Tinggi badan ideal perempuan sesuai umur 15 tahun

Halodoc, Jakarta - Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh cerdas, sehat, dengan tubuh yang ideal. Tubuh yang ideal di sini tentunya berkaitan dengan berat dan tinggi badan anak. Nah, memangnya berapa sih tinggi ideal anak-anak, khususnya anak laki-laki?

Sebagian besar anak laki-laki menyelesaikan pertumbuhan mereka pada usia 16 tahun. Percepatan pertumbuhan tinggi badan terjadi selama masa pubertas. Namun, tingkat pertumbuhan bisa sangat bervariasi, karena anak laki-laki mengalami pubertas pada usia yang berbeda. Rata-rata, anak laki-laki cenderung tumbuh sekitar 7,6 sentimeter per tahun selama periode pubertas.

Lantas, berapa sih tinggi ideal anak laki-laki?

Baca juga: 5 Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak


Tinggi Ideal Anak Laki-Laki

Pubertas adalah periode peningkatan tinggi badan, susunan genetik adalah faktor utama yang memengaruhi tinggi badan seseorang. Selain genetik, faktor lain yang dapat memengaruhi tinggi badan selama perkembangan adalah nutrisi, hormon, tingkat aktivitas, dan kondisi medis tertentu. 

Kembali ke tajuk utama, berapa sih tinggi ideal anak laki-laki? Nah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia dalam Height-for-age BOYS 5 to 19 years (percentiles), median (nilai tengah) tinggi ideal anak laki-laki, yaitu:

  • Usia 5 tahun: 110,3 cm
  • Usia 6 tahun: 116.0 cm
  • Usia 7 tahun: 121.7 cm
  • Usia 8 tahun: 127.3 cm
  • Usia 9 tahun: 132.6 cm
  • Usia 10 tahun: 137.8 cm
  • Usia 11 tahun: 143.1 cm
  • Usia 12 tahun: 149.1 cm
  • Usia 13 tahun: 156.0 cm
  • Usia 14 tahun: 163.2 cm
  • Usia 15 tahun: 169.0 cm
  • Usia 16 tahun: 172.9 cm
  • Usia 17 tahun: 175.2 cm
  • Usia 18 tahun: 176.1 cm
  • Usia 19 tahun: 176.5 cm

Baca juga: Nutrisi yang Dibutuhkan untuk Optimalkan Tinggi Badan Anak


Kapan Dikatakan Pendek?

Menurut WHO, ada batasan di mana anak dianggap pendek dan mengidap gizi yang buruk. Nah, seorang anak dikatakan pendek bila tinggi badannya kurang dari: 

Laki-laki

  • Usia 6 tahun: 106,1 cm
  • Usia 7 tahun: 111,2 cm
  • Usia 8 tahun: 116 cm
  • Usia 9 tahun: 120,5 cm
  • Usia 10 tahun: 125 cm
  • Usia 11 tahun: 129,7 cm
  • Usia 12 tahun: 134,9 cm
  • Usia 13 tahun: 141,2 cm
  • Usia 14 tahun: 147,8 cm
  • Usia 15 tahun: 153,4 cm
  • Usia 16 tahun: 157,4 cm
  • Usia 17 tahun: 159,9 cm
  • Usia 18 tahun: 161,2 cm

Cara Memaksimalkan Tinggi Badan Anak

Tinggi badan rata-rata laki-laki Indonesia adalah 160 sentimeter. Rata-rata ini bisa dikatakan lebih pendek dibandingkan tinggi badan laki-laki dari negara lain. Pada dasarnya, orang tidak dapat mengontrol sebagian besar faktor yang memengaruhi tinggi badan. Pasalnya, tinggi badan sudah ditentukan oleh DNA/genetik dan ini tidak dapat diubah. 

Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan atau mengurangi pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan pubertas dapat disiasati. Anak-anak dan remaja yang sedang tumbuh berkembang dapat mengambil beberapa langkah untuk memaksimalkan tinggi badannya.

