Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Mengapa mereka tokoh-tokoh dari jakarta yang pernah menjabat di pemerintahan (moh natsir, syafrudin prawiranegara,dll) mendukung gerakan prri-permesta ...

Perhatikan keterangan berikut ini! beberapa sejarahwan menjulukinya dengan istilah "the grand old man" pada masa pemerintahan kabinet syahril, beliau ...

Mengapa para tokoh dari jakarta yang pernah menjabat di pemerintahan mendukung gerakan prri-permesta?

Kapankah zaman pergerakan nasional indonesia itu?

Sebelum rapat pertama ppki diadakan, atas persetujuan beberapa tokoh yang dianggapnya mewakili aspirasi umat islam, moh. hatta mengganti suasana .... ...

Berikut ini merupakan cara-cara yang dilakukan Bani Abbas dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah , kecuali....br /a.Membentuk gerakan dengan nama Bani Has ...

Analisis adanya jalur rempah di Indonesia dalam ruang lingkup lokal, nasional dan global tolong dibantu kak​

Kapan penggunaan pertama kawasan indonesia sebagai jalur perdagangan dunia?

Thomas Stamford Raffles menekankan asas-asas liberal selama pemerintahannya. hal ini dibuktikannya denganbr /br /a. pengangkatan bupati sebagai pegawa ...

lik Ibrahim disebut juga Sunan Gersik, berasal dari Kashan, Persia. Ia dikenal dengan Silsilah keturunannya tersambung dengan Nabi Muhammad Saw....... ...

KOMPAS.com - Reformasi gereja adalah suatu skisma atau perpecahan yang terjadi pada Gereja Katolik di Eropa pada abad ke-15.

Gerakan ini merupakan upaya untuk melakukan revolusi ajaran Kristen agar sesuai dengan Alkitab.

Selain itu, paham baru seperti sekulerisme, individualisme, dan humanisme juga berusaha untuk meruntuhkan dominasi gereja dalam tatanan kehidupan di Eropa.

Lahirnya gerakan Reformasi Gereja tak lepas dari pengaruh Renaissance yang muncul di Italia pada sekitar abad ke-14.

Baca juga: Reformasi Gereja di Eropa

Penyebab Reformasi Gereja

Faktor munculnya Reformasi Gereja salah satunya adalah adanya penyimpangan terhadap ajaran Kristen oleh internal gereja.

Orang-orang mulai mengkritik otoritas kepausan dan mempertanyakan berbagai penyalahgunaan dan ketidaksesuaian Gereja Katolik sebagai pusat politik dan budaya Kekristenan di Eropa.

Mereka mengkritik doktrin-doktrin yang dianggap palsu dan mengutuk korupsi Gereja Katolik Roma.

Praktik korupsi yang dimaksud adalah jual-beli jabatan rohaniwan serta penjualan indulgensi atau penebusan dosa.

Selain itu, tumbuhnya nasionalisme membuat para raja di Eropa menolak dominasi dari gereja.

Tokoh-tokoh Reformasi Gereja

Tokoh penggerak Reformasi Gereja di Eropa adalah Martin Luther, yang kemudian diikuti oleh beberapa tokoh lainnya.

Berikut ini tokoh-tokoh Reformasi Gereja di Eropa.

Baca juga: Reformasi Protestan, Pecahnya Agama Kristen Menjadi Beberapa Aliran

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah
Wikimedia Commons Patung Martin Luther di luar Gereja St. Mary, Berlin.

Martin Luther

Titik awal dimulainya reformasi adalah ketika Martin Luther memaku selembar kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja Katolik.

Aksi ini dilakukan di depan sebuah gereja di Wittenberg, Jerman, pada 31 Oktober 1517.

Saat itu, Martin Luther dikenal sebagai seorang biarawan dan dosen di sebuah universitas di Wittenberg.

Pada 1521, Luther dipanggil ke hadapan Dewan Worms dan secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik.

Tidak hanya itu, Dewan Worms mengutuk aksi Luther dan melarang warga Kekaisaran Romawi Suci untuk membela ataupun menyebarkan gagasan-gagasannya.

Atas perlindungan Frederick III, Luther kemudian menerjemahkan Alkitab dari bahasa latin ke bahasa Jerman.

Alhasil, legitimasi para imam Katolik pun terancam karena orang-orang tidak perlu bergantung padanya untuk menafsirkan Alkitab.

Pada akhir reformasi, Lutheranisme telah menjadi agama di sebagian besar wilayah Jerman, Skandinavia, dan Baltik.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Martin Luther, Tokoh Reformasi Protestan

Huldrych Zwingli

Huldrych Zwingli lahir pada 1 Januari 1484 di Toggenburg, Swiss, dan meninggal pada 11 Oktober 1531.

Dalam gerakan Reformasi Gereja, Zwingli sepakat dengan Martin Luther tentang keselamatan oleh iman dan kasih.

Namun, ia berbeda pendapat dengan Luther terkait kehadiran Kristus dalam sakramen ekaristi atau ritual keagamaan.

Zwingli berpendapat bahwa kehadiran Kristus dalam sakramen lebih bersifat spiritual.

John Calvin

John Calvin lahir di Noyon, Perancis, pada 10 Juli 1509 dan meninggal di Jenewa, Swiss, pada 27 Mei 1564.

Dalam pandangan terkait Reformasi Gereja, Calvin secara tidak langsung dipengaruhi oleh Desiderius Erasmus, seorang Teolog asal Belanda.

Calvin berpendapat bahwa keselamatan dan pengampunan dosa hanya diperoleh melalui iman, bukan dengan perbuatan baik.

Baca juga: Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance

Ia juga dikenal menyuarakan kepercayaan "predestinasi", yang bermakna bahwa seseorang dari awal telah dipilih Tuhan untuk diselamatkan.

Namun, hal itu menimbulkan kontroversi karena dianggap tidak adil apabila Tuhan telah menentukan keselamatan seseorang terlepas dari bagaimana iman dan perbuatannya.

John Knox

John Knox lahir di Haddington pada 1514, dan meninggal pada 24 November 1572 di Edinburg, Skotlandia.

Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh John Calvin dan turut serta dalam gerakan Reformasi Gereja dengan membangun Gereja Presbitarian.

Ia mendirikan gereja tersebut di Skotlandia, setelah melihat banyak rakyat yang marah dengan kekayaan yang ditimbun gereja.

Selain itu, praktek asusila yang dilakukan gereja juga menjadi salah satu penyebab John Knox mendukung Reformasi Gereja.

Referensi:

  • Mcgrath, Alister E. 1997. Sejarah Pemikiran Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  • Riemer, Gerrit. 2009. Gereja-Gereja Reformasi di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Artikel Sejarah Kelas 9 ini akan membahas mengenai tokoh-tokoh di balik kemerdekaan dan reformasi, yaitu Sukarno dan Moh. Hatta.

--

Seperti yang sudah kita semua ketahui, bulan Agustus ini merupakan bulannya bangsa Indonesia, ya! Pada bulan Agustus ini, kita merayakan hari kemerdekaan setelah sebelumnya dijajah selama bertahun-tahun. Selain kemerdekaan, Indonesia juga pernah mengalami masa yang dinamakan dengan masa revolusi. 

Kamu tahu nggak sih, siapa saja tokoh di balik kemerdekaan dan revolusi? Ada 4 tokoh nih, yaitu Sukarno, Moh. Hatta, Bung Tomo, dan Juanda Kartawijaya. Sekarang, kita bahas tentang Sukarno dan Moh. Hatta dulu ya. Yuk, kita bahas satu persatu!

1. Sukarno

Sukarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901, Jawa Timur. Awalnya, ia lahir dengan nama Kusno Sosrodiharjo, lho! Namun karena ia sering sakit-sakitan kemudian namanya diganti menjadi Sukarno. Sukarno pernah menempuh sekolah ELS (Europeesche Lagereschool), kemudian dilanjutkan di HBS (Hogere Burgerschool) di Surabaya. 

Kok Sukarno bisa sekolah di HBS yang merupakan sekolah elite pada zaman Belanda? Semua itu karena adanya bantuan dari teman ayahnya yang bernama H.O.S. Cokroaminoto. 

Baca Juga: Mengenal Masa Reformasi di Indonesia

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Presiden Sukarno, presiden pertama Indonesia (sumber: myhero.com)

Pada masa mudanya ia aktif dalam organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Selain itu, Sukarno juga ikut aktif menulis di harian Oetoesan Hindia yang dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto. Sukarno muda merupakan pencetus ajaran Marhaenisme. 

Dari ajaran tersebut, ia kemudian membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927. Tujuan dari ajaran Marhaenisme dan pembentukan PNI adalah untuk menentang penjajahan Belanda dan memerdekakan Indonesia. 

Perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia juga dilakukan pada masa pendudukan Jepang. Berbeda dari masa sebelumnya, pada masa pendudukan Jepang, perjuangan kemerdekaan dilakukan secara kooperatif melalui keikutsertaan dalam organisasi-organisasi buatan Jepang seperti Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI. 

Sukarno berperan besar dalam organisasi BPUPKI dengan mencetuskan gagasan Pancasila. Sukarno juga menyusun naskah proklamasi bersama dengan Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo di kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Bersama Hatta, Sukarno juga menandatangani teks proklamasi, yang kemudian dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Setelah Indonesia merdeka, sidang PPKI dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 yang secara aklamasi memilih Sukarno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia. 

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

2. Moh. Hatta

Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Beliau menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu Fort de Kock. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di ELS (Europeesche Lagere School), Padang. Kemudian ia mengambil pendidikan lanjutan di sekolah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), Padang, dan melanjutkan sekolah ke HBS (Hogere Burgerschool) di Jakarta.

Hatta muda aktif berperan dalam organisasi Jong Sumatranen Bond. Kesadaran nasionalnya semakin berkembang ketika ia sering menghadiri berbagai pertemuan politik. Pada tahun 1921, Moh. Hatta menempuh pendidikan di Nederland Handelshogeschool yang berlokasi di Rotterdam, Belanda. 

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Mohammad Hatta (Sumber: beritagar.id)

Ketika bersekolah di Rotterdam, Moh. Hatta bahkan tetap aktif bergabung dalam organisasi pemuda Indonesia di Belanda yang disebut sebagai Indische Vereeniging. Indische Vereeniging kemudian berubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1925.

Selama di Belanda, Hatta terus memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menentang kolonialisme dan imperialisme Belanda terhadap Indonesia. Karena aktivitasnya dianggap membahayakan, pemerintah Belanda kemudian menangkap Hatta dan kawan-kawan. 

Baca Juga: Apa Saja Perjuangan Bersenjata untuk Mempertahankan Republik Indonesia? 

Ia kemudian dibebaskan setelah menyampaikan pidatonya yang berjudul Indonesia Free atau Indonesia Merdeka. Pada tahun 1932, Hatta kembali ke Indonesia dan melanjutkan perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia. Perannya dimulai dengan mendirikan organisasi Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI. 

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memajukan pendidikan rakyat Indonesia untuk melawan kolonialisme. Karena gerakan tersebut dianggap berbahaya oleh pemerintah Hindia Belanda, Hatta beserta beberapa tokoh lainnya kembali diasingkan ke Boven Digoel dan dipindahkan ke Banda Neira.

Pada tanggal 3 Februari 1942 ketika Jepang berkuasa, Hatta dibawa ke Sukabumi. Kamu tahu nggak sih, pada masa pendudukan Jepang, seluruh tahanan politik Belanda dibebaskan. Oleh karena itu, Hatta bisa kembali aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan bergabung ke dalam PUTERA. 

Selain itu, ia juga berperan aktif dalam organisasi BPUPKI dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Bahkan, di dalam PPKI Hatta  menjabat sebagai wakil ketua PPKI, lho.

Moh. Hatta juga berperan besar dalam memerdekakan Indonesia. Ia turut menyusun rumusan teks proklamasi dan menandatanganinya bersama dengan Sukarno. Setelah Indonesia merdeka, Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. 

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

3. Bung Tomo

Sutomo, atau yang mungkin kita lebih kenal dengan nama “Bung Tomo” merupakan tokoh pahlawan nasional Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Ia dilahirkan di Kampung Blauran, Surabaya, pada 3 Oktober 1920. 

Bung Tomo ini dikenal sebagai pengobar semangat tempur di Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Keren banget, ya! Meskipun ia memimpin rakyat pada pertempuran, tetapi Bung Tomo tidak memiliki latar belakang pendidikan militer. 

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Bung Tomo (Sumber: nusantara.news)

Minat Bung Tomo muda justru pada bidang jurnalisme, nih. Ketika Jepang berkuasa di Indonesia, ia bekerja di kantor berita Domei pada bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya (1942-1945). 

Bersama dengan wartawan senior Romo Bintarti, Bung Tomo turut andil dalam memberitakan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan bahasa Jawa. Kok pakai bahasa Jawa? Iya, dong! Alasannya supaya tidak terkena sensor dari Jepang. Nah, apa lagi sih bentuk perjuangan Bung Tomo?

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Baca Juga: 7 Penyimpangan Demokrasi Terpimpin terhadap Pancasila dan UUD 1945

Bung Tomo akhirnya membangun pemancar radio sendiri, yaitu Radio Pemberontakan. Radio Pemberontakan memegang peranan penting dalam pertempuran menghadapi pasukan Inggris di Surabaya bulan November 1945.

Melalui radio tersebut, Bung Tomo menyampaikan pidatonya. Seperti apa, sih pidatonya? Berikut petikannya:

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

4. Juanda Kartawijaya

Kamu pernah dengar Bandara Juanda yang terletak di Surabaya? Kamu tahu nggak sih, siapa yang mengusulkan pembangunan bandara tersebut? Yes, yang mengusulkan adalah Juanda Kartawijaya. Juanda Kartawijaya lahir di Tasikmalaya pada tanggal 14 Januari 1911.

Ia adalah politikus yang menjabat sebagai perdana menteri terakhir dari Kabinet Juanda (1957-1959) pada masa Demokrasi Liberal. Pada masa pergerakan nasional, Juanda bergabung dengan beberapa organisasi pergerakan nasional, antara lain Budi Utomo dan Paguyuban Pasundan. Di masa ini juga, Juanda aktif sebagai guru di SMA Muhammadiyah Jakarta sejak usia 23 tahun.

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Djuanda Kartawirdjaja (Sumber: unikom.ac.id)

Pada periode pasca kemerdekaan Indonesia, Juanda sering menduduki jabatan di kabinet. Juanda memiliki keahlian teknik sipil sebagai hasil pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB) tahun 1933. Beberapa jabatan menteri yang pernah ia jabat antara lain Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, dan Menteri Pekerjaan Umum.

Capaian terbesar Juanda Kartawijaya selama terlibat dalam pemerintahan adalah ketika ia menjabat sebagai perdana menteri dari Kabinet Juanda. Ia berhasil merumuskan Wilayah Perairan Republik Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957, yang dikenal dengan nama deklarasi Juanda. Seperti apa sih isi dari Deklarasi Juanda?

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Tahukah kamu, Pemerintah RI mengangkat Juanda Kartawijaya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada tanggal 29 November 1963 dengan berdasarkan pada SK Presiden No. 244 tahun 1963. Hebaat!

Baca Juga: Penyimpangan Demokrasi Terpimpin terhadap Politik Luar Negeri

Ternyata menarik banget ya mempelajari tentang tokoh-tokoh di balik peristiwa kemerdekaan dan revolusi Indonesia ini. Kamu harus belajar yang rajin nih supaya bisa turut membangun bangsa seperti mereka!

Yuk, supaya kamu makin semangat belajarnya, belajar pakai ruangbelajar aja! Kamu bisa nonton video belajar, latihan soal, lihat rangkuman, hanya dari 1 aplikasi. Download sekarang, yuk! 

Tokoh nasional yang dikenal sebagai tokoh reformasi adalah

Referensi:

AM, Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kemendikbud RI.

Sumber foto:

Presiden Sukarno [daring]. Tautan:  https://en.wikipedia.org/wiki/File:Presiden_Sukarno.jpg (Diakses 11 Februari 2022)

Moh. Hatta [daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Mohammad_Hatta_1950.jpg (Diakses 11 Februari 2022) 

Sutomo [daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Sutomo#/media/Berkas:Bung_Tomo.jpg (Diakses 11 Februari 2022)

Djoeanda Kartawidjaja [daring]. Tautan:

https://id.wikipedia.org/wiki/Djoeanda_Kartawidjaja#/media/Berkas:Djuanda_Kartawidjaja.jpg (Diakses 11 Februari 2022)

Foto Presiden Soekarno [daring]. Tautan: https://myhero.com/Soekarno2_sman5_ID_2009_ul (Diakses: 29 Agustus 2018)

Foto Mohammad Hatta [daring]. Tautan: https://beritagar.id/artikel/telatah/moh-hatta-jendela-untuk-memahami-pembentukan-indonesia (Diakses: 29 Agustus 2018)

Artikel terakhir diperbarui pada 11 Februari 2022.