke-1. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Agama adalah lembaga negara yang menjadi tolok ukur. Hal tersebut untuk mencegah adanya penyimpangan dalam pelaksanaan agama yang sudah ada.

Baca juga:

  • Sejarah Asal-Usul Lambang Garuda Pancasila dan Arti Simbolnya
  • Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945?

Baca juga artikel terkait Pancasila atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/cck)

Penulis : Cicik Novita
Editor : Dipna Videlia Putsanra

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA