Tujuan manusia melakukan penelitian kecuali

Oleh Wiraditma Prananta, peneliti Wahana Riset Indonesia.

Sudah sembilan bulan sejak saya menjadi bagian dari program Wahana Riset Indonesia di World Resources Institute Indonesia. Banyak cerita dan pengalaman yang saya peroleh selama berada di program yang ditujukan untuk menghasilkan peneliti muda di bidang lingkungan, ekonomi, serta perbaikan kehidupan manusia ini. Sebuah kehormatan pula bagi saya dapat menjadi salah satu dari beberapa peneliti muda terpilih yang bekerjasama dengan para mentor berpengalaman dan bertalenta. Di dalam tulisan ini, saya akan berbagi alasan mengapa menjadi peneliti adalah pilihan baik bagi generasi muda (berkisar usia 18 hingga 20-an tahun). Tentu hal yang akan saya bagikan kali ini berdasarkan pengalaman saya selama menjadi peneliti muda di WRI Indonesia.

Alasan pertama, sudah banyak diketahui bahwa generasi muda adalah generasi yang penuh dengan gagasan, argumen, dan inovasi. Tetapi, terkadang mereka tidak dapat menemukan tempat yang tepat untuk menyalurkan hal tersebut. Saat ini, tidak semua pekerjaan dan perusahaan yang memberi kebebasan karyawannya untuk bebas berekspresi dan menuangkan idenya (walaupun sudah banyak perusahaan yang memberikan kesempatan tersebut). Hal ini sangat berbeda ditemukan ketika bekerja di sebuah lembaga riset, biasanya generasi peneliti muda didorong untuk mengeluarkan ide dan inovasinya melalui tulisan-tulisan mereka. Di WRI sendiri, sesuai dengan jargonnya “Mengaktualisasikan gagasan besar menjadi aksi nyata,” lembaga ini sangat mendukung karyawannya untuk berpikir inovatif serta mengeksekusi ide mereka kedalam bentuk tulisan ilmiah, tulisan blog, maupun membuat kegiatan diskusi ringan ‘brown bag’. Ibu Tieke, manager HRD WRI Indonesia, pernah menyatakan bahwa dalam program Wahana Riset Indonesia ini, peneliti muda boleh salah dan disinilah ruang untuk belajar dari kesalahan, karena akan ada mentor serta kolega yang akan memberi masukan dan ilmu kepada peneliti muda di WRI.

Kedua, generasi muda saat ini sangat ini gemar melakukan wisata ke berbagai tempat. Melihat fenomena banyaknya gerai industri ritel yang tutup karena terus mencatatkan kerugian, Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengakui bahwa terjadi perubahan tren dimana masyarakat saat ini lebih menyukai belanja pengalaman (berwisata ke berbagai destinasi pariwisata, misalnya) daripada belanja pakaian atau barang mewah. Namun, ketika bekerja sebagai peneliti, Anda akan mendapat kesempatan untuk melakukan penelitian lapangan dan mendapatkan pemandangan serta pengalaman yang tak terduga. Saya sendiri mengalami hal tersebut saat melakukan penelitian di kawasan suaka margasatwa di Riau dan mendapat kesempatan berinteraksi dengan masyarakat adat yang mendiami kawasan tersebut. Untuk ke wilayah tersebut, saya berlayar menggunakan sampan kecil melalui jernihnya sungai yang dikelilingi pepohonan di hutan yang masih asri. Tidak hanya merasakan pemandangan yang memukau, saya juga belajar berinteraksi dan hidup bersama masyarakat adat di wilayah itu.

Lain halnya dengan teman-teman seusia saya yang lingkungan kerjanya terkadang membosankan, saya justru sebaliknya. Kebanyakan dari mereka harus duduk di dalam sebuah bilik dari pukul sembilan pagi hingga malam hari, hal ini juga membatasi mereka untuk berinteraksi dengan rekan lainnya. Beruntungnya, saya tidak mengalami hal tersebut saat bekerja menjadi peneliti muda. Bahkan peneliti biasanya memiliki waktu kerja yang dapat disesuaikan dan fleksibel – tentu profesionalisme tetap diutamakan dengan mengikuti aturan yang telah dibuat. Terkadang, ketika suasana kantor terasa membosankan maka Anda dapat memilih kedai kopi atau rumah sebagai ruang kerja. Tetapi tentu saja hal ini bukan berarti menjadi peneliti adalah pekerjaan santai. Ada kalanya seorang peneliti harus mempercepat proses riset yang berarti mereka akan membaca buku atau jurnal dan juga duduk di depan laptop hingga larut malam.

Tujuan manusia melakukan penelitian kecuali

Ilustrasi Pekerja di Dalam Bilik. (image credit: Forbes)

Terakhir, manfaat lain yang didapat saat menjadi peneliti adalah hal ini sangat menunjang para generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan pasca sarjananya. Selain memiliki lingkungan kerja yang nyaman, menjadi seorang peneliti juga mengharuskan Anda untuk memproduksi suatu produk riset yang tajam beserta data dan analisis yang kuat pula. Hal ini akan membantu mereka yang ingin melanjutkan pendidikan untuk beradaptasi dengan lingkungan studinya bahkan sebelum memulai studi itu sendiri. Selain itu, bagi yang masih bingung dalam memilih jurusan dan universitas, maka ketika bekerja sebagai peneliti Anda akan mendapatkan pandangan mengenai jurusan mana yang sebaiknya Anda pilih. Anda dapat memilih jurusan yang sesuai dengan latar belakang studi atau topik riset yang sedang dikerjakan, atau mungkin pula untuk memilih jurusan yang berbeda sebagai pelengkap ilmu anda. Sebagai tambahan, para peneliti muda juga mendapat kesempatan untuk berdiskusi dengan peneliti atau kolega senior yang dapat memberikan pertimbangan dalam menentukan arah studinya.

Merdeka.com - Dalam bidang perkembangan ilmu, terutama masalah riset atau penelitian merupakan suatu bidang yang harus terus digerakkan. Bukan tanpa alasan, penelitian di sini menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada menjadi temuan-temuan baru yang bisa bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

Kegiatan penelitian ini bisa mencakup berbagai ilmu dan bidang. Mulai dari penelitian kimia, mikrobiologi, mesin dan teknologi, bahasa, hingga budaya. Masing-masing penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri bagi kehidupan masyarakat. Salah satu penelitian yang ditujukan langsung untuk mempelajari kehidupan masyarakat adalah penelitian sosial.

Pada dasarnya, penelitian sosial dapat dikatakan sebagai suatu pengamatan atau penyelidikan terhadap berbagai fenomena sosial, gejala sosial, dan hal-hal yang terjadi di masyarakat untuk lebih lanjut dipelajari. Dalam hal ini, penelitian sosial menggunakan teori atau pendekatan-pendekatan ilmu sosial untuk memahami fenomena yang terjadi di masyarakat.

Seperti penelitian lainnya, penelitian sosial juga memiliki manfaat tersendiri yang bisa didapatkan oleh pihak lembaga akademis maupun peneliti itu sendiri. Lebih dari itu, penelitian sosial tentunya dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat secara umum, sebagai objek yang diteliti.

Lalu apa saja manfaat penelitian sosial yang bisa didapatkan oleh masyarakat, lembaga akademis, maupun pihak peneliti. Dilansir dari situs dosensosiologi.com, berikut kami telah merangkum manfaat penelitian sosial beserta ciri-ciri dan tujuannya.

2 dari 5 halaman

Tujuan manusia melakukan penelitian kecuali

©2014 Merdeka.com/shutterstock/monticello

Sebelum mengetahui manfaat penelitian sosial, akan lebih baik untuk memahami pengertian sosial terlebih dahulu. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan proses pengungkapan kebenaran melalui kegiatan ilmiah dengan menggunakan konsep dasar suatu ilmu.

Sedangkan penelitian sosial dapat dipahami sebagai suatu usaha mengamati atau meneliti untuk mendapatkan ilmu pengetahuaan dan informasi untuk menjawab suatu pertanyaan fenomena sosial, melalui serangkaian metode ilmiah yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam hal ini, penelitian sosial menggunakan berbagai metode dan teori ilmu sosial untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat. Melalui metode dan teori tersebut, peneliti bisa mendapatkan pola atau gambaran untuk menjawab suatu pertanyaan sosial.

3 dari 5 halaman

Tujuan manusia melakukan penelitian kecuali
©2015 Merdeka.com/The Richest/Shutterstock

Selain manfaat penelitian sosial, ciri-ciri yang terdapat dalam penelitian sosial juga perlu diperhatikan. Dengan begitu, peneliti bisa lebih memahami perbedaan penelitian sosial dengan penelitian di bidang lainnya. Sehingga peneliti bisa lebih fokus dalam melaksanakan penelitian dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Berikut beberapa ciri penelitian sosial yang perlu diketahui:

  1. Penelitian sosial mempunyai tujuan tertentu untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuat penelitian lebih fokus dan tidak bercabang pada hal lain.
  2. Penelitian sosial dilakukan dengan terencana, menggunakan metode yang sistematis dan tepat sasaran.
  3. Penelitian sosial melakukan analisis secara logis atau rasional dengan menggunakan suatu teori sebagai dasar atau pedomannya.
  4. Penelitian sosial bersifat ilmiah dan diangkat dari fenomena atau kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat, atau bersifat empiris.
  5. Proses pencarian data dalam penelitian sosial dilakukan secara objektif, di mana peneliti harus bersikap netral atau tidak memihak dan tidak memiliki kecenderungan tertentu.
  6. Objek dalam penelitian sosial adalah gejala dan fakta sosial yang benar-benar terjadi di masyarakat.
  7. Penelitian sosial menghasilkan suatu kesimpulan dapat ditarik generalisasi, terutama pada penelitian sosial yang menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif, peneliti harus menghindari generalisasi karena objek penelitian dilakukan dalam lingkup sempit dan kontekstual.
  8. Penelitian sosial dilakukan dalam suatu proses yang cukup panjang, mulai dari proposal penelitian, proses penelitian atau pencarian data, dan dilanjutkan dengan analisis data.
  9. Dalam penelitian sosial, biasanya disertai dengan instrumen atau alat penelitian seperti kuesioner, alat perekam suara maupun gambar, serta pedoman wawancara.
  10. Peneliti memerlukan manajemen waktu yang baik dalam melakukan penelitian sosial, agar penelitian dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
  11. Dalam penelitian sosial perlu dilakukan kontrol terhadap variabel penelitian, agar variabel lain yang di luar penelitian tidak mengganggu dan mempengaruhi hasil penelitian.

4 dari 5 halaman

Tujuan manusia melakukan penelitian kecuali
©medicalnewstoday.com

Dalam penelitian sosial juga terdapat tujuan penelitian yang menjadi fokus utama penelitian tersebut dilakukan. Tidak kalah penting dengan ciri dan manfaat penelitian sosial, tujuan penelitian juga harus dipahami oleh para peneliti.

Dengan begitu, peneliti bisa merancang tujuan dan fokus yang ingin didapatkan dalam pelaksanaan penelitian. Berikut beberapa tujuan penelitian yang perlu diketahui:

  1. Mendeskripsikan fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
  2. Menjelaskan hubungan antar fenomena di masyarakat
  3. Memperkirakan fenomena sosial yang mungkin terjadi di kemudian hari.
  4. Mengembangkan program atau teknik penelitian tertentu.

5 dari 5 halaman

Tujuan manusia melakukan penelitian kecuali
© mentalfloss.com

Setelah mengetahui ciri dan tujuan, berikut merupakan manfaat penelitian sosial yang penting untuk dipahami bagi para peneliti atau researcher. Manfaat penelitian sosial ini bisa mencakup manfaat sosial untuk masyarakat secara umum, manfaat bagi lembaga akademis, maupun manfaat bagi peneliti. Berikut beberapa manfaat penelitian sosial yang perlu diketahui :

Manfaat Sosial

  • Digunakan untuk menemukan solusi atau kemungkinan terbaik dalam memecahkan masalah sosial.
  • Digunakan untuk menganalisis gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
  • Digunakan untuk mendapatkan gambaran sebab-akibat suatu fenomena, kebijakan, atau perubahan sosial.
  • Memperkirakan fenomena sosial yang akan terjadi berdasarkan fakta yang telah dihadapi.

Manfaat Akademis

  • Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan program penelitian.
  • Memberikan rekomendasi atau referensi serta mendorong dilakukannya penelitian lanjutan yang bersifat progresif.

Manfaat Peneliti

  • Sebagai salah upaya untuk memenuhi syarat akademik atau pengembangan karir.
  • Mendorong sikap kritis, kerja keras, dan pantang menyerah bagi setiap peneliti.