Kapanlagi.com - Apa arti simbol penting untuk diketahui setiap orang. Pasalnya, simbol atau lambang sering kali dipakai untuk menyampaikan suatu pesan atau maksud. Dalam keseharian pun kita sering menjumpai contoh penggunaan simbol, misal dalam peta bahkan dalam tombol remote atau keyboard komputer. Show Sayangnya, tak banyak orang yang paham apa arti simbol yang sesungguhnya. Sehingga, akhirnya suatu simbol sering kali dianggap sebagai suatu lambang atau gambar biasa tanpa arti. Padahal, dengan memahami suatu simbol kita bisa mengetahui apa maksud di baliknya. Nah untuk memahami lebih dalam apa arti simbol, simak ulasan berikut yang telah kapanlagi.com rangkum dari berbagai sumber. Â
(credit: unsplash) Penggunaan simbol sebagai medium penyampai pesan atau maksud sebenarnya telah ada sejak lama. Asal mula kata simbol sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu symbolos yang berarti 'tanda'. Atau lebih tepatnya, tanda yang bisa menjelaskan sesuatu. Kata simbol kemudian diserap ke berbagai bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) apa arti simbol adalah lambang. Sementara, lebih lanjut di KBBI lambang mempunyai makna suatu tanda yang menyatakan atau mengandung maksud tertentu. Berdasarkan apa arti dalam kamus tersebut, kita bisa pahami bahwa simbol atau lambang bukan sekadar coretan atau gambar biasa. Di balik simbol selalu terkandung maksud, arti, atau makna tertentu. Pendapat lain, dikemukakan Webster (1997). Webster menyebut simbol merupakan sesuatu yang mewakili atau menjelaskan tentang sebuah bentuk. Simbol juga bisa menjadi penanda dari suatu objek. Webster juga menyebut bahwa simbol juga bisa dipakai untuk melambangkan sesuatu yang abstrak atau tidak konkret. Contohnya, lambang hati yang sampai saat ini dikenal sebagai simbol dari perasaan cinta.
(credit: unsplash) Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, suatu simbol lebih dari gambar biasa. Simbol juga bukan sekadar gambar pemanis suatu tampilan. Apa arti simbol justru terletak pada fungsi atau maksud di baliknya. Secara umum, berikut beberapa fungsi dari simbol. 1) Sebagai media penyampai maksud atau pesan. 2) Simbol bisa menjadi sarana untuk berpikir. 3) Simbol bisa menjadi suatu acuan dalam memecahkan berbagai permasalahan atau untuk mencari solusi. 4) Simbol bisa menjadi sarana dalam mengungkap fakta.
(credit: unsplash) Dalam ke seharian, penggunaan simbol sangat penting dalam proses penyampaian pesan. Simbol banyak dipakai untuk menyampaikan suatu maksud. Bahkan, penggunaan simbol sebagai suatu medium penyampai pesan terkadang lebih efektif dibandingkan kata-kata. Misalnya saja dalam remote televisi, penggunaan simbol sebagai penanda fungsi suatu tombol sangat berguna dan terbukti memudahkan penggunanya. Namun pada kenyataannya, simbol tak selamanya berwujud gambar atau lambang yang mudah dipahami. Terkadang, suatu simbol mengandung makna atau arti yang tersembunyi sehingga untuk mengetahui artinya perlu teliti dan lebih mendalam. Oleh karena itu, kemudian dikenal adanya semiotika atau ilmu yang secara khusus mempelajari apa arti simbol. Secara umum, semiotika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang tanda, termasuk di dalamnya simbol, indeks, dan ikon. Dengan semiotika, seseorang bisa menelaah suatu penanda lebih mendalam baik secara verbal maupun nonverbal. Semiotika tak saja mempelajari tanda-tanda yang muncul dalam bentuk tulisan dan gambar, melainkan juga secara umum tanda-tanda yang ada di kehidupan masyarakat.
(credit: unsplash) Di keseharian, ada banyak sekali contoh penggunaan simbol atau lambang. Selain di remote televisi atau perangkat elektronik lain, contoh penggunaan simbol juga bisa kita temukan pada peta. Lebih spesifik bahkan terdapat beberapa jenis pemakaian simbol pada peta. Membaca apa arti simbol di peta pun juga sangat berguna bagi manusia. Salah satu fungsinya, simbol di peta bisa membantu seseorang lebih mengenali kondisi lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa jenis dan arti simbol dalam peta yang penting untuk diketahui. 1) Simbol Titik Simbol titik menjadi salah satu yang paling banyak dipakai di peta. Simbol titik digunakan sebagai penanda suatu lokasi tempat, misalnya kota. Lebih mendetail, biasanya dalam satu peta bisa ditandai dengan beragam simbol titik. Misalnya, simbol titik berbentuk kotak berwarna merah menjadi simbol ibukota negara, simbol titik berbentuk bulat dengan warna merah di tengah menjadi simbol ibukota provinsi, kemudian simbol titik segitiga merah untuk gunung berapi dan hitam untuk gunung biasa. 2) Simbol Garis Simbol garis pada peta berfungsi untuk menunjukkan penampakan sebuah sungai, jalan, suatu batas baik dalam skala wilayah maupun negara. 3) Simbol Warna Simbol warna pada peta digunakan untuk menunjukkan perbedaan kontur dan kondisi suatu wilayah dalam suatu bentang alam. Sebagai contohnya, wilayah perairan pada peta diberi warna biru, warna hijau untuk dataran rendah, dan warna kuning untuk dataran tinggi. 4) Simbol Wilayah Simbol wilayah atau area biasa dipakai untuk menunjukkan suatu kawasan bentang alam yang lebih besar. Misalnya danau, hutan, perkebunan, persawahan, dan sebagainya. Itulah di antaranya ulasan tentang apa arti simbol, berikut contohnya dalam peta. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan! Baca artikel lainnya:
Lihat Foto KOMPAS.com - Makhluk hidup di Bumi saling bergantung satu sama lain dan saling berhubungan. Tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak berhubungan dengan makhluk hidup lainnya. Kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis hubungan antar makhluk hidup atau simbiosis. Dilansir dari National Geographic, simbiosis adalah hubungan ataupun interaksi antara dua organisme makhluk hidup yang berbeda. Ada enam jenis simbiosis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, simbiosis amensalisme, simbiosis netralisme, dan simbiosis amensalisme. Simbiosis MutualismeSimbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan pada dua organisme. Misalnya tanaman dengan hewan penyerbuk seperti serangga, kupu-kupu, ngengat, dan kelelawar. Tanaman mendapat keuntungan karena hewan penyerbuk membantu penyerbukan dan reproduksinya. Sedangkan hewan diuntungkan karena mendapat makanan dari tanaman tersebut. Mutualisme juga terjadi pada rayap dan Protista. Walau memakan kayu, rayap tidak bisa mencernanya. Dilansir dari College of Arts and Sciences Biology, rayap membiarkan Protista tinggal di dalam perutnya sedangkan Protista membatu rayap sehingga dapat mencerna kayu. Baca juga: Peristiwa Nyamuk Mengisap Darah Manusia Termasuk Simbiosis Parasitisme Simbiosis ParasitismeParasitisme adalah simbiosis yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya dirugikan tanpa menyebabkan kematian langsung. Contoh parasitisme adalah nyamuk yang memakan darah manusia, sedangkan manusia dirugikan karena tertular penyakit juga rasa gatal akibat gigitan nyamuk. Contoh lain parasitisme adalah parasit dengan inangnya. Simbiosis KomensalismeKomensalisme adalah hubungan saat organisme A mendapatkan manfaat dari organisme B, sedangkan organisme B tidak terpengaruh oleh organisme A. Contohnya adalah burung yang bersarang di pohon. Burung mendapat manfaat dari pohon sebagai tempat sarangnya, sedangkan pohon tidak dirugikan maupun diuntungkan oleh keberadaan burung. Contoh lain komensalisme adalah tanaman anggrek yang menumpang hidup pada pohon manga sebagai inang dan ikan pilot juga remoras yang mendapatkan makanan dari sisa makanan hiu. Baik pohon manga dan ikan hiu, keduanya tidak dirugikan maupun diuntungkan. Semua tahu bahwa ternyata membaca peta membutuhkan kemampuan tersendiri, hal ini dikarenakan terdapat jenis simbol-simbol peta di dalamnya yang harus dimengerti agar tidak menyebabkan kesalahan baca. Jenis simbol-simbol peta merupakan salah satu unsur penting dalam peta. Dengan adanya simbol tersebut, maka dapat mempermudah kita untuk membaca dan memahami peta. Simbol dalam peta harus dibuat semirip mungkin dengan kondisi sebenarnya di atas permukaan bumi. Contohnya simbol gunung dalam peta dibuat segitiga, karena bentuknya yang menyerupai segitiga. Jenis Simbol-simbol Peta Beserta ContohnyaJenis simbol-simbol peta memiliki fungsi untuk menggantikan keadaan sebenarnya pada suatu area. Misalnya, kita tidak mungkin menggambar bentuk nyata gunung dalam sebuah peta, karena itulah sebagai gantinya dibuatlah simbol segitiga untuk menggambarkan bentuk gunung. Menurut buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII, Sekolah Menengah Atas, Program Ilmu Pengetahuan Sosial, secara umum, ada empat jenis simbol-simbol peta, yakni: Simbol titik digunakan untuk menyatakan sebuah tempat atau area yang tergolong sempit.
Simbol ini digunakan untuk menyatakan sebuah area yang memanjang.
3. Simbol area atau wilayah Jenis simbol yang satu ini biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah tempat atau area yang luas.
Jenis simbol-simbol peta yang terakhir adalah simbol warna. Simbol ini digunakan agar pembaca lebih memahami makna peta. Dalam peta, ada enam warna yang sering digunakan. Warna ini digunakan bukan hanya untuk menarik perhatian pembaca, tetapi juga untuk menggambarkan hal lainnya. Misalnya dari segi ketinggian dataran atau kedalaman laut, dan lain-lain.
Pada prinsipnya fungsi jenis simbol-simbol peta adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang digambarkan pada peta. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.(DNR) |