Nutrisi memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan. Anak-anak tanpa gizi yang baik bisa jadi tidak akan mendapatkan tinggi badan maksimal seperti anak-anak dengan gizi yang cukup.

Ahli gizi menganjurkan agar anak-anak dan remaja makan makanan yang bervariasi dan seimbang dengan banyak buah dan sayuran. Ini akan memastikan anak mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk berkembang.

Baca juga: Ibu Perlu Tahu, Ini 4 Cara Biar Anak Agar Tumbuh Tinggi

Protein dan kalsium sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang. Beberapa makanan kaya protein meliputi:

1. Daging.

2. Unggas.

3. Makanan laut.

4. Telur.

5. Kacang-kacangan.

6. Biji-bijian .

Beberapa makanan kaya kalsium meliputi:

1. Yogurt.

2. Susu.

3. Keju.

4. Brokoli.

5. Kubis.

6. Kedelai.

7. Jeruk.

8. Sarden.

9. Ikan salmon.

Selain nutrisi, tidur dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak dan remaja. Saat tidur nyenyak, tubuh melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, tidur yang cukup memungkinkan pertumbuhan yang optimal.

Demikian juga halnya dengan olahraga teratur yang penting untuk perkembangan fisik. Bermain di luar atau berolahraga, misalnya, dapat membuat tulang lebih sehat, lebih padat, dan lebih kuat.

Bagi ibu yang mau tahu lebih jauh mengenai cara memaksimalkan tinggi badan anak, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu juga bisa membeli obat atau vitamin untuk mengatasi keluhan kesehatan melalui Halodoc. Praktis, kan?

Referensi:
World Health Organization WHO. Diakses pada 2021. Length/height-for-age. Height-for-age BOYS 5 to 19 years (percentiles)
Medical News Today. Diakses pada 2021. What factors influence a person's height? Healthline. Diakses pada 2021. When Do Boys Stop Growing?

Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak Remaja Usia 15 – 20 Tahun di Indonesia Berapa Sih Ukuran Tinggi dan Berat Badan Ideal Anak Remaja Laki – Laki dan Perempuan Umur 15,16,17,18,19,20 Tahun di Indonesia. Oleh Mutia Haroh, Distributor Produk Pelangsing Terbaik di Indonesia. Pada kesempatan kali ini Aku akan menjelaskan tinggi dan berat badan ideal anak remaja usia 15 – 20 tahun. Karena pada usia remaja ini, perkembangan tubuh seseorang akan sangat terlihat. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan tinggi dan berat badan seseorang yaitu faktor genetik, asupan gizi serta pergaulan lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi sejauh mana tubuh berkembang. Perempuan mamasuki usia pubertas lebih awal, yaitu pada usia 8 sampai 13 tahun, sementara untuk laki – laki mengalami pubertas di usia 9 sampai 14 tahun. Apalagi pada usia ini anak sering kali membanding – bandingkan tinggi dan berat badannya dengan teman seusianya. Di usia ini, Kamu sangat memungkinkan untuk bertambah tinggi, menambah berat badan, ataupun menurunkan berat badan karena memang pada usia ini tubuh masih dalam tahap perkembangan. Berdasarkan survei di beberapa universitas Indonesia, ternyata orang yang bertubuh ideal di Indonesia ternyata lebih rendah di negara asia lain seperti korea, jepang, singapura dan negara asia lainnya. Sementara orang tua pastinya menginginkan tubuh anaknya berkembang dengan sempurna, tetapi itu semua tergantung pada faktor genetik. Pada umur ini tinggi dan berat badan sangat mempengaruhi penampilan. Karena memiliki tubuh yang kurang tinggi dan kegemukan bisa mengurangi rasa percaya diri atau minder. Dan pada usia 20 tahun keatas, tinggi dan berat badan juga sangat mempengaruhi karena sekarang ini tinggi dan berat badan ideal merupakan salah satu syarat untuk diterima dalam sebuah pekerjaan. Serta pada usia 20 tahun keatas pertumbuhan tubuh seseorang tidak akan terlalu mencolok karena perkembangan tubuh mulai melambat. Jadi untuk Kamu yang masih berusia remaja jangan sia – siakan, sebaiknya Kamu menjaga pola hidup sehat, agar pertumbuhan badan Kamu tumbuh dengan maksimal. Berikut Tinggi dan Berat Badan Ideal Remaja Laki – Laki dan Perempuan di Indonesia Banyak anak remaja yang merasa ingin merasa tinggi dan berat badannya sudah ideal karena terlihat dilingkungannya paling ideal. Tetapi ada juga remaja yang merasa pendek dan gendut karena di lingkungan sekitarnya banyak yang terlihat lebih tinggi dan langsing darinya. Jika penasaran dengan berapa tinggi dan berat badan ideal anak remaja yang sebenarnya, berikut ukuran tinggi dan berat badan ideal anak remaja pria Indonesia :       15 tahun – 169,0 cm 57kg 16 tahun – 172,9 cm 59kg 17 tahun – 175,2 cm 61kg 18 tahun – 176,1 cm 62kg 19 tahun – 176,5 cm 62kg 20 tahun – 176.8 cm 63kg Tinggi dan berat badan ideal anak remaja wanita Indonesia :       15 tahun – 161,7 cm 49kg 16 tahun – 162,5 cm 49kg 17 tahun – 162,9 cm 50kg 18 tahun – 163,1 cm 50kg 19 tahun – 163,2 cm 50kg 20 tahun – 163.3 cm 51kg Untuk Kamu yang memiliki berat badan berlebih dan merasa kurang ideal, Kamu dapat melakukan beberapa tips cara cepat menurunkan berat badan. Atau bisa juga dibantu dengan mengkonsumsi paket produk obat pelangsing dari tiens yang terdiri dari double cellulose, jiang zhi tea, dan chitin chitosan. Untuk mendapatkan produk pelangsing tiens yang asli dengan harga murah, Kamu hanya bisa mendapatkannya pada agen distributor yang telah terdaftar resmi seperti Aku. Itulah artikel tentang tinggi dan berat badan ideal anak remaja usia 15 – 20 tahun di Indonesia, semoga bisa bermanfaat bagi Kamu semua ya. Salam hormat, Mutia Haroh. Pengukuran Status Gizi pada Remaja 24/06/2012 manjilala Gizi Remaja 0 Status gizi adalah salah satu indikator untuk menilai status kesehatan remaja yang mudah dan murah, yang dibutuhkan hanya disiplin dan komitmen untuk terus menerus secara rutin memantau berat badan dan tinggi badan. Status gizi pada remaja dihitung dengan menggunakan rumus indeks massa tubuh atau yang biasa disingkat dengan istilah IMT atau BMI (Body Mass Index). Akan tetapi IMT bukan tanpa kelemahan, karena IMT hanya menggambarkan proporsi ideal tubuh seseorang antara berat badan saat ini terhadap tinggi badan yang dimilikinya. IMT tidak mampu mengambarkan tentang proporsi lemak yang terkandung di dalam tubuh seseorang. Meskipun demikian, jika nilai IMT sudah menunjukkan ke arah kelebihan berat badan atau overweight/obesitas, biasanya seseorang diminta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, apakah kelebihan berat badan tersebut merupakan hasil dari timbunan lemak atau otot, bisanya dengan menggunakan beberapa pengukuran antropometri seperti pengukuran lemak bawah kulit. Rumus IMT Sebagaimana kami jelaskan sebelumnya bahwa IMT merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk menghitung status gizi pada remaja, berikut rumus perhitungan IMT : IMT = Berat badan/(Tinggi badan x Tinggi badan) *) Catatan : Berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter Misalnya seorang remaja putri berusia 15 tahun memiliki berat badan 50 kg dengan tinggi badan 146 cm atau 1.46 meter, maka IMT remaja putri tersebut adalah 23.5 dengan rumus berikut : IMT = 50/(1.46x 1.46) = 23.5 Interpretasi Hasil Karena pada periode remaja pertumbuhan masih terus berjalan bahkan merupakan puncak pertumbuhan, maka nilai IMT belum bisa di klasifikasikan dengan indikator tertentu, oleh karena itu untuk mengetahui status gizi remaja anda bisa menggunakan indikator yang ditetapkan oleh WHO tahun 2007 yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, berikut tabel interpretasi IMT tersebut : Berdasarkan kategori tersebut di atas, maka remaja putri pada kasus ini memiliki status kelebihan berat badan atau overweight. Pertanyaannya kemudian ialah berapa berat badan ideal remaja tersebut? IMT tidak bisa digunakan untuk menghitung berat badan ideal, untuk menentukan berat badan ideal anda bisa menggunakan rumus Broca, sebagai berikut : Berat Badan Ideal : (TB (cm) – 100) x 0.9 Berdasarkan data sebelumnya, maka berat badan ideal remaja putri tersebut di atas ialah : (146100) x 0.9 = 41.4 kg atau dengan kata lain paling tidak ia harus memiliki berat badan minimum 37.3 kg dan berat badan maksimum 45.5 kg. Nah saudaraku, bagaimana dengan kamu? sudah idealkah berat badan mu? Sumber : Kuniasih, dedeh, dkk (2010) Sehat & bugar berkat gizi seimbang. Penerbit buku gramedia. Jakarta http://manjilala.info/pengukuran-status-gizi-pada-remaja/ Berat Badan Rata-rata Anak Sesuai Usia - detikHealth Share 0 Tweet 0 Share 0 0 komentar Jakarta - Orangtua kadangkhawatir mengenai pertumbuhan anak-anaknya, apakah anaknya sudah tumbuh dengan baik atau belum. Salah satu faktor yang diukur adalah berat badan, karena itu ketahui berapa berat badan rata-rata anak sesuai usianya. Untuk mengetahui apakah seorang anak sudah tumbuh dengan baik atau belum adalah dengan mengukur berat badan, tinggi badan dan juga lingkar kepalanya. Semua faktor ini biasanya dihubungkan dengan grafik pertumbuhan. Tapi saat ini masih banyak orangtua yang selalu merasa anaknya kurus, padahal jika dilihat dalam grafik pertumbuhannya sebenarnya anak tidak kurus. Grafik pertumbuhan tersebut memberikan panduan pada orangtua mengenai berat badan yang ideal untuk anak-anak sesuai dengan usianya. Dikutip dari Kidshealth, Senin (30/8/2010) grafik pertumbuhan adalah salah satu standar dari setiap pemeriksaan, serta untuk melihat atau memantau bagaimana pola tinggi dan berat badan anak dari waktu ke waktu. Misalnya seorang anak tumbuh dengan baik hingga ia usia 2 tahun, lalu tiba-tiba pertumbuhannya melambat. Hal ini bisa diketahui melalui grafik pertumbuhan dan kemungkinan mengindikasikan masalah kesehatan. Beberapa faktor juga diketahui turut mempengaruhi berat dan tinggi badan seorang anak, seperti genetik, usia, jenis kelamin, nutrisi, aktivitas fisik yang dilakukan anak, kesehatan, lingkungan dan hormon.Namun satu hal yang pasti tidak ada dua anak yang tumbuh pada tingkat yang sama, karena setiap anak memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Selain itu pada tahap remaja terkadang bisa saja berat badan anak turun atau justru meningkat dengan cepat. Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah yang penting, karena jumlahnya semakin meningkat. Karena itu penting bagi orangtua untuk selalu memantau berat dan juga tinggi badan anak, serta usahakan agar berat badan anak masih termasuk ke dalam range normal. Seperti dikutip dari Buzzle, berikut adalah berat badan rata-rata seorang anak berdasarkan usianya, yaitu: Usia Berat Badan Rata-rata Lelaki Berat Badan Rata-rata Perempuan (dalam killogram) (dalam kilogram) Lahir 3.24 3.24 1 bulan 4.15 4.15 2 bulan 5 5 3 bulan 5.7 5.7 4 bulan 6.35 6.35 5 bulan 7 7 6 bulan 7.5 7.5 7 bulan 8 8 8 bulan 8.5 8.5 9 bulan 8.9 8.9 10 bulan 9.2 9.2 11 bulan 9.5 9.5 12 bulan 9.97 9.87 13 bulan 10.1 10.1 14 bulan 10.55 10.55 15 bulan 10.65 10.65 16 bulan 10.75 10.75 17 bulan 10.95 10.95 18 bulan 11.15 11.15 19 bulan 11.35 11.35 20 bulan 11.5 11.5 21 bulan 11.7 11.7 22 bulan 11.85 11.85 23 bulan 12.1 12.1 24 bulan 12.88 12.88 3 tahun 14.97 13.97 4 tahun 15.87-16.78 15.96 5 tahun 18.96 17.96 6 tahun 20.95 20.95 7 tahun 22.95 22.95 8 tahun 25.94 25.94 9 tahun 27.94 28.93 10 tahun 31.93 31.93 11 tahun 33.92 35.92 12-13 tahun 38.55-45.35 43.08-47.62 13-15 tahun 47.62-56.96 47.62-52.15 16-17 tahun 58.95-68.025 52.15-54.42 18-20 tahun 68.025-72.56 56.69-58.95 https://health.detik.com/ibu-dan-anak/1431451/berat-badan-rata-rata-anak-sesuai-usia Mengukur status gizi dengan indeks massa tubuh (IMT) Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan penggunaan (utilization) zat gizi makanan. Status gizi seseorang tersebut dapat diukur dan diasses (dinilai). Dengan menilai status gizi seseorang atau sekelompok orang, maka dapat diketahui apakah seseorang atau sekelompok orang tersebut status gizinya tergolong normal ataukah tidak normal. Ukuran yang biasa digunakan adalah tinggi badan (atau panjang badan), berat badan, lengkar lengan atas, dan umur. Tinggi dan berat badan paling sering digunakan dalam pengukuran karena dapat membantu mengevaluasi pertumbuhan anak-anak dan menentukan status gizi orang dewasa. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk mendeteksi masalah gizi pada seseorang. Berat badan (kg) IMT = ---------------------------------------------Tinggi badan 2 (meter) Dimana : berat badan dalam satuan kg, sedangkan tinggi badan dalam satuan meter. Untuk menentukan status gizi anak balita (usia 0-60 bulan), nilai IMT-nya harus dibandingkan dengan nilai IMT standar WHO 2005 (WHO, 2006); sedangkan pada anak dan remaja usia 5-19 tahun nilai IMT-nya harus dibandingkan dengan referensi WHO/NCHS 2007 (WHO, 2007). Pada saat ini, yang paling sering dilakukan untuk menyatakan indeks tersebut adalah dengan Z-skor atau persentil. Ø Z-skor : deviasi nilai seseorang dari nilai median populasi referensi dibagi dengan simpangan baku populasi referensi. Ø Persentil : tingkatan posisi seseorang pada distribusi referensi (WHO/NCHS), yang dijelaskan dengan nilai seseorang sama atau lebih besar daripada nilai persentase kelompok populasi. Z-skor paling sering digunakan. Secara teoritis, Z-skor dapat dihitung dengan cara berikut : Nilai IMT yang diukur – Median Nilai IMT (referensi) Z-Skor = ------------------------------------------------------------Standar Deviasi dari standar/referensi Bagaimana klasifikasi status gizinya?. Klasifikasi dapat dilakukan menurut berbagai lembaga. Klasifikasi WHO agak sedikit berbeda dengan klasifikasi menurut Kementerian Kesehatan RI. Klasifikasi status gizi pada IMT yang dihitung dengan menggunakan Z-skor menurut WHO dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Klasifikasi IMT menurut WHO (1995) Nilai Z-skor z-skor ≥ +2 -2 < z-skor < +2 -3 < z-skor < -2 z-skor < -3 Klasifikasi Overweight (kelebihan berat badan atau gemuk) Normal Kurus Sangat kurus Klasifikasi menurut Kemenkes RI (2010) dibedakan pada kelompok usia 0-60 bulan dengan kelompok usia 5-18 bulan. Klasifikasi IMT untuk usia 0-60 bulan disajikan pada Tabel 2, sedangkan klasifikasi IMT untuk anak usia 5-18 tahun disajikan pada Tabel 3. Tabel 2. Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk anak usia 0-60 bulan Nilai Z-skor z-skor ≥ +2 -2 < z-skor < +2 -3 < z-skor < -2 z-skor < -3 Klasifikasi Gemuk Normal Kurus Sangat kurus Tabel 3. Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk anak usia 5-18 tahun Nilai Z-skor z-skor ≥ +2 +1 < z-skor < +2 -2 < z-skor < +1 -3 < z-skor < -2 z-skor < -3 Klasifikasi Obesitas Gemuk Normal Kurus Sangat kurus Sekarang untuk menghitung z-skor IMT/U tersebut bukan hal yang susah lagi. Kemajuan teknologi mempermudah hal itu. Software-nya sudah tersedia di web WHO. Untuk usia 0-60 bulan bisa diunduh disini http://www.who.int/childgrowth/software/en/ dan untuk usia 5-19 tahun bias diunduh disini http://www.who.int/growthref/tools/en/ Pada orang dewasa, pengukuran status gizi dilakukan dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Perhitungan IMT sama seperti diatas. Hasilnya dibandingkan dengan nilai titik batas IMT menurut WHO atau Departemen Kesehatan RI, yang nilai titik batasnya disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5. Pada orang dewasa faktor umur tidak dipertimbangkan dalam menghitung IMT. Pada orang dewasa biasanya tinggi badannya tidak relatif stabil, sehingga variasi yang terjadi hanya pada berat badannya. Tabel 4. Klasifikasi IMT Dewasa menurut WHO (1995) Klasifikasi < 16,0 Interpretasi Severe thinness 16,00 – 16,99 17,00 – 18,49 18,50 – 24,99 25,00 – 29,99 30,00 – 39,99 ≥ 40,0 Moderate thinness Mild thinness Normal Grade 1 overweight Grade 2 overweight Grade 3 overweight Tabel 5. Klasifikasi IMT Dewasa menurut Kemenkes RI (2003) Kategori IMT < 17,0 17,0 – 18,4 18,5 – 25,0 25,1 – 27,0 > 27,0 Klasifikasi Kurus (kekurangan berat badan tingkat berat) Kurus (kekurangan berat badan tingkat ringan) normal Kegemukan (kelebihan berat badan tingkat ringan) Gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat)

Kelemahan penggunaan IMT Penggunaan IMT mempunyai kelemahan. Kelemahan yang terjadi adalah dalam menentukan obesitas. Kita tahu bahwa obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. IMT hanya mengukur berat badan dan tinggi badan. Kelebihan berat badan tidak selalu identik dengan kelebihan lemak. Berat badan terdiri dari lemak, air, otot (protein), dan mineral. Pada seorang yang sangat aktif, misalkan olahragawan, maka biasanya komposisi lemak tubuhnya relatif rendah dan komposisi ototnya relatif tinggi. Pada orang yang sangat aktif IMT yang tinggi tidak berarti kelebihan lemak tubuh atau bukan obes. Daftar Putaka : Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. Oxford University Press, New York. Kemenkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Preedy VR. 2012. Handbook of Anthropometry : Physical Measures of Human Form in Health and Disease. Springer, New York. WHO. 1995. Physical Status : the Use and Interpretation of Anthropometry. Report of a WHO Expert Committee. WHO, Geneva. WHO. 2006. WHO Child Growth Standards. WHO, Geneva. WHO. 2007. WHO Reference 2007 for Child and Adolescent. WHO, Geneva